VERUKA
VULGARIS
Oleh:
ESTER JUANITA
Pendahuluan
Veruka Veruka vulgaris adalah proliferasi jinak dari kulit dan
mukosa yang disebabkan infeksi human
vulgari papillomavirus (HPV) tipe tertentu.
s
Angka kejadian veruka vulgaris di Australia 16%,
United Kingdom 4-5%, Indonesia (Manado) 1,05%.
Perempuan
(51,16%) kelompok umur 5-14 tahun 30,22%.
Australia
Eropa 7- 16% United
10% Kingdom
Amerika 1% 4-5%
Mayoritas pasien
Indonesia dengan verruca
(Manado) vulgaris: usia anak
1,05%. sampai dewasa
Perempua awal insidensi
n (51,16%) 10% terutama
kelompok usia 5 - 20 tahun
umur dan 15% terjadi
setelah usia 35
5-14 tahun tahun.
30,22%.
Etiopatogenesis
Partikel HPV
Infeksi HPV Inokulasi
berikatan Virus
1,2,4,27,29,5 virus pada
dengan masuk ke
7 defek
heparan sulfat sel basal
dan 63 epitel
HPV
(virus Sel epitel Aktifnya Genom
DNA) Supresi
mengalami protein virus
p53 dan
proliferasi E1, E2, menjadi
gangguan
diikuti E4, E6, plasmid
siklus sel
dengan E7, L1 dan ekstra
replikasi virus L2 kromosom
Veruka vulgaris atau common wart; (a) digiti manus, (b) hand. Nodul berbentuk dome-shape pada Myrmecia
Bentuk filiformis biasanya berlokasi di wajah dan veruka plantaris
daerah berambut.
Mosaic Wart Veruka pada nail bitter dengan periungual warts
Periungual Warts
Gambaran
Histologi
Arsenical keratosis
telapak kaki Callus, corn Verruca vulgaris
Epidermal inclusion cyst Palmoplantar keratoderma
Pyogenic granuloma Psoriasis, reactive arthtritis
Milkers nodeles (palms) Pits in basal cell
nevus syndrome
Singkirkan: Singkirkan:
Amelanotic Secondary syphilis
acrolentiginous melanoma
Carcinoma cuniculatum
• Kisaran 23% terjadi regresi spontan dalam waktu 2 bulan, 30% dalam
waktu 3 bulan dan 65% -78% dalam 2 tahun. Tingkat kesembuhan
dipengaruhi oleh status kekebalan tubuh. Common wart memiliki insiden
untuk menjadi suatu keganasan, banyak studi yang menunjukkan DNA
HPV terdapat pada karsinoma sel basal dan psoriasis dalam kadar
rendah.
KESIMPULAN
• Veruka vulgaris (kutil atau common wart) merupakan proliferasi jinak intraepidermal
yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) tipe 2 dan 4. Daerah predileksi
adalah di tangan, jari-jari tangan dan kaki/ telapak kaki, tapi dapat pula tumbuh
dimana saja pada epidermis dan mukosa. Efloresensinya mula-mula papula kecil
seukuran kepala jarum, warna kulit seperti biasa, jernih.
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
histopatologi digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis tersebut. Penatalaksanaan
veruka vulgaris terdiri dari penatalaksanaan bedah (topikal dan sistemik) dan
nonbedah.
• Veruka jenis vulgaris tidak menyebabkan keganasan sehingga tidak memiliki komplikasi
yang berarti, kecuali pada segi kosmetik. Kisaran 23% terjadi regresi spontan dalam
waktu 2 bulan, 30% dalam waktu 3 bulan dan 65% -78% dalam 2 tahun.
•TERIMAKASI
H