• Kepala :
– Normocephal, warna rambut hitam penyebaran rambut merata, tidak
mudah rontok
• Mata :
– OD : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), pupil bulat isokhor, RCL
+, RCTL +
– OS : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), pupil bulat isokhor, RCL
+, RCTL
• Hidung :
– Pernafasan cuping hidung -/-, deviasi septum -/-, Sekret -/-, hipertropi
konka -/-, hiperemis -/-
• Gigi dan mulut :
– Oral terdapat candidiasis, bibir pucat(+), faring hiperemis(+), tonsil
T2/T2
Pemeriksaan Fisik
• Leher :
– trakea di tengah, tiroid tidak teraba, JVP 5-1cmH20
; penggunaan otot pernafasan tambahan m.
Sternokleidomastoideus (-), pembesaran KGB (+),
nyeri tekan (-)
• Ekstremitas :
– Akral hangat, CRT <3 detik, edema -/-, sianosis (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis di sela iga V di sebelah medial midclavicula sinistra
• Perkusi
• Batas kanan jantung sela iga IV linea sternalis dextra
• Batas kiri jantung sela iga V, 1 cm medial linea midklavikula sinistra
• Batas pinggang jantung sela iga III, linea parasternalis sinistra
• Auskultasi : BJ I dan II normal regular, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
• Inspeksi : datar ; simetris; tidak tampak pelebaran vena
• Palpasi : supel; turgor baik; nyeri tekan (-); hepar lien tidak teraba,
ballottement (-), nyeri ketok cva (-)
• Perkusi : timpani; shifting dullness (-)
• Auskultasi : BU (+) normal
Pemeriksaan Fisik Lokalis Paru
Paru
Inspeksi dada Kanan Kiri
Depan Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis - Pergerakan dada simetris saat statis dan
dinamis
- Terpasang WSD, undulasi (+)
Belakang Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis Pergerakan dada simetris saat statis dan
dinamis
- Bekas terpasang WSD, undulasi (+)
Hb 9.3 11,7-15,5
Ht 26 33-45
VER/HER/KHER/RD
W
VER 91.2 80.0-100.0
• Dispneu
• Nyeri dada terutama pada dada sebelah kiri
• Leukositosis dan trombositopenia
DIAGNOSIS KERJA
Edukasi
• Menjelaskan tentang penyakit, penularan dan
komplikasi kepada pasien dan keluarga pasien
• Kepatuhan minum obat
• Disarankan untuk makan sedikit tetapi sering dan
sering minum air putih (menjaga asupan gizi)
• Menjelaskan tentang etika batuk dan
penggunaan masker yang benar
• Berhenti merokok
PROGNOSIS
• Pemeriksaan BTA
• Pemeriksaan Kultur MO
• Pemeriksaan Gene Expert BTA
• Pemeriksaan Anti HIV
• Pemeriksaan LED
PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Laboratorium LED (18/6/2018)
Hasil: 31,0 mm
Pemeriksaan Anti-HIV (04/7/2018)
Hasil: Reaktif
Pemeriksaan Anti-HCV (03/07/2018)
Hasil : Non-reaktif
Pemeriksaan Dahak/BTA (30/6/2018)
Hasil: Negatif
FOLLOW UP PASIEN
Follow up 9/7/18
S : Sesak berkurang, batuk (-), mual (-), muntah (-), nyeri dada (-), demam (-)
Riwayat b20 on arv sejak 1 tahun smrs, tidak rutin minum obat.
Riwayat tb paru relaps sejak 2 bln smrs
O : keadaan umum, tampak sakit sedang, habitus astenikus
Kesadaran : CM
Antropometri : BB : 35 TB : 168 IMT : 12
TTV : TD : 100/80 mmHg,RR: 20x/m, N : 88x/m, S : 36OC
Thoraks Depan
Inspeksi: pergerakan dindin dada simetris saat statis dan dinamis, terdapat pemasangan chest tube
Palpasi : Ekspansi dada maksimal pada hemithoraks bilateral, vocal fremitus kanan kiri sama, NT (-
/+)
Perkusi : Sonor pada hemitoraks bilateral
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Posterior
Inspeksi : benjolan (-), pergerakan simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vokal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : hipersonor pada hemithoraks kiri dan sonor pada hemithoraks kanan
Auskultasi : vesikuler menurun pada hemithoraks sinistra, ronkhi (-)/(-),
wheezing (-)/(-)
• A : Pneumothoraks sekunder et causa TB paru
relaps post pemasangan WSD dengan b20
• P:
• Etambutol 1x500mg po
• Rifampisin 1x300 mg PO
• Isoniazid 1x300 mg PO
• Kotrimoxazole 1x960 mgPO
• Flumisil 3x200 mg po
• Streptomisin 500/24 jam IVFD
• Levofloxacin 1x500 mg po
FOLLOW UP PASIEN
Follow up 10/7/18
S : Sesak (+), batuk (-), mual (-), muntah (-), nyeri dada (-), demam (-)
Riwayat b20 on arv sejak 1 tahun smrs, tidak rutin minum obat.
Riwayat tb paru relaps sejak 2 bln smrs
O : keadaan umum, tampak sakit sedang, habitus astenikus
Kesadaran : CM
Antropometri : BB : 35 TB : 168 IMT : 12
TTV : TD : 120/70 mmHg, RR : 20x/m, N : 90x/m, S : 36OC
Thoraks Depan
Inspeksi: pergerakan dindin dada simetris saat statis dan dinamis, terdapat pemasangan chest tube
Palpasi : Ekspansi dada maksimal pada hemithoraks bilateral, vocal fremitus kanan kiri sama, NT (-
/+)
Perkusi : Sonor pada hemitoraks bilateral
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Posterior
Inspeksi : benjolan (-), pergerakan simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vokal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : hipersonor pada hemithoraks kiri dan sonor pada hemithoraks kanan
Auskultasi : vesikuler menurun pada hemithoraks sinistra, ronkhi (-)/(-),
wheezing (-)/(-)
TERIMA KASIH
•PEMERIKSAAN FOTO
THORAX
Paru : hilus kanan tidak
menebal. Hilus kiri sulit dievaluasi
Tampak area lusen avaskular di
apikolaterobasal hemithorax kiri
yang menyebabkan kolap paru
kiri.
Tampak pula area lusen avaskular
di apeks hemithorax kanan yang
mendorong garis pleura ke inferior
Fibroinfiltrat dilapangan atas,
tengah, dan bawah paru kanan
Kesan: TBC paru dengan
pneumothorax bilateral terutama
kiri (suspek tension
pneumotoraks kiri)