Anda di halaman 1dari 6

Kelompok Minggu 3 Pivi Nabila 203307020076

Fautia Ristina 203307020087 Valentine Athania 203307020075


Dini Umara 203307020050 M. Nazman Husein 203307020102

Definisi Suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi


parasit Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina.
Etiologi 5 spesies Plasmodium yang diketahui dapat
menyebabkan malaria pada manusia, yaitu P.
falciparum, P. malariae, P. vivax, P. ovale, dan
P. knowlesi.
Epidemiologi Indonesia merupakan salah satu negara di dunia
di mana malaria masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang menonjol. Data
WHO tahun 2010 menunjukan, Indonesia
menyumbang sekitar 224 ribu dari 24 juta kasus
malaria sedunia. Sementara, itu dari 325 ribu
kematian akibat malaria, Indonesia
berkontribusi sekitar 425 kematian. Angka ini
menempatkan Indonesia menjadi salah satu
negara dengan kasus malaria dan kematian
akibat malaria tertinggi di Asia Tenggara.

Patogenesis Parasit ini dapat bertahan hidup di lingkungan


seluler yang berbeda, baik dalam tubuh manusia
(fase aseksual) maupun nyamuk (fase seksual).
Replikasi Plasmodium terjadi melalui 2 tahap
dalam tubuh manusia. Fase eritrositik yang
terjadi di dalam sel-sel hati dan fase eritrositik
yang terjadi di dalam sel darah merah. Fase
eksoeritrositik dimulai dengan inokulasi
sporozoit ke dalam peredaran darah oleh
nyamuk Anopheles betina kemudian sporozoit
akan menginvasi sel-sel hepatosit, berkembang
biak secara aseksual dan membentuk skizon.
Setelah 1-2 minggu, sel-sel hepatosit ruptur dan
mengeluarkan ribuan merozoit ke dalam
sirkulasi. Skizon spesies P. falciparum, P.
Malariae, dan P. knowlesi sekali ruptur tidak
akan lagi berada di hati. Skizon spesies P. vivax
dan P. ovale ruptur dalam 6-9 hari dan ruptur
sekunder pada skizon yang dorman (hipnozoit)
dapat terjadi setelah beberapa minggu, bulan
atau tahun sebelum mengeluarkan merozoit dan
menyebabkan relaps (malaria kronis). Fase
eritrositik dimulai saat merozoit menginvasi sel
darah merah dan bertransformasi menjadi
bentuk cincin yang kemudian membesar
membentuk tropozoit. Tropozoit berkembang
biak secara aseksual yang kemudian ruptur dan
mengeluarkan eritrositik merozoit, yang secara
klinis ditandai dengan demam. Beberapa dari
merozoit ini berkembang menjadi gametosit
jantan dan gametosit betina, sekaligus
melengkapi fase siklus aseksual pada manusia.
Gametosit jantan dan gametosit betina ini
dicerna oleh nyamuk Anopheles betina saat
mengisap darah dari manusia. Dalam perut
nyamuk, gametosit jantan dan betina ini
bergabung untuk membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi ookinet kemudian
menembus dinding lambung nyamuk. Pada
dinding luar, nyamuk ookinet akan menjadi
ookista dan selanjutnya menjadi sporozoit dan
siap ditularkan ke manusia.
Diagnosa Diagnosa Malaria
1. Anamnesa :
 Keluhan: demam, menggigil,
berkeringat, dan dapat disertai sakit
kepal, mual, muntah, diare, dan nyeri
otot atau pegal-pegal.
 Riwayat sakit malaria dan riwayat
minum obat malaria
 Riwayat berkunjung ke daerah endemis
malaria.
 Riwayat tinggal di daerah endemis
malaria

2. Pemeriksaan fisik
 Suhu tubuh aksiler ≥ 37,5 derajat
celcius
 Konjungtiva atau telapak tangan pucat
 Sklera ikterik
 Splenomegaly
 Hepatomegaly

3. Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan dengan mikroskop
Sediaan darah tebal dan tipis untuk
menentukan : parasit malaria (positive
atau negative), spesies dan stadium
plasmodium, kepadatan parasite
 Rapid diagnostic test (RDT)
Test ini berdasarkan deteksi antigen
parasite malaria, dengan menggunakan
metoda imunokromatografi.

Diagnosa Malaria Berat


Minimal satu dari manifestasi klinis atau
didapatkan temuan laboratorium
1. Perubahan kesadaran (GCS <11,
Blantyre <3)
2. Kelemahan otot (tidak bisa
duduk/berjalan)
3. Kejang berulang, lebih dari dua episode
dalam 24 jam
4. Distress pernafasan
5. Gagal sirkulasi atau syok: CRT > 3
detik, tekanan sistolik <70 mmHg
6. Jaundice (bilirubin >3 mg/dl dan
kepadatan parasite >100.000)
7. Hemoglobinuria
8. Perdarahn spontan abnormal
9. Edema paru (radiologi, saturasi oksigen
<92%)

Gambaran laboratorium :
1. Hipoglikemi (gula darah <40mg%)
2. Asidosis metabolic (bikarbonat plasma
<15 mmol/L)
3. Anemia berat (Hb <5gr untuk endemis
tinggi, <7gr untuk endemis sedang-
rendah)
4. Hiperparasitemia (parasite >2% eritrosit
atau 100.000 parasit/ μl di daerah
endemis rendah atau >5% eritrosit atau
1.000.000 parasit/ μl di daerah endemis
tinggi)
5. Hiperlaktemia (asam laktat >5 mmol/L)
6. Hemoglobinuria
7. Gangguan fungsi ginjal (kreatinin serum
>3 mg%)
Komplikasi - Ikterus
- Kejang
- Anemia berat
- Perdarahan spontan
- Blackwater fever
- Hipoglikemi
- Syok
- Gagal ginjal akut
- Malaria serebral
N Nama Gejala Ciri khas Penyebab Pengobatan
o penyakit

Suportif : BB 15kg,
Malaria Demam, Demam • plasmidium demam (suhu badan
menggigil, periodik vivax tidak
pusing diketahui)1000mL +
Lab • plasmodium (50mL × 5kg)=1000
ovale + 250=1250mL,
Apusan darah Adanya demam
tepi • plasmodium (suhu tubuh
dianggap 38 C
ditemukan malariae 1250 + 10 % =
adanya parasit 1375 mL habis
plasmodium dalam 24 jam
Simtomatik :
Paracetamol syr
usia 3 tahun180mg
4×/hari sediaan
Definitif :
Lini 1 :
(p. falciparum) DHP
tab 1 selama 3 hari +
primakuin ¾ tab 1
hari
(p. Vivax)DHP 1 tab
3 hari + primakuin ¾
tab 14 hari
(p. ovale) DHP 1 tab
14 hari + primakuin
¾ tab 14 hari
(p. malariea)
DHP 1 tab 1x/hari
selama 3 hari
Lini 2 :
Kina 200 mg (10
mg/kgBB/xberi)
10 x 15 =150 mg, 1
tab 3x/hari selama 7
hari + primakuin ¾
tab 1 hari

Suportif : BB 15kg,
2. Demam Demam, Demam • Salmonella demam (suhu badan
tifoid menggigil, hilang timbul, typhi tidak
pusing, mual, biasa muncul diketahui)1000mL +
(50mL × 5kg)=1000
muntah pada malam
+ 250=1250mL,
Adanya demam
hari (suhu tubuh
dianggap 38 C
Lab 1250 + 10 % =
1375 mL habis
Tubex (+) dalam 24 jam
Simtomatik :
Widal (+) Paracetamol syr
usia 3 tahun180mg
4×/hari sediaan
Definitif :
Lini 1 =
Kloramfenikol 50-
75mg/kgBB/hari
50mg × 15kgBB =
750mg/hari dibagi
dalam 4 dosis
750÷4 = 188mg/kali
beri sediaan syr
Cefixime
10-15mg/kgBB/hari
10mg × 15kgBB =
150mg/hari 1 ½ cth
sediaan syr selama 2
minggu Ceftriaxone

3. Demam Demam tinggi Adanya infeksi virus DEN- Suportif : BB 15kg,


berdarah 40C, pusing, perdarahan 1, DEN-2, DEN-3 demam (suhu badan
tidak
dengue mual, muntah, berupa bintik2 dan DEN-4. DBD diketahui)1000mL +
nyeri otot, (ptekie), ditularkan melalui (50mL × 5kg)=1000 +
tulang dan mimisan dan gigitan nyamuk 250=1250mL,
Adanya demam (suhu
sendi, nyeri gusi berdarah Aedes aegypti dan tubuh dianggap 38 C
dibelakang Aedes albopictus  1250 + 10 % = 1375
Lab mL habis dalam 24
mata
jam
IgM dan IgG Simtomatik :
dengue (+) Paracetamol syr usia
3 tahun180mg 4×/hari
sediaan
Definitif :
Multivitamin
4 Isk (infeksi demam, demam tinggi Escherichia coli Suportif : BB 15kg,
saluran muntah, diare demam (suhu badan
Lab tidak
kemih)
diketahui)1000mL +
Pemeriksaan (50mL × 5kg)=1000
urine + 250=1250mL,
Adanya demam
Didapatkan (suhu tubuh
leukosituria dianggap 38 C
dan hematuria 1250 + 10 % =
1375 mL habis
dalam 24 jam
Simtomatik :
Paracetamol syr
usia 3 tahun180mg
4×/hari sediaan
Definitif =
Amoksisilin 20-
40mg/kgBB/hari
20mg × 15kgBB =
300 mg/hari dibagi
dalam 3 dosis
Cotrimosazole

Anda mungkin juga menyukai