VERUKA VULGARIS
Oleh:
Fadillah Amrina, S.Ked
Pembimbing:
dr. M.Izazi Hari Purwoko, SpKK, FINSDV
Diagnosis
Faktor
Definisi risiko Diagnosis
banding
Terapi
Epidemiologi Etiopatogenesis Komplikasi
Prognosis
Pendahuluan
Veruka Veruka vulgaris adalah proliferasi jinak dari kulit dan
mukosa yang disebabkan infeksi human papillomavirus
vulgaris (HPV) tipe tertentu.
Veruka vulgaris adalah proliferasi jinak epidermis kulit dan mukosa yang
disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) tipe 1, 2, 4, 27, 57, dan 63,
dengan tipe tersering yaitu tipe 2 dan 4.
Epidemiologi
Australia 16%
Eropa 7-10% United
Kingdom
Amerika 1%
4-5%
Mayoritas pasien
Indonesia dengan verruca
(Manado) 1,05%. vulgaris: usia anak
Perempuan sampai dewasa
(51,16%) awal insidensi 10%
kelompok umur terutama usia 5 -
5-14 tahun 20 tahun dan 15%
terjadi setelah usia
30,22%.
35 tahun.
Etiopatogenesis
Partikel HPV
Infeksi HPV Inokulasi
berikatan Virus masuk
1,2,4,27,29,57 virus pada
dengan heparan ke sel basal
dan 63 defek epitel
sulfat
HPV (virus
DNA) Sel epitel Aktifnya Genom virus
Supresi p53
mengalami protein E1, menjadi
dan
proliferasi E2, E4, E6, plasmid
gangguan
diikuti dengan E7, L1 dan ekstra
siklus sel
replikasi virus L2 kromosom
Veruka vulgaris atau common wart; (a) digiti manus, (b) hand. Nodul berbentuk dome-shape pada Myrmecia
Bentuk filiformis biasanya berlokasi di wajah dan daerah veruka plantaris
berambut.
Mosaic Wart Veruka pada nail bitter dengan periungual warts
Periungual Warts
Gambaran Histologi
Singkirkan: Singkirkan:
Amelanotic acrolentiginous Secondary syphilis
melanoma
Carcinoma cuniculatum
Umum
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit pasien timbul akibat penyakit
infeksi menular yang dapat timbul berulang dan bukan penyakit keturunan,
dan tidak dicetuskan oleh makanan tertentu.
Khusus
Sebagian veruka dapat mengalami involusi spontan dalam 1 atau 2 tahun.
Pengobatan nonbedah (topikal dan sistemik) dan bedah.
Pengobatan Topikal
Formalin(virucidal)
Glutaraldehida(vi Basahi atau Topikal 5-fluorourasil,
Asam Salisilat: rucidal) : kompres lesi Sediaan: 5% 5-FU dan
Asam salisilat 12- glutaraldehid dengan 2-3% asam salisilat 10%,
26% dengan 10% dalam etanol formalin dalam air 50% membersihkan
tambahan asam berair atau (formalin sekitar veruka vulgaris, Terapi
laktat, dalam formulasi gel. 37% formaldehid dibandingkan dengan Photodynamic
collodion efek Glutaraldehida dalam air) Formalin asam salisilat 4% efek merusak
keratolitik dan 20% dalam ini virucidal tetapi Formulasi baru dari 5- pada sel.
desmolitik larutan air juga mengering dan FU dalam bentuk
membantu untuk menghasilkan mengeraskan kulit injeksi intralesi dapat
mengurangi 72% angka sehingga membuat pengeluran
ketebalan veruka kesembuhan menyebabkan senyawa veruka
pengelupasan kulit. secara cepat.
Pengobatan Sistemik
Retinoid
Retinoid oral digunakan untuk mengobati veruka karena kemampuanya dalam
proses pengurangan keratin dan akselerasi klirens veruka. Dosis 1
mg/kgBB/hari selama kurang dari 3 bulan.
Antiviral
Cidofovir, sebuah analog purin (cytosin), masuk ke proses replikasi DNA
sehingga dapat merusak sel. Cidofovir dapat digunakan secara sistemik (5
mg/kg/satu kali dalam seminggu) atau secara topikal dengan 1% gel atau krim
atau injeksi intralesi (2.5 mg/ml).
Tindakan Bedah
Pada veruka vulgaris, tidak terdapat literatur atau penelitian yang menunjukan
komplikasi
Masalah yang timbul pada veruka vulgaris adalah masalah kosmetik, baik sebelum
maupun setelah dilakukan terapi, dimana risiko jaringan parut paska bedah tinggi.
Veruka jenis vulgaris tidak menyebabkan keganasan sehingga tidak memiliki
komplikasi yang berarti, kecuali pada segi kosmetik. Kisaran 23% terjadi regresi
spontan dalam waktu 2 bulan, 30% dalam waktu 3 bulan dan 65% -78% dalam 2
tahun.
Prognosis
Kisaran 23% terjadi regresi spontan dalam waktu 2 bulan, 30% dalam waktu
3 bulan dan 65% -78% dalam 2 tahun. Tingkat kesembuhan dipengaruhi oleh
status kekebalan tubuh. Common wart memiliki insiden untuk menjadi suatu
keganasan, banyak studi yang menunjukkan DNA HPV terdapat pada
karsinoma sel basal dan psoriasis dalam kadar rendah.
KESIMPULAN
Veruka vulgaris (kutil atau common wart) merupakan proliferasi jinak intraepidermal yang
disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) tipe 2 dan 4. Daerah predileksi adalah di
tangan, jari-jari tangan dan kaki/ telapak kaki, tapi dapat pula tumbuh dimana saja pada
epidermis dan mukosa. Efloresensinya mula-mula papula kecil seukuran kepala jarum,
warna kulit seperti biasa, jernih.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
histopatologi digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis tersebut. Penatalaksanaan
veruka vulgaris terdiri dari penatalaksanaan bedah (topikal dan sistemik) dan nonbedah.
Veruka jenis vulgaris tidak menyebabkan keganasan sehingga tidak memiliki komplikasi
yang berarti, kecuali pada segi kosmetik. Kisaran 23% terjadi regresi spontan dalam waktu
2 bulan, 30% dalam waktu 3 bulan dan 65% -78% dalam 2 tahun.
TERIMAKASIH