NEUROMUSKULAR
Transmisi Neuromuskular
• Relaksasi otot rangka dapat dihasilkan oleh anestesi inhalasi yang
dalam, blok saraf regional, atau agen penghambat
neuromuskular (umumnya disebut relaksan otot).
• Hubungan antara neuron motorik dan sel otot terjadi di junction
neuromuskular (Gambar 11-1).
Mekanisme Kerja
• Agen penghambat neuromuskular dibagi
menjadi dua kelas: depolarisasi dan
nondepolarisasi (Tabel 11-1).
Relaksan otot berdepolarisasi sangat mirip dengan ACh dan
mudah mengikat reseptor ACh, menghasilkan potensial aksi
otot.
Dosis Suksinilkolin
Dosis dewasa suksinilkolin untuk intubasi adalah 1 hingga 1,5 mg/kg intravena.
Bolus kecil (5-10 mg) berulang atau drip suksinilkolin (1 g dalam 500 atau 1000 mL, dititrasi
sampai timbul efek) dapat digunakan selama prosedur bedah yang membutuhkan paralisis
singkat namun intens (misalnya, endoskopi otolaringologis)
Efek Samping
Kardiovaskular : pada dosis rendah efek
kronotropik dan inotropik negative. Pada dosis
tinggi meningkatkan detak jantung dan Fasikulasi Hiperkalemi Mialgia post operatif
kontraktilitas dan meningkatkan kadar
katekolamin yang beredar
Peningkatan Tekanan
Mioklonus Paralisis berkepanjangan Pelepasan Histamin
Intrakranial
RELAKSAN OTOT NON
DEPOLARISASI
Karakteristik Farmakologis Umum
Suhu
• Hipotermia memperpanjang blokade dengan menurunkan metabolisme (misalnya, mivakurium, atrakurium, dan cisatrakurium) dan menunda ekskresi
(misalnya, pankuronium dan vekuronium).
Keseimbangan Asam-Basa
• Asidosis respiratorik mempotensiasi blokade dari kebanyakan relaksan nondepolarisasi dan mengantagonis pembalikannya
Kelainan Elektrolit
• Hipokalemia dan hipokalsemia mengaugmentasi blok nondepolarisasi. Respon pasien dengan hiperkalsemia tidak dapat diprediksi
Usia
• Neonatus memiliki peningkatan sensitivitas terhadap relaksan nondepolarisasi karena junction neuromuskular mereka yang imatur (Tabel 11-7)
Interaksi Obat
• Banyak obat mengaugmentasi blokade nondepolarisasi (lihat Tabel 11-3).
Komorbid
• Adanya penyakit neurologis atau otot dapat memiliki efek mendalam pada respons individu terhadap relaksan otot (Tabel 11–8).
• Penyakit sirosis hati dan gagal ginjal kronis seringkali mengakibatkan peningkatan volume distribusi dan konsentrasi plasma yang lebih rendah untuk dosis
tertentu obat yang larut dalam air, seperti relaksan otot.
Kelompok Otot
• Onset dan intensitas blokade bervariasi antara kelompok otot. Hal ini mungkin disebabkan perbedaan aliran darah, jarak dari sirkulasi pusat, atau jenis
serabut yang berbeda
ATRAKURIUM
Atrakurium
Struktur Fisik
• Seperti seluruh relaksan otot, atrakurium memiliki kelompok kuartener; namun, struktur benzilisoquinolin
Dosis
• Dosis 0,5 mg/kg diberikan secara iv untuk intubasi
• Setelah suksinilkolin, relaksasi intraoperatif dicapai dengan 0,25 mg/kg pada awalnya, kemudian dalam dosis tambahan 0,1 mg/kg setiap 10 hingga
20 menit
• Infus 5 hingga 10 mcg/kg/menit dapat secara efektif menggantikan bolus intermiten.
Efek Samping
• Hipotensi & Takikardi
• Bronkospasme
• Toksisitas Laudanosin
• Hipotermi
• Reaksi Alergi
CISATRAKURIUM
Cisatrakurium
Struktur Fisik
• Cisatrakurium adalah stereoisomer atrakurium yang empat kali lebih poten dibandingkan atrakurium.
Dosis
• dosis 0,1 hingga 0,15 mg/kg dalam 2 menit
• Laju infus pemeliharaan tipikal berkisar antara 1,0 hingga 2,0 mcg/kg/mnt
Efek Samping
• Cisatrakurium tidak mengubah denyut jantung atau tekanan darah, juga tidak menghasilkan efek otonom, bahkan
pada dosis setinggi delapan kali ED95.
MIVAKURIUM
merupakan penghambat neuromuskular nondepolarisasi, benzilisoquinolon, kerja pendek.
Mivakurium
Metabolisme & Ekskresi
• dimetabolisme oleh pseudokolinesterase
Dosis
• Dosis intubasi mivakurium yang biasa adalah 0,15 hingga 0,2 mg/kg.
Efek Samping
• Waktu onset mivakurium adalah sekitar 2 hingga 3 menit. Keuntungan utama
mivakurium dibandingkan dengan atrakurium adalah durasinya yang relatif
singkat (20-30 menit).
PANKURONIUM
Pankuronium
Struktur Fisik
• Pankuronium terdiri dari struktur steroid di mana dua molekul ACh yang dimodifikasi diposisikan (relaksan
bikuartener).
Dosis
• Dosis 0,08-0,12 mg/kg untuk intubasi dengan durasi 2-3 menit
Efek Samping
• Hipertensi & Takikardi
• Anti aritmia
• Reaksi alergi
VEKURONIUM
Vekuronium
Struktur Fisik
• pankuronium dikurangi sebuah kelompok metil kuartener (sebuah relaksan monokuartener)
Dosis
• dosis intubasi adalah 0,08 hingga 0,12 mg/kg.
• Dosis 0,04 mg/kg pada awalnya diikuti dengan penambahan 0,01 mg/kg setiap 15 sampai 20 menit memberikan relaksasi
intraoperative
• Sebagai alternatif, infus 1 hingga 2 mcg/kg/menit menghasilkan pemeliharaan relaksasi yang baik
Efek Samping
• Potensi bradikardia
ROKURONIUM
Rokuronium
Struktur Fisik
• Analog steroid monokuartener dari vekuronium
Dosis
• Bolus untuk intubasi 0,45 hingga 0,9 mg/kg0,15
• Maintenance: 0.15 mg/kg mg/kg
Efek Samping
• Vagolitik ringan
DAFTAR PUSTAKA
• .Clinical Anesthesiology, 6th ed. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc; 2013
TERIMA KASIH