Anda di halaman 1dari 15

Neuromuscular Blocking Agent

Fisiologi

presinap mengeluarkan neurotransmitter Asetilkolin


(Ach)  Ach berikatan menuju sinaptik cleft 
berikatan di reseptor nikotinik  membuat Na+ masuk
ke intra sel  depolarisasi  muscle contraction
Obat obat pelumpuh otot
Cara Kerja Depolarizing
Neuromuscular Blocker
• Fase 1
Depolarizing Muscle Relaxant  berikatan pada
reseptor nikotinik pada post sinap  bekerja
sebagai agonis Ach  terjadi kontraksi 
fasikulasi.
• Fase 2
Depolarizing Muscle Relaxant  terus berikatan
pada reseptor nikotinik pada post sinap 
terjadi desentisisasi reseptor  tidak dapat
mengaktifkan depolarisasi  muscle relax
Cara Kerja Non-Depolarizing
Neuromuscular Blocker

• Bekerja sebagai antagonis kompetitif Ach


NonDepolarizing Muscle Relaxant  menduduki
reseptor nikotinik pada post sinap  menghalangi
Ach untuk berikatan ke rseptornya  tidak dapat
mengaktifkan depolarisasi  muscle relax
Depolarizing Neuromuscolar
Blocker
Suksinilkolin
•Metabolisme dan Eksresi
Onset yang cepat (30-60 detik) dan durasi yang pendek (kurang dari 10 meit).

•Dosis
Sering digunakan untuk intubasi pada orang dewasa.
Dosisnya 1 -1,5 mg/ kg intravena.

•Efek samping dan manifestasi klinis


Hiperkalemia, Rhabdomyolisis dan Henti Jantung pada anak-anak
Dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan tekanan darah dan denyut
nadi.
Non Depolarizing
Neuromuscular Blocker
Non Depolarizing Neuromuscular Blocker

Atracurium

• METABOLISME DAN EKSRESI


Tidak tergantung fungsi ginjal dan hati. Kurang dari 10% dieksresi tidak berubah dengan
jalur ginjal dan hepar

• DOSIS
0,5 mg/kg iv, 30-60 menit untuk intubasi.

• EFEK SAMPING dan PERTIMBANGAN KLINIS


Hipotensi dan Takikardia
Bronkospasm
Laudanosine toksisitas
Memperpanjang hipotermia dan acidosis
Reaksi anafilaksis yang langka
Cisatracurium

• Metabolisme dan eksresi


Degradasi di plasma tergantung pH fisiologis dan suhu oleh Hofmann Eliminasi.
Hasil metabolitnya(monoadequaternary acrylate dan laudanosine) tidak
memiliki efek pelmas otot. Metabolisme dan eliminasi tidak tergantung
fungsi hati dan ginjal.

• DOSIS
0,1 – 0,15 mg/kg selama 2 menit untuk intubasi

• EFEK SAMPING dan PERTIMBANGAN KLINIS


Berbeda dengan atrakurium, tidak ada histamin dalam plasma. Tidak
mempengaruhi denyut jantung atau tekanan darah, atau efek otonom,
walaupun dosisnya 8 kali ED95
Pancuronium

• Metabolisme dan eksresi


Dimetabolisme oleh hepar. Eksresi terutama pada ginjal 40%, sebagian oleh
empedu (10%). Eliminasi pancuronium melambat bila ada gagal ginjal.

• DOSIS
Dosis intubasi 0,08 - 0,12 mg/kg.

• EFEK SAMPING dan PERTIMBANGAN KLINIS


Hipertensi dan Takikardia
Aritmia
Reaksi alergi
Vecuronium

• Metabolisme dan eksresi


Tergantung dari eksresi empedu dan ginjal. Pemberian jangka panjang dapat
memperpanjang blokade neuromuskuler.

• DOSIS
Dosis intubasi 0,08 – 0,12 mg/kg

• EFEK SAMPING dan PERTIMBANGAN KLINIS


Mempotensiasi Opioid induced bradikardia
Durasi kerja diprpanjang pada kasus-kasus liver sirosis
Rocuronium

• Metabolisme dan eksresi


Eliminasi terutama oleh hati dan sedikit oleh ginjal.

• DOSIS
0,45 – 0,9 mg / kg iv untuk intubasi

• EFEK SAMPING dan PERTIMBANGAN KLINIS


Efek kerjanya yang cepat membuat Rocuronium biasa digunakan sebagai
pengganti Sux pada intubasi
Muscle Relaxant yang Baru
• Gantacurium
Dosis 0.2 mg/kgbb
Onset 1-2 menit
Duration 5-10 menit
Penggolongan NonDepolarizing Muscle
Relaxant berdasarkan Struktur Kimia
Rangkuman

Anda mungkin juga menyukai