Anda di halaman 1dari 4

3.1.

KEBERSIHAN

Berdasarkan hasil pengamatan di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), kami
melihat sanitasi di lingkungan kerja cukup baik. Hal ini dilihat dari kebersihan dinding, lantai,
dan atap yang baik. Setiap pekerja juga selalu diingatkan untuk menjaga kebersihan sehingga
kebersihan lingkungan produksi menjadi tanggung jawab pribadi setiap pekerja. Ruang loker
juga tersedia bagi para pekerja untuk menyimpan barang-barang, sehingga lokasi produksi bersih
dan terpisah dari barang-barang pekerja.
Selain itu juga tersedia tempat sampah terpisah organik dan anorganik di beberapa titik
strategis di lokasi produksi sehingga mudah dijangkau pekerja yang hendak membuang sampah.
Sementara limbah sisa produksi dikumpulkan untuk kemudian ditampung oleh perusahaan lain
yang khusus mengelola limbah produksi. Di bagian produksi molding dan injeksi, dimana limbah
sebagian besar merupakan plastik, limbah sisa produksi kembali dipilah oleh perusahaan, dimana
limbah plastik yang baik kembali digunakan sebagai bahan baku campuran, sementara limbah
yang tidak terpakai akan ditampung dan dikelola oleh perusahaan yang telah bekerjasama dalam
pengelolaan limbah tersebut.
Di perusahaan ini juga disediakan kantin yang letaknya terpisah dari area produksi yang
terletak di lantai 2, sehingga paparan dan kontaminasi dari area pabrik dapat terhindarkan.
Kantin ini terletak lebih tinggi dari area pabrik dengan ventilasi udara yang memadai sehingga
udara segar bisa masuk. Makanan disediakan oleh petugas kantin dan diletakkan di dalam lemari
kaca sehingga kebersihan makanan terjaga.
Beberapa titik penting yang perlu menjadi perhatian adalah pada lokasi penyimpanan hasil
produksi sebelum didistribusikan. Hasil produksi tersebut dimasukkan ke dalam kardus dan
ditumpuk dalam rak besi. Yang kami amati saat kunjungan adalah beberapa bagian penyimpanan
terdapat debu tipis. Sebaiknya ruang penyimpanan hasil produksi ini juga perlu dibersihkan
kembali.
Gambar wastafel yang terletak di toilet

Gambar Tempat sampah yang sudah dikelompokkan menurut jenisnya

Tempat Alat-alat kebersihan

3.2. PETUGAS HIGIENE INDUSTRI

Perusahaan tidak memiliki petugas higiene internal yang menganalisis dan mengamati K3
proses industri. Pemeriksaan dan pengawasan diatur oleh divisi K3 yang bekerjasama dengan
pihak di luar perusahaan. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung, operator kurang
disiplin dalam penggunaan earplug, sarung tangan, googles dan masker. Operator mesin bagian
cruser produk reject dan limbah injection dan molding dominan tidak menggunakan sarung
tangan. Beberapa operator di daerah yang mesin yang cukup bising tidak menggunakan earplug.
Selain itu, tenaga kebersihan (cleaning sevice) hanya berlaku tiap shift dan tidak tampak ketika
pengamatan sedang dilakukan.

3.3. PENGOLAHAN LIMBAH

Limbah yang dihasilkan dalam proses produksi di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri
(YPTI) ada 3 macam, yaitu limbah padat, limbah cair, dan emisi udara. Namun, dikatakan oleh
narasumber nahwa sebagian besar limbah merupakan limnah padat.

1) Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi sebagian besar adalah plastik (bagian
platic injection) dan potongan besi atau baja (bagian manufaktur). Limbah sisa produksi
ini kemudian dipilah kembali oleh perusahaan. Limbah yang masih baik dan bisa dipakai
kembali kemudian digunakan menjadi bahan baku campuran untuk produksi selanjutnya,
sementara limbah yang sudah tidak terpakai kemudian ditampung dan dikelola oleh
perusahaan yang telah ditunjuk dan bekerjasama dalam pengelolaan limbah. Limbah sisa
metal dikumpulkan secara manual di bak penampungan sementara kemudian disimpan di
tempat penyimpanan akhir untuk dijual kembali.

Gambar limbah padat


2) Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi injection dan molding adalah oli,
sementara dari proses produksi bahan besi menghasilkan limbah cairan dari air pendingin
mesin. Limbah oli dikumpulkan oleh petugas tertentu untuk didistribusikan ke bagian
maintenance. Oli tersebut dialihkan ke perusahaan lain yang telah bekerjasama yang
menerima oli bekas pakai untuk diolah kembali. Sementara limbah cairan dari air
pendingin (cooling) mesin produksi besi dialihkan ke tempat pembuangan tanpa ada
pengolahan khusus. Limbah cair akan dibuang 1 tahun sekali dengan cara dengan
ditampung di drum kemudian dikirim ke perusahaan mitra tempat pengelolaan limbah
akhir.

Gambar penampungan sementara limbah cair

3) Limbah Gas
Berdasarkan keterangan narasumber, perusahaan tidak menghasilkan limbah gas khusus
dalam jumlah yang perlu pengolahan atau pembuangan. Sementara dari hasil
pemeriksaan perusahaan sebelumnya, emisi udara dari mesin tidak mencemari udara
ambien. Adapun udara panas akibat mesin pada ruangan telah dilengkapi dengan ventilasi
yang cukup untuk pertukaran udara ruangan.

Anda mungkin juga menyukai