HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV):

PENYEBAB LESI TUMOR JINAK

ORAL DAN ORAL SQUAMOUS CELL
CARCINOMA

Oleh : Annisa Aulia Rahmah | 1931111320048

LAPORAN KASUS PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI ULM
 HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)

• Merupakan kelompok virus dengan jenis DNA rantai ganda (double-

stranded DNA)
• Termasuk dalam famili Papillomaviridae
• Mempunyai banyak tipe
• Virus ini menginfeksi jaringan kulit dan mukosa
• Infeksi pada mukosa bisa timbul pada area anogenital, traktur
aorodigestif dibagian atas, dan lainnya termasuk oral
• Infeksi terjadi apabila ada kontak langsung, dan menginisiasi
proliferasi sel yang menimbulkan jaringan neoplasia

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 PREVALENSI DAN INSIDENSI HPV

• American Cancer Society memperkirakan bahwa lebih dari 6 juta orang

terinfeksi oleh HPV setiap tahun, dengan 3 juta diantaranya terdiri dari
kelompok usia 15-25 tahun.

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
 TIPE HPV

Kumaraswamy KL, et al. Human Papillomavirus and Oral Infections. Journal of Cancer Research and Therapeutic. 2016: 7(2)
 TRANSMISI HPV

Kontak
Transfer Transmisi
seksual Breastfeeding
saliva perinatal
(orogenital)

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 FAKTOR RESIKO

Aktivitas seksual
pada usia sangat Oral sex Homoseksual
muda

Perokok Alkohol Usia tua

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
 MEKANISME INFEKSI HPV
(MEKANISME KARSINOGENESIS HPV)

HPV Neoplasia
Epitel
menginfeksi Disfungsi siklus Ketidakstabilan dengan
mikroabrasi ↑ viral load
epitel hingga sel genom potensial
atau luka
lapisan basal kelainan

• Peningkatan viral load pada lapisan epitel

menyebabkan ekspresi protein E6 dan E7
• E6 akan mengikat p53  disfungsi p53
yang menyebabkan terhambatnya apoptosis
• E7 akan mengikat pRB  melepaskan E2F
 meningkatkan proses pembelahan sel
• ↓apoptosis + ↑pembelahan sel  sel-sel
terus berproliferasi neoplasia

Syrjanen S. Oral Manifestations of Human Papilloma Virus Infections. European Journal of Oral Sciences. 2018: 1(1); 49-66
 LESI HPV PADA MUKOSA ORAL

Verruca vulgaris

Condyloma
acuminatum
Tumor jinak (veneral wart)
(Benign)
Squamous cell
papilloma

Neoplasia Focal epithelial

hyperplasia
(Heck Disease)

Keganasan Oral Squamous

(Malignant) Cell Carcinoma

Syrjanen S. Oral Manifestations of Human Papilloma Virus Infections. European Journal of Oral Sciences. 2018: 1(1); 49-66
TUMOR JINAK
 ETIOLOGI : HPV TIPE 2 & 4

• Lesi ini biasa disebut sebagai “wart” (kutil)

• Umumnya menyerang pada anak-anak, tetapi
VERRUCA VULGARIS jarang terjadi pada mukosa oral

Merupakan lesi tumor jinak

yang terjadi akibat adanya
hyperplasia jaringan stratified
squamous epithelium yang
diinduksi oleh HPV

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 • Lesi asimptomatik, berupa papula atau nodul
GAMBARAN KLINIS
• Permukaan lesi terdapat proyeksi papiler atau
permukaan kasar dan berkerikil
Verruca vulgaris (wart)
• Bentuk lesi bisa bertangkai atau sessile (tidak
bertangkai)
• Lesi wart sering muncul pada kulit • Lesi pada kulit : warna pink, kuning atau
putih
terutama di bagian tangan
• Lesi pada mulut : pada umumnya berwarna
• Lesi mukosa oral umumnya terjadi putih
pada mukosa labial, vermilion border, • Lesi bisa membesar dengan cepat ke ukuran
maksimumnya (biasanya <5mm)
palatum, dan lidah.

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Intech. 2014: 1(1); 1-8
 GAMBARAN KLINIS

Verruca vulgaris (wart)

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Intech. 2014: 1(1); 1-8
 HISTOPATOLOGI
• Tampakan struktur yang hampir simetris
Verruca vulgaris (wart) • Papilla jaringan ikat tipis memanjang
membentuk papillomatosis
• Permukaan cryptoform menunjukkan
hiperkeratinisasi yang mencolok
• Adanya koilocytes
• Jaringan ikat : kapiler memanjang dan adanya
infiltrasi limfosit

Koilocytes : s
el yang
sudah terinfe
ks i H P V

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Intech. 2014: 1(1); 1-8
 TREATMENT
Verruca vulgaris (wart)

TREATMENT PADA KULIT TREATMENT PADA ORAL

• Asam salisilat topical • Bedah eksisi
• Lactic acid • Laser

• Liquid nitrogen cryotherapy • Cryotherapy

• Bedah eksisi (indikasi pada kasus dengan • Electrosurgery

klinis atipikal) • Cauterization
• Topical s-fluoroscent
• Squaric acid

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
 ETIOLOGI : HPV TIPE 6 & 11

• Penyakit ini sering terjadi akibat transmisi

seksual
CONDYLOMA • Beberapa studi mengatakan infeksi HPV
ACUMINATUM pada bayi disebabkan karena transmisi secara
vertikal dari ibunya yang menderita HPV
genital.
Merupakan lesi proliferasi
• Condyloma pada oral dan anogenital bisa
yang diinduksi oleh HPV pada terjadi secara bersamaan
jaringan epitelium squamosa
berlapis di mukosa daerah
anogenital, oral, dan larynx.

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016 Intech. 2014: 1(1); 1-8
 GAMBARAN KLINIS • Nodul dengan berwarna merah muda hingga
putih

Condyloma acuminatum • Permukaan lesi dengan papilla menyerupai

“cauli flower” (kembang kol)

Lesi sering terjadi pada daerah : • Bertangkai atau tidak bertangkai (umumnya
tidak bertangkai)
• Mukosa labial
• Massa eksofitik yang pendek
• Lingual
• Lesi tidak lunak dan berukuran 1-1,5 cm
• Palatum molle
• Dasar mulut

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4 Edition. Elsevier. 2016
th Intech. 2014: 1(1); 1-8
 • Tampakan proliferasi papiler dari epitel
HISTOPATOLOGI
squamosa dengan keratosis ringan
Condyloma acuminatum • Acanthotis
• Parakeratin
• Terdapat koilocyte

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4 Edition. Elsevier. 2016
th Intech. 2014: 1(1); 1-8
 TREATMENT
Condyloma acuminatum
Bedah eksisi

Apabila lesi semakin besar/melebar

• Cryotherapy
• Electrocauterization
• Laser

Agen kaustik
• Trichloroacetic
• Podophyltin
• 5-fluorouacil

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 ETIOLOGI : HPV TIPE 6 & 11

• Lesi ini bisa muncul pada semua usia, tetapi

lebih sering terlihat pada dekade ketiga
S Q U A M O U S C EL L PA P I L L O M A hingga kelima
/ O R A L PA P I L L O M A • Terjadi dengan perbandingan 1:250 orang
dewasa

Tumor jinak yang diinduksi • 7-8% terjadi pada anak-anak.

oleh HPV pada jaringan
epithelial squamosa berlapis
yang menghasilkan massa
papiler atau verruciform

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 • Lesi lunak asimptomatik
GAMBARAN KLINIS • Berwarna merah, pink, atau sama dengan
jaringan sekitar
Oral papilloma • Biasanya bertangkai
• Lesi nodul eksofitik dengan permukaan
berjari-jari menyerupai “cauliflower” atau
Lokasi lesi umumnya terdapat di: menyerupain wart/kutil
• Palatum • Permukaan lesi bisa runcing atau tumpul
• Lidah (umumnya runcing)
• Lesi soliter dengan ukuran maksimum 0,5cm
• Bibir

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 • Proliferasi jaringan epitel squamosa berlapis
HISTOPATOLOGI
yang tersusun seperti jari-jari dengan inti
jaringan ikat fibrovascular
Oral papilloma
• Lapisan keratin menebal didalam lesi dengan
tampakan klinis keputihan
• Epitel biasanya menunjukkan pola maturase
yang normal
• Beberapa papilloma menunjukkan hyperplasia
basilar dan aktivitas mitotik
• Koilocytes hadir di dalam lapisan spinosum

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4 Edition. Elsevier. 2016
th Intech. 2014: 1(1); 1-8
 TREATMENT
Oral papilloma

• Bedah eksisi
• Diode laser
• Electrocautery
• Cryosurgery
• Injeksi intralesi interferon

Jose RM, et al. Oral Squamous Papilloma Management of Diode Laser: A Case Report. International Journal of Contemporary Medical Research. 2019: 6(5)
 ETIOLOGI : HPV TIPE 13 & 32

• FEH ini sering terjadi pada anak-anak dan

remaja (usia 3-18) dengan presentase 40%
FOCAL EPITHELIAL dari populasi
HYPERPLASIA
(HECK DISEASE) • Apabila ada individu yang terkena FEH,
biasanya lesi iini bias mempengaruhi anggota
keluarganya juga.
Tumor jinak yang diinduksi
Faktor Resiko
oleh HPV dengan warisan • Status social ekonomi yang rendah
autosomal-resesif dengan • OH buruk
adanya keterlibatan alel • Malnutrisi
• HIV/AIDS
HLA-DR4 • Genetik

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Intech. 2014: 1(1); 1-8
 Pada FEH terdapat 2 klinis mayor, yaitu
GAMBARAN KLINIS papulonodular dan papillomatous

Papulonodular Papillomatous
Focal epithelial hyperplasia
• Berwarna merah mudah • Berwarna putih atau merah
• Papula dan nodul dengan mudah pucat
• Lokasi lesi umumnya terdapat di; mukosa permukaan yang halus • Papula dan nodul dengan
• Biasanya terdapat pada permukaan berkerikil
labial, bukal, dan lingual. bukal, labial dan • Biasanya terdapat pada
commisura lidah dan gingiva
• Lesi individu menyerupai plak berukuran kecil
dengan batas jelas
• Lesi bisa bersatu dengan lesi FEH lainnya
sehingga menghasilkan tampakan seperti batu
besar atau fissure / pecah-pecah.

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 • Terdapat hyperplasia epitel
HISTOPATOLOGI
• Adanya acanthosis yang cukup besar
Focal epithelial hyperplasia • Anastomosis rate ridge
• Parakeratinosis minimal
• Pada lapisan superfisial epitel terdapat
perubahan cytophatic (koilocytes) dan
apoptosis atau diskeratosis sel dengan
tampakan mitosis (mitosoid cell)

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 TREATMENT
Focal epithelial hyperplasia
Bedah eksisi

Cryotherapy

Laser CO2

Electrocoagulation

Di beberapa kasus ;

• Topical interferon-beta
• Interferon-alpha intralesional atau sistemik
• Imiquimod topikal

Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
 Ciri-ciri lesi tumor jinak HPV
Verruca vulgaris • Pertumbuhan eksofitik sempit
DIAGNOSIS TUMOR JINAK • Warna putih
HPV • Batas jelas
• Umumnya tidak bertangkai
Condyloma acuminatum • “cauliflower”
1. Anamesis
• Ukuran kecil multiple
2. Pemeriksaan klinis • Warna pucat
• Ujung permukaan tumpul
• Gambaran lesi (bentuk, warna, dan
Oral papilloma • “cauliflower”
ukuran) • Bertangkai
• Bentuk jari2 dengan ujung
• Lesi simptomatik / asimptomatik permukaan yang runcing
• Warna pink eksofitik hingga
• Lesi mengganggu / tidak (estetik dan keputihan
fungsi) Focal epithelial • Bentuk seperti plak atau
hyperplasia (FEH) papula
• Lihat ciri khas lesi untuk menentukan • Bentuk lesi bisa flat atau
diagnosa convex (cembung)

Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant Lessions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
 DIAGNOSIS (CONT..)

Pemeriksaan penunjang

• Sitologi dan Biopsi

• Identifikasi HPV
• Light microscopy
• Electron microscopy
• Metode molecular
• In-situ hybridization (ISH)
• Southern blot & dot blot
• Target amplification (PCR)

Treatment : bedah eksisi, cryotherapy, laser, dll.

Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant Lesions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
ORAL SQUAMOUS CELL
CARCINOMA

Caused by Human Papilloma Virus

 ETIOLOGI : HPV TIPE 16 & 18

• OSCC yang diinduksi oleh HPV terjadi

akibat infeksi persisten virus HPV
ORAL SQUAMOUS CELL • OSCC terjadi melalui proses multifactorial,
CARCINOMA (OSCC) (sosial-ekonomi, lingkungan, dan microbial
factor)
Tumor ganas / kanker pada rongga
mulut yang berasal dari epithel Faktor Resiko : bahan karsinogenik dari
mukosa • Alkohol
• Merokok (tembakau)
Keganasan ini merupakan lesi • Areca nut (pinang  menginang)
ganas yang paling sering terjadi
di rongga mulut

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Anastasios K. Current Aspects on Oral Squamous Cell Carcinoma. The Open
Intech. 2014: 1(1); 1-8 Dentistry Journal. 2012: 6(1); 126-130
 EPIDEMIOLOGI

Prevalensi HR-HPV pada kasus OSCC di berbagai negara adalah sebagai

berikut;
• Indonesia 18% dari 78 kasus
• India 50% dari 60 kasus
• Paling banyak terjadi di usia >40
• Korea 36% dari 36 kasus • 60,2% pasien OSCC diantara adalah laki-
• AS 12,8% dari 167 kasus laki
• Yunani 11,3% dari 53 kasus
• Iran 14% dari 50 kasus
♂>♀
• Jepang 34% dari 84 kasus
• Finlandia 100% dari 105 kasus (Ashraf et al., 2017)

Purwanto DJ, et al. The Prevalence of Oral High-Risk HPV Infection in Indonesian OSCC Patients. Oral Disease WILEY. 2019: 26; 72-80.
 GAMBARAN KLINIS OSCC

Initial Stage Advanced Stage

Lesi nodular atau ulseratif Lesi ulcerated center (ulser
berwarna merah dengan pinggiran indurasi)
Lesi eksofitik Batas lesi irregular
Lesi ulseroproliferatif (lesi Gejala : kehilangan gigi,
dengan indurasi) perdarahan spontan,
dysarthria, dysphagia,
pembesaran nodus limfe
Lesi biasanya terdapat pada bibir, lidah, gingiva, dan
dasar mulut

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Intech. 2014: 1(1); 1-8
 GAMBARAN
HISTOPATOLOGI OSCC

• Bentukan pulau, lapisan sel epithelial

malignan yang terisolasi
• Adanya keratin
• Tampakan sel atipia dengan derajat
yang bervariasi
• Pleomorfisme sel dan nucleus

De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of
Intech. 2014: 1(1); 1-8
 PATO F I S I O L O G I O S C C
(ORAL CARSINOGENESIS OLEH
HPV)

• Proses oral carsinogenesis oleh HPV

menyebabkan keratinosit bertransformasi.
Transformasi keratinosit ini terjadi akibat
mekanisme protein E6 dan E7.
• Protein E6 dan E7 mempengaruhi kerja
pRB (Retinoblastoma protein) dan p53

Syrjanen S. Oral Manifestations of Human Papilloma Virus Infections. European

Journal of Oral Sciences. 2018: 1(1); 49-66
 DIAGNOSIS OSCC-HPV

Anamesis

Pemeriksaan klinis

• Gambaran lesi (bentuk, warna, dan ukuran)  ulser yg luas, lesi eksofitik
• Lesi simptomatik / asimptomatik
• Tanda dan gejala lainnya
• Ulser sakit, tidak sembuh dalam waktu 2-3 minggu
• Rasa sakit dan sulit saat menelan
• Adanya bengkak atau benjolan di dalam mulut
• Limfadenopati

Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant Lesions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
 DIAGNOSIS OSCC-HPV

Sitologi Biopsi

• Dibantu dengan Toulidine Blue

Identifikasi HPV

• PCR
• ISH
• Electron microscopy

Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant Lesions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
 TERAPI DAN PROGNOSIS

TERAPI PROGNOSIS
• Initial stage : bedah dan radioterapi • OSCC tanpa metastasis : baik
• Advanced stage : kombinasi bedah, • OSCC dengan metastasis : buruk
radioterapi dan kemoterapi.
• Kemoterapi membutuhkan treatment oral
tambahan untuk mencegah mucositis,
xerostomia, dan osteonekrosis

Sathish N, et al. HPV-associated Oral Cancers and Treatment Strategies. JDR Clinical Research Supplement. 2014
Anastasios K. Current Aspects on Oral Squamous Cell Carcinoma. The Open Dentistry Journal. 2012: 6(1); 126-130.
 PENCEGAHAN HPV : VAKSIN

• Vaksin HPV dikeluarkan oleh FDA pada tahun 2006 untuk mencegah angka kejadian kanker
seriviks.
• Target utama dari vaksin HPV adalah HPV tipe 16 dan 18 (HPV resiko tinggi)
• Ada 2 jenis vaksin HPV
• Bivalent (Cervarix®) – HPV 16 & 18
• Tetravalent (Gardasil®) – HPV 6, 11, 16 & 18
• Vaksin ini akan persisten selama 5 tahun
• Vaksin ditujukan pada wanita usia 9-26 tahun, dengan target utama usia 11 dan 12 tahun
• Vaksin akan efektif apabila ditujukan pada wanita yang belum melakukan hubungan seksual

Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant Lesions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
 PENCEGAHAN HPV : VAKSIN

• Walaupun ditujukan untuk pencegahan kanker serviks, beberapa penelitian menunjukkan

adanya kemungkinan vaksin HPV juga dapat mencegah lesi keganasan di rongga mulut
• Beberapa penelitian menyatakan bahwa vaksin HPV dapat dijadikan tambahan terapi
bersama dengan bedah dan radioterapi

Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant Lesions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
 DAFTAR PUSTAKA

• Neville BW. Oral and Maxillofacial Pathology 4th Edition. Elsevier. 2016
• De Reis HLB, et al. Oral HPV Related Disease: A Review and an Update. Journal of Intech. 2014: 1(1); 1-8
• Kumaraswamy KL, et al. Human Papillomavirus and Oral Infections. Journal of Cancer Research and
Therapeutic. 2016: 7(2)
• Syrjanen S. Oral Manifestations of Human Papilloma Virus Infections. European Journal of Oral Sciences. 2018:
1(1); 49-66
• Testi D, et al. HPV and Oral Lesions : Preventive, Possibilities, Vaccines, and Early Diagnosis of Malignant
Lesions. ORAL & Implantology Journal. 2015: 8(1); 2-3.
• Jose RM, et al. Oral Squamous Papilloma Management of Diode Laser: A Case Report. International Journal of
Contemporary Medical Research. 2019: 6(5)
• Anastasios K. Current Aspects on Oral Squamous Cell Carcinoma. The Open Dentistry Journal. 2012: 6(1); 126-
130
• Purwanto DJ, et al. The Prevalence of Oral High-Risk HPV Infection in Indonesian OSCC Patients. Oral Disease
WILEY. 2019: 26; 72-80.
• Sathish N, et al. HPV-associated Oral Cancers and Treatment Strategies. JDR Clinical Research Supplement. 2014