DERMATITIS ASTEOTATIK
SINONIM
GAMBARAN UTAMA
Kulit kering, kasar, bersisik, dan meradang dengan retakan dangkal yang
menyerupai "dasar sungai yang kering (dried riverbed)"
Tempat predileksi adalah tulang kering, panggul bawah, dan garis aksila
posterior
Terkait dengan penuaan, xerosis, kelembapan relatif rendah, dan frekuensi
mandi yang sering
INTRODUCTION
PATOGENESIS
Xerosis pada kulit yang menua bukan disebabkan oleh produksi sebum
yang kurang, tetapi oleh disfungsi kompleks dari stratum korneum. Adanya
penurunan lipid interseluler dengan defisiensi semua lipid utama stratum korneum
dan perubahan rasio asam lemak yang diesterifikasi menjadi ceramide 1, hal ini
ditambah dengan persistensi dari corneodesmosomes dan ekspresi dini dari
involucrin dan pembentukan cornified envelope, menghasilkan retensi corneocyte
dan kerusakan pemulihan barier kulit. Kapasitas pengikat air dari lapisan stratum
korneum berkurang karena penurunan sintesis "natural moisturizing
factor”(NMF), yang mengandung urea dan hasil degradasi filaggrin. Akibatnya,
stratum korneum mengering, kehilangan kelenturannya dan membentuk retakan-
retakan kecil, yang membuat permukaan kulit kusam, kasar dan bersisik.
Xerosis ringan tidak bergejala, tetapi jika lebih parah, kulit menunjukkan
sensasi tidak menyenangkan seperti gatal dan perih. Inflamasi mengingkat karena
pelepasan sitokin proinflamasi sekunder mengakibatkan ganguan barrier, faktor
mekanis (menggaruk, menggosok), dan aplikasi bahan iritasi atau sensitisasi
dalam sediaan topikal dan produk perawatan kulit.
GAMBARAN KLINIS
Xerosis pertama kali muncul pada tulang kering. Kemudian bisa menyebar
ke paha, ekstremitas proksimal dan badan, tetapi dapat timbul juga pada wajah
dan leher serta telapak tangan dan telapak kaki. Hal Ini berkembang secara diam-
diam selama bertahun-tahun, sedangkan eksim asteatotik sering memiliki onset
subakut hingga akut.
Kulit xerotik kering dan kusam, dengan sisik halus seperti dedak yang
mungkin lepas sebagai awan bubuk saat pasien melepas stoking. Jika keadaan
lebih lanjut, kulit menunjukkan pola berselang-seling dari retakan dangkal dan
celah dari lapisan tanduk ("crazy paving", ekzema craquelé, dried riverbed") dan
tampak bewarna merah muda hingga merah terang (Gbr. 13.4). Kulit menjadi
kasar, dan mungkin muncul kemiripan dengan ichtiosis vulgaris (“pseudo-
ichthyosis”). Pada eksim asteatotik tahap yang lebih lanjut, terdapat eritema
tumpul serta ekskoriasi yang mengalir, mengeras, dan banyak; lesi nummular
diseminata sering terlihat. Vesikulasi dan likenifikasi bukan merupakan gambaran
umum kecuali jika terdapat dermatitis kontak iritan atau alergi. Perdarahan ke
dalam fissura kadang dapat terlihat.
PATOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
Kondisi yang perlu dibedakan dari dermatitis asteatotik antara lain adalah
dermatitis stasis, dermatitis atopik dewasa (yang mungkin tumpang tindih dengan
eksim asteatotik), dermatitis kontak alergi, dermatitis numular, dan scabies.
PENATALAKSANAAN