1/5
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Direktur RSU Dr. H. Koesnadi
ASUHAN Bondowoso
KEPERAWATAN
4. PROSEDUR Pengkajian
1. Anamnesa
Pada anamnesa akan ditemukan gejala: demam yang akut, selama
2 hingga 7 hari, dengan 2 atau lebih gejala-gejala berikut : nyeri
kepala, nyeri otot, nyeri persendian, tidak nafsu makan , nyeri ulu
hati. Ditemukannya bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi
perdarahan dan leukopeni.
Manifestasi klinis DBD sangat bervariasi, WHO (1997) membagi
menjadi 4 derajat, yaitu :
Derajat I:
Demam disertai gejala-gejala umum yang tidak khas dan
manifestasi perdarahan spontan satu-satunya adalah uji tourniquet
positif, trombositopeni, dan hemokonsentrasi
Derajat II :
Gejala-gejala derajat I, disertai gejala-gejala perdarahan kulit
spontan seperti peteki, hematoma atau manifestasi perdarahan
yang lebih berat.
Derajat III:
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah,
tekanan nadi menyempit (< 20 mmHg), hipotensi, sianosis disekitar
mulut, kulit dingin dan lembab, gelisah.
Derajat IV :
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan
darah tidak terukur,
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN DHF
2/5
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Direktur RSU Dr. H. Koesnadi
ASUHAN Bondowoso
KEPERAWATAN
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik uji Torniquet positif Adanya perdarahan
dalam bentuk petekiae, ekimosis atau purpura. Perdarahan
selaput lendir mukosa, alat cerna gastrrointestinal, tempat
suntikan atau ditempat lainnya, adanya hematemesis atau
melena. Perhatikan tanda-tanda syok ( denyut nadi cepat dan
lemah, hipotensi, kult dingin dan lembab terutama pada
ekstremitas, sianosis, gelisah dan penurunan kesadaran)•
Biakan kuman ( darah , feses, urin, empedu )
3. Pemeriksaan Diagostik
Uji ELISA : titer IgG positif ,
Pada fase akhir yang akut pada fase konvalesens
ditemukan titer zat antibody IgM positif
trombositopenia ( < 100.000 per mm3)
Kenaikan nilai 20 % (hematokrit atau lebih tergantung umur
dan jenis kelamin)
Hb meningkat lebih dari 20 %
Leukosit pada hari ke 2 dan ke 3
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN DHF
3/5
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Direktur RSU Dr. H. Koesnadi
ASUHAN Bondowoso
KEPERAWATAN
2 DS:
-Ps/ mengatakan Respon antibody Gangguan
muntah mengandung aktivasi komplemen, Sirkulasi
darah, gusi berdarah, pengeluaran
mimisan (dll) histamine
DO: peningkatan
- Ptechie (+) permeabilitas kapiler
- Kesadaran kehilangan plasma
menurun melalui dinding
- Trombosit< endotel, Ht
100.000/mm3 meningkat, trombo-
- Tampak perdarahan sitopenia, penurunan
pada… fungsi koagulasi
- Hct <40% (turun) (protombin dan
fibrinogen Resti
perdarahan
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN DHF
4/5
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Direktur RSU Dr. H. Koesnadi
ASUHAN Bondowoso
KEPERAWATAN
5/5
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Direktur RSU Dr. H. Koesnadi
ASUHAN Bondowoso
KEPERAWATAN
Intervensi:
a. Kaji KU, tanda-tanda perdarahn (luar maupun organ dalam),
rasa lemas, keringat dingin, dan kesadaran.
b. Observasi tanda-tanda vital tiap 1-3 jam.
c. Anjurkan pasien untuk bedrest
d. Awasi nyeri epigastrium (aawal syok)
e. Kolaborasi transfuse darah lengkap segar (FWB) atau suspense
trombosit (PRC)