Anda di halaman 1dari 10

AKTINIK KERATOSIS KERATOAKANTOMA

Epidemiologi  >> pada laki-laki  Laki-laki = wanita, tetapi sedikit lebih tinggi pada
 Usia > 45 tahun laiki-laki.
 Usia 55 – 65 tahun
Faktor Risiko  Pajanan sinar UV  Pada orang kulit putih.
 Tipe kulit Fitzpatrick I  Paparan sinar UV yang kronik.
 Pekerja lapangan: petani, nelayan, pekerja  Xeroderma pigmentosum.
konstruksi  Pasien yang mendapatkan terapi PUVA.
 Pasien imunosupresi  Bahan karsinogen : tar, minyak mineral.
 Xeroderma pigmentosum, albino, Bloom  Perokok.
syndrome  Trauma: skin grafting, tato terutama tinta merah.
 Infeksi HPV tipe 5,8,21,38  Infeksi HPV tipe 6, 9, 14, 16, 19, 35, 37, 58, dan
61.
 Genetik: Muir–Torre syndrome, mutasi gen p53
 Pasien imunosupresi: transplantasi tulang
belakang, terapi siklosporin, infeksi HIV.
Predileksi Area terpapar sinar matahari: scalp, kepala, leher, Area yang terpapar sinar matahari: wajah, pergelangan
pergelangan tangan, punggung tangan, wanita: tangan, punggung tangan.
punggung kaki.
Klinis  Keluhan: asimptomatik, gatal, nyeri/rasa  Lesi soliter yang tumbuh dengan cepat dalam
tersengat, berdarah, krusta. beberapa minggu, kemudian mengalami involusi
yang lambat selama beberapa bulan.
 Lesi tipikal: AK eritema, diameter 2-6 mm,  3 stadium klinis:
datar, permukaan kasar, papul berskuama.  Proliferatif
Papul eritema yang cepat membesar, diameter
 Cutaneous horn / cornu cutaneum: dasar: papul ≥ 1-2 cm, lesi simetris dan berbatas tegas,
eritema, tinggi = 1 ½ diameter. permukaan halus.
Bisa pada:  Mature
 Aktinik keratosis Nodul simetris, batas tegas, eritematosa atau
 SCC berwarna kulit dengan inti sentral keratotik.
 Keratosis seboroik
 Keratoakantoma
 Trichilemmoma
 Veruka vulgaris filiform

Cutaneous horn in cheek

 Aktinik cheilitis: AK berkonfluen pada bibir, >>


bibir bawah, merah, bersisik, pecah-pecah, erosi,
fissure, hyperkeratosis fokal, leukoplakia.  Penyembuhan
Area ulserasi/indurasi menetap → curiga SCC Nodul keratotik, sebagian nekrotik menjadi
semakin datar setelah sumbatan keratotik
dihilangkan dan meninggalkan skar
 Klasifikasi Olsen → 3 grade: hipopigmentasi.
1. Grade 1: lesi ringan, sedikit teraba, lebih  mmm
mudah diraba daripada dilihat
2. Grade 2: ketebalan sedang dan lebih
mudah dilihat daripada diraba
3. Grade 3: lesi berat, sangat tebal

 Hiperkeratotik AK: papul atau plak dengan


permukaan kasar, berskuama, sewarna kulit,
putih keabu-abuan atau kemerahan.
Histopatologi  Keratinosit atipikal pada lapisan basal dan  Tahap awal: lesi proliferatif, epitel sangat
suprabasal dengan nukleus hiperkromatik dan hiperplastik, dan sumbat keratotik sentral tidak
pleomorfik. terlihat, simetris, keratinosit dan mitosis atipikal
 Terdapat sel apoptosis dan diskeratosis. terutama pada margin bawah tumor. Sarang sel
 Lesi lanjut: hiperortokeratosis dan epitel dapat terlepas dari massa tumor utama dan
hiperparakeratosis → flag sign atau pink and ditemukan di dermis retikuler superfisial.
blue.  Tahap mature: inti pusat keratin yang besar
dikelilingi oleh proliferasi epitel skuamosa
berdiferensiasi baik yang dalam beberapa kasus
dapat menyerupai karsinoma sel skuamosa.
Epidermis di kedua sisi inti pusat meluas ke area
keratotik dengan cara yang telah digambarkan
sebagai "lipping" atau "butressing," memberikan
tampilan kawah yang berbeda pada lesi. Sarang
dan untaian keratinosit dapat ditemukan terpisah
dari bagian utama tumor tetapi biasanya tidak
Histopathologic preparation of actinic keratosis meluas lebih rendah dari tingkat kelenjar keringat
demonstrates atypical cells along the basal layer with  Tahap sembuh: bentuk kawah masih dapat
sparing of adnexal epithelium and a sparse
lymphocytic infiltrate with marked actinic elastosis in dikenali, tetapi hiperplasia epitel dan sel atipikal
the upper dermis underlying the lesion. tidak lagi terlihat, di dermis superfisial di bawah
lesi yang sembuh terdapat fibrosis dengan area
bebas inflamasi.
Dermoskopi  Struktur kristal keputihan atau kekuningan dan  Dermoskopi nodul bersisik: sisik putih kekuningan
pseudonetwork kemerahan dengan eritema dan yang tebal di tengah (keratin) yang dikelilingi oleh
konfigurasi telangiektasis bergelombang di beberapa lingkaran putih keabu-abuan, garis, dan
antara folikel rambut yang membesar. zona tak berstruktur dengan latar belakang merah
 Folikel menunjukkan lingkaran perifolikular, muda. Lingkaran putih keabu-abuan terlihat
menghasilkan "strawberry pattern". mengelilingi struktur pusat yang berwarna putih.
 Lesi AK hiperkeratotik pada wajah memiliki Terdapat gumpalan merah diselingi dengan zona
sumbatan keratotik yang menonjol di dalam keputihan.
folikel rambut (pola seperti targetoid).
 Rosette sign: titik-titik putih yang terlokalisasi di
dalam folikel yang terbuka, yang mungkin
mencerminkan ortokeratosis dan parakeratosis.
 Lesi berpigmen dapat menunjukkan brown dots
dan globules di sekitar lubang folikel.

Figure. A. shows thick yellowish-white keratin (black stars) and


multiple grayish-white circles (blue arrows), lines (red arrows),
and structureless zones (red stars) on a pinkish background. The
grayish-white circles are seen surrounding central whitish structure
(yellow stars). Also seen are red globules (blue stars) in between
the whitish zone. B. Dermoscopy of the non-scaly nodule shows
multiple whitish globules (yellow stars) and lines (blue arrows) on
an erythematous background.

 Dermoskopi nodul non-bersisik: menunjukkan


beberapa gumpalan dan garis keputihan dengan
latar belakang eritematosa. Pada hiperpigmentasi
menunjukkan beberapa gumpalan gelap dan
jaringan pigmen tidak beraturan, dan daerah atrofi
menunjukkan area putih susu yang diselingi
dengan pembuluh telangiektatik halus.
Figure. dark globules (white stars) and irregular pigment network
(white circles) surrounding a milky white area (black star)
interspersed with fine telangiectatic vessels (red arrows).
Basal Cell Carcinoma Squamous Cell Carcinoma
Epidemiologi  >> pada laki-laki dibandingkan perempuan.  >> pada laki-laki dibandingkan perempuan.
 Usia > 60 tahun  Usia > 40 tahun
Faktor risiko  Pajanan sinar matahari pada orang berkulit terang  Paparan radiasi UV
 Keturunan Eropa Utara  Orang kulit putih
 Inability to tan  Karsinogenesis lingkungan: arsen,
hidrokarbon aromatik. Merokok dan konsumsi
alkohol berhubungan erat dengan SCC pada
rongga mulut.
 Pasien imunosupresi: transplantasi organ.
 Faktor termal: paparan panas dalam jangka
waktu lama.
 Infeksi HPV: tipe 16.
 Pasien albinisme okulokutaneus, xeroderma
pigmentosum.
 Genetik: delesi kromosom 3,9,11, dan 17,
daerah: 9p21 dan 17p13 dimana INK4A
(p16/Arf) dan tumor suppressor p53 terletak.
Predileksi Kepala dan leher, atau area tubuh lain yang terpapar sinar  Pada daerah yang terpapar matahari seperti
matahari kepala, leher, dan dorsum manus.
 SCC pada kaki: >> pada wanita.
 Pada kulit hitam, SCC cenderung tersebar rata
antara daerah yang terlindung dan daerah yang
terpapar matahari.
Klinis  Gambaran yang sering terlihat: translusensi, ulserasi,  Bentuk soliter, timbul dari lesi prekursor
telangiektasis, dan adanya rolled border. seperti keratosis aktinik dan Bowen disease.
 Karakteristik: nodular, superfisial, morfeaform, dan  Pasien imunosupresi → dapat mengalami SCC
BCC berpigmen dan fibroepithelioma Pinkus (FEP). eruptif.
 Tipe nodular dan morfeaform paling sering  Papul atau plak keratotik keras berwarna
ditemukan pada kepala dan leher, dan tipe superfisial daging atau eritematosa, nodul licin, ulkus,
paling sering ditemukan pada badan. verukosa, abses, atau sebuah tanduk kutaneus
yang tebal.
 Batas tidak jelas
 Invasi tumor yang progresif mengakibatkan
fiksasi ke jaringan di bawahnya.
 Daerah kepala dan leher: pembesaran nodus
limfe didekatnya yang keras dan tidak nyeri
dapat mengindikasikan metastasis tumor.
Histopatologi  Sel basal ganas memiliki inti yang besar dan  Tumor dapat muncul sebagai sel tunggal,
sitoplasma yang relatif sedikit, tidak tampak atipikal. kelompok kecil atau sarang-sarang sel, atau
 Retraksi seperti celah dari stroma tumor, massa tunggal.
menciptakan lakuna peritumoral.  Batas bawah dapat dapat mendesak jauh ke
dermis.
 Tumor invasif biasanya terbatas di dermis dan
jarang keterlibatan subkutis.
 Khas: berbagai proporsi sel-sel yang tampak
normal dan sel-sel skuamosa atipikal, mitosis
yang meningkat, gambaran mitosis tidak
normal, inti hiperkromatik, dan hilangnya
jembatan interseluler.
Dermoskopi  SCC berdiferensiasi baik
Ditandai dengan area putih tanpa struktur,
massa keratin, hair pin vessel perifer dan atau
pembuluh darah linier, white halo di sekitar
pembuluh darah, dan white circle di sekitar
folikel.

 SCC berdiferensiasi buruk


Tidak memiliki tanda-tanda keratinisasi dan
muncul sebagai plak yang mengalami ulserasi
dengan pembuluh polimorfik (linier, dots,
glomerulus). Warna dominan pada
dermatoskopik: merah, bukan putih.

Anda mungkin juga menyukai