Anda di halaman 1dari 69

Environmental toxic metal contaminants

and risk of cardiovascular disease:


systematic review and meta-analysis
PEMBIMBING: DR. LIYA SUWARNI PENGUJI: SAEBANI, SKM. M.KES
 Ester Marcelia Anastasia Purba
 Brigitte Fani Florencia
 Novia Kartina
 Felisia Varian Wibowo
 Aldesy Yustika Indriani
 Andreas Anindito Hermawan
 Willis
 Puteri Nabella
Abstrak
 Tujuan
 Epidemiologi hubungan arsen, timbal, cadmium,
merkuri dan tembaga terhadap penyakit jantung dan
pembuluh darah
 Desain penelitian
 Tinjauan sistematis & meta analisis
 Sumber data
 Pubmed
 Web of Science
 Embase
 Pencarian hingga Desember 2017
Abstrak

 Metode
 risk estimates penyakit jantung dan pembuluh
darah, penyakit jantung coroner pada kadar
arsen, timbal, cadmium, merkuri atau tembaga.
 Karakteristik Studi: Pedoman PRISMA & MOOSE
 Risiko relatif
 Skala umum
 Random effect meta analysis
Abstrak

 Kesimpulan
 Adanya hubungan antara paparan arsen, timbal,
cadmium dan tembaga terhadap risiko
terjadinya penyakit kardiovaskular & penyakit
jantung coroner
 Merukuri tidak ada hubungan dengan resiko
penyakit kardiovaskular
Pendahuluan
 Logam toksik  merugikan kesehatan
 Arsen & Kadmium sebagai karsinogen group I
 Arsen sebagai penyebab kematian water-borne kedua di
dunia
 Metaloid seperti Arsen termasuk logam berat
 Paparan Kronik Arsen, cadmium dan logam toksik lainnya
meningkatkan risiko kanker kandung kemih, ginjal, hati, paru
dan kulit
 Adverse effect timbul dengan dosis rendah sekalipun
 Paparan Logam toksik  Faktor risiko independen terhadap
penyakit kardiovaskular
 Pengaruh tembaga sebagai penyebab aterosklerosis
Pendahuluan

 Arsen, Timbal, Kadmium dan Merkuri  “10 bahan


kimia yang menjadi perhatian kesehatan public
 Pengaruh logam toksik  penyakit kardiovaskular
kurang diketahui
 Sudah banyak penelitian dengan variabel dan
desain penelitian yang berbeda
 Meta-analisis & tinjauan sistematis  penelitian-
penelitian sebelumnya benar/tidak?
 Juga dilakukan hubungan respon-dosis
Metode Penelitian

 Pencarian pengaruh logam berat terutama pada


 penyakit jantung coroner
 infark myokard yang non fatal,
 angina,
 revaskularisasi coroner
 stroke
SELEKSI KRITERIA
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
• penelitian kohort • kadar rata-rata dan
prospektif, standard deviasi case
and non case
• kasus-kontrol atau
nested case-control; • Hanya berdasarkan
ingatan peserta
• memiliki sampel sehat
atau populasi umum; • studi cross-sectional /
ekologikal.
• Melakukan pemeriksaan
paparan logam toksik
terutama pada individu
• angka kesakitan untuk
penyakit kardiovaskular,
penyakit jantung
coroner, atau stroke, 
logam toksik.
 Pengelompokkan Statistik
 ‘+’ ketika risiko relatif hanya berdasarkan usia dan
jenis kelamin;
 ‘++’ bila variabel terdapat faktor resiko vascular
(cotoh, usia, jenis kelamin, penggunaan rokok,
kadar lemak, hipertensi, riwayat penyakit
kardiovaskular);
 ‘+++’ bila variabel terdapat faktor tambahan
lainnya (status sosial)).
Uji Kualitas

 Uji Kualitas
 Newcastle-Ottawa
 tiga domain:
 pemilihan peserta;
 perbandingan kelompok penelitian;
 pemastian penyakit.
 skor 9 bintang berkualitas tinggi
 skor tujuh atau delapan bintang  kualitas sedang
 penelitian kurang dari tujuh bintangkualitas
rendah
Sintesis Data dan Analisis

 Penelitian ini menentukan nilai risiko relatif dari


penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner
serta stroke terhadap logam toksik
 Penelitian ini juga menghitung respon-dosis
dengan Generalised leas-squares trend
estimation (GLST)
Keterlibatan Pasien

 Tidak ada keterlibatan dalam:


 pertanyaan ataupun pengukuran,
 implementasi penelitian.
 interpretasi ataupun diminta dalam menulis hasil
 rencana untuk menyebarkan hasil penelitian
kepada partisipan penlitian
 ataupun komunitas pasien yang relevan.
HASIL
KARAKTERISTIK PENELITIAN

37 penelitian (33 bersifat prospektif, 4 case-control) 


348.259 pasien  dilakukan identifikasi

Pengukuran arsen  tingkat konsumsi air minum per


individu, urin, dan kuku ibu jari

Pengukuran cadmium  urin , darah, kuku kaki


Pengukuran timbal dan tembaga  darah
Pengukuran merkuri  rambut, darah, urin
KARAKTERISTIK PENELITIAN

Kadar kontaminan rata-rata

Arsen
3,7 ug / L - 4,9 ug / L (urin)
0,7 ug / L - 131,1 ug / L (air minum)

Timbal 2,6 ug / dL - 44,3 ug / L (darah)


Kadmium 0,44 ug / L - 1,3 ug / L (darah)
Merkuri 0,004 ug / L - 3,5 ug / L (darah)
Tembaga 0,96 ug / L - 1,27 ug / L (darah)
Asosiasi Antara Kontaminan
Lingkungan Dan Risiko Penyakit
Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner
 Arsenik, timbal, kadmium,
dan tembaga  V
 Merkuri  X
Penyakit Kardiovaskuler
 Arsenik, timbal, kadmium,
dan tembaga  V
 Merkuri  X
Stroke
 Timbal dan cadmium  V
 Arsen  X
Respon-dosis meta-analisis
 Kadar arsenik dasar dalam air sumur dengan risiko
penyakit kardiovaskular
0 ug/L - 369,5 ug/L
 kadar timbal dalam darah dan risiko penyakit jantung
koroner
kenaikan 5ug/dl  Peningkatan RR sebesar 1.07
 kadar kadmium dalam urin dan risiko penyakit
kardiovaskular
Pada kadar 0,11 ug / g - 1,41 ug /g peningkatan resiko
penyakit menjadi lebih besar dibandingkan pada kadar
>1,41 ug/g
 Kadar cadmium dan peningkatan resiko penyakit
kardiovaskular
Kenaikan 0,75 ug / g  peningkatan RR 1,21
Analisis Subkelompok dan
Penilaian Bias Publikasi
 Bias : lokasi geografis, kesehatan dasar, atau
besar dari penelitian.
 Analisis subkelompok membandingkan risiko
penyakit kardiovaskular, penyakit jantung
koroner, dan stroke pada responden yang tidak
pernah-merokok dengan perokok maupun
mantan perokok
DISKUSI
TEMUAN UMUM

Arsen, timbal, tembaga, cadmium  V

Merkuri  X
Perbandingan dengan
penelitian lain
arsen
 Hubungan (+)  arsenic (dalam beras dan air tanah) dengan risiko PJK

 Paparan (eksperimental)  mempercepat dan memperburuk


aterosklerosis pada tikus apolipoprotein E-knockout

 Penelitian klinis dan eksperimental 


Produksi oksigen reaktif dalam sel endotel, meningkatkan regulasi sinyal
inflamasi, dan
meningkatkan tekanan darah.

 Dosis kumulatif yang sangat tinggi  Blackfoot disease

 Paparan <<  dampak buruk pada kesehatan vaskular


Timbal, tembaga
TIMBAL
 Percepatan peningkatan tekanan darah sistolik
dan kerusakan fungsi ginjal
 Berhubungan dengan aterosklerosis (setelah
exposure  stress oksidatif dan inflamasi)

TEMBAGA
 Tembaga >>  menginduksi stres oksidatif oksigen
reaktif.
 Kompleks tembaga-homocystein  menginduksi
disfungsi endotel dan cedera vascular
 Paparan <<  dampak buruk pada kesehatan
vaskular
Kadmium, merkuri
Kadmium
 Mengganggu system vaskuler 
dimediasi oleh stress oksidatif, inflamasi,
dan kerusakan sel endotel yang dapat
menyebabkan aterosklerosis
 Air tanah, makanan (nasi dan sayur)

Merkuri
 Konsumsi ikan
 Tidak berhubungan dengan penyakit
kardiovaskular
kekuatan dan
keterbatasan penelitian
KEKUATAN
 Penelitian ini merupakan metaanalisis pertama
yang komprehensif dari beberapa logam toksik
dalam kaitannya dengan risiko penyakit
kardiovaskular.
KETERBATASAN
 Tiap penelitian menggunakan biomarker yang
berbeda.
 Mengukur arsenik dan kadmium dalam urin
didasarkan pada urinasi pertama di pagi hari.
Implikasi untuk dokter dan
pembuat kebijakan
dukungan sosial politik yang lebih luas untuk
menyiapkan undang-undang yang tepat, strategi dan
standar pencegahan, dan investasi untuk mengatasi
masalah global utama mengenai penyakit
kardiovaskular.

Terapi bervariasi –> mengembangkan pedoman


kesehatan masyarakat berbasis bukti dan dengan
biaya rendah, melakukan intervensi untuk mengurangi
paparan kontaminan ini, harus diprioritaskan.
kesimpulan

 Paparan arsenik, timbal, kadmium, dan tembaga 


peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit
jantung koroner.
 Merkuri tidak terkait dengan risiko kardiovaskular.
Bab III Tinjauan Pustaka
Anatomi Jantung

 Jantung terletak di
rongga dada tepatnya
di mediastinum
medialis sebelah kiri
 Berat ± 200 – 425 gr
 Ukurannya ± sebesar
kepalan tangan
 Ditutup oleh lapisan
pericardium yang
mengikat jantung ke
rongga thoraks.

31
Sistem Sirkulasi
32
Kerusakan jantung pada 33
keracunan akut
Kerja langsung pada otot jantung atau system hantaran jantung

Akibat hipoksia jaringan (karbon monoksida, hidrogen


disulfida, hidrogen sianida).

Racun-racun menyebabkan degenerasi parenkim, lemak


atau hidropik pada epitelium ginjal dapat menyebabkan
degenerasi sel-sel otot jantung sehingga jantung menjadi
lunak, berwarna merah pucat atau coklat kekuning-
kuningan dan ventrikel melebar
34
Efek bahan toksik Efek Bahan Toksik Pada
terhadap jantung Pembuluh Darah

 1.Kardiomiopati  1. Meningkatnya Permeabilitas


 2. Gangguan pada sintesis Kapiler
Asam Nukleat  2. Vasokonstriksi
 3. Aritmia  3. Perubahan degenerasi
 4. Depresi Miokardium  4. Fibrosis
 5. Penyakit jantung koroner  5. Reaksi Hipersensitivitas
 6. Kor pulmonale kronik
35

Toksikologi Racun
 ilmu yang menelaah  suatu zat yang apabila
tentang kerja dan efek kontak atau masuk
berbahaya zat kimia kedalam tubuh dalam
(racun) terhadap jumlah tertentu (dosis toksik)
mekanisme biologi. merusak faal tubuh baik
 Sehingga Toksikologi secara kimia maupun
forensic ini merupakan fisiologis sehingga
cakupan terapan ilmu alam menyebabkan sakit atau
dalam analisi racun sebagai pun kematian.
bukti dalam tindak kriminal.  Racun : organik, anorganik,
gas, dll.
Arsen .

Definisi : Arsen merupakan logam berat dengan valensi 3 atau


5, dan berwarna metal (steel-grey).

Jenis-jenis arsen:
1. Arsen triokasida (As2O3), ialah bentuk garam inorganic dan bentuk
trivial dari asam arsenat (H4AsO4)
2. Arsen pentaoksida (As2O5)
3. Arsenat (misalnya : PbHAsO4), ialah bentuk garam dari asam arsenat
4. Arsen organic, arsen berikatan kovalen dengan rantai karbon alifatik
atau struktur cincin,dimana arsen terikat dalam bentuk trivalent
ataupun pentavalen.

Bentuk senyawa arsen yang paling beracun ialah gas arsin (AsH3),yang
terbentuk bila asam bereaksi dengan arsenat yang mengandung logam
lain.
Sumber Pencemaran oleh
Arsen

A. Keberadaan Arsen di Alam B. Produksi dalam Industri


Negara-negara produsen
1. Batuan (Tanah) dan Sedimen : >550 utama adalah: China, Peru,
mg/kg. Swedia, USA dan USSR.
2. Udara : 35% arsen anorganik terlarut
dalam air hujan. C. Penggunaan Senyawa Arsen
3. Air : permukaan, air sungai, air danau, senyawa timah arsenat,
air sumur dalam, air mengalir, serta tembaga acetoarsenit, natrium
pada air di lokasi di mana terdapat arsenit, kalsium arsenat dan
aktivitas panas bumi. senyawa arsen organik
4. Biota : tanaman tanah yang tidak digunakan sebagai pestisida.
tercemari pestisida antara 0,01-5
mg/kg, akar.
Gejala Toksisitas Arsen
1. Intoksikasi akut:
2. Intoksikasi kronik:
a. Gejala GIT:
 alopesia penurunan berat badan
gangguan saraf tepi Malaise
daya reflek yang menurun kehilangan nafsu makan
 sakit perut nyeri kolik
bau napas seperti bawang lidah lapisan tipis putih keperakan
putih edema kelopak mata bawah dan
diare profus menyebabkan pergelangan kaki
b. Gejala-gejala kulit:
banyak cairan tubuh keluar
 eritematosa
sehingga menyebabkan  Pigmentasi tidak sempurna
gejala hipontesi.  Hiperkeratosis
 aritmia jantung ,ventrikel  garis putih melintang dari kuku
fibrilasi, ventrikel takikardi, jari
penurunan permeabilitas c. Anemia, leukopenia,
pembuluh darah, vasodilatasi, trombositopenia
dan kolaps sirkulasi akut. d. Neuropati perifer
DIAGNOSIS Toksisitas Arsen

• Keracunan arsenik akut, foto  Minimal dosis akut


X-ray gambaran radioopak 70-200 mg atau 1
pada hasil foto X-ray mg/kg/hari.
abdomen.  arsenik trioksida, 500
• Tingkat normal total urin kali lebih beracun
ekskresi arsenik <50 μg / dl, daripada arsenikum
ekskresi 100 μg atau lebih murni.
banyak per hari
Patofisiologi Arsen
Akibatnya, konversi piruvat menjadi Arsenik trioksida perpanjangan
asetil koenzim A (CoA) menurun, durasi potensial aksi jantung
aktivitas siklus asam sitrat menurun, pada berbagai tingkat
dan produksi ATP seluler menurun. repolarisasi yang menghasilkan
penundaan konduksi dan
arsenik trivalen juga menghambat
peningkatan triangulasi.
penyerapan glukosa seluler, Paparan arsenik kronis juga
glukoneogenesis, oksidasi asam berhubungan dengan induksi
lemak, dan produksi dari asetil CoA; dan percepatan aterosklerosis,
serta produksi glutathione. peningkatan agregasi trombosit
dan berkurangnya fibrinolisis.

Temuan
Otopsi

Destruksi
hemoragik
pada otak Petechiae hemorrhage pada
intoksikasi arsen akut
Definisi Timbal

• letusan gunung berapi dan proses


geokimia.

• logam lunak yang berwarna kebiru-


biruan atau abu-abu keperakan
dengan titik leleh pada 327,5 ºC dan titik
didih 1.740 ºC pada tekanan atmosfer.
Alam Perairan

Industri Makanan

Transportasi Kosmetik

Penggolongan Sumber Timbal


Senyawa Pb (%) 0 jam 18 jam

PbBrCl
32,0 12,0

31,4 1,6
PbBrCl2PbO

10,7 8,3
PbCl2

7,7 7,2
Pb(OH)Cl

5,5 0,5
PbBr2

5,2 5,6
PbCL22PbO

2,2 0,1
Pb(OH)Br

2,2 21,2
PbOx

1,2 13,8
PbCO3

1,1 0,1
PbBr22PbO

1,0 29,6
PbCO32PbO

Kandungan Senyawa Timbal dalam Gas Buangan Kendaraan


Bermotor
CIRI-CIRI TIMBAL
• logam yang lunak,

• bersifat anorganik dan kurang larut dalam air

• Tahan terhadap korosi atau karat,

• Titik lebur rendah, hanya 327,5 derajat C

• Isolator .

• Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-


logam biasa, kecuali emas dan mercuri

• tidak mengalami degradasi (penguraian) dan tidak dapat dihancurkan

• tidak mengalami penguapan namun dapat ditemukan di udara sebagai


partikel
 Nilai ambang toksisitas timbal ( total limit
values atau TLV ) adalah 0,2 miligram/m3
Timbal Asetat Mual muntah seperti susu
(Pb Chlorida)
30 menit setelah minum Nyeri perut hebat
racun
Tergantung dosis Lidah berlapis & nafas
bau menyengat
Asam atau inhalasi uap Pada gusi terdapat garis
biru
Efek adstringen Tinja hitam (Pb Sulfida)
disertai diare atau
konstipasi
Kebas & Vertigo
Paralisis (Wrist drop) &
(Foot drop)

Keracunan Akut Timbal


dosis kecil
gelisah, lemas dan depresi.
menyebabkan gejala-
Penderita sering
gejala pada sistem syaraf Dosis fatal : 20 – 30 gram.
mengalami gangguan
yang lebih menonjol,
sistem
seperti rasa kebas, kaku Periode fatal : 1-3 hari.
pencernaan, pengeluaran
otot, vertigo dan paralisis
urin sangat sedikit,
flaksid pada
berwarna merah
tungkai.kejang dan koma

Keracunan Subakut

Pekerja penyusun huruf pada


percetakan, pengatur
TLV 0,15 mikrogram/m3, atau anemia dan kolik,
komposisi media cetak,
0,007 mikrogram/m3 bila mempengaruhi fertilitas,
pembuat huruf mesin
sebagai aerosol menghambat pertumbuhan
cetak, pabrik cat yang
janin
menggunakan timbal,
petugas pemasang pipa gas

Keracunan Kronik
Mekanisme utama keracunan timbal adalah diakibatkan karena
peningkatan pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) dan
gangguan pembentukan antioksidan

Blok aktivitas 5-
distabilkan oleh glutathione
aminolevulinic acid (ALA)
di dalam tubuh. (90%
dehydratase  oksidasi mengikat ke sel darah
tereduksi ,10% oksidatif
hemoglobin, + peroksidasi merah secara cepat
mekanisme pertahanan
lipid  hemolisis sel darah
antioksidan
merah.

kerusakan membran sel


berdifusi ke jaringan lunak,
glutathione disulfide karena peroksidasi lipid
termasuk ginjal, otak, hati,
(hipertensi & penyakit
dan sumsum tulang
kardiovaskular)

berdifusi ke tulang dan


disimpan di sana untuk
GSH oleh glutathione
meningkatkan stres oksidatif jangka waktu yang sesuai
reduktase
dengan waktu paruh
beberapa dekade
 Pada keracunan akut : tanda-tanda dehidrasi,
lambung mengerut, hiperemi, isi lambung
berwarna putih, usus spastis, dan feses berwarna
hitam.
 Keracunan kronik : tubuh sangat kurus, pucat,
terdapat garis Pb, ikterik, gastritis kronik, dan
pada usus ditemukan bercak-bercak hitam.

Pemeriksaan Kedokteran Forensik


KADMIUM
SIFAT FISIK SIFAT KIMIA

 Logam berwarna putih  tidak larut dalam basa


keperakan
 Larut dalam H2SO4 encer dan HCl
 Mengkilat encer
 Lunak/mudah ditempa dan  tidak menunjukkan sifat amfoter
ditarik
 Bereaksi dengan halogen dan
 Titik lebur rendah nonlogam seperti S, Se, P
 logam yang cukup aktif
 Dalam udara terbuka, jika
dipanaskan akan membentuk
asap coklat CdO
 Memiliki ketahanan korosi yang
tinggi
 CdI2 larut dalam alkohol
Patofisiologi pajanan kadmium
terhadap sistem kardiovaskular

meningkatkan kadar
Pajanan
kolesterol
Kadmium
memicu pembentukan
senyawa oksigen reaktif
(SOR)
penurunan aktivitas
antioksidan

DISFUNGSI
ENDOTEL
Patofisiologi pajanan kadmium
terhadap sistem kardiovaskular

Endotel lepas
Circulating
Disfungsi kedalam
Endothelial
endotel pembuluh
Cell (CEC)
darah
EFEK KADMIUM TERHADAP
JANTUNG
 Kardiotoksik
 Mempengaruhi sistem konduksi jantung
 penyakit jantung coroner
 Hipertrofi ventrikular

 Kadmium dalam darah  kurang dari 1 ug/l


 Kadmium dalam urin  0.1-1 ug/g kreatinin
 Penanda dini ginjal  beta2-microglobulin
(BMG)
 Pemeriksaan langsung pada hati dan ginjal
Tembaga
• logam merah-muda yang lunak, dapat
ditempa, liat.

Sifat kimia
• tahan terhadap korosi.
• Pada suhu sekitar 300 °C bereaksi dengan
Sifat fisika oksigen membentuk CuO yang berwarna
• Berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih
kemerahan tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk
• Mudah di tempa tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna
• Konduktor yang merah.
baik • Tembaga tidak bereaksi oleh air atau uap air
• Titik leleh 1083℃, dan asam-asam nonoksidator encer seperti
titik didih 2301℃ HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam
klorida pekat dan mendidih dapat bereaksi
logam tembaga dan membebaskan gas
hidrogen.
Tembaga
Sumber-sumber tembaga Kegunaan tembaga (Cu)
 Unsur tembaga di alam,  pembentukan Hb dan
dalam bentuk logam bebas, eritrosit.
persenyawaan, senyawa
 komponen berbagai enzim
padat dalam bentuk mineral.
yang diperlukan untuk
 Terdapat dalam makanan menghasilkan energy, anti
:tiram, kerang, kacang- oksidasi, dan sintesa hormone
kacangan, sereal, dan coklat. adrenalin serta untuk
 Air pembentukan jaringan ikat.
 Membantu absorbsi unsur Fe.
 Memelihara fungsi sistem
syaraf.
 Sintesis substansi hormon.
Keracunan Akut Keracunan Kronis
• Gejala timbul dalam waktu • timbulnya penyakit Wilson
15-30 menit setelah dan Kinsky (terbentuknya
konsumsi rambut yang kaku dan
• muntah hebat, mual, haus, berwarna kemerahan).
rasa logam di mulut, dan • terjadi hepatic cirrhosis
rasa nyeri seperti terbakar • kerusakan pada otak, dan
• diare. Oliguria, hematuria, demyelinas, serta terjadinya
albuminuria, dan uremia penurunan kerja ginjal dan
• Dosis fatal tembaga sulfat pengendapan Cu dalam
15 gram dan periode fatal kornea mata
pada 1 – 3 hari.
Patofisiologi tembaga dalam
jantung

Cu
↑ oksidasi di
LDL
ARTHEROSCL
EROSIS PJK
Temuan post mortem
Merkuri (Hg) Kadar aman untuk sehari-hari adalah <0.1
µg/kg/hari (sekitar 7 µg/hari untuk orang
dengan berat badan 70kg/154 lb)

• Nomor atom (NA=80), massa


Fatal Period
molekul relatif (MR=200,59).
3-5 Hari
• Logam cair dalam temperatur
Fatal Dose
kamar, titik bekunya rendah,
• 1–4 gram
cenderung menguap.
• 7-10 gram pada lesi terbuka berakibat fatal
• Konduktor
• bentuk: logam, anorganik , dan
organik.
• Titik leleh –38,870C dan titik didih
357,00C. Pemeriksaan Penunjang
• Uap merkuri tidak berbau dan
tidak terlihat  Darah dan saluran kemih.
 Pada saluran kemih dapat mencapai 100-
300 mg/l.
 Pada pemeriksaan X-ray  bulatan kecil,
bulat, dan gambaran opak berdiameter
kurang dari 3 mm.
 Kuku.
Gejala Klinis
Gelaja Keracunan Akut Gelaja Keracunan Kronik

• Trias klasik keracunan kronik merkuri:


eretisme, tremor, (Mercurial Tremor
• Timbul pada konsentrasi 1,2 – 8,5 mg/m3. atau Hater Shake Tremor). dan
• Pneumonitis interstitialis akut, bronkitis dan stomatitis.
brokiolitis • Gejala nonspesifik (anoreksia,
• Mual, nyeri abdomen, muntah, diare, nyeri penurunan berat badan, sakit kepala)
kepala dan albuminuria. gangguan tidur (sering terbangun,
• 3 atau 4 hari kelenjar liur bengkak, insomnia), mudah terangsang,
gingivitis, gastroenteritis dan nefritis. kecemasan, depresi, gangguan daya
• Garis gelap merkuri sulfida pada gusi ingat, dan kehilangan kepercayaan diri.
meradang, dan ulkus di bibir. • Gingivitis kronik, kelenjar liur
• Gejala psikopatologi dan tremor otot membengkak
• Sistem saraf • Mercuria Lentis
Patofisiologis dari Keracunan
Merkuri
Disfungsi mitokondria primer diUbiquinone-
Mercury (Hg)
cytochrome B + NADH dehydrogenase

Perpindahan Fe2+ dan ion Cu= di


Pusat A3Cub sitokrom C

Depolarisasi, Auto-oksidasi, dan peroksidase pada


bagian dalam membran mitokondria

Pengubahan
H2O2 Glutathione  TBARS, Oksidasi
homeostatis mitokondria ↓ peroksidase piridin,
Kalsium (>50%) lipid >70% NAD(p)H

↑ Stress oksidatif dan ↓


pertahanan antioksidan
Efek Merkuri Terhadap
Vaskular
Pembentukan sel endotel,
↑ Agregasi trombosit migrasi sel, perbaikan
dan faktor VIII, faktor endotel pembuluh darah,
Trombosis
platelet, dan trombin. oksida nitrat ↓ , dan
disfungsi dari endotel.

Disfungsi ↑ Produksi dan Monosit dan fagositosis


mitokondria pelepasan anion terganggu, dan Apoptosis ↑
superoksida peradangan vaskular ↑

Rangsangan proliferasi sel


Gangguan integritas otot polos pembuluh darah Terkait dengan
membran plasma dan menonaktifkan risiko CHF dan
lipid oleh translokasi paraoxonase, enzim MI
fosfatidil serin (PS) antioksidan ekstraseluler
Merkuri terhadap Penyakit
Jantung Koroner dan Infark
Miokard

Dalam studi kasus kontrol di 9


Kelinci yang terpapar uap merkuri negara dari 684 pria dengan MI
terjadi trombosis pada arteri kecil dan pertama mereka, ada
sedang, nekrosis fokal dengan hubungan yang signifikan dari
penebalan endokardium dari daerah kandungan merkuri kuku,
perivalvular. jaringan adiposa DHA, dan MI
pertama.
Penemuan post mortem

• Usus besar, sekum, kolon dan rektum


ditemukan meradang dan ulserasi,
dan gangren jika pasien telah hidup
selama beberapa hari.
• Hati, limpa dan ginjal tersumbat.
Perut dapat menunjukkan kongesti,
nekrosis atau bahkan perforasi.
Jurnal
Pembanding
Jurnal Pembanding 1
Perbandingan
Kelebihan Kekurangan

Heavy Metal Penjabaran kriteria pemilihan


Poisoning and tentang kadar jurnal belum selektif,
Cardiovascular logam berat dalam
Disease tubuh ,
homeostasis logam
berat, serta efek
metabolik dari
logam dan
interaksinya
dengan gen,
lingkungan, serta
nutrisi
Jurnal Pembanding 2
Perbandingan
Kelebihan Kekurangan

Metal pollutants and absorpsi, distribusi, Tidak ada pembahasan


cardiovascular disease: metabolism, ekskresi, mengenai logam
Mechanisms and evaluasi paparan dari tembaga.
consequences of logam toksik
exposure serta efeknya terhadap Tidak ada pembahasan
kardiovaskular. mengenai dosis letal yang
dapat menyebabkan
Intervensi yang dapat penyakit kardiovaskular
dilakukan terhadap
penyakit kardiovaskular
akibat paparan logam
toksik

mekanisme logam toksik


menjadi penyakit
kardiovaskular

Anda mungkin juga menyukai