Muscle Relaxants

dr. Boby Suryawan

 Triad of Anaesthesia
• Analgesia
• Pain control w/ opioid and non-opioid analgesics
• Hypnosis
• Drug induced sleep
• Muscle Relaxation
• To minimize patient movement and/or facilitate ventilation
 Muscle Relaxation
Relaksasi Otot dapat dicapai dengan:
– Mendalamkan anestesia umum inhalasi
– Melakukan blokade saraf regional
– Pemberian pelumpuh otot
 Muscle Relaxants
• Depolarizing Muscle Relaxants
• Non-depolarizing Muscle Relaxants
Depolarizing Muscle Relaxants

• Depolarizing Muscle Relaxants bekerja seperti acetylcholine, tetapi tidak

dapat dirusak oleh cholinesterase di celah saraf.
• Depolarizing Muscle Relaxants menyebabkan depolarisasi yang
ditandai oleh fasikulasi yang disusul oleh relaksasi otot lurik.
• Termasuk golongan pelumpuh otot depolarisasi adalah succinylcholine dan
decamethonium.
• Durasi kerja succinylcholine sangat pendek

• Succinylcholine dimetabolisme oleh enzim plasma cholinesterase

(pseudocholinesterase) di pembuluh darah.
Depolarizing Muscle Relaxants

Efek samping succinylcholine adalah:

– Nyeri otot, terjadi pada 90% kasus, dapat dikurangi dengan
memberikan pelumpuh otot non-depolarisasi dosis kecil
sebelumnya.
– Peningkatan tekanan intraokular
– Peningkatan tekanan intrakranial
– Peningkatan tekanan intragastrik
– Peningkatan kadar kalium plasma (hiperkalemia)
– Aritmia jantung
– Salivasi
– Alergi, anafilaksis
– Malignant hyperthermia
Non-depolarizing Muscle Relaxants

• Non-depolarizing muscle relaxants berikatan

dengan muscarinic cholinergic receptors,
sebagai inhibitor acetylcholine, sehingga
acetylcholine tidak dapat bekerja dan tidak
terjadi depolarisasi.
 Berdasarkan susunan molekul, non-depolarizing muscle relaxants digolongkan
menjadi:

Benzylisoquinol : tubocurarine, metocurine, atracurium,

inium doxacurium, mivacurium
Steroid : pancuronium, vecuronium, pipecuronium,
rapacuronium, rocuronium

Phenol ethers : Gallamine

Nortoxiferine : Alcuronium
 Dosis awal Dosis rumatan Durasi
  Efek Samping
(mg/kg) (mg/kg) (menit)

Nondepol long-acting
1. Tubocurarine (tubarin) 0.40-0.60 0.10 30-60 Histamin +, hipotensi
2. Pancuronium 0.08-0.12 0.015-0.020 30-60 Vagolitik, takikardi, tensi ≥
3. Metocurine 0.20-0.40 0.05 40-60 Histamin -, hipotensi
4. Pipecuronium 0.05-0.12 0.01-0.015 40-60 Kardiovaskular stabil
5. Doxacurium 0.02-0.08 0.005-0.010 45-60 Kardiovaskular stabil
6. Alcuronium (alloferin) 0.15-0.30 0.05 40-60 Vagolitik, takikardia

Nondepol intermediate acting

1. Gallamine (flaxedil) 4-6 0.5 30-60 Histamin ±, hipotensi
2. Atracurium (tracrium) 0.5-0.6 0.1 20-45 Aman untuk hepar, ginjal
3. Vecuronium (norcuron) 0.1-0.2 0.015-0.02 25-45  
4. Rocuronium (esmeron) 0.6-1.0 0.10-0.15 30-60  
5. Cistacuronium 0.15-0.20 0.02 30-45 Isomer atrakurium

Nondepol short acting

1. Mivacurium (mivacron) 0.20-0.25 0.05 10-15 Histamin +, hipotensi
2. Ropacuronium 1.5-2.0 0.3-0.5 15-30

Depol short acting

1. Succinylcholine (scolin) 1.0   3-10  
2. Decamethonium
 Muscle Relaxants
• Pilihan muscle relaxants

1. Gangguan faal ginjal : Atracurium, vecuronium

2. Gangguan faal hati : Atracurium
3. Miastenia gravis : Jika dibutuhkan, dosis 1/10 atracurium
4. Bedah singkat : Atracurium, rocuronium, mivacuronium
5. Kasus obstetri : Semua dapat digunakan kecuali gallamine

• Tanda-tanda kekurangan pelumpuh otot

• Cegukan (hiccup)
• Dinding perut kaku
• Ada tahanan pada inflasi paru
 Penawar Muscle Relaxants

• Penawar pelumpuh otot atau acetylcholinesterase inhibitor (anti-cholinesterase)

bekerja pada neuro-muscular junction untuk mencegah acetylcholinesterase.
• Anti-cholinesterase yang paling sering digunakan adalah neostigmine
(prostigmin), piridostigmin, dan edrophonium.
• Penawar pelumpuh otot bersifat muscarinic sehingga menyebabkan hipersalivasi,
keringatan, bradikardia, kejang bronkus, hipermotilitas usus, dan pandangan
kabur.
• Pemberian obat penawar pelumpuh otot harus disertai oleh obat
vagolytic
 Penawar Muscle Relaxants

• Dosis obat-obatan penawar muscle relaxants

• neostigmine adalah 0,04-0,08 mg/kg;
• pyridostigmine 0,1-0,4 mg/kg;
• edrophonium 0,5-1,0 mg/kg;
• dan physostigmine 0,01-0,03 mg/kg.
• Dosis obat-obatan vagolytic
• atropine dosis 0,01-0,02 mg/kg atau
• glycopyrrolate dosis 0,005-0,01 mg/kg sampai 0,2-0,3 mg pada dewasa.
THANKS