Kelainan Kongenital
berupa Menigoensefalokel
Oksipital Perceptor:
dr. Nurul Islamy, Sp.OG
Koass:
Danny Yovita Maharani, S.Ked
Arninda Rahman, S.Ked
11
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA DAN LEHER
Mata :
• Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/)
• Pupil isokor, 2 mm/2mm
• Reflex cahaya langsung (+/+), Reflex
THORAKS cahaya tidak langsung (+/+)
Paru : Leher :
I : Bentuk dada normal. Kedua • Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat
hemithoraks simetris saat
statis.
P : Benjolan (-), fremitus kanan ABDOMEN
sama dengan kiri I : Perut datar, venektasi (-),
P : Sonor pada kedua lapang inflamasi (-), scar (-)
paru A : Bising usus (+) normal.
A : Vesikuler +/+, Ronki basah P : Timpani.
kasar -/-, wheezing -/- P : Hepar dan lien tidak teraba,
Jantung : Nyeri tekan (-)
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba di ICS 6 EKSTREMITAS
P : Batas jantung normal Genitalia: Laki- Akral hangat, edema , clubbing finger (-/-)
A : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler, laki, kelainan
murmur (-), gallop (-)
kongenital (-)
Superior Inferior
Ekstremitas
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus + + + +
Gerakan + + + +
Sensibilitas N N N N
Atrofi Otot - - - -
Reflek Fisiologis + + + +
Reflek Patologis _ _ _ _
13
Pemeriksaan
Laboratorium
Tanggal 27 Januari 2021
14
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hematokrit 57 38-47 %
MCH 36 27-31 Pg
Eosinofil 0 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 48 50-70 %
Limfosit 42 25-40 %
Monosit 10 2-8 %
16
Lain-lain
CT 12 8-18 Menit
BT 4 1-3 Menit
18
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hematokrit 50 38-47 %
Eosinofil 0 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 72 50-70 %
Limfosit 22 25-40 %
Monosit 6 2-8 %
MCV 99 80-96 fL
MCH 34 27-31 Pg
Lain-lain
USG Kehamilan Tanggal 25 Januari
2021
Kesan :
• Kepala
Defleksi
• Tampak
masa kistik
7 cm
• Kesan 21
CT Scan Kepala Tanpa Kontras
(27/01/2021)
• Tampak area hipodens abnormal di parenkim otak
daerah oksipital, masa hipodens di region oksipital
dengan diameter ±15 cm
• Sistem ventrikel tampak melebar dan asimetris
• Sulci dan gyri tidak menyempit
• Tampak deviasi struktur midline ke kiri 2 cm
• Tak tampak tampak kalsifikasi abnormal
• Tak tampak fraktur
• Defek tulang di oksipital
• Kesimpulan: Meningoensefalokel daerah oksipital
dengan defek daerah tersebut, deviasi midline ke 22
Resume
• Pasien laki-laki lahir cukup bulan dengan section caesarea atas indikasi
kelainan bawaan. Pada pasien terdapat benjolan di belakang kepala sejak
dilahirkan. Benjolan di belakang kepala berukuran ± 15x15 cm. Benjolan
tidak mengeluarkan darah maupun nanah. Pada saat lahir pasien menangis
kuat, bergerak aktif dan tidak kebiruan. Pasien juga tidak mengalami kejang
atau sesak sejak lahir.
• Ibu pasien tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Ibu pasien
mengaku kurang mengkonsumsi asam folat selama kehamilan.
• Status Lokalis: Benjolan pada oksipital dengan ukuran 15x15 cm. Darah
(-), nanah (-), fluktuasi (+), transluminasi (+).
23
• CT Scan Kepala Tanpa Kontras: Meningoensefalokel daerah oksipital
• Diagnosis Banding
• Meningoensefalokel Oksipital
• Meningokel Oksipital
• Ensefalokel Oksipital
• Hidrosefalus
DIAGNOSIS KERJA
Meningoensefalokel Oksipital
TATALAKSANA
• Balut Masa dengan Kasa Steril/24 jam
• Ampisulbac 15 mg/ 12 jam
• Gentamisin 15 mg/ 36 jam
• PCT flc 60cc/8 jam
• Rencana Operasi Bedah Saraf: Reseksi
Meningoensefalokel
IVFD:
D 10% (60-80 ml/ kgBB/hari)
NaCl 3% (4 cc/ kgBB/ hari)
KCl 7% (2 cc/ kgBB/hari)
Ca Glukonas (3 cc/kgBB/hari)
Aminosteril 6% (2 ge/kg/hari)
Laporan Operasi Reseksi
Meningoensefalokel (28/01/2021)
• Pukul 10.35-11.30 WIB
• Pasien dibaringkan dalam posisi tengkurap posisi di atas meja operasi, didukung di
atas gulungan donat lembut.
• Pasien dalam anestesi umum (GA).
• Pembedahan bertujuan untuk membuat eksisi dan untuk perbaiki kantung.
• Kemudian, eksisi dilakukan oleh menghilangkan jaringan ekstrakranial lalu tutup
defek dengan tutup durafasial.
• Pengamatan yang cermat dan memantau tanda vital bayi itu dilakukan selama
operasi.
• Setelah operasi, tidak ada bukti infeksi serebrospinal dan kebocoran cairan
serebrospinal.
• Lukanya sembuh dengan sempurna, dan tidak ada tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial selama rawat inap. 26
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad
bonam
Quo ad sanationam : dubia ad
bonam
27
Follow Up
No Tangga Subjektif Objektif Assessment Planning
l
1 26 • Pasien lahir Vital sign: Meningoense - Balut masa dengan
Januari cukup bulan Kesadaran: CM falokel kasa steril
2021 secara SC HR: 120 x/menit Oksipital - ASI peroral 10 cc/3
Usia: 0 • Benjolan di RR: 40-58 x/menit jam
Hari kepala T: 36,5 C DD: - IVFD D10% 160
bagian Meningokel cc/hari
belakang Pemeriksaan Fisik: Ensefalokel - Ampisulbac 150
• Menangis Kepala: Meningokel Hidrosefalus mg/12 jam
Kuat, Mata: Pucat (-/-) - Gentamisin 15 mg/ 36
Bergerak T/H/M: DBN jam
aktif, Leher: Pembesaran KGB (-) - Cek Laboratorium
Menghisap Thorax: Simetris, retraksi - CT Scan kepala tanpa
kuat Cor: BJ 1>BJ II regular, bising kontras
(-) - Konsul SP. BS
Pulmo: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh
(-/-)
Abdomen: Soepel, peristaltic
(N)
Ekstremitas: Pucat (-/-),
No Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning
2 27 Benjolan di Vital sign: Meningoensefa - PCT flc 60mg/8 jam
Januari kepala bagian Kesadaran: CM lokel Oksipital - Balut masa dengan kasa
2021 belakang HR: 120 x/menit steril
Usia: 1 Menangis RR: 40-58 x/menit DD: - Puasa (persiapan
Hari Kuat, T: 38,5 C Meningokel operasi)
Bergerak Ensefalokel - IVFD: (kebutuhan cairan
aktif, Pemeriksaan Fisik: Hidrosefalus 120x3kg=
Menghisap Kepala: Meningokel 360 cc)
kuat
CT Scan Kepala: Mata: Pucat (-/-) - D10% 233 cc/hari
Meningoensefalokel T/H/M: DBN - NaCl 3% 12cc
daerah oksipital dengan Leher: Pembesaran KGB (-) - KCl 7% 6cc
defek daerah tersebut, Thorax: Simetris, retraksi - Ca Glukonas 9cc
Cor: BJ 1>BJ II regular, bising - Aminosteril 6%
deviasi midline ke kiri.
(-) 100cc/hari
Pulmo: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh - Ampisulbac 150 mg/12
Konsul SP. BS: (-/-) jam
Rencana reseksi Abdomen: Soepel, peristaltic - Gentamisin 15 mg/ 36
meningoensefalokel (N) jam
posterior tanggal Ekstremitas: Pucat (-/-), - Konsul SP. Anestesi 30
28/01/2021
No Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning
3 28 Benjolan di Vital sign: Meningoense - Dilakukan Tindakan
Januari kepala bagian Kesadaran: CM falokel Reseksi
2021 belakang HR: 120 x/menit Oksipital Meningoensefalokel di
Usia: 2 Menangis RR: 40-58 x/menit Ruang OK
Hari Kuat, T: 37,5 C DD: - IVFD: (kebutuhan
Bergerak Meningokel cairan 120x3kg=
aktif,
Konsul SP. An: Pemeriksaan Fisik: Ensefalokel 360 cc)
Menghisap Kepala: Meningokel Hidrosefalus - D10% 233 cc/hari
Acc Operasi,
kuat Mata: Pucat (-/-) - NaCl 3% 12cc
Persiapan (Puasa, T/H/M: DBN - KCl 7% 6cc
PRC 1 kantong) Leher: Pembesaran KGB (-) - Ca Glukonas 9cc
Thorax: Simetris, retraksi - Aminosteril 6%
Cor: BJ 1>BJ II regular, bising 100cc/hari
(-) - Ampisulbac 150 mg/12
Pulmo: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh jam
(-/-) - Gentamisin 15 mg/ 36
Abdomen: Soepel, peristaltic jam
(N)
Ekstremitas: Pucat (-/-), sianosis 31
N Tangg Subjektif Objektif Assessment Planning
o al
4 29 Benjolan Vital sign: Post Op - PCT flc 60mg/8jam
Kesadaran: CM - IVFD: (kebutuhan
Januar di kepala HR: 120 x/menit Reseksi
i 2021 bagian cairan 120x3kg=
RR: 40-58 x/menit Meningoense 360 cc)
Usia: belakang T: 38,5 C
falokel Hari - D10% 233 cc/hari
3 Hari telah - NaCl 3% 12cc
direseksi
Pemeriksaan Fisik: ke-1
Kepala: Tampak bekas jahitan tertutup - KCl 7% 6cc
Menangis dengan kasa, tanda perdarahan (-), pus - Ca Glukonas 9cc
Kuat, (-), edem (-). - Aminosteril 6%
Lingkar Kepala: 38 cm
Bergerak Mata: Pucat (-/-)
100cc/hari
aktif, T/H/M: DBN - Ampisulbac 150
Menghisap Leher: Pembesaran KGB (-) mg/12 jam
Thorax: Simetris, retraksi - Gentamisin 15 mg/
kuat
Cor: BJ 1>BJ II regular, bising (-) 36 jam
Pulmo: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) - Perawatan Luka
Abdomen: Soepel, peristaltic (N) Bekas Operasi tiap
Ekstremitas: Pucat (-/-), sianosis
24 jam
(-/-), gerak aktif 32
BBL: 2900 gram
N Tangg Subjektif Objektif Assessment Planning
o al
5 30 Menangis Vital sign: Post Op - PCT flc 60mg/8jam
Januari Kesadaran: CM
Kuat, HR: 120 x/menit Reseksi - IVFD: (kebutuhan
2021 Bergerak RR: 40-58 x/menit cairan
Usia: 4 Meningoen
aktif, T: 38,5 C 120x3kg=360 cc)
Hari sefalokel
Menghisap - D10% 233 cc/hari
kuat
Pemeriksaan Fisik: Hari ke-2 - NaCl 3% 12cc
Kepala: Tampak bekas jahitan tertutup
dengan kasa, tanda perdarahan (-), pus - KCl 7% 6cc
(-), edem (-). - Ca Glukonas 9cc
Lingkar Kepala: 38 cm
Mata: Pucat (-/-)
- Aminosteril 6%
T/H/M: DBN 100cc/hari
Leher: Pembesaran KGB (-) - Ampisulbac 150
Thorax: Simetris, retraksi mg/12 jam
Cor: BJ 1>BJ II regular, bising (-)
Pulmo: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) - Gentamisin 15 mg/
Abdomen: Soepel, peristaltic (N) 36 jam
Ekstremitas: Pucat (-/-), sianosis - Perawatan Luka
(-/-), gerak aktif
BBL: 2900 gram
Bekas Operasi tiap 33
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Meningoensef
• Meningoensefalokel alokel dapat
(meningoencephaloc terjadi di
• Hal ini dimulai pada
ele) atau disebut juga seluruh bagian
masa embrio pada tengkorak,
ensefalokel minggu ke III sampai
(encephalocele) tetapi yang
dengan minggu ke IV; paling sering
adalah kelainan tidak menutupnya tuba
kongenital akibat terjadi di regio
neuralis pada ujung occipital
defek tuba neuralis. kranial dapat
menimbulkan herniasi
jaringan saraf pusat.
(Sjamsuhidayat, 2015)
Herniasi atau benjolan ini dapat
berisi meningen dan cairan
serebrospinal saja disebut
Meningokel Kranial, dapat juga
berisi meningen, cairan
serebrospinal dan
jaringan/parenkim otak disebut
Meningoensefalokel.
75% meningoensefalokel
didapatkan di regio oksipital, dapat
terlihat sebagai kantong kecil
bertangkai atau struktur seperti
kista besar, dapat lebih besar
daripada kranium; tertutup oleh
(Sjamsuhidayat, 2015)
kulit seluruhnya. 36
ETIOLOGI
• Kurangnya asupan asam folat selama
kehamilan,
62