Anda di halaman 1dari 52

INFEKSI VIRUS

Oleh :
Natasya Claudia Teng 17710235

Pembimbing :
dr. Wind Faidati, Sp.KK

RSUD IBNU SINA GRESIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018
VARISELA
(Chicken pox, Cacar air)

DEFINISI
Infeksi akut primer oleh virus Varisela-Zoster yang menyerang kulit
dan mukosa disertai gejala konstitusi, kelainan kulit yang polimorf,
lokasi di bagian sentral tubuh.

EPIDEMIOLOGI
• Kebanyakan pada anak-anak < 10 tahun
• Penularan
• kontak langsung (cairan lesi)
• secara aerogen
GEJALA KLINIS
Imunokompeten :
14-21 hari
masa inkubasi
Imunokompromais:
<14 hari

Anak-anak : demam yang tidak


terlalu tinggi (sumer-sumer),
malaise, nyeri kepala, myalgia
Gejala
prodromal
Dewasa : lebih berat dan lama,
panas 40-41ºC (4-5 hari), kadang-
kadang ada keluhan gatal
.
Erupsi kulit → makula/papula eritematosa → vesikula →
pustula → krusta

• Dalam 3-4 hari lesi baru masih timbul,


5 hari krustasi, lepas dalam 1-3 minggu
• dari anamnesa, bisa ada kontak dengan penderita
varisela zoster
PENYEBARAN

Terutama di daerah badan → wajah dan ektremitas → lendir


mata, mulut dan saluran napas bagian atas

PENYULIT
• Infeksi sekunder : pembesaran KGB regional (biasanya disertai
rasa gatal).
• Komplikasi :
• Anak-anak jarang
• Dewasa : ensefalitis, pneumonia, glomerulonephritis,
karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis dan
arteritis
DIAGNOSIS BANDING
• Variola (sudah sangat jarang)
• Hipersensitivitas gigitan serangga (insects bite)
• Hand, foot & mouth disease
• Pityriasis lichenoides et varioliformis acute (PLEVA)
• Skabies impetigenisata
PENATALAKSANAAN
A. Umum
1. Istirahat yang cukup
2. Bila ada panas:
• Dewasa : Paracetamol 4 x 500 mg/hari
Metampiron 3 x 500 mg/hari
• Anak : Paracetamol 4 x 10 mg/kgBB/dosis
3. Bila ada infeksi sekunder
• Dikloksasilin: 12,5-50 mg/kgBB/hari
• Eritromisin stearet: 4 x 250-500 mg/hari
B. Khusus
Asiklovir : sebaiknya sedini mungkin (1-3 hari pertama)
Dewasa : 5 x 800 mg/hari (7 hari)
Anak : 4-5 x 20 mg/kgBB/kali, max 800mg/kali ( 7 hari)
Imunokompromais : 3 x 10 mg/kgBB/hari IV (min 10 hari)
5 x 800 mg/hari Oral (min 10 hari)
C. Pencegahan
Vaksin varisela : umur ≥12 bulan
pemberian secara subkutan 0,5 ml
Regio fasialis

Ekstremitas
superior
HERPES ZOSTER

• Penyebab : virus Varisela-Zoster


• infeksi primer → varisela
reaktivasi virus yang laten → Herpes zoster
• Faktor predisposisi
usia lanjut Infeksi HIV
Keganasan radioterapi
Transplantasi sumsum tulang/ginjal imunosupresif
• Lebih banyak pada orang tua (>40 tahun)
Pria = wanita
GEJALA KLINIS

Gejala prodromal : gatal, paresthesia sepanjang


dermatom

Gejala konstitusi : panas, nyeri kepala dan malaise

Erupsi : makula kemerahan → papula →


vesikel jernih → krusta

Erupsi kulit mengalami involusi setelah 2-4 minggu


• Karakteristik lesi :
• lesi membentuk gerombolan
• kulit antara gerombolan normal
• usia lesi dalam 1 gerombolan sama tetapi berbeda dengan
gerombolan yang lain.
• Unilateral, sesuai dengan dermatom / persyarafan
tertentu, tidak melewati garis tengah tubuh

• Paling sering di badan → H.Z. thoracalis


di dahi → H.Z. opthalmicus
DIAGNOSA BANDING
• Dermatitis venenata atau dermatitis kontak
• Herpes simplex
• Varisela
• Pemfigus vulgaris
• Dermatitis herpetiformis dari Duhring
• Bulous pemfigoid
PENYULIT
• infeksi sekunder
• Neuralgia pasca herpes (NPH)
• Kerato-konjuntivitis pada herpes zoster optalmikus
• Ramsay Hunt syndrome
• Herpes zoster generalisata
PENATALAKSANAAN
A. Umum
1. Analgetik : Metampiron 4x1 tab/hari
2. Bila ada infeksi sekunder : antibiotik eritromisin 4 x
250-500 mg/hari
3. Lokal:
• Bila basah: kompres larutan garam faali
• Bila erosi: salep sodium fusidat
• Bila kering: bedak salisil 2%
B. Khusus
Asiklovir :
Dewasa : 5 x 800 mg/hari (7-10 hari)
Anak : 4 x 20 mg/kgBB/hari sampai 800 mg/kali
C. Pencegahan
Pemberian vaksin Varicella Virus Vaccine (oka strain)
Indikasi : - Usia >60 tahun
- Pasien imunokompromais dengan penyakit
kronis
Menjaga kebersihan diri, tidak saling meminjam alat
mandi, mencegah kontak fisik sesame teman, dan
selama sakit dilarang berenang
Herpes Zoster Thorakalis

Herpes Zoster
Optalmikus
sinistra
Herpes Simpleks
• Penyebab : virus Herpes simpleks, tipe I dan II

• Gambaran klinis
• gerombolan vesikula diatas dasar kemerahan (Ø 1-2 mm,
umbikulasi sentral +)
• infeksi oralabial:bibir, mulut, dagu, sekitar
lubang hidung, pharynx
• Infeksi genital : bisa pada semua area genitalia
Pria : batang dan glans penis >>
Wanita : labium majus dan minus >>
Homoseksual : perianal
GEJALA KLINIS

1. Infeksi primer
• Predileksi VSH tipe I, terutama mulut dan hidung
• Lebih lama dan lebih berat (± 3 minggu)
• Gejala sistemik : demam, malaise dan anoreksia, dan dapat
ditemukan KGB regional
• Vesikel eritematosa → seropurulen → krusta → ulserasi
• Pada wanita infeksi VSH pada genitalia eksterna disertai
infeksi pada serviks
• infeksi oralabial : pharynx, lidah, langit-langit, bibir → kulit
wajah
2. Fase Laten
Gejala klinis (-), virus (+), tapi tidak aktif di ganglion
dorsalis
3. Infeksi Rekuren
- VSH tidak aktif → mekanisme pacu → aktif → kulit
→ gejala klinis.
- Mekanisme pacu : - Trauma fisik
- Trauma psikis
- Gejala klinis lebih ringan dari infeksi primer (7-10 hari)
- Gejala prodromal lokal → vesikel berupa rasa panas
dan gatal → krusta
DIAGNOSIS BANDING
• Impetigo vesiko bulosa
• Ulkus durum
• Ulkus mole
• Ulkus mikstum

TERAPI
Antivirus → acyclovir
MOLUSKUM KONTANGIOSUM

Penyebab : virus pox, terutama pada anak-anak


Penularan : kontak kulit langsung (autoinokulasi)

GEJALA KLINIS :
• inkubasi : satu-beberapa minggu
• lesi : papulae miliar, berbentuk kubah, di tengah ada
lekukan (delle), tersebar, bila dipijat → massa putih seperti
nasi, asimtomatis
PREDILEKSI
• Anak : wajah, badan, ekstremitas >>
• Dewasa : perigenital, perianal

PENATALAKSANAAN
• Prinsip : mengeluarkan massa putih di dalamnya
misalnya dengan alat seperti ekskator komedo, jarum
suntik, bedah beku, elektrokauterisasi
VERUKA

DEFINISI :
Kelainan kulit berupa hyperplasia epidermis disebabkan
human papilloma virus

EPIDEMIOLOGI
Dapat pada semua umur, anak dan dewasa muda >>
Penularan : - autoinokulasi
- kontak langsung
1. VERUKA VULGARIS

GEJALA KLINIS
• anak-anak >>
• predileksi ekstremitas bagian ekstensor
• nodula, kelabu atau coklat, permukaan kasar (verukosa)
DD : Keratosis seboroik, Nevus verukosus
PENATALAKSANAAN
• Non-medikamentosa : menjaga hygiene perorangan
supaya tidak tertular, misalnya menghindari kontak
langsung
• Medikamentosa : Bedah listrik, Bedah beku, bedah
skalpel, bahan keratolitik atau kaustik ( asidum salisikum
25-50% atau asam trikloroasetat 50%)
Veruka plana
• di wajah, leher, punggung tangan dan kaki
• Gambaran Klinis :
papulae milliar/lentikular, permukaan licin dan rata, sewarna
kulit/agak kecoklatan
• DD : Liken planus, akrokeratosis verusiformis
• Penatalaksanaan :
• Non-medikamentosa : menjaga hygiene perorangan supaya tidak
tertular, misalnya menghindari kontak langsung
• Medikamentosa : bedah listrik, bedah beku, bahan keratolitik atau
kaustik (asidum salisilikum 15-25% atau trikloroasetat 25%)
KONDILOMA AKUMINATA

• Penyebab : human papilloma virus


• Epidemiologi :
• termasuk PMS (penyakit menular seksual)
• pria = wanita
• penularan kontak kulit langsung
• Gejala Klinis
• Kondiloma akuminata biasanya asimtomatis
• predileksi : perianal, vulva, daerah penis
• papulae basah merah muda atau seperti warna daging
yang tumbuh sangat banyak
• sering bergerombol membentuk lesi seprti bunga kol
Pengobatan :
• Bahan kaustik (misalnya : AgNO3 25%, As.trikloroasetat)
• Bedah beku
• Bedah listrik
• Bedah scalpel
• Bedah laser
Bahan kaustik :
• Tingtura prodofilin 25%
• Asam trikloroasetat 50%

Anda mungkin juga menyukai