Anda di halaman 1dari 25

Mood Stabilizer

Pembimbing: dr Imelda
PENDAHULUAN
• Mood stabilizers merupakan kelas terapi lain yang digunakan untuk
pengobatan gangguan skizofrenia dan bipolar
• Mood stabilizers ini secara signifikan mampu memperbaiki perilaku
yang agresif, bicara kacau, rawat inap berulang, gejala positif, umur
muda, jika belum cukup diatasi dengan antipsikotik saja.
PENGERTIAN
• Mood stabilizer adalah kelompok obat yang divergen, dikenal
berkhasiat terutama untuk mempertahankan stabilitas suasana
perasaan, terutama mencegah munculnya kondisi manik pada
gangguan afektif bipolar.
• Klasifikasi umum:
• Garam Lithium: Lithium Carbonat
• Lain-lain:
• Carbamazepine
• Asam Valproat
• Natrium Divalproat
LITHIUM CARBONATE
• jangka pendek, jangka panjang, dan terapi profilaktik yang paling
lazim digunakan untuk gangguan bipolar 1
• juga digunakan sebagai obat tambahan di dalam terapi gangguan
depresif berat, gangguan skizoafektif, skizofrenia yang resisten terapi,
anoreksia nervosa, dan bulimia nervosa serta untuk mengendalikan
agresi kronis
KERJA FARMAKOLOGIS
• lithium diabsorpsi seutuhnya oleh saluran gastrointestinal
• tidak terikat dengan protein plasma, tidak dimetabolisme, dan
didistribusikan dengan tidak sama di seluruh air tubuh
• tidak melintasi sawar darah otak dengan cepat, suatu fakta yang
mungkin menjelaskan mengapa overdosis biasanya tidak menjadi
masalah dan mengapa intoksikasi lithium membutuhkan waktu yang
lama untuk benar-benar pulih
• Waktu paruh lithium biasanya 20 jam dan ekuilibrium dicapai setelah
5 hingga 7 jam setelah asupan regular
• hampir seluruhnya di eliminasi oleh ginjal
• lithium diabsorpsi oleh tubulus proksimal, bersihan lithium kira-kira
seperlima bersihan kreatinin
• Mekanisme kerja terapeutik lithium masih belum pasti
EFEK PADA ORGAN DAN SISTEM
• paling sering mempengaruhi tiroid, jantung, ginjal, dan sistem
hematopoietik
• menghambat pelepasan hormon tiroid dari tiroid dan dapat
menimbulkan hipotiroidisme atau struma
• menggangu fungsi nodus sinus yang menimbulkan blokade jantung
pada orang yang rentan
• pada sistem hematopoietik adalah peningkatan produksi leukosit yan
secara klinis tidak signifikan.
INDIKASI TERAPEUTIK
• Gangguan bipolar 1
• Gangguan skizoafektif dan skizofrenia
• Agresi
• Rumatan
EFEK SAMPING
• paling lazim adalah meningkatnya rasa haus, poliuria, gangguan
lambung, berat badan bertambah, tremor, lelah, dan hendaya kognitif
ringan
• Efek samping neurologis yang jarang mencakup gejala parkinson
ringan, ataksia, dan disartria
INTERAKSI OBAT
• pemberian bersamaan antagonis reseptor dopamin dosis tinggi denga
lithium dapat mengakibatkan peningkatan sinergis gejala efek
samping neurologis yang dicetuskan lithium
• Pemberian lithium dan antikonvulsan bersamaan dapat meningkatkan
konsentrasi lithium dan memperberat efek samping neurologis yang
dicetuskan lithium
• Pemberian lithium dan inhibitor saluran kalsium secara bersamaan
harus dihindari karena potensi neurotoksisitas yang fatal
• lithium dengan ziprasidone secara bersamaan dapat sedikit
meningkatkan insiden tremor.
GANGGUAN HASIL LAB
• tidak diketahui menimbulkan gangguan pada hasil uji laboratorium
PENGHENTIAN OBAT
• Penghentian harus dilakukan bertahap selama beberapa minggu,
karena semakin mendadak penghentian obat, semakin besar
kemungkinan terjadi kekambuhan dini depresi atau mania
EDUKASI OBAT
• Asupan natrium berlebihan menurunkan konsentrasi lithium
• terlalu sedikit natrium dapat menyebabkan konsentrasi lithium yang
berpotensi toksik
• Berkurangnya cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi dan
intoksikasi lithium
CARBAMAZEPINE
• efektif untuk terapi mania akut dan terapi profilaktik gangguan
bipolar 1
• merupakan agen lini pertama
• juga digunakan untuk menerapi epilpesi parsial maupun umum serta
neuralgia trigeminus
KERJA FARMAKOLOGIS
• diabsorbsi perlahan-lahan dan tidak menentu dari saluran
gastrointestinal
• absorbsi ditingkatkan jika obat digunakan bersama makanan
• Kadar puncak dalam plasma dicapai dua sampai delapan jam setelah
dosis tunggal
• waktu paruh menurun sampai rentang 12-17 jam karena induksi
enzim hati
• Carbamazepin di metabolisme di hati dan dieksresikan oleh ginjal
EFEK PADA ORGAN DAN SISTEM
• Sistem hematopoetik: penurunan ringan hitung sel darah putih, dengan
nilai yang selalu tetap diatas 3000
• Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan karena inhibisi faktor
penstimulasi koloni (colony-stimulating factor) pada sumsum tulang
• carbamazepine memiliki efek mirip vasopresin pada reseptor vasopresin,
kadang-kadang menyebabkan perkembangan intoksikasi air atau
hiponatremia
• peningkatan kortisol bebas dalam urin
• menurunkan konduksi atrioventrikular (A-V), jadi pemakaian
carbamazepine adalah dikontraindikasikan pada pasien dengan blok
jantung A-V
INTERAKSI OBAT
• Pemberian bersama lithium, obat antipsikotik, verapamil, atau
nifedidine dapat mencetuskan efek merugikan SSP
• tidak boleh digunakan bersama dengan inhibitor monoamin oksidase
(MAOI)
DOSIS
• dapat digunakan sendiri atau dengan suatu obat anti psikotik untuk
terapi episode manik, walaupun efek merugikan SSP akibat
carbamazepin (mengantuk, pusing, ataksia) kemungkinan dapat
terjadi
VALPROAT
• Valproate (Depakene), juga disebut sebagai asam valporat (karena
diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung) serta divalproex
(Depakote), terlihat efektif untuk bangkitan absence, epilepsi
menyeluruh, dan epilepsy parsial
KERJA FARMAKOLOGIS
• Semua sediaan valproate diabsorpsi semua dengan cepat setelah
pemberian oral
• Waktu paruh stabil valproate sekitar 8 hingga 17 jam, dan konsentrasi
plasma yang efektif secara klinis biasanya dapat dipertahankan
dengan dosis satu hingga empat kali sehari
• Efek terapeutik valproate pada gangguan bipolar 1 dapat diperantarai
oleh efek obat yang belum diketahui pada sistem neurotransmitter ℽ-
aminobutyric acid (GABA).
INDIKASI
• Obat ini efektif untuk pasien yang gagal terapi litium
EFEK SAMPING
• Toksisitas valproat berupa gangguan saluran cerna, sistem saraf, hati,
ruam kulit, dan alopesia
• Gangguan saluran cerna berupa anoreksia, mual dan muntah terjadi
pada 16% kasus
• Efek terhadap susunan saraf pusat berupa kantuk, ataksia, dan
tremor, menghilang dengan penurunan dosis
• Gangguan pada hati berupa peninggian aktivitas enzim-enzim hati,
dan sesekali terjadi nekrosis hati yang sering berakibat fatal
GANGGUAN HASIL LAB
• dilaporkan menimbulkan estimasi berlebihan pada asam lemak bebas
di dalam serum
• juga dilaporkan meningkatkan secara palsu estimasi keton urine dan
memberikan hasil uji fungsi tiroid abnormal palsu
DOSIS
• Paling balik memulai terapi obat secara bertahap untuk
meminimalkan efek samping yang lazim yaitu mual, mutntah dan
sedasi
• Dosis pada hari pertama haruslah 250mg yang diberikan bersamaan
dengan makanan. Dosis dapat ditingkatkan hingga 250mg per oral
tiga kali sehari selama 3 sampai 6 hari
• Efek penstabil mood valproate muncul antara 5 dan 15 hari setelah
terapi dimulai
KESIMPULAN
• Mood stabilizers adalah obat mampu mengobati dan menstabilkan
mood pasien dari atas sehingga bisa mencegah mania
• Mood stabilizers mampu menstabilisasi mood dari bawah keatas atau
dengan kata lain mencegah mood yang depresi
• Mood stabilizers juga merupakan agen yang digunakan untuk
menangani bipolar disorder.
• Pemberian obat mood stabilizer haruslah dalam pengawasan dokter
karena jika terjadi penyalahgunaan obat seperti dosis yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat bahkan
kematian.

Anda mungkin juga menyukai