0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
541 tayangan21 halaman
1. Faring adalah kantong fibromuskular berbentuk corong yang terletak antara rongga hidung, mulut, laring dan esofagus.
2. Terdiri dari mukosa, palut lendir, dan otot-otot melingkar dan memanjang.
3. Memiliki 4 bagian yaitu nasofaring, orofaring, laringofaring, dan ruang sekitarnya seperti retrofaring dan parafaring.
1. Faring adalah kantong fibromuskular berbentuk corong yang terletak antara rongga hidung, mulut, laring dan esofagus.
2. Terdiri dari mukosa, palut lendir, dan otot-otot melingkar dan memanjang.
3. Memiliki 4 bagian yaitu nasofaring, orofaring, laringofaring, dan ruang sekitarnya seperti retrofaring dan parafaring.
1. Faring adalah kantong fibromuskular berbentuk corong yang terletak antara rongga hidung, mulut, laring dan esofagus.
2. Terdiri dari mukosa, palut lendir, dan otot-otot melingkar dan memanjang.
3. Memiliki 4 bagian yaitu nasofaring, orofaring, laringofaring, dan ruang sekitarnya seperti retrofaring dan parafaring.
Faring adalah suatu kantong fibromuskular yang bentuknya seprti corong, yang besar dibagian atas dan sempit dibagian bawah. Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esophagus setinggi vertebra servikal ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring, sedangkan dengan laring dan ke bawah berhubungan melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan dengan esophagus. Panjang dinidng osterior faring pada orang dewasa kurang lebih !" cm, bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang. #inidng faring dibentuk oleh $dari dalam keluar% selaput lender, fasia faringobasilier, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal. Faring terbagi atas nasofaring, orofaring, dan laringofaring $hipofaring%. &nsur-unsur faring meliputi mukosa, palut lender $mucous blanket% dan otot. 'ukosa (entuk mukosa faring bervariasi, tergantung pada letaknya. Pada nasofaring karena fungsinya untuk saluran respirasi, maka mukosanya bersilia, sedangkan epitelnya torak berlapis yang mengandung sel goblet. #i bagian bawahnya, yaitu orofaring dan laringofaring, karena fungsinya untuk saluran cerna, epitelnya gepeng berlapis dan tidak bersilia. #isepanjang faring dapat ditemukan banyak sel jaringan limfoid yang terletak dalam rangkaian jaringan ikat yang termasuk dalam system retikuloendotelial. )leh karena itu faring dapat disebut juga daerah pertahanan tubuh terdepan. Palut lendir $'ucous (lanket% #aerah nasofaring dilalui oleh udara pernafasan yang diisap melalui hidung. #ibagain atas, nasofaring ditutupi oleh palut lendir yang terletak diatas silia dan bergerak sesuai dengan arah gerak silia ke belakang. Palut lendir ini berfungsi untuk menangkap partikel kotoran yang terbawa oleh udara yang diisap. Palut lendir ini mengandung en*im lyso*yme yang penting untuk proteksi. )tot )tot-otot faring tersusun dalam lapisan melingkar $sirkular% dan memanjang $longitudianal%. )tot-otot yang sirkular terdiri dari m.kostriktor faring superior, m.konstrikor faring media, m.konstriktor faring inferior. )tot-otot ini terletak di sebelah luar. )tot-otot ini berbentuk kipas dengan tiap bagian bawahnya menutup sebagian otot bagian atasnya dari belakang. #i sebelah depan, otot-otot ini bertemu pada jaringan ikat yang disebut +rafe faring, $raphe pharyngis%. Kerja otot konstriktor untuk mengecilkan lumen faring. )tot-otot ini dipersarafi oleh n.vagus $n.-%. )tot-otot yang longitudinal adalah m.stilofaring dan m.palatofaring. letak otot-otot ini disebalah dalam. '.stilofaring gunanya untuk melebarkan faring dan menarik laring, sedangkan m.palatofaring mempertemukan ismus orofaring dan menaikkan bagian bawah faring dan laring. .adi kedua otot ini berkerja sebagai elevator. Kerja kedua otot itu penting pada waktu menelan. '.stilofaring dipersarafi oleh n./- sedangkan m.palatofaring dipersarafi oleh n.-. Pada palatum mole terdapat lima pasang otot yang dijadikan satu dalam satu sarung fasia dari mukosa yaitu, m.levator veli palatine, m.tensor veli palatine, m.palatoglosus m.palatofaring, m.a*igos uvula. '.levator veli palatine membentuk sebagian besar palatum mole dan kerjanya untuk menyempitkan ismus faring dan memperlebar ostium tuba 0ustachius. )tot ini dipersarafi oleh n.-. '.tensor veli palatine membentuk tenda palatum mole dan kerjanya untuk mengencangkan bagian anterior palatume mole dan membuka tuba 0ustachius. )tot ini dipersarafi oleh n.-. '.palatoglosus membentuk arkus anterior faring dan kerjanya menyempitkan ismus faring dan kerjanya menyempitkan ismus faring. )tot ini dipersarafi oleh n.-. '.palatofaring membentuk arkus posterior faring. )tot ini dipersarafi oleh n.-. '.a*igos uvula merupakan otot yang kecil, kerjanya memperpendek dan menaikkan uvula kebelakang atas. )tot ini dipersarafi oleh n.-. Pendarahan Faring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang-kadang tidak beraturan. 1ang utama berasal dari cabang a.karotis eksterna $cabang faring asendens dan cabang fasial% serta dari cabang a.maksila interna yakni cabang palatine superior.. Persarafan Persarafan motoric dan sensorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang faring dan n.vagus, cabang dari n.glosofaring dan serabut simpais. 2abang faring dari n.vagus berisi serabut motoric. #ari pleksus faring yang ekstensif ini keluar cabang-cabang untuk otot-otot faring kecuali m.stilofaring yang dipersarafi langsung oleh cabang n.glosofaring $n./-%. Kelenjar getah bening 3liran limfe dari dinding faring dapat melalui 4 saluran, yakni superior, media, dan inferior. 5aluran limfe superior mengalir ke kelenjar getah bening retrofiring dan kelenjar getah bening servikal dalam atas. 5aluran limfe media mengalir ke kelenjar getah bening jugulo digastik dan kelenjar servikan dalam atas, sedangkan saluran limfe inferior mengalir ke kelenjar getah bening servikal dalam bawah. (erdasarkan letak faring dibagi atas6 !. 7asofaring (atas nasofaring dibagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian bawah adalah palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal. 7asofaring yang relative kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan beberapa struktur penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan resesus faring yang disebut fosa 8osenmuller, kantong 8athke, yang merupakan invaginasi struktur embrional hipofisis serebri, torus tubarius, suara refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago tuba 0ustachius, koana, foramen jugelare, yang dilalui oleh n.glosofaring, n.vagus, dan n.asesorius spinal saraf kranial dan v.jugularis interna, bagian petrosus os temporalis dan foramen laserum dan muara tuba eustachius. 9. )rofaing )rofaring disebut juga mesofaring, dengan batas atanya palatum mole, batas bawah adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal. 5truktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsil palatine, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum. #iding posterior faring 5ecara klinik dinding posterior faring penting karena ikut terlibat pada radang akut atau radang kronik faring, abses retrofaring, serta gangguan otot-otot di bagian tersebut. :angguan otot posterior faring bersama-sama dengan otot palaum mole berhubungan dengan gangguan n.vagus. 4. ;aringofaring $<ipofaring% (atas laringofaring disebelah superior adalah tepi atas epiglottis, batas anterior ialah laring, batas inferior ialah esophagus serta batas posterior ialah vertebra servikal. (ila laringofaing diperiksa laring tidak langusng atau dengan laringoskop pada pemeriksaan laring langusng, maka struktur pertama yang tampak dibawah dasar lidah ialah valekula. (agian ini merupakan dua buah cekungan yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan lagamentum glosoepiglotika lateral pada tiap sisi. =alekula disebut juga +kantong pil, $pill pockets%, sebab pada beberapa orang, kadang-kadang bila menelan pil akan tersangkut dibagian tersebut. #ibawah valekula terdapat epiglottis. Pada bayi epiglottis ini berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun kadang-kadang bentuk infantile $bentuk omega% ini tetap sampai dewasa. #alam perkembangannya, epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya sehingga pada pemeriksaan laringoskopi tidak langsung tampat menutupi pita suara. 0piglotis berfungsi juga untuk melindungi $proteksi% glottis ketika menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esophagus. 7ervus laring superior berjalan di bawah dasar sinus piriformis pada tiap sisi laringofaring. <al ini penting untuk diketahui pada pemberian analgesia local di faring dan laring pada tindakan laringoskopi langsung. 8uang Faringal 3da dua ruang yang berhubungan dengan faring yang secara klinik mempunyai arti penting, yaitu ruang retrofaring dan ruang parafaring. !. 8uang retrofaring #inding anterior ruang ini adalah dinding belakang faring yang terdiri dari mukosa faring, fasia faringobasilaris dan otot-otot faring. 8uang ini berisi jaringan ikat dan fasia prevertebralis. 8uang ini mulai dari dasar tengkorak di bagian atas sampai batas paling bawah dari fasia servikalis. 5erat-serat jaringan ikat di garis tengah mengikatnya pada vertebra. #isebelah lateral ruang ini berbatasan dengan fosa faringomaksila. 3bses retrofaring sering ditemukan pada bayi atau anak. Kejadiannya ialah karena di ruang retrofaring terdapat kelenjar-kelenjar limfa. Pada peradangan kelenjar limfa itu, dapat terjadi supurasi, yang bilamana pecah, nanahnya akan tertumpah du dalam ruang retrofaring. Kelenjar limfa di ruang retrofaring ini akan banyak menghilang pada pertumbuhan anak. 9. 8uang Parafaring 8uang ini berbentuk kerucut dengan dasarnya yang terletak pada dasar tengkorak dekat foramen jugularis dan puncaknya pada kornu mayus os hyoid. 8uang ini dibatasi dibagian dalam oleh m.konstriktor faring superior, batas luarnya adalah ramus asenden mandibular yang melekat dengan m.pterigoid interna dan bagian posterior kelenjar parotis. Fosa ini dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama besarnya oleh os stiloid dengan otot yang melekat padanya. (agian anterior $presteloid% adalah bagian yang lebih luas dan dapat mengalami proses supuratif sebagai akibat tonsil yang meradang, beberapa bentuk mastoiditis atau petrositis, atau dari karies dentis. (agian yang lebih sempit di bagian posterior $post stiloid% berisi a.karotis interna, v.jugularis interna, n.vagus, yang dibungkus dalam suatu sarung yang disebut selubung karotis $carotid sheath%. (agian ini dipisahkan dari ruang retrofaring oleh suatu lapisan fasia yang tipis. Fungsi Faring Fungsi faring yang terutama ialah untuk respirasi, pada waktu menelan, resonansi suara dan untuk attikulasi. Fungi menelan >erdapat 4 fase dalam proses menelan yaitu fase oral, fase faringal, fase esofagal. Fase oral, bolus makanan dari mulut menuju ke faring. :erekan disini disengaja $voluntary%. Fase faringal yaitu pada waktu transport bolus makanan melalui faring. :erakan disini tidak sengaja $involuntary%. Fase esofagal, disini gerakannya tidak disengaja, yaitu pada waktu bolus makanan bergerak secara peristaltic di esophagus menuju lambung. EMBRIOLOGI DAN ANATOMI TONSIL 2. 1 EMBRIOLOGI TONSIL >onsila Palatina berasal dari proliferasi sel-sel epitel yang melapisi kantong faringeal kedua. Perluasan ke lateral dari kantong faringeal kedua diserap dan bagian dorsalnya tetap ada dan menjadi epitel tonsilla palatina. Pilar tonsil berasal dari arcus branchial kedua dan ketiga. Kripta tonsillar pertama terbentuk pada usia kehamilan !9 minggu dan kapsul terbentuk pada usia kehamilan 9? minggu. Pada sekitar bulan ketiga, tonsil secara gradual akan diinfiltrasi oleh sel-sel limfatik. 5ecara histologis tonsil mengandung 4 unsur utama yaitu jaringan ikat atau trabekula $sebagai rangka penunjang pembuluh darah, saraf dan limfa%, folikel germinativum $sebagai pusat pembentukan sel limfoid muda% serta jaringan interfolikel $jaringan limfoid dari berbagai stadium%. @ INCLUDEPICTURE "http://www.siumed.edu/~dking2/erg/imges/!I"#$%.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www.siumed.edu/~dking2/erg/imges/!I"#$%.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www.siumed.edu/~dking2/erg/imges/!I"#$%.&pg" '( )ER!E*+R),TINET :ambar !. :ambaran <istologi >onsil 2.2 ANATOMI TONSIL >onsilla lingualis, tonsilla palatina, tonsilla faringeal dan tonsilla tubaria membentuk cincin jaringan limfe pada pintu masuk saluran nafas dan saluran pencernaan. 2incin ini dikenal dengan nama cincin Aaldeyer. Kumpulan jaringan ini melindungi anak terhadap infeksi melalui udara dan makanan. .aringan limfe pada cincin Aaldeyer menjadi hipertrofi fisiologis pada masa kanak-kanak, adenoid pada umur 4 tahun dan tonsil pada usia B tahun, dan kemudian menjadi atrofi pada masa pubertas. >onsil palatina dan adenoid $tonsil faringeal% merupakan bagian terpenting dari cincin waldeyer. INCLUDEPICTURE "http://ethesis.he-sinki..i/&u-kisut/-/hrt//k/nieminen/.ig2.gi." '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://ethesis.he-sinki..i/&u-kisut/-/hrt//k/nieminen/.ig2.gi." '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://ethesis.he-sinki..i/&u-kisut/-/hrt//k/nieminen/.ig2.gi." '( )ER!E*+R),TINET :ambar 9 6 2incin Aaldeyer .aringan limfoid lainnya yaitu tonsil lingual, pita lateral faring dan kelenjar-kelenjar limfoid. Kelenjar ini tersebar dalam fossa 8ossenmuler, dibawah mukosa dinding faring posterior faring dan dekat orificium tuba eustachius $tonsil :erlachCs%. @,!? >onsilla palatina adalah dua massa jaringan limfoid berbentuk ovoid yang terletak pada dinding lateral orofaring dalam fossa tonsillaris. >iap tonsilla ditutupi membran mukosa dan permukaan medialnya yang bebas menonjol kedalam faring. Permukaannya tampak berlubang-lubang kecil yang berjalan ke dalam +2ryptae >onsillares, yang berjumlah 6-9? kripta. Pada bagian atas permukaan medial tonsilla terdapat sebuah celah intratonsil dalam. Permukaan lateral tonsilla ditutupi selapis jaringan fibrosa yang disebut 2apsula tonsilla palatina, terletak berdekatan dengan tonsilla lingualis. INCLUDEPICTURE "http://img.we%md.01m/dtm0ms/-i/e/we%md/01nsumer2ssets/site2imges/rti0-es/imge2r ti0-e201--e0ti1ns/nt1m32pges/T1nsi-s242.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://img.we%md.01m/dtm0ms/-i/e/we%md/01nsumer2ssets/site2imges/rti0-es/imge2r ti0-e201--e0ti1ns/nt1m32pges/T1nsi-s242.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://img.we%md.01m/dtm0ms/-i/e/we%md/01nsumer2ssets/site2imges/rti0-es/imge2r ti0-e201--e0ti1ns/nt1m32pges/T1nsi-s242.&pg" '( )ER!E*+R),TINET :ambar 4. >onsil Palatina 3dapun struktur yang terdapat disekitar tonsilla palatina adalah 6 !. 3nterior 6 arcus palatoglossus 9. Posterior 6 arcus palatopharyngeus 4. 5uperior 6 palatum mole ". /nferior 6 !D4 posterior lidah B. 'edial 6 ruang orofaring 6. ;ateral 6 kapsul dipisahkan oleh m. constrictor pharyngis superior. 3. carotis interna terletak 9,B cm dibelakang dan lateral tonsilla. INCLUDEPICTURE "http://www..p.1rg/.p/2""2/"5"5/.p2""2"5"5p678.5.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www..p.1rg/.p/2""2/"5"5/.p2""2"5"5p678.5.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www..p.1rg/.p/2""2/"5"5/.p2""2"5"5p678.5.&pg" '( )ER!E*+R),TINET :ambar ". 3natomi normal >onsil Palatina 3denoid atau tonsila faringeal adalah jaringan limfoepitelial berbentuk triangular yang terletak pada aspek posterior. 3denoid berbatasan dengan kavum nasi dan sinus paranasalis pada bagian anterior, kompleks tuba eustachius- telinga tengah- kavum mastoid pada bagian lateral. >erbentuk sejak bulan ketiga hingga ketujuh embriogenesis. 3denoid akan terus bertumbuh hingga usia kurang lebih 6 tahun, setelah itu akan mengalami regresi. 3denoid telah menjadi tempat kolonisasi kuman sejak lahir. &kuran adenoid beragam antara anak yang satu dengan yang lain. &mumnya ukuran maEimum adenoid tercapai pada usia antara 4- F tahun. Pembesaran yang terjadi selama usia kanak-kanak muncul sebagai respon multi antigen seperti virus, bakteri, alergen, makanan dan iritasi lingkungan. INCLUDEPICTURE "http://www.kids8ent.01m/newkids9""/imges/den1id.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www.kids8 ent.01m/newkids9""/imges/den1id.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www.kids8ent.01m/newkids9""/imges/den1id.&pg" '( )ER!E*+R),TINET :ambar B. 3denoid Fossa tonsil atau sinus tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring, yaitu batas anterior adalah otot palatoglosus, batas lateral atau dinding luarnya adalah otot konstriktor faring superior. Pada bagian atas fossa tonsil terdapat ruangan yang disebut fossa supratonsil. 8uangan ini terjadi karena tonsil tidak mengisi penuh fossa tonsil. @ Pada bagian permukaan lateral dari tonsil tertutup oleh suatu membran jaringan ikat, yang disebut kapsul. Kapsul tonsil terbentuk dari fasia faringobasilar yang kemudian membentuk septa. @ Plika anterior dan plia posterior !ersat" di atas pada palat"m mole. #e ara$ !a%a$ !erpisa$ dan mas" e åan di pangal lida$ dan dinding lateral 'aring. Plika triangularis atau plika retrotonsilaris atau plika transversalis terletak diantara pangkal lidah dengan bagian anterior kutub bawah tonsil dan merupakan serabut yang berasal dari otot palatofaringeus. 5erabut ini dapat menjadi penyebab kesukaran saat pengangkatan tonsil dengan jerat. Komplikasi yang sering terjadi adalah terdapatnya sisa tonsil atau terpotongnya pangkal lidah. @ =askularisasi tonsil berasal dari cabang-cabang 3. karotis eksterna yaitu 3. maksilaris eksterna $3. fasialis% yang mempunyai cabang yaitu 3. tonsilaris dan 3. palatina asenden, 3. maksilaris interna dengan cabang 3. palatina desenden, serta 3. lingualis dengan cabang 3. lingualis dorsal, dan 3. faringeal asenden. 3rteri tonsilaris berjalan ke atas pada bagian luar m. konstriktor superior dan memberikan cabang untuk tonsil dan palatum mole. 3rteri palatina asenden, mengirimkan cabang-cabangnya melalui m. konstriktor posterior menuju tonsil. 3rteri faringeal asenden juga memberikan cabangnya ke tonsil melalui bagian luar m. konstriktor superior. 3rteri lingualis dorsal naik ke pangkal lidah dan mengirim cabangnya ke tonsil, plika anterior dan plika posterior. 3rteri palatina desenden atau a. palatina posterior atau Glesser palatine arteryG memberi vaskularisasi tonsil dan palatum mole dari atas dan membentuk anastomosis dengan a. palatina asenden. =ena-vena dari tonsil membentuk pleksus yang bergabung dengan pleksus dari faring. @,!?
INCLUDEPICTURE "http://0hest1.%11ks.01m/he-th/nt1m3/:umn8;1d38 C1nstru0ti1n/imges/*ig85#28Digrm8i--ustrting8the8%-11d8supp-381.8the8.u.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://0hest1.%11ks.01m/he-th/nt1m3/:umn8;1d38C1nstru0ti1n/imges/*ig85#28 Digrm8i--ustrting8the8%-11d8supp-381.8the8.u.&pg" '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://0hest1.%11ks.01m/he-th/nt1m3/:umn8;1d38 C1nstru0ti1n/imges/*ig85#28Digrm8i--ustrting8the8%-11d8supp-381.8the8.u.&pg" '( )ER!E*+R),TINET :ambar 6. (endara$an Tonsil /nfeksi dapat menuju ke semua bagian tubuh melalui perjalanan aliran getah bening. 3liran limfa dari daerah tonsil akan mengalir ke rangkaian getah bening servikal profunda atau disebut juga deep jugular node. 3liran getah bening selanjutnya menuju ke kelenjar toraks dan pada a$irn)a e d"t"s torasi"s. Inner*asi tonsil !agian atas mendapat persara'an dari sera!"t sara' + melal"i ganglion sp$enopalatina dan !agian !a%a$ tonsil !erasal dari sara' glosso'aringe"s ,N. I-.. @,!? INCLUDEPICTURE "http://www.%rt-e%3.01m/5"4/Imges/-rge/imge$"2.gi." '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www.%rt-e%3.01m/5"4/Imges/-rge/imge$"2.gi." '( )ER!E*+R),TINET INCLUDEPICTURE "http://www.%rt-e%3.01m/5"4/Imges/-rge/imge$"2.gi." '( )ER!E*+R),TINET :ambar F. 5istem ;imfatik kepala dan leher ;okasi tonsil sangat memungkinkan mendapat paparan benda asing dan patogen, selanjutnya membawa mentranspor ke sel limfoid. 3ktivitas imunologi terbesar dari tonsil ditemukan pada usia 4 H !? tahun. Pada usia lebih dari 6? tahun /g-positif sel ( dan sel > berkurang banyak sekali pada semua kompartemen tonsil. 5ecara sistematik proses imunologis di tonsil terbagi menjadi 4 kejadian yaitu respon imun tahap /, respon imun tahap //, dan migrasi limfosit. Pada respon imun tahap / terjadi ketika antigen memasuki orofaring mengenai epitel kripte yang merupakan kompartemen tonsil pertama sebagai barier imunologis. 5el ' tidak hanya berperan mentranspor antigen melalui barier epitel tapi juga membentuk komparten mikro intraepitel spesifik yang membawa bersamaan dalam konsentrasi tinggi material asing, limfosit dan 3P2 seperti makrofag dan sel dendritik 8espon imun tonsila palatina tahap kedua terjadi setelah antigen melalui epitel kripte dan mencapai daerah ekstrafolikular atau folikel limfoid. 3dapun respon imun berikutnya berupa migrasi limfosit. Perjalanan limfosit dari penelitian didapat bahwa migrasi limfosit berlangsung terus menerus dari darah ke tonsil melalui <0=$ high endothelial venules% dan kembali ke sirkulasi melalui limfe. >onisilitis Kronik >onsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi dari semua penyakit tenggorokan yang berulang. Factor presdiposisi timbulnya tonsillitis kronik ialah rangsangan yang menahun dan rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat. 0tiologi 8adang pada tonsil dapat disebabkan kuman Grup A Streptococcus beta hemolitikus, Pneumococcus, Streptococcus viridans dan Streptococcus piogenes. :ambaran klinis bervariasi dan diagnose sebagian besar tergantung pada infeksi. Patologi Karena proses radang berulang yang timbul maka selain epitel mukosanya juga jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripti melebar. 5ecara klinik kripti ini tampak diisi oleh detritus. Proses berjalan terus sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfa seubmandibula. :ambaran klinis :ejala dan tanda yang sering ditemukan adalah nyeri tenggorok, rasa menganjal pada tenggorokan, tenggorokan terasa kering, nyeri pada waktu menelan, bau mulut, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan dan rasa nyeri di telinga $otalgia%. 8asa nyeri di telinga ini dirasakan karena nyeri alih $referred pain% melalui 7.:lossopharingeus $7./-%. Pada pemeriksaan, terdapat dua macam gambaran tonsil dari >onsilitis Kronis yang mungkin tampak, yakni6 !. >ampak pembesaran tonsil oleh karena hipertrofi dan perlengketan ke jaringan sekitar, kripta yang melebar, tonsil ditutupi oleh eksudat yang purulent atau seperti keju. 9. 'ungkin juga dijumpai tonsil tetap kecil, mengeriput, kadang-kadang seperti terpendam di dalam tonsil bed dengan tepi yang hiperemis, kripta yang melebar dan tutupi eksudat yang purulent. (erdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak 3ntara kedua pilar anterior dibandingkan dengan jarak permukaan medial kedua tonsil, maka gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi6 >? 6 >onsil masuk di dalam fosa >! 6 I9BJ volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring >9 6 9B-B?J volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring >4 6 B?-FBJ volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring >" 6 KFBJ volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring >erapi >erapi local ditunjukan pada higien mulut dengan berkumur atau obat isap. Komplikasi 8adang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya berupa rhinitis kronik, sinusitis atau otitis media secara perkontinuitatum. Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat timbul endocarditis, artritis, myositis, nefritis, uveitis, iridosoklitis, dermatitis, pruritus, urtikaria dan furunkulosis. >onsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau kronik, gejala sumbatan secara kecurigaan neoplasma. /ndikasi tonsilektomi The American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery linical !ndicators ompendium tahun !@@B mengatakan6 !. 5erangan tonsillitis lebih dari tiga kali pertahun walaupun telah mendapatkan terapi adekuat. 9. >onsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial. 4. 5umbatan jalan nafas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan nafas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara, dan cor pulmonale. ". 8initis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan. B. 7afas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan. 6. >onsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptococcu " hemoliticus# $# Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan# %# Otitis media efusa & otitis media supuratif# Faringitis Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus $"?-6?J%, bakteri $B-"?J%, alergi, trauma, toksin, dan lain-lain. =irus dan bakeri melakuakn invasi ke faring dan menimbulkan reaksi inflamasi lokal, infeksi bakteri grup A streptococcus " hemoliticus dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat, karena bakteri ini melepaskan toksi ekstrasekukar yang dapat menimbulkan demam reumatik, kerusakan katup jantung, glomerulonephritis akut karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi. (akteri ini banyak menyerang anak usia sekolah, orang dawasa dan jarang pada anak umur kurang dari 4 tahun. Penularan infeksi melalui secret hidung dan ludah $droplet infection'. 0tiologi dan patologi. Penyebab faringitis dapat bervariasi dari oraganisme yang menghasilkan eksudat saja atau perubahan kataral samapi menyebabkan edema dan bahkan ulserasi. Pada stadium awal, terdapat hyperemia, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. 0ksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal atau berbentuk mucus dan kemudian cenderung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. #ehan hyperemia, pembuluh darah faring menjadi melebar. :ejala dan tanda. Pada awitan penyakit, penderita mengeluh rasa kering atau gatal pada tenggorokan. 'alaise dan sakit kepala adalah keluhan biasa. (isanya terdapat suhu yang sedikit meningkat. 0ksudat pada faring menebal. 0ksudat ini sulit untuk dikeluarkan, dengan suara parau, usaha mengeluarkan dahak dari kerongkongan dan batuk. Keparauan terjadi jika peradangan mengenai laring. Anamnesis Keluhan kelainan di daerah faring dan rongga mulut umumnya adalah !% nyeri tenggorok, 9% nyeri menelan $odinofagia%, 4% rasa banyak dahak di tenggorokan, "% sulit menelan $disfagia%, B% rasa ada yang menyumbat atau mengganjal. !,9,4 N)eri tenggoro. Keluhan ini dapat hilang timbul atau menetap. 3pakah nyeri tenggorok ini disertai dengan demam, batuk, serak, dan tenggorok terasa kering. 3pakah pasien merokok dan berapa jumlahnya per hari. N)eri menelan ,odino'agia. merupakan rasa nyeri di tenggorok waktu gerakan menelan. 3pakah rasa nyeri ini dirasakan sampai ke telinga. Da$a di tenggoro merupakan keluhan yang sering timbul akibat adanya inflamasi di hidung dan faring. 3pakah dahak ini berupa lendir saja, pus, atau bercampur darah. #ahak ini dapat turun, keluar bila dibatukkan atau terasa turun di tenggorok. S"lit menelan ,dis'agia. sudah berapa lama dan untuk jenis makanan cair atau padat. 3pakah juga disertai muntah dan berat badan menurun dengan cepat, apakah makin lama makin betambah berat. Rasa s"m!atan di le$er $sense of lump in the neck% sudah berapa lama, tempatnya dimana. Keluhan pasien pada hipofaring dan ;aring dapat berupa 6 !% suara serak, 9% batuk, 4% rasa ada sesuatu di leher. !,9,4 S"ara sera $disfoni% atau tidak keluarnya suara sama sekali $afoni% sudah berapa lama dan apakah sebelumnya menderita peradangan di hidung atau tenggorokan. 3pakah keluhan ini disertai dengan batuk, rasa nyeri dan penurunan berat badan. Bat" yang diderita pasien sudah berapa lama, dan apakah ada factor sebagai pencetus batuk tersebut seperti rokok, udara yang kotor serta kelelahan. 3pa yang dibatukkan, dahak kental, bercampur darah dan jumlahnya. 3pakah pasien seorang perokok. Rasa ada ses"at" di le$er merupakan keluhan yang sering dijumpai dan perlu ditanyakan sudah berapa lama diderita, adakah keluhan lain yang menyertainya serta hubungannya dengan keletihan mental dan fisik. #ari keluhan utama yang ada, kita harus mengurutkan kronologi mengenai keadaan pasien sejak sebelum terdapat keluhan sampai dibawa ke dokter. 5etelah keluhan utama disampaikan kita perlu tahu sudah sejak kapan keluhan itu berlangsung dan sudah berapa lama sejak keluhan terjadi sampai saat datang ke dokter. #ari situ, kita harus tahu apakah keluhan terjadi mendadak atau perlahan atau mungkin hilang timbul. 4 8iwayat penyakit sebelumnya juga penting untuk ditanya seperti apakah pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya atau baru pertama kali, riwayat pengobatan bagaimanaL 3pakah ada perbaikan setelah pengobatan yang diterimaL (agaimana dengan riwayat imunisasinyaL 4 8iwayat keluarga pasien, apakah ada yang mengalami keluhan yang sama seperti ini sebelumnya. #an ditanya juga mengenai riwayat social, antara lain mengenai tempat tinggal pasien, apakah ada penyakit menular disekitar tempat tinggalL 4 (emerisaan 'aring dan rongga m"l"t #engan lampu kepala yang diarahkan ke rongga mulut, dilihat keadaan bibir, mukosa rongga mulut, lidah, dan gerakan lidah. #engan menekan bagian tengah lidah memakai spatula lidah maka bagian-bagian rongga mulut lebih jelas terlihat. Pemeriksaan dimulai dengan melihat keadaan dinding belakang faring serta kelenjar limfanya, uvula, arkus faring serta gerakannya, tonsil, mukosa pipi, gusi dan gigi geligi. Palpasi rongga mulut diperlukan bila ada massa tumor, kista, dan lain-lain. 3pakah ada rasa nyeri di sendi temporo mandibula ketika membuka mulut. 4