Anda di halaman 1dari 21

HEMORRHAGIC POST

PARTUM ET CAUSA
AT O N I A U T E R I
Penguji:
dr. Edward Aipassa Sp.OG

D I B U AT O L E H :
A N D R E A S A N I N D I TO H E R M AWA N
112017158
IDENTITAS
KELUHAN UTAMA

• Pasien datang dengan keluhan keluar air sejak 5 jam SMRS.


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Awalnya pasien mengeluh perut terasa kencang dan tegang sejak jam 09.00 pagi. Pasien lalu pergi
ke puskesmas untuk memeriksakan kandungannya. Dari puskesmas pasien dirujuk ke rumah sakit
kalideres untuk dilakukan USG. Saat di rs. kalideres pasien merasakan keluar flek-flek dari kemaluannya.
Kemudian pasien pulang dan pergi ke puskesmas kembali untuk meminta rujukan ke RSUD cengkareng.
Pada pukul 15.00 pasien merasakan keluarnya air disertai darah dari kemaluannya. Kemudian pasien
menuju ke IGD RSUD Cengkareng.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Setelah pembukaan lengkap pasien partus pada pukul 09.00 dengan partus normal dan terdapat
ruptur perineum grade I, darah yang mengalir dari robekan ini tidak banyak. Plasenta dapat lahir
seluruhnya dengan kotiledon yang utuh. Kehilangan darah pada pasien tersebut mencapai ±
2000 cc. Setelah di laukan massage uterus, uterus tidak kunjung berkontraksi. Dilakukan manual
plasenta dan tidak ditemukan adanya jaringan plasenta yang tertinggal. Robekan pada perineum
dijahit.Tetapi perdaharan tetap mengalir.
RIWAYAT HAID
Siklus : Tidak teratur kadang dalam 1 bulan pasien mengaku haid sebanyak
1-2 kali.
Lamanya : Sekali haid lamanya 3-7 hari. Setiap kali haid 3-4 kali ganti pembalut
HPHT : lupa
Menarche: 14 Tahun

Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah sebanyak 1 kali. Dengan usia pernikahan sudah 5 tahun.
RIWAYAT OBSTETRI

• G2P1A0
• Kehamilan:
• 1. lahir normal di bidan, Jenis kelamin: perempuan berat 3400 gr pada tahun 2015, hidup
sampai sekarang.
• 2. Saat ini
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit sebelumnya. Pasien mengatakan pada saat
hamil tidak pernah melakukan aktivitas ataupun pekerjaan berat dan memiliki waktu istirahat
yang cukup selama kehamilan. Pasien tidak ada riwayat mengkonsumsi obat-obatan, merokok
maupun konsumsi alkohol. Pasien menyangkal pernah menderita hipertensi, dan kencing manis
selama kehamilan.
PEMERIKSAAN UMUM
• Tinggi badan : 150 cm
• Berat badan : 48 kg
• Tekanan darah : 120/90 mmHg
• Nadi : 90x/menit
• Suhu : 36,7oC
• Pemapasan : 20x/menit, abdominothorakal
• Keadaan gizi : Baik
• Kesadaran : CM
• Sianosis :-
• Edema umum :-
• Habitus : Piknitus
• Cara berjalan : Normal
• Mobilisasi : Aktif
• Kepala: normal • Payudara: Normal • Intrgumen
• Respirasi • Gastrointestinal Warna kulit: kuning
Nafsu makan berkurang: langsat
Pola napas: Normal Tidak • Muskuloskeletal
Suara napas: Normal Asupan nutrisi: Oral Edema: Tidak ada
Alat bantu napas: Tidak Kelainan tulang: Tidak ada
ada
• Sirkulasi
Sianosis: Tidak ada
Intensitas nadi: Kuat
Irama nadi: Reguler
Depan Belakang

Kiri Datar, pergerakan dada simetris, tidak Datar, pergerakan dada simetris, tidak
PF ada retraksi sela iga, massa (-) ada retraksi sela iga, massa (-)

THORAX Inspeksi
benjolan (-) benjolan (-)
Kanan Datar, pergerakan dada simetris, tidak Datar, pergerakan dada simetris, tidak
ada retraksi sela iga, massa (-) ada retraksi sela iga, massa (-)
benjolan (-) benjolan (-)
Kiri Pergerakan dada simetris, nyeri tekan Pergerakan dada simetris, nyeri tekan
(-), massa (-), benjolan (-) (-), massa (-), benjolan (-)
Palpasi
Kanan Pergerakan dada simetris, nyeri tekan Pergerakan dada simetris, nyeri tekan
(-), massa (-), benjolan (-) (-), massa (-), benjolan (-)

Kiri Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru
Perkusi
Kanan Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru

Auskult Kiri Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
asi Kanan Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
PF JANTUNG

Datar, pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi sela


Palpasi
iga, massa (-) benjolan (-), ictus cordis tidak tampak

Ictus cordis tidak teraba, Batas jantung kanan ICS IV linea


Perkusi parasternal dextra, Batas jantung kiri ICS VI linea axillaris sinistra,
Batas jantung atas ICS II linea parasternal sinistra

Auskultasi Mur-mur (-), Gallop (-)


PEMERIKSAAN OBSTETRI
• Inspeksi : Perut tampak membuncit.
• Tidak tampak luka bekas operasi laparoskopi.
• Tampak striae gravidarum dan linea nigra.
• Palpasi :
• Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 29 cm, teraba bagian bulat, tidak melenting, ballottement (-), Tafsiran
Berat Janin = (29 cm - 12) x 155 = 2635 gr
• Leopold II : Teraba bagian memanjang dan keras di sebelah kiri, dan teraba bagian terkecil di sebelah
kanan.
• Leopold III : Teraba bulat, keras, dan melenting, serta ballottement (+), dan Kepala belum masuk PAP.
• Leopold IV : konvergen, bagian terbawah janin belum masuk PAP.
• Auskultasi: DJJ: 142x/menit
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

• Inspeksi : Tidak ada cairan keluar pervaginam


• Tidak ada lesi maupun massa
• Perineum utuh, tidak ada bekas jahitan
• Pemeriksaan VT : Vulva/ Vagina: Tidak ada varises, kondiloma, tumor, maupun septum,
permukaan vagina licin.
• Portio: Tipis, lunak
• Pembukaan: 7 cm, bagian terendah kepala, Hodge 2
• Selaput ketuban: tipis
• Yang ada ditangan: darah bercampur lendir
• Perabaan Presentasi: UUK depan
PEMERIKSAAN
Hema I
Hb : 7.4 g/dL
Ht : 25 %
PENUNJANG Leukosit : 13.700/mm3
Trombosit : 389.000/mm3
Golongan Darah
Golongan Darah : AB
Rhesus : Positif
Hemostasis
Masa perdarahan : 2 menit
PT
Pasien : 13.1 detik
Kontrol : 13.9 detik
INR : 0,96
APTT
Pasien : 28.3 detik
Kontrol : 32.9 detik
Kimia Klinik
Tgl 4/4/18 Gula darah
USG: JTH / DJJ (+) / Placenta di corpus depan / ICA cukup / GDS : 128mg/dL
BPD: 9.45cm / AC: 29.72 cm / FL: 6.21cm / HC: 32.90cm / Pemeriksaan Lakmus : Kertas lakmus
OFD(HC): 11.34cm / GA: 38W4D / EDD: 14-04-2019 merah berubah menjadi biru
DIAGNOSIS KERJA

• DIAGNOSIS KERJA (sebelum partus


– G2P1A0 hamil 38-39 minggu, janin tunggal, Inpartu, presentasi kepala.
• DIAGNOSIS KERJA (Setelah Partus)
– P2A0 NCB SMK, dengan Post Partum Haemorrhage et causa Atonia Uteri + Anemia
RENCANA TERAPI
• Monitoring TTV
• Pasang Kateter
• Resusitasi cairan
• Pemberian Oksitosin 20-40 unit dalam 1000ml RL, IV dengan kecepatan 60 Tpm dan 10 unit
IM.
• Kemudian lanjut Oksitosin 20 unit dalam 1000ml RL dengan kecepatan 40 TPM.
• Bila oksitosin tidak tersedia / bila perdarahan tidak berhenti, berikan 0,2 mg IM atau IV
(lambat) dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit dan pemberian 0,2 mg IM/IV
(lambat) setiap 4 jam.
• Jika perdarahan berlanjut, berikan 1gr asam tranexamat IV (bolus selama 1 menit, dapat diulang
setelah 30 menit)
RENCANA TERAPI

• Bila gagal dilakukan kompresi bimanual


• Bila tetap tidak berhasil dapat dilakukan voley kateter
• Bila tetap tidak teratasi dapat dilakukan ligasi arteri uterina
• Bila voley kateter tidak berhasil dilakukan dilakukan Brace Suture atau B-Lynch
• Bila tetap gagal dilakukan histerektomi
• Transfusi darah 1000cc
• Ferrous sulfate 1x 300mg
PROGNOSIS

• Ad vitam: Dubia
• Ad fungsionam: Dubia
• Ad sanationam: Dubia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai