Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN ONIKOMIKOSIS DENGAN CANDIDA ONIKOMIKOSIS

No Perbedaan Tinea Unguium Candida onikomikosis


.
1. Etiologi T.rubrum, T.interdigitale, T.tonsurans, dan Candida albican
E.floccosum
2. Faktor risiko  Usia tua  Pajanan terhadap kelembaban
 Laki-laki  Pekerjaan basah atau berhubungan dengan air
 Trauma kuku
 Immunokompromised, seperti HIV dan DM
 Insufisiensi vascular perifer
 Pemakaian sepatu ketat
3. Manifestasi klinis  DLSO (Distolateral subungual onikomikosis)  Paronikia kronik : eritema pada bagian proksimal
Dimulai dengan invasi stratum korneum dari lipatan kuku dengan hilangnya kutikula dan
hyponychium dan dasar kuku bagian distal, kerusakan kulit (kadang berhubungan dengan
membentuk kekeruhan menjadi kekuning- onikolisis dan distrofi kuku.
kekuningan pada tepi distal kuku → menyebar  Beau’s line dengan diskolorisasi kuku berwarna
secara proksimal ke atas dasar kuku ke lempeng coklat atau hijau sepanjang sisi lateral kuku, tidak
kuku ventral. Hiperproliferasi (atau perubahan rapuh,tetap berkilat, tidak terdapat debris dibawah
diferensiasi) dari alas kuku sebagai respons kuku.
terhadap infeksi mengakibatkan hiperkeratosis  Terasa sakit pada tekanan atau pergerakan
subungual, sementara invasi progresif lempeng lempeng kuku
kuku menghasilkan kuku yang semakin distrofi.  Predileksi : >> jari tangan dibandingkan jari kaki.
 PSO (Proksimal subungual onikomikosis)
Infeksi lipatan kuku proksimal terlihat sebagai
opacity putih-ke-krem pada lempeng kuku
proksimal → bertahap membesar memengaruhi
seluruh kuku dan berakibat pada hiperkeratosis
subungual, leukonychia, onikolisis proksimal, dan
/ atau kerusakan seluruh kuku.
Pasien dengan PSO harus diskrining untuk HIV,
karena telah diidentifikasi sebagai penanda untuk
penyakit ini

 WSO (White superfisial onikomikosis)


Invasi langsung lempeng kuku dorsal yang
menghasilkan bercak putih menjadi kusam,
berbatasan tajam di mana saja pada permukaan
kuku jari kaki.
4. Terapi  Terbinafin 1 x 250 mg/hari selama 6 minggu Onikomikosis candida
untuk kuku tangan dan 12 – 16 minggu untuk  Itrakonazol dosis denyut (2 x 200 mg/hari selama
kuku kaki. 1 minggu, istirahat 3 minggu) sebanyak 2 denyut
Dosis anak : untuk kuku tangan dan 3-4 denyut untuk kuku
BB 10-20 kg : 62.5 mg/hari kaki, atau 200 mg/hari selama 4 minggu untuk
BB 20-40 kg : 125 mg/hari kuku tangan, dan 12 minggu untuk kuku kaki.
BB > 40 kg : 250 mg/hari  Flukonazol 1 x 150 mg/ minggu hingga klinis
 Alternatif : Itrakonazol dosis denyut (2 x 200 membaik, biasanya 6-9 minggu.
mg/hari selama 1 minggu, istirahat 3 minggu)
sebanyak 2 denyut untuk kuku tangan dan 3-4 Paronikia candida
denyut untuk kuku kaki, atau 200 mg/hari selama  Ketokonazol 1 x 200 mg sampai sembuh
4 minggu untuk kuku tangan, dan 12 minggu  Flukonazol 1 x 150 mg/minggu sampai sembuh
untuk kuku kaki.  Solusio imidazole : timol 4% dalam alcohol
Dosis anak : (2-3 bulan) absolut / kloroform
BB < 20 kg : 5 mg/kgBB/hari
BB 20-40 kg :100 mg/hari
BB 40-50 kg : 200 mg/hari
BB > 50 kg : 2 x 200 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai