Anda di halaman 1dari 27

NEURODERMATITIS (LIKEN

SIMPLEKS KRONIS)
Dyah Nova R.A.
20154011100
IDENTITAS
Nama : Bapak TS
Usia : 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : pensiun PNS
Agama : Islam
Alamat : Rejowinangun No.331 RT
19/06,Kotagede, Yogyakarta
RM : 640728
ANAMNESIS
• KU :
Bercak-bercak luka kulit yang mengering pada
lengan bawah tangan kanan
• RPS :
Seorang pasien laki-laki usia 71 tahun datang ke
poli kulit dan kelamin RSUD Yogyakarta dengan keluhan
bercak-bercak luka kulit yang mengering pada lengan
bawah tangan kanan sejak ± 4 tahun yang lalu. Bercak
luka tersebut awalnya bercak kehitaman, berbentuk
bundar, dengan diameter ± 1 cm. Pasien menyangkal
gatal, panas, dan sakit pada bercak-bercak luka kulit
yang mengering tersebut tetapi pasien sering
menggaruk atau mengelupas bercak kulit tersebut
menggunakan pisau silet dan terkadang keluar darah
sehingga timbul bercak kemerahan disertai sisik halus
berwarna putih.
Pasien sempat berobat ke Puskesmas. Pasien
mengatakan sudah minum obat dan menggunakan
salep dari puskesmas tetapi keluhannya menetap.
• RPD :
- Riwayat keluhan serupa sebelumnya :
disangkal
- Riwayat hipertensi, jantung, ginjal, diabetes
melitus, alergi, asma : disangkal
• RPK :
- Riwayat penyakit serupa pada keluarga :
disangkal
- Riwayat penyakit kulit lain : disangkal
- Riwayat hipertensi, jantung, ginjal, diabetes
melitus, asma, alergi : disangkal
• Riwayat Personal Sosial :
- Pasien sudah tidak bekerja lagi dan di rumah
tinggal bersama istrinya
- Makan teratur 3x/hari
- Olahraga 3x/minggu
- Merokok (?)
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Status Dermatologis :
UKK : Pada regio lengan kanan bawah
terdapat plak hiperpigmentasi disertai
likenifikasi dan skuama halus, plak berbentuk
bulat dan multipel, dengan ukuran > 1cm.
UKK : Pada regio lengan kanan bawah terdapat plak
hiperpigmentasi disertai likenifikasi dan skuama halus, plak
berbentuk bulat dan multipel, dengan ukuran > 1cm.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan kerokan jaringan kulit tidak
dilakukan
DIAGNOSIS BANDING
• Liken simpleks kronis (neurodermatitis)
• Psoriasis
• Dermatitis numularis
DIAGNOSIS KERJA
• Liken simpleks kronis (neurodermatitis)
PENATALAKSANAAN
R/ Inerson oint tube no I
S 2 dd ue
R/ Cetirizine tab 10 mg No V
S 1 dd 1
EDUKASI
1. Pasien disarankan agar tidak menggaruk atau
mengelupas lesi
2. Menghindari faktor pencetus seperti
menghindari stres
3. Menyarankan kepada pasien untuk kontrol
secara teratur
4. Mematuhi instruksi dari dokter
PROGNOSIS
• Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
NEURODERMATITIS
DEFINISI
Neurodermatitis (liken simpleks kronis)
adalah peradangan kulit kronis, disertai rasa
gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal
dan garis kulit tampak lebih menonjol
(likenifikasi), akibat garukan atau gosokan
berulang-ulang karena berbagai rangsangan
pruritogenik.
EPIDEMIOLOGI
• Tidak biasa terjadi pada anak, tetapi pada usia
dewasa ke atas
• Puncak insidensinya 30-50 tahun
• Wanita lebih sering daripada pria
• Seringkali timbul pada musim dingin pada
pasien yang berusia lanjut dan menyerupai
kulit yang kering dan pruritik
ETIOLOGI
• Faktor Eksterna
1. Faktor lingkungan seperti panas dan udara
yang kering
2. Gigitan serangga
• Faktor Interna
1. Psikologis
FAKTOR RESIKO
• Sering terjadi pada usia 30-50 tahun
• Wanita lebih sering terkena daripada laki-laki
• Riwayat keluarga eczema, psoriasis, dan kondisi
kulit yang serupa
• Dapat juga karena :
- Mengenakan pakaian dengan ketat dan berasal
dari bahan sintetis atau woll
- Paparan terus menerus alergen atau bahan
iritan
- Panas, gigitan serangga, stress
PATOFISOLOGI
Interaksi di antara lesi primer, faktor psikis,
dan intensitas pruritus mempengaruhi tingkat
dan keparahan dari neurodermatitis. Faktor
psikologis memegang peranan penting.
Beberapa neurotransmitter mempengaruhi
suasana hati, seperti dopamine, serotonin
atau peptide opioid yang mempengaruhi
persepsi melalui spinal pathway.
ETIOPATOGENESIS
Pruritus memainkan peran sentral dalam
timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan
prurigo nodularis.
Pada prurigo nodularis jumlah eosinofil meningkat.
Eosinofil berisi protein yang dapat menimbulkan
degranulasi sel mast. Saraf yang berisi CGRP ( calcitonin
gene-related peptide) dan SP (substance P) jumlahnya
di dermis meningkat pada prurigo nodularis, tetapi
tidak pada neurodermatitis. SP dan CGRP melepaskan
histamin dari sel mast yang selanjutnya memicu
pruritus. Akibat ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75
pada membran sel Schwan dan sel perineurum
meningkat hal ini menghasilkan hiperplasi neural.
MANIFESTASI KLINIS
• Rasa gatal yang hebat, dapat hilang timbul
berkala atau terus menerus. Lesi yang muncul
biasanya tunggal dan bermula sebagai plak
eritem dengan sedikit edema yang kemudian
karena garukan berulang bagian tengah lesi
akan menebal, kering dan berskuama serta
pinggirnya hiperpigmentasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai