Anda di halaman 1dari 15

OLEH : Meita Fitriana, A.Md.

M. Luhur Putra, A.Md.


 Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber
daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada
hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
 Didasari oleh rasa tanggung jawab untuk terus
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat salah satu upaya yang dilakukan adalah
menjaga dan memelihara kebersihan yang meliputi
ruangan pasien, perkantoran, area umum dan
pertamanan. Pemeliharaan kerbersihan ruang
bangunan dan halaman dilakukan untuk
meminimalkan risiko supaya tidak terjadi infeksi
silang, masala kesehatan dan keselamatan kerja bagi
pasien, keluarga pasien, karyawan dan pengunjung.
Kebersihan ruang bangunan dan halaman adalah suatu
keadaan atau kondisi ruang bangunan dan halaman bebas
dari bahaya dan risiko silang untuk terjadinya infeksi
silang, dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
 Menciptakan kebersihan ruangan yang aman
dan nyaman.
 Menghindari terjadinya penularan penyakit
melalui sampah dan kontaminasi lainnya.
 Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
 Pemeliharaan Ruang Bangunan
o Kegiatan pembersihan ruang minimal dilakukan pagi dan sore hari.
o Pembersihan lantai di ruang perawatan pasien dilakukan setelah
pembenahan/merapikan tempat tidur pasien, jam makan, jam
kunjungan dokter, kunjungan keluarga, dan sewaktu-waktu
bilamana diperlukan.
o Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu harus
dihindari.
o Harus menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan
pembersih (pel) yang memenuhi syarat dan bahan antiseptik yang
tepat.
o Pada masing-masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel
tersendiri.
o Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua) kali
setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau cat sudah pudar.
o Setiap percikan ludah, darah atau eksudat luka pada dinding harus
segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik.
 Fasilitas Sanitasi (Toilet dan Kamar Mandi)
o Harus tersedia dan selalu terpelihara serta dalam keadaan bersih.
o Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin,
berwarna terang dan mudah dibersihkan.
o Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet (jamban, peturasan
dan tempat cuci tangan) tersendiri. Khususnya untuk unit rawat
inap dan kamar karyawan harus tersedia kamar mandi.
o Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi
dengan penahan bau (water seal).
o Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan
dapur, kamar operasi, dan ruang khusus lainnya.
o Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara
luar.
o Toilet dan kamar mandi harus terpisah antara pria dan wanita,
unit rawat inap dan karyawan, karyawan dan toilet pengunjung.
o Toilet pengunjung harus terletak di tempat yang mudah dijangkau
dan ada petunjuk arah, dan toilet untuk pengunjung dengan
perbandingan 1 (satu) toilet untuk 1 – 20 pengunjung wanita, 1
(satu) toilet untuk 1 – 30 pengunjung pria.
o Harus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk
memelihara kebersihan.
o Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang
dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
 General cleaning adalah suatu tindakan untuk membersihan
ruangan secara total dengan cara disikat atau dengan mesin.
 Pembersihan dengan mesin poles adalah suatu tindakan
yang dilakukan untuk mengangkat kotoran-kotoran yang melekat
pada lantai yang tidak bisa dibersikan dengan alat pel.
 Pembersihan menggunakan mesin karcher adalah suatu
tindakan yang dilakukan untuk mengakat debu maupun pasir
terutama di area paving.
 Pembersihan menggunakan alat vakum cleamer atau
penyedot debu adalah suatu tindakan untuk mengakat debu
atau kotoran dari lantai, karpet maupu sofa.
 Pembersihan dinding yang bercat minyak adalah suatu
tindakan untuk mengakat debu dan kotoran yang melekat pada
dinding.
 Pembersian kaca adalah suatau tindakan untuk
membersikan kaca dari debu, kotoran dan bercak
atau noda yang melekat pada permukaan kaca.
 Pembersian kamar mandi / toilet adalah
suatu tindakan untuk membersikan kamar mandi
dari debu, kotoran dan kerak, meliputi langit-
langit, dinding, bak mandi, closet, asesoris
dinding, kran, shower, kusen pintu, jendela dan
lantai.
 Pembersihan lantai adalah suatu tindakan
yang dilakukan sebelum mengepelan lantai dengan
cara menggunakan sapu ijuk atau lobby duster.
 Pengepelan lantai adalah suatu tindakan
untuk membersikan lantai dengan bahan kimia
tertentu. Sehingga lantai bebas dari kotoran,
kuman dan virus.
 Pembersian lift adalah suatu tindakan untuk
membersikan lift dari sarang laba-laba, debu, noda
dan sampah.
 Pembersian furniture (meja, lemari, asesoris
dinding, kusen jendela, kusen pintu, trolly,
brankar, kursi roda, dan tempat tidur) adalah
suatu tindakan untuk menghilangkan debu dan
kotoran atau sampah dengan cara melakukan
pengelapan setiap hari.
 Pembersian kamar perawatan adalah suatu
tindakan untuk membersikan kamar perawtan
supaya terbebas dari debu dan kotoran atau
sampah.
 Pembersian tangga adalah suatu tindakan untuk
membersikan tangga dari debu dan kotoran,
noda atau bercak.
 Pembersian wastafel adalah suatu tindakan untuk
menghilangkan segala noda dan kotoran yang
melekat pada westafel.
 Penerimaan sampah infeksius adalah suatu kegiatan
penerimaan sampah padat medis yaitu bahan/ peralatan
yang digunakan dalam perawatan pasien dari lokasi pihak
luar untuk dimusnahkan/ dibakar di RS Ibnu Sina Gresik
Sampah medis yang dimaksud berupa spuit, sarung tangan
possible, kasar, kapas, pembalut, NGT, Blood Set, bekas
botol obat, infus, dan sampah padat lainnya yang tercemar
urin, feces, darah, muntahan dan cairan yang kurang dari
sang penderita.
 Pengakutan sampah infekusius dari ruang perawat adalah
tata cara mengakut sampah infeksius dari ruang perawat
sampah ke tempat pembakaran atau incenerator.
 Pengakutan sampah non infekusius dari ruang perawat
adalah tata cara mengakut sampah non infeksius dari ruang
perawat sampah ke tempat penampungan sementara.
 Pengakutan sampah non infekusius dari TPS ke
TPA.Pengakutan sampah non infeksius dari ruang perawat
sampah ke tempat penampungan sementara ke tempat
pembuangan akhir berupa kertas, plastik, sisa makanan
dan minuman serta daun yang dibawa oleh pasien.
 Pengolaan sampah infekusius adalah kegiatan
mengolah infeksi sehingga tidak menimbulkan
resiko penularan penyakit.
 Pengolaan sampah non infekusius adalah suatu
kegiatan yang dilakukan didalam pengelolaan
sampah yang tidak tercemar darah atau cairan
tubuh pasien berupa kertas, plastik, alat tulis
kantor, sisa makanan dan minuman, daun yang
di bawah oleh pasien, pengunjung maupun
petugas rumah sakit.
 Penyiraman tanaman adalah suatu tindakan
menyiram area taman.
 Seiri (Ringkas)
Membedakan antara yang diperlukan dan yang tidak diperlukan serta
membuang yang tidak diperlukan: “Singkirkan Barang-barang yang tidak
diperlukan dari tempat kerja”
 Seiton (Rapi)
Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga kita selalu menemukan
barang yang diperlukan: ”
“Setiap barang yang berada di tempat kerja mempunyai tempat yang
pasti”
 Seiso (Resik)
Menghilangkan sampah kotoran dan barang asing untuk memperoleh
tempat kerja yang lebih bersih. Pembersihan dengan cara inspeksi:
“Bersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja”
 Seiketsu (Rawat)
Memelihara barang dengan teratur rapi dan bersih juga dalam aspek
personal dan kaitannya dengan polusi:”Semua orang memperoleh
informasi yang dibutuhkannya di tempat kerja, tepat waktu”
 Shitsuke (Rajin)
Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan: “Lakukan apa yang
harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”
DAMPAK POSITIF

PELAYANAN KESEHATAN BAGI
PASIEN 

TATA LAKSANA KEBERSIHAN


GEDUNG DAN LINGKUNGAN RS

DAMPAK NEGATIF
 PENCEMARAN LINGKUNGAN
 SUMBER PENULARAN PENYAKIT
X  MENGHAMBAT PROSES
PENYEMBUHAN DAN PEMULIHAN
PASIEN

Anda mungkin juga menyukai