Anda di halaman 1dari 9

VARICELLA

Definisi
• Infeksi akut primer oleh virus varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh.

Epidemiologi
• Usia: kebanyakkan dibawah 10 tahun (90%)
• Insiden: berkurang setelah adanya vaksin
• Transmisi: Sangat menular sekret sal. pernapasan, percikan ludah
(droplet infection), terjadi kontak dg lesi cairan vesikel, pustula, & secara
transplasental
• 1♂:1♀
• Musim : Metropolitan yang beriklim sedang, dimana epidemi varicella
sering terjadi pada musim musim dingin dan musim semi
Gejala Klinis
Stadium prodromal
• Demam tidak tinggi,malaise.
• Anak besar/dewasa:
– didahului demam 2-3 hari, demam bisa mencapai 40 – 41ºC,
menggigil, malaise, nyeri kepala, anoreksi, nyeri punggung, nyeri
tenggorok, batuk.

Stadium erupsi
• Ruam kulit di muka, kulit kepala, ke badan, ekstrimitas. ( > badan/ yg
tertutup, jarang pd telapak tangan dan kaki ). Penyebaran lesi
sentrifugal
• Gambaran lesi cepat : makula-papula-vesikel-pustula–krusta
• Gambaran vesikel khas : superfisial, dinding tipis, seperti tetesan air (tear
drop), 2-3 mm,elips sejajar garis lipatan kulit.
• 3 – 4 hari lesi baru masih timbul  Polimorfik
Laboratorium
• Jarang diperlukan
• Tzank smear
• Kultur virus  jarang karena sulit dan mahal
Diagnosis
• Berdasarkan gejala klinis.
• Apusan sitologik dari vesikel berupa sel raksasa multinuclear, degenerasi
balon dan degenerasi retikular.
• Sel raksasa terdiri dari 8-10 nukleus, dengan bentuk dan ukuran yang
bervariasi.
• Biopsi kulit - lesi intraepidermal pada pertengahan sampai epidermis bagian
atas, degenerasi balon dan degenerasi retikular dari sel, sel akantolisis, sel
virus raksasa multinuklear, intranuklear inklusi mungkin diidentifikasikan
sebagai sel raksasa.
• Virus dapat dikultur dari cairan vesikel.
• Direct immunofluorescence menggunakan antibodi monoklonal.
• Identifikasi virus dengan mikroskop elektron.
Diagnosis Banding
• Variola
• Herpes Zoster
• Herpes Simplek
• Hand, Foot and Mouth Disease

Komplikasi
• Anak (jarang), dewasa lebih sering.
• Anak yg imunokompeten  infeksi sekunder bakterial pd lesi kulit 
Stafilokokus  impetigo, selulitis, erisipelas atau furunkel  sering
menyebabkan parut tp jarang terjadi sepsis.
• Pd dewasa  pneumonia (paling sering), otitis media, ensepalitis, dan
meningitis supurativa.
Penatalaksanaan
• Istirahat
• Topikal
– Bedak asidum salisilikum
– Salep antibiotika : untuk yang erosi : salep sodium fusidate
• Sistemik
– Antivirus
• Asiklovir: sebaiknya sedini mungkin (1 – 3 hr pertama)
Oral: dewasa: 5 x 800mg/hari (7 – 10 hr)
Anak: 20 mg/KgBB/kali sampai 800 mg 4x/hr selama 5 hr
• Valacyclovir: 3x 1000 mg /hari (7hr) utk dewasa dan 20 mg/kgBB
3x/hari (5hr) utk anak²
• Farmcyclovir : 3X 250 mg /hari (7hr)
– Antipiretik  bila ada panas
• Dewasa : Metampiron 500 mg 3x/hr
• Paracetamol : 500 mg 4x/hr
• Anak : Paracetamol : 10 mg/kg/dosis , 4x/hr
– Anti histamin  bila ada gatal
– Antibiotika  bila ada 2nd infeksi
• Dicloxacilline : 12,5 – 50 mg/kg/hr
• Erythromycin : 250 – 500 mg
Pencegahan
• Pemberian vaksin Varicella Virus Vaccine (OKA strain)
– Indikasi : umur ≥ 12 bulan yang belum pernah terkena infeksi VZV
primer (melindungi 20 tahun), misalkan pd ♀ yg menikah & belum
pernah terkena varisela perlu divaksinasi utk mencegah varisela pd
wkt hamil
• Dg perawatan yg teliti & memperhatikan higiene, prognosis penyakit 
baik

Anda mungkin juga menyukai