(2) Sanitasi Peralatan, (3) Sanitasi Pekerja, dan (4) Penanganan Limbah Industri.
sanitasi yang diterapkan oleh suatu industri akan mempengaruhi mutu produk
yang dihasilkan. Lingkungan kerja yang baik dan sehat akan memberikan
kondusif, optimal, dan produktif. Kondisi lingkungan kerja atau ruangan produksi
harus didesain sedemikian rupa, dijaga dan dipelihara dengan baik. Ruang
produksi harus mendapatkan penerangan dan ventilasi yang cukup. Lantai dan
lorong di dalam pabrik harus mudah di bersihkan agar tidak mempengaruhi mutu
produk akhir yang dihasilkan. Sanitasi lingkungan kerja yang dilakukan PT. Insan
Muda Berdikari meliputi bagian dalam bangunan pabrik dan bagian luar bangunan
pabrik.
Kebersihan ruangan tetap dijaga dengan cara dibersihkan setiap hari oleh
menjaga dan memelihara kebersihan ruangan produksi. Hal ini dilakukan sebagai
71
72
dan cairan pembersih agar debu, ceceran susu, dan kotoran lainnya yang
menempel di lantai, dinding, dan lain sebagainya dapat hilang. Ruangan produksi
pun senantiasa tertutup untuk mencegah masuknya debu ke dalam ruangan. Lantai
pabrik pada ruang produksi harus mempunyai struktur yang halus, tidak licin,
sistem drainase yang teratur dan mudah dibersihkan. Namun lantai ruang produksi
terbuat dari keramik berbentuk kotak yang memiliki bagian sisi yang
dinding dan lantai dibuat melengkung atau conus untuk mencegah akumulasi
kotoran yang sulit dibersihkan. Selain itu lantai dibuat agak miring supaya air
kebersihan disekitar atap pabrik kurang diperhatikan. Hal ini terlihat dari adanya
silang pada saat proses produksi. Kontruksi atap dan dinding harus diperhatikan
dengan menggunakan bahan yang tidak mudah rapuh dan lembab agar
disekitar lorong menuju ruang pengemasan. Hal ini cukup riskan, mengingat
Sanitasi lingkungan disekitar luar pabrik dilakukan setiap hari. Hal ini
terjadinya kontaminasi silang yang bersumber dari bagian luar pabrik. Saluran air
harus dibersihkan dan dipelihara agar tidak terjadi penyumbatan yang dapat
dalam pabrik. Selain pembersihan upaya sanitasi lainnya yang harus dilakukan
yang dilakukan PT. Insan Muda Berdikari terhadap gudang penyimpanan bahan
pengendalian hama terutama lalat dan semut terhadap ruang produksi masih
kurang baik.
Peralatan produksi yang digunakan PT. Insan Muda Berdikari dibuat dari
material yang aman dan bersifat food grade, artinya material yang digunakan
tidak akan mempengaruhi mutu dari produk yang dihasilkan. Sanitasi terhadap
peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan perlu dilakukan dan
yang diproses. Peralatan produksi yang kontak langsung dengan bahan harus
dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan. Hal ini bertujuan agar sisa-sisa
bahan yang tertinggal pada permukaan alat dapat terangkat sehingga mencegah
menggunakan dua metode, yaitu CIP dan COP. CIP (Cleaning In Place)
dibongkar yaitu cooling unit, pasteurizer, inkubator, dan cold storage. Sementara
peralatan bagian per bagian. COP banyak diterapkan untuk peralatan yang dapat
dilepas dan merupakan titik pengendapan dari produk, seperti peralatan pemerah
susu dan milk can. Prosedur pembersihan CIP dan COP hampir sama,
setelah digunakan. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong sisa bahan keluar; (2)
mungkin; (3) pembilasan menggunakan air bersih hingga air sisa pencuci tidak
harus dibersihkan sebaik mungkin sehingga tidak ada sisa-sisa organik yang
75
nampak oleh mata. Tindakan ini dapat dibantu dengan penggunaan deterjen dan
apabila bahan ini digunakan harus dibasuh atau dibilas secara baik dengan air
bersih.
keselamatan dan kesehatan para pekerja serta untuk menjamin kualitas produk
akhir yang aman dan higienis. Apabila sanitasi pekerja tidak baik, maka dapat
yang penting dari pencemaran sekunder. Oleh karena itu, sanitasi pekerja harus
dijaga dan diperhatikan, mulai dari tangan, kaki, rambut, pakaian, mulut, dan
harus mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun pencuci tangan agar
meminalisir kontaminasi mikroba yang berada di tangan para pekerja. Pekerja pun
harus memakai hairnet untuk melindungi rambut dan perhiasan yang terdapat
pada rambut agar tidak jatuh dan mencemari produk. Masker serta pakaian putih
Pekerja yang sedang sakit tidak diperkenankan untuk membantu proses produksi.
tangan plastik yang telah steril. Luka-luka atau iritasi lainnya pada kulit adalah
76
tempat baik bagi sejumlah besar Staphylococcus aureus, oleh karena itu harus
ditutup. Batuk dan bersin di sekitar bahan pangan sebaiknya dihindarkan dan
tangan harus dihindarkan dari muka dan hidung. Pekerja yang sakit diare tidak
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Insan Muda Berdikari adalah sebagai
berikut:
Limbah cair yang dihasilkan berupa air bekas memandikan sapi dan air
bekas pencucian peralatan produksi. Air bekas memandikan sapi dialirkan melalui
pipa-pipa ke tanah seluas 30 tambak milik PT. Insan Muda Berdikari yang
jaraknya sekitar 1 km dari pabrik. Di tanah tersebut terdapat satu bak besar untuk
menampung limbah cair dari pabrik, dimana sekeliling bak tersebut merupakan
tanah kosong untuk resapan air. Namun tidak ada perlakuan khusus sebelumnya
serta tidak ditambahkan indikator apapun ke dalam bak. Selain itu, limbah cair
Limbah semi padat yang dihasilkan berupa kotoran sapi dari peternakan
PT. Insan Muda Berdikari. Limbah tersebut dijadikan pupuk yang kemudian
tanaman berumur pendek seperti cabe rawit, stroberi, selada, bunga aster dan
tersebut meliputi: (1) penampungan kotoran pada bak, (2) pengeringan kotoran,
Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. Insan Muda Berdikari berupa
plastik, kardus, atau kertas bekas proses pelabelan. Limbah padat tersebut dibuang