Oleh :
Affandi Zulkarnain (1010070100..)
Rahmi Naim (1110070100701)
M.Fadhli Abdullah ( 1010070100166 )
Ihsanul Rizal ( 1010070100053 )
Latar Belakang
Obat-obat yang mempengaruhi otot skeletal
berfungsi sebagai 2 kelompok obat yang
sangat berbeda. Pertama, kelompok yang
digunakan selama prosedur pembedahan
dan unit perawatan intensif untuk
menghasilkan efek paralisis pada pasien
yang membutuhkan bantuan ventilator
(pelumpuh otot) dan kelompok lain yang
digunakan untuk mengurangi spastisitas
pada sejumlah kelainan neurologis
(spasmolitik).
2.3.1 Dosis
Dosis suksinilkolin untuk fasilitasi intubasi trakea
adalah 1 mg/kgBB IV. Dosis tersebut setara untuk
3,5 4 kali ED95. Secara konsep, pemberian dosis
1mg/kgBB pada pasien yang terpreoksigenasi
akan dihubungkan dengan nafas spontan sebelum
hipoksemia arteri signifikan. Pernafasan spontan
terjadi dalam 5 menit setelah paralisis akibat
pemberian suksinilkolin. Durasi rata-rata sebelum
mencapai 90% tingkat kedutan setelah pemberian
1 mg/kgBB adalah lebih besar dari 10 menit.
Dengan demikian, diperkirakan orang dewasa
yang sudah dipreoksigenasi dapat mengalami 8
menit apnea sebelum saturasi oksigen arteri
menurun ke 90%.
2.4.2 Intubasi
Tidak satu pun dari obat pelumpuh otot
yang tersedia saat ini menyamai onset
cepat atau durasi kerja singkat
suksinilkolin. Namun, onset obat pelumpuh
otot dapat dipercepat dengan
menggunakan dosis yang lebih besar atau
dosis awal. ED95 adalah dosis efektif obat
pada 95% individu. Satu sampai dua kali
dosis ED95 biasa dipakai untuk intubasi.
Meskipun dengan dosis intubasi yang lebih
besar mempercepat onset, namun dapat
mengeksaserbasi efek samping dan
memperpanjang durasi blokade.
Dosis
Dosis 0,5 mg/kgBB diberikan melalui
intravena dalam 30 60 detik untuk
intubasi. Relaksasi intraoperatif
dicapai dengan dosis awal 0,25
mg/kgBB, kemudian dosis
inkremental 0,1 mg/kgBB setiap 10
20 menit. Infus 5 10 g/kg/menit
dapat menggantikan bolus
intermiten secara efektif. Kebutuhan
dosis tidak bervariasi sesuai usia,
namun atracurium dapat bekerja
lebih singkat pada anak-anak dan
2. Cisatracurium
Cisatracurium adalah stereoisomer
atracurium yang empat kali lebih poten.
Atracurium mengandung sekitar 15%
cisatracurium.
Metabolisme dan Ekskresi
Seperti atracurium, cisatracurium mengalami
degradasi dalam plasma pada pH dan suhu
fisiologis melalui eliminasi Hoffman yang tidak
tergantung organ. Metabolitnya (acrylate
monokuartener dan laudanosine) tidak
memiliki efek blokade saraf-otot intrinsik.
Dosis
Dosis intubasi adalah 0,1 0,15 mg/kgBB
dalam 2 menit dan menghasilkan
blokade otot dengan durasi kerja sedang.
Rata kecepatan infus adalah antara 1,0
2,0 g/kg/menit. Potensi cisatracurium
sama dengan vecuronium dan lebih
poten dibanding atracurium.
Cisatracurium harus disimpan dalam
pendingin (28C) dan harus digunakan
dalam waktu 21 hari bila disimpan pada
suhu ruangan.
3. Mivacurium
Mivacurium adalah derivat benzylisoquinoline.
Dosis
Dosis intubasi mivacurium adalah 0,15
0,2 mg/kg. Infus menetap untuk
relaksasi intraoperatif bervariasi sesuai
kadar pseudokolinesterase tapi dapat
diinisiasi 4 10 g/kg/min. Anak-anak
membutuhkan dosis yang lebih tinggi
dari pada orang dewasa jika dosis
dihitung berdasarkan berat badan,
namun tidak demikian bila berdasarkan
luas permukaan tubuh. Mivacurium
dapat bertahan selama 18 bulan bila
disimpan pada suhu ruangan.
4. Doxacurium
Doxacurium adalah senyawa
benzylisoquinoline yang erat berhubungan
dengan mivacurium dan atracurium.
Metabolisme dan Ekskresi
Relaksans kerja lama dan poten ini
mengalami tingkat hidrolisis yang rendah
oleh kolinesterase plasma. Seperti obat
pelumpuh otot kerja lama yang lain, rute
utama eliminasinya adalah melalui ekskresi
ginjal. Ekskresi hepatobiliaris hanya sedikit
berperan dalam klirens doxacurium.
Dosis
Kondisi intubasi trakea yang adekuat
dalam 5 menit membutuhkan dosis
doxacurium 0,05 mg/kg. Relaksasi
intraoperatif dicapai dengan dosis
inisial 0,02 mg/kg diikuti dosis 0,005
mg/kg. Doxacurium dapat diberikan
dalam dosis yang disesuaikan
dengan usia pada pasien muda dan
orang tua, meskipun pada orang tua
dapat dijumpai durasi kerja yang
memanjang.
5. Pancuronium
Pancuronium memiliki cincin steroid yang ditempati dua
molekul asetilkolin yang termodifikasi (pelumpuh otot
biskuartener).
Dosis
Dosis 0,08 0,12 mg/kg pancuronium
memberikan relaksasi yang adekuat untuk
intubasi dalam 2 3 menit. Relaksasi
intraoperatif dicapai dengan memberikan
0,04 mg/kg dosis inisial diikuti dengan dosis
0,01 mg/kg setiap 20 40 menit.
Anak anak perlu dosis pancuronium yang
lebih tinggi. Pancuronium tersedia dalam
larutan 1 atau 2 mg/mL dan disimpan pada
suhu 28C tapi stabil sampai 6 bulan pada
suhu ruangan.
6. Pipecuronium
Pipecuronium memiliki struktur steroid
yang sangat mirip dengan pancuronium.
Dosis
Pipecuronium sedikit lebih poten
dibanding pancuronium dan dosis
intubasi adalah antara 0,06 0,1
mg/kg. Dosis relaksasi rumatan
dapat dikurangi sekitar 20% bila
dibandingkan dengan pancuronium.
Bayi butuh lebih sedikit
pipecuronium pada dasar dosis per
kilogram dari pada anak-anak atau
dewasa. Profile farmakologi
pipecuronium tidak berubah secara
7. Vecuronium
Vecuronium adalah pancuronium yang kurang satu
grup metil kuartener (pelumpuh otot monokuartener).
Sedikit perubahan struktur memberi efek samping
menguntungkan tanpa mempengaruhi potensi.
Dosis
Vecuronium ekuipoten dengan pancuronium
dan dosis intubasinya adalah 0,08 0,12
mg/kg. Dosis inisial 0,04 mg/kg diikuti dengan
dosis tambahan 0,01 mg/kg setiap 15 20
menit membantu relaksasi intraoperatif.
Sebagai alternatif, infus 1 2 g/g/menit
menghasilkan rumatan relaksasi yang baik.
Vecuronium dikemas dalam bentuk bubuk 10
mg yang direkonstitusi dengan 5 atau 10 mL
air bebas tanpa pengawet sesaat sebelum
digunakan. Vecuronium dan tiopental dapat
membentuk presipitat yang dapat
mengobstruksi aliran dalam kanul vena dan
dapat menyebabkan emboli paru.
Dosis
Rocuronium kurang potent dibanding
pelumpuh otot steroid lain. Dosis untuk
intubasi 0,45 0,9 mg/kg i.v dan 0,15 mg/kg
bolus untuk rumatan. Dosis yang lebih rendah
dari 0,4 mg/kg dapat memungkinkan
pembalikan 25 menit setelah intubasi.
Rocuronium intramuskuler (1 mg/kg untuk
bayi, 2 mg/kg untuk anak-anak) menyebabkan
paralisis pita suara dan diafragma untuk
intubasi, namun belum akan terjadi 3 6 menit
kemudian (injeksi deltoideus onsetnya lebih
cepat dari pada quadricep) dan dapat
dibalikkan setelah 1 jam.
TERIMA KASIH