NAMA KELOMPOK :
1. Vanesa Gabriela Tuegeh 012111050
2. Putri Windiana 012111039
3. Natasya Kurnia salma 012111022
4. Amanda Lia putri 012111035
5. Adinda Siti Aisyah 012111130
6. Ristiani 012111043
Keperawatan A1 2021
B. Etiologi
Penyebab utama kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV). Lebih dari 90%
kanker leher rahim adalah jenis skuamosa yang mengandung DNA virus Human Papilloma
Virus (HPV) dan 50% kanker servik berhubungan dengan Human Papilloma Virus tipe 16. Virus
HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual terutama pada hubungan seksual yang tidak
aman. Virus HPV menyerang selaput pada mulut dan kerongkongan serta anus dan
akanmenyebabkan terbentunya sel-sel pra-kanker dalam jangka waktu yang panjang .
Virus HPV akan menempel pada reseptor permukaan sel dengan perantara
virusattachment yang tersebar pada permukaan virus. HPV yang menempel pada reseptor
permukaansel akan melakukan penetrasi, adanya luka mempermudah virus memasuki sel. Virus
masuk danmengeluarkan genom setelah itu kapsid dihancurkan. Setelah virus masuk ke dalam
inti sel,virus melakukan transkripsi dengan DNA-nya berubah menjadi MRNA .
Mekanisme terjadinya kanker serviks berhubungan dengan siklus sel yang diekspresikan oleh
HPV. Bentuk genom HPVsirkuler jika terintegrasi akan menjadi linier dan terpotong diantara
gen E2 dan E1. Integrasi antara genom HPV dengan DNA manusia menyebabkan gen E2 tidak
berfungsi sehingga akan merangsang E6 berikatan dengan p53 dan E7 berikatan dengan pRb .
Ikatan antaraprotein E6 dan gen p53 akan menyebabkan p53 tidak berfungsi sebagai gen supresi
tumor yangbekerja di fase G1. Gen p53 akan menghentikan siklus sel di fase G1 dengan tujuan
penghentiansiklus sel yaitu agar sel dapat memperbaiki kerusakan sebelum berlanjut ke fase S.
Mekanismekerja p53 adalah dengan menghambat kompleks cdk-cyclin yang akan
merangsang sel memasuki fase selanjutnya jika E6 berikatan dengan p53 maka sel terus bekerja
sehingga selakan terus membelah dan menjadi abnormal. Protein retinoblastoma (pRb) dan
genlain yang menyerupai pRb (p130 dan p107) berfungsi mengkontrol ekspresi sel
yangdiperantarai oleh E2F. Ikatan pRb dengan E2F akan menghambat gen yang mengatur sel
keluardari fase G1, jika pRb berikatan dengan protein E7 dari HPV maka E2F tidak terikat
sehingga10 menstimulasi proliferasi sel yang melebihi batas normal sehingga sel tersebut
menjadi selkarsinoma.
C. Patofisiologi
Patofisiologi HPV terkait dengan kemampuan virus untuk menginfeksi sel epitel. Virus
ini menyebar melalui kontak langsung dengan kulit atau membran mukosa yang terinfeksi.
Setelah virus masuk ke dalam sel, ia mengubah aktivitas sel sehingga sel terus membelah diri
tanpa kendali. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan tumor dan kanker. Pada siklus sel
normal, epitel basal terbagi asimetris untuk memperbaharui lapisan basal, kutan dan epitel
mukosa. Jumlah pembelahan yang terjadi selama diferensiasi bergabung secara terbatas
membentuk epitel apikal. Pada HPV risiko tinggi (HR-HPV), infeksi menyebabkan
pembelahan sel terjadi. Hal tersebut didukun g oleh adanya ekspresi berlebihan dari protein
E6 dan E7. Ekspresi kedua protein onkogenik tersebut membuat integrasi genome virus
kepada inang, sehingga memicu terjadinya kanker yang berhubungan dengan infeksi HPV.
Secara klinis, manifestasi pasca infeksi primer seringkali tidak terlihat sehingga dokumentasi
kejadian infeksi akut HPV cenderung rendah
Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang menyerang sel epitel pada kulit dan
membran mukosa manusia. Virus ini dapat menyebabkan berbagai jenis kanker dan kondisi
prakanker, seperti kanker serviks, kanker anus, kanker orofaringeal, dan lesi prakanker
seperti kutil kelamin dan papiloma. Patofisiologi HPV terkait dengan kemampuan virus
untuk menginfeksi sel epitel. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan kulit atau
membran mukosa yang terinfeksi. Setelah virus masuk ke dalam sel, ia mengubah aktivitas
sel sehingga sel terus membelah diri tanpa kendali. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan
tumor dan kanker.
PATHWAY :
Penjelasan :
Virus papiloma manusia (HPV) memasuki tubuh melalui kontak kulit-ke-kulit atau melalui
hubungan seksual. Lalu virus masuk kedalam tubuh melalui luka atau celah pada kulit dan
melalui selaput lendir, Virus kemudian menyebar ke sel-sel epitel di daerah genital dan mulut
dan menyerang selaput lendir. Setelah masuk ke dalam sel, virus mengintegrasikan DNA-
nya ke dalam DNA sel inang. Ini menyebabkan sel inang memproduksi protein viral dan
mengubah pertumbuhan sel normal. Sel-sel yang terinfeksi HPV kemudian berkembang biak
dan membentuk lesi kulit atau kutil dan menyebabkan sel-sel epitel tumbuh
menjadi abnormal
Beberapa jenis HPV, terutama tipe 16 dan 18, dapat menyebabkan kanker serviks pada
wanita dan kanker orofaringeal pada pria dan wanita. Kanker ini berkembang ketika virus
memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan merusak jaringan di sekitarnya.
Pencegahan infeksi HPV meliputi vaksinasi dan praktik seks yang aman, seperti penggunaan
kondom. Pengobatan untuk infeksi HPV meliputi pembedahan, obat-obatan topikal,
dan terapi laser.
D. Manifestasi Klinis
Ada beberapa manifestasi klinis dari HPV antara lain:
1. Kutil Kelamin (genital warts) : Kutil kelamin adalah tumbuh-tumbuhan kecil yang
muncul di area genital atau anus. Mereka biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat
menyebabkan gatal dan ketidaknyamanan.
2. Kanker Serviks : HPV adalah penyebab utama kanker serviks. Manifestasi klinis
kanker serviks dapat bervariasi tergantung pada tahap penyakit, tetapi gejala awal
mungkin termasuk pendarahan setelah hubungan seksual, pendarahan di antara
periode menstruasi, dan nyeri panggul.
5. Papiloma Laring: HPV juga dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal pada pita
suara, yang disebut papiloma laring. Manifestasi klinis papiloma laring dapat
termasuk suara serak atau kehilangan suara.
Penting nya untuk diingat bahwa tidak semua infeksi HPV menyebabkan gejala atau
manifestasi klinis yang jelas. Beberapa infeksi HPV dapat bersifat asimtomatik dan hanya
terdeteksi melalui tes medis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin
dan tes skrining untuk mengidentifikasi dan mengobati infeksi HPV sejak dini
E. Penatalaksanaan Medis
Ada beberapa pemeriksaan fisik penunjang dari penatalaksanaan medis seperti:
F. Komplikasi
Jika tidak ditangani segera, HPV dapat menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan
nyawa, antara lain:
1. Gangguan kehamilan dan persalinan
Komplikasi ini terjadi pada ibu hamil yang menderita infeksi HPV dengan kutil
kelamin.
2. Luka di mulut dan saluran pernapasan atas
Luka ini bisa timbul di lidah, tenggorokan, hidung, dan laring.
3. Kanker
Beberapa jenis kanker yang dapat muncul adalah kanker serviks, sebagian besar
kasus pada kanker serviks, biasanya dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati.
Namun, virus ini juga dapat menyebabkan kanker pada area lain, seperti vulva,
vagina, anus, dan tenggorokan
Pada akhirnya, komplikasi yang disebabkan oleh HPV dapat berdampak pada kualitas
hidup dan kesejahteraan individu yang terinfeksi.
G. Asuhan Keperawatan
REFERENCE
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/human-papillomavirus-hpv/etiologi
https://virologyj.biomedcentral.com/articles/10.1186/1743-422X-7-1
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife/article/view/3206
https://journals.asm.org/doi/10.1128/JVI.79.7.3938-3948.2005
https://www.halodoc.com/kesehatan/hpv