Disusun Oleh :
Preceptor :
dr., Sp. OG
KEPANITRAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
WIJAYA KUSUMA SURABAYA
RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
202
Tinjauan Pustaka
Definisi
Faktor risiko yang paling jelas untuk HPV adalah hubungan penetrasi tanpa pelindung
atau kontak fisik kulit-ke-kulit yang dekat yang melibatkan area yang terinfeksi.
HPV adalah virus dengan DNA untai ganda dari famili Papillomaviridae. HPV hanya
menginfeksi manusia.18
MODE TRANSMISI
Pemakaian
Benda Pembedahan
Bersamaan
FAKTOR RISIKO
Risiko
Perkembangan Perilaku Seksual
Lesi Kanker
Radiasi
Merokok:
Ultraviolet
Patofisiologi Mekanisme infeksi Virus ini hanya
diantara masing- menginfeksi sel-sel
Proses Infeksi Human Tipe HPV yang paling masing tipe sama lapisan dalam yang
Papillomavirus banyak diidentifikasi meskipun setiap tipe tidak berdiferensiasi
(HPV) adalah 16, 18, dan 31. HPV memiliki pada kulit atau selaput
variabilitas genetik lendir yang disebut sel
berbeda-beda. epitel basal.
Pada HPV risiko tinggi
Virus dapat mencapai Pada siklus sel normal, Jumlah pembelahan (HR-HPV), infeksi
sel target hanya epitel basal terbagi yang terjadi selama menyebabkan
melalui mikrolesi asimetris untuk diferensiasi bergabung pembelahan sel terjadi.
akibat adanya trauma memperbaharui lapisan secara terbatas Hal tersebut didukung
pada permukaan luar basal, kutan dan epitel membentuk epitel oleh adanya ekspresi
kulit atau mukosa. mukosa. apikal. berlebihan dari protein
E6 dan E7.
Secara klinis,
Ekspresi kedua protein
manifestasi pasca
onkogenik tersebut membuat
infeksi primer
integrasi genome virus kepada
seringkali tidak terlihat
inang, sehingga memicu
sehingga dokumentasi
terjadinya kanker yang
kejadian infeksi akut
berhubungan dengan infeksi
HPV cenderung
HPV.
GEJALA KLINIS
Lesi serviks: misalnya
lesi intraepitel skuamosa
Kondiloma akuminatum derajat rendah atau Kanker anal
tinggi, serta
kanker serviks
Penyakit mukosa
Penyakit kulit
nonanogenital: misalnya
nongenital: misalnya
kutil oral, papiloma
Kanker nasofaring veruka vulgaris, veruka
respiratori, dan
plana, dan papulosis
hiperplasia epitel fokal
Bowenoid
(penyakit Heck)
Epidermodysplasia
verruciformis
Penegakkan
Diagnosis
Anamnesis
• Tanyakan riwayat adanya kontak dengan orang yang
Kutil Kulit terinfeksi. Tanyakan pula gejala yang menyertai lesi,
misalnya rasa gatal atau lesi mudah berdarah.5
Displasia Serviks
• Infeksi HPV dapat terdeteksi pada Pap smear dan dilaporkan sebagai lesi intraepitel skuamosa
derajat rendah (LGSIL) atau lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi (HGSIL).
Kanker Orofaring
• Pada kasus kanker orofaring terkait infeksi HPV, dapat ditemukan adanya ulkus berwarna merah
atau putih di area orofaring. Lokasi ulkus dapat mencakup bagian basal lidah, area posterior lidah,
dinding faring posterior atau lateral, tonsil, dan palatum. 26
HIV
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Pemeriksaan
Sitologi HPV DNA
Pemeriksaan
Biopsi Jaringan
Asam Asetat
Diagnosis
Banding
Papulosis Bowenoid dapat
Karsinoma sel basal paling
sering muncul sebagai papul
disalahartikan sebagai
putih seperti mutiara,
liken planus, psoriasis,
berbentuk kubah dengan
keratosis seboroik, atau
pembuluh permukaan
kondiloma akuminatum.
telangiektasis yang menonjol.
HPV menyebabkan lesi
berukuran kecil hingga besar, Kondilomata lata lebih halus
menonjol atau datar, dengan dan agak datar daripada
penampilan seperti kembang kondiloma acuminatum, serta
kol atau kutil, yang dapat dapat disertai tanda-tanda
terpisahpisah atau sifilis lain seperti ruam
berkelompok. Lesi herpes makulopapular atau snail
lebih seperti jerawat atau track ulcer.1
Tatalaksana
TERAPI
MEDIKAMENTOAsam
Asam Podofilot
SA Trikloroa
Salisilat oksin
setat
5-
Imiquimo Interferon
Fluoroura
d Alfa
cil
Sinecathe
cins
TERAPI
PEMBEDAHAN
Krioterapi Electrosurgery