Dosen Pembimbing
Bpk. Asep Syaiful Bahri SP. M.SI
Disusun oleh :
Pertama - tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga berterimakasih kepada Bpk. Asep Syaiful Bahri SP. M.SI. karena
telah memberikan penulis tugas makalah ini, sehingga penulis menyadari dari
proses pembuatan ini penulis mendapatkan ilmu yang belum penulis dapatkan
sebelumnya, dengan begitu penulis juga menambah wawasan mengenai makalah
dan pengetahuan yang lebih dala mengenai Higienitas dan Sanitasi. Kami juga
berterima kasih kepada Bpk. Asep Syaiful Bahri SP. M.SI, yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan saran dan pengarahan dalam proses pembuatan makalah
ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan pembaca
mendapatkan informasi lebih mengenai Higienitas dan Sanitasi. Penulis
mengetahui bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan, dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis mohon maaf kepada para pembaca apabila ada
kesalahan dalam perkataan maupun informasi yang ada, dan penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran dari para pembaca.
ii
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kesadaran staff maupun konsumen
tentang pentingnya Higienitas dan Sanitasi di Starbucks
Central Park Mall Jakarta.
2. Banyaknya kendala dalam penerapan Higienitas dan
Sanitasi di Starbucks Central Park Mall Jakarta.
2
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
3
sanitasi adalah upaya pencegahan atau tindakan preventif untuk menjaga
kesehatan yang kegiatannya fokus pada lingkungan manusia.
4
Perdagangan. Restoran berfungsi sebagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan dari jenis produknya.
Keuangan. Restoran menjaga kelancaran dari berlangsungnya
kegiatan merupakan perputaran dari biaya penanaman modal.
Kedudukan. Pengoperasian restoran yang utama adalah menyajikan
berbagai
jenis makanan dan penampilan suasana ruang restoran.
Kepraktisan. Restoran dalam penyusunannya menarik perhatian,
penyajian, dan pelayanan dari jenis usaha tersebut diharapkan dapat
memberikan kepuasan.
5
ukuran porsi, akses terhadap informasi kesehatan, dan ketersediaan
kursi untuk balita (high chair).
Faktor kebersihan dan higienitas. Terdiri dari faktor staff
grooming, kebersihan pakaian seragam karyawan, daftar menu
yang bersih dan rapi, suhu penyajian makanan dan minuman, dan
kebersihan area keseluruhan.
Faktor harga. Terdiri atas kesesuaian antara kepuasan yang
diperoleh dengan sejumlah uang yang dikeluarkan pelanggan.
Faktor atmosfir atau suasana. Terdiri dari desain, dekorasi,
pencahayaan, pengaturan suhu udara, furnishing, tingkat
kegaduhan (noise level), perilaku tamu-tamu yang ada di restoran,
dan perilaku karyawan. Atmosfer dalam operasional makanan dan
minuman dapat dibagi atas atmosfer yang dilihat, yang didengar,
disentuh, dirasakan, dan yang dibaui.
6
3. Canteen
4. Continental Restaurant
5. Carvery
Main Dining Room merupakan ruang makan besar atau restoran yang
umumnya terdapat di hotel, penyajian makanannya secara resmi, servis yang
diberikan dapat menggunakan gaya Perancis atau Rusia, sedangkan orang-
orang yang datang pada umumnya juga menggunakan pakaian formal.
Main Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang
tinggal di hotel, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.
Fish and Chip Shop adalah tempat yang menyajikan menu ikan, kripik
(chips), atau snack sebagai menu utama. Fish and Chip Shop banyak terdapat
di Inggris, biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa
pergi. Jadi makanannya tidak dinikmati di tempat itu.
7
8. Grill Room (Rotisserie)
9. Inn Tavern
Inn Tavern adalah suatu restoran kecil di pinggiran kota dengan harga
yang terjangkau dan dikelola oleh perorangan. Suasananya dibuat sangat dekat
dan ramah dengan tamu-tamu.
Night Club atau Super Club adalah suatu restoran yang pada umumnya
mulai dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-
tamu yang ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band
merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut untuk berpakaian
resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi. Biasanya menjual minuman
beralkohol.
11. Discotheque
12. Pizzeria
Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual pizza dan pasta atau
makanan khas Italia sebagai menu utamanya.
Pancake House atau Creperie ialah suatu restoran yang khusus menjual
pancake serta crepe dan manisan.
8
14. Snack Bar
Snack Bar adalah semacam restoran yang bersifat tidak resmi dengan
pelayanan cepat, dimana para tamu mengumpulkan makanan mereka di atas
baki yang diambil dari atas counter dan kemudian membawanya ke meja
makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya.
9
19. A’la Carte Restaurant
A’la Carte Restaurant adalah restoran dengan menu yang lengkap tanpa
aturan mengikat atau bebas.
Table d’Hotel adalah restoran dengan menu yang lengkap dan menyajikan
setiap menu berurutan dari menu pembuka. Biasanya erat hubungannya
dengan hotel.
Sistem pelayanan dalam dunia usaha Food & Beverage terutama restoran
yang berada di hotel, mempunyai beberapa macam sistem pelayanan diantaranya :
1) Table Service
Table Service adalah suatu sistem pelayanan restoran dimana para tamu
duduk di kursi menghadap meja makan, dan kemudian makanan dan minuman
diantarkan dan disajikan kepada para tamu tadi. Dalam hal ini yang
menyajikan makanan dan minuman adalah Waiter maupun Waitress. Sistem
pelayanan restoran menggunakan table service yang terkenal diantaranya
adalah : American Service, English Service, Service A’la Ritz, French Service,
Russia Service.
2) Counter Service
10
Yang dimaksud dengan counter disini adalah meja panjang yang
membatasi dua ruangan dapur dengan ruangan restoran.
3) Self Service
4) Buffet Service
Dalam buffet service tamu mengambil makanan dari meja buffet. Buffet
dan penataan makanan di meja dapat bervariasi dari yang sangat sederhana,
seperti sup dan salad, hingga buffet yang variatif, seperti yang sering dilihat
pada restoranrestoran mewah. Banyak restoran komersial yang membangun
reputasinya pada variasi dan beranekaragamnya meja buffet yang mereka
tawarkan.
Buffet adalah alat penjualan yang efektif dan dapat digunakan untuk
mendatangkan keuntungan bagi pemilik restoran, khususnya bila penawaran
dilakukan pada hari libur dan akhir minggu. Karena sedikitnya produksi dan
staf yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang efisien bila
dibandingkan dengan pelayanan a’la carte, baik staf produksi maupun
pelayanan dapat diberi hari libur tanpa mengganggu reputasi bisnis.
11
Personel pelayanan akan menikmati bekerja dengan sistem buffet karena
pelayanan yang diberikan lebih mudah dan dapat melayani lebih banyak orang
dan mendapatkan lebih banyak tip. Tamu jarang membedakan antara buffet
dan plate service dan biasanya tip yang diberikan 15%. Manajer dan pramusaji
harus waspada akan tanggung jawab tambahan bila menggunakan buffet. Jenis
menu dapat diganti atau penggantian dapat terjadi selama proses makan,
kadang-kadang sering, dan adalah tanggung jawab masing-masing pramusaji
untuk memeriksa meja buffet untuk pergantian ini dan memastikan agar para
tamu memperoleh informasi tentang pergantian. Staf pelayanan atau pengganti
yang telah ditetapkan harus melihat meja buffet untuk meyakinkan bahwa
makanannya tetap panas dan terlihat menarik.
Carry Out Sevice kadang-kadang disebut juga sebagai Take out service
yaitu sistem pelayanan restoran di mana tamu datang untuk membeli makanan
yang telah siap atau disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam box (kotak)
untuk dibawa pergi. Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu; mungkin
dibawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga, dibawa piknik, ke kantor,
ke pabrik, ke kampus, dan sebagainya.
Dalam hal ini harga makanan dan minuman jauh lebih murah bila
dibandingkan dengan restoran pada umumnya sebab pengusaha tidak perlu
menyediakan peralatanperalatan yang mewah dan lengkap. Kalau untuk
makan diperlukan pisau, sendok atau garpu, maka dapat dilengkapi dengan
alat makan dari plastic yang sekali dipakai terus dibuang. Jadi serba praktis
dan murah.
12
BAB III
13
Gambaran umum Starbucks yang berada di Central Park Mall Jakarta
adalah kondisi gerai sangat strategis dan mudah dilihat atau dicari pengunjung
walaupun gerai Starbucks tidak berada di dekat lobby utama, dekat dengan
Tribeca Park yang berada di Central Park Mall. Memiliki area indoor dan outdoor
untuk menjadi area merokok. Sangat ramai pengunjung terutama di akhir pekan.
Suasana yang santai dan nyaman cocok untuk bersantai ataupun mengadakan
acara semi formal yang berkelas dengan barista yang ramah dan melayani dengan
baik.
14
mengepel lantai tersebut. Dan dari hal pembuatan minuman pun para barista
sangat sadar akan kebersihan alat-alat serta meja pembuatan minuman mereka
seperti langsung mencuci blender dan gelas pengukur sehabis dipakai untuk
membuat satu minuman serta melap meja detik itu juga untuk memastikan meja
bersih dari kotoran.
tidak
ya
15
mendunia serta menjadi tempat millennial masa kini untuk sekedar bersantai.
Mengapa Starbucks dijadikan pilihan, ini dikarenakan gengsi dimana harga
secangkir kopi dan teh di Starbucks rata-rata Rp 50.000 dan bisa dikategorika
mahal dan tidak semua orang mampu membelinya. Itulah mengapa jika seseorang
membeli kopi di gerai Starbucks itu artinya orang tersebut bisa dikatakan orang
kaya dan bergengsi.
29.40%
17.40%
11.80%
16
Yang terakhir ada 17.40% (5 responden) dari mereka selalu mengunjungi
Starbucks dengan alasan Starbucks adalah gerai kopi terdekat yang bisa mereka
jangkau dengan mudah dari tempat kerja mereka dan untuk pegawai-pegawai
yang harus mendapatkan asupan kopi tiap pagi Starbucks adalah pilihan yang
tepat.
5.90%
17
Sanitasi dalam proses bisnis mereka dan tentu saja Starbucks sudah melakukan itu
dengan anggapan adalnya standar SOP yang berlaku di gerai Starbucks yang ada
di Central Park Mall. Yang terakhir, 41.20% (14 responden) dari mereka
mengatakan bahwa Starbucks sudah sangat baik dalam menerapkan Higienitas
dan Sanitasi karena Starbucks adalah perusahaan raksasa berskala internasional
yang sudah sangat mendunia. Tentu saja Starbucks sudah menerapkan standar
Higienitas dan Sanitasi yang sangat baik untuk menjaga konsistensi mereka serta
nama baik mereka yang sudah susah payah mereka bangun.
8.80%
18
kotor. Lalu, 29.40% (10 responden) mengatakan Higienitas dan Sanitasi sering
diterapkan karena gerai Starbucks yang ada di Central Park Mall tidaklah terlalu
besar dan fasilitas yang ada pun tidak terlalu banyak sehingga Higienitas dan
Sanitasinya masih bisa terkontrol dan terevaluasi dengan baik. Lalu yang terakhir,
32.40% (11 responden) mengatakan selalu diterapkan karena mereka selalu
datang disaat gerai Starbucks yang ada di Central Park Mall sepi pengunjung
sehingga suasana sangat baik dan kondusif serta bersih dan para staff menjalankan
Higienitas dan Sanitasi di depan pengunjung dengan baik.
8.80%
19
penghematan waktu padahal hal tersebut tetap tidak bagus ditambah meja
pembuatan berdekatan dengan meja kasir tempat uang dan transaksi terjadi
dimana kita tidak tahu seberapa banyak bakteri yang ada disana. Lalu, 47.10% (16
responden) dari mereka mengatakan Starbucks sering menerapkan proses
Higienitas dan Sanitasi dengan selalu menjaga kebersihan alat-alat yang
digunakan untuk membuat minuman dengan alasan untuk menjaga rasa. Yang
terakhir, sebanyak 44.10% (14 responden) mengatakan Starbucks selalu
menerapkan Higienitas dan Sanitasi dengan alasan untuk menjaga konsistensi
mereka, memastikan barang-barang dan bahan yang dipakai masih layak
dikonsumsi serta menjaga nama baik dari gerai itu sendiri.
20
Bab IV.
4.1. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dari itu
penulis dapat menyimpulkan bahwa Starbucks yang berada di Central Park
Mall Jakarta sudah melakukan Higienitas dan Sanitasi dengan baik dengan
cara menjaga kebersihan tempat serta alat – alat yang ada di gerai yang
bersangkutan serta menjaga konsistensi dalam proses pembuatan minuman.
Maka dari itu hasil dari penerapan Higienitas dan Sanitasi yang telah
dilakukan Starbucks yang berada di Central Park Mall Jakarta adalah
memberikan dampak lebih banyaknya konsumen yang pasti akan kembali
berkunjung Starbucks yang bersangkutan dan membeli produknya, serta para
konsumen akan merekomendasikan brand Starbucks kepada rekan – rekannya.
4.2. Saran
21
berdampak pada kualitas produk dan kenyamanan serta kepuasaan para
konsumen. Maka dari itu terapkanlah Higienitas dan Sanitasi senantiasa dan
adakan evaluasi secara berkala untuk memastikan keadaan tetap bersih.
22
DAFTAR PUSTAKA
23