Anda di halaman 1dari 50

TUMOR MEDIASTINUM

Oleh : Eriska Muharani


Pembimbing : dr. Dwi Syanthi Andriasari, Sp. P
Identitas Pasien
• Nama : Tn. Makmur Amir
• Alamat : Tebet Barat
• Jenis kelamin : laki-laki
• Usia : 50 tahun
• Pekerjaan : Pegawai Perusahaan
• Agama : Islam
No. RM : 01490980
Keluhan Utama
• Pasien mengeluh sesak nafas hilang timbul
dan semakin berat sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit dan disertai nyeri dada
kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengeluh adanya sesak napas hilang timbul
memberat sejak 1 minggu yang lalu, sesak timbul dan
disertai batuk terutama saat beraktivitas, mereda
setelah istirahat dan menarik nafas panjang. Adanya
sesak seperti rasa berat didada pernah juga dirasakan 2
bulan yang lalu, namun hilang saat istirahat. Riwayat
batuk-batuk pada pasien juga ada sejak 3 bulan yang
lalu, berobat ke dokter dan didiagnosis TB Paru tgl 18
januari 2017 dan sedang mengalami pengobatan
hingga sekarang. Selain itu pasien juga sedang
merasakan nyeri hilang timbul pada kepala bagian
kanan hingga ke tangan, sedang konsumsi OAT 4 FDC
dan noferten 1x5 mg.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat serupa : juga ada batuk-batuk namun tidak
sampai sesak
• Alergi (+) : Obat Bodrex dan Antalgin
• Riwayat trauma (-)
• Riwayat HT (+) sejak tahun 2012 dan terkontrol,
penyakit liver (-)
• Riwayat sakit telinga hingga keluar cairan dari telinga
kanan saat kecil dan diobati, lalu timbul lagi tahun 2015
dengan cairan yang lebih kuning dan diobati
• Saat kecil pernah mengalami sakit difteri
Riwayat Penyakit Keluarga
• Keluhan serupa (-)
• Riwayat TB paru di keluarga (-)
• Riwayat HT (+) pada Ibu Kandung pasien
• Riwayat stroke (-); DM (+) pada bapak
kandung pasien
Riwayat Aktivitas dan Sosial
• Merokok berhenti sejak +10 tahun lalu,
namun riwayat merokok dimulai sejak SD
hingga 2008 yang lalu sehari sekitar ½ hingga
1 bungkus.
• Tidak ada makanan khusus yang disukai
• Pola makan tekadang saja tidak teratur
• Aktivitas sehari-hari : pasien rajin olahraga
tiap hari
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• BB = 68 kg TB = 160 cm IMT =
26,5 kg/m2
• TTV :
• TD= 135/90 mmHg; FN = 102x/menit; RR =
20x/menit; Suhu = 36°C
• Kepala : normosefali, rambut hitam berkilat
• Mata :
• konjungtiva anemis (-/-); sklera ikterik (-/-); pupil isokhor, RCL (+/+); RCTL
(+/+)
• Hidung:
• Deviasi septum (-/-); sekret (-/-)
• Gigi dan mulut:
• Karies gigi (-); lidah kotor (-); stomatitis (-), Lidah tampak miring ke
arah kanan
• Tenggorok:
• Faring hiperemis (-/-); post nasal drip (-/-); tonsil T1/T1
• Telinga:
• Normotia (+/+); nyeri tekan tragus (-/-); sekret (-/-); liang telinga
lapang (+/+)
• Leher:
• Pembesaran KGB (-/-); trakea di tengah; JVP 5±2 cmH2O
PF Paru
Depan Belakang
PF Paru
Kanan Kiri Kanan Kiri

Simetris saat statis dan Simetris saat statis dan


dinamis dinamis
Inspeksi
Barrel chest (-), sifat nafas Barrel chest (-),sifat nafas
thorakal-abdominal thorakal-abdominal
Palpasi

 Fremitus Normal Normal Normal Normal

 Massa - - - -
 Krepitasi - - - -
 Nyeri - - - -
PF Paru
Depan Belakang

PF Paru
Kanan Kiri Kanan Kiri

Perkusi

 Sonor - + + +

 Hipersonor - - - -

 Redup + - - -

Auskultasi

 Vesikuler + + + +

 Wheezing - - - -

 Ronki - - - -
• Jantung:
• Inspeksi: pulsus iktus kordis (-)
• Palpasi : iktus kordis (+) di sela iga V medial linea
midclavicularis sinisitra; heave (-); thrill (-); lift (-)
• Perkusi :
• Batas kanan: ICS IV linea sternalis dextra
• Batas kiri: ICS V, 1 cm medial linea midclavicularis
sinistra
• Pinggang jantung: ICS III, linea parasternalis sinistra
• Auskultasi: BJ I – II normal, regular; murmur (-); gallop
(-)
• Abdomen:
• Inspeksi : buncit; simetris; tidak tampak
pelebaran vena
• Palpasi : supel; turgor baik; nyeri tekan (-);
hepar lien tidak teraba
• Perkusi : timpani; shifting dullness (-)
• Auskultasi : BU (+) normal
• Ekstremitas :
• Akral hangat; CRT <2 detik
PEMERIKSAAN NILAI NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,2 g/dL 13,2 - 17,3
Pemeriksaan
Hematokrit 42% 33 – 45 Penunjang
Leukosit 8,8/ul 5,0 - 10,0
Trombosit 211x103/ul 150 – 440
Eritrosit 4,34x106/uL 4,40 - 5,90
LED 16.0 mm 0,0-10,0
VER/HER/KHER/RDW
VER 97,1 fl 80.0 - 100.0
HER 32,6 pg 26.0 – 34.0
KHER 33,6 g/dl 32.0 – 36.0
RDW 13,0% 11.5 – 14.5
HITUNG JENIS
Basofil 0% 0-1
Eosinofil 2% 1-3
Netrofil 59% 50-70
Limfosit 29% 20-40
Monosit 7% 2-8
Luc 3% <4.50
PEMERIKSAAN NILAI NILAI RUJUKAN
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Penunjang
Masa Perdarahan 2,0 menit 1,0-3,0

Masa Pembekuan 5,0 menit 2,0-6,0

SERO-IMUNOLOGI

31/01/2017

ANTI-HIV Non Reaktif SD : Non-Reaktif

31/01/2017 (Prodia)

Anti-Toxoplasma IgG Reaktif, Kons :379,7 IU/mL Non-Reaktif (1,6-3,0)

Anti-Toxoplasma IgM Reaktif, Indeks : 1,40 Non-Reaktif (0,50-0,60)

Kesan : Kemungkinan infeksi akut atau laten untuk toxoplasma, dengan IgM
persisten atau lampau yang reaktivasi.
11/01/2017
- Terlihat bayangan opasitas
di bagian atas paru kanan
- Terlihat infiltrat di kedua
lapang paru
- Adanya konsolidasi
dibagian lapangan paru
tengah dan bawah paru
dextra
CT Scan Thorax
27/01/2017

• Kesan : Tampak massa besar di segmen apical sampai 3 densitas


heterogen rendah di paraaortic kanan, berdekatan dengan
Aorta ascenden menginfiltrasi mediastinum fat dengan tepi
regular, menyangat heterogen ringan pasca kontras.
DD/(sesuai massa mediastinum kanan) Lymphoma Hodgkins
disease
• Window Paru : Tampak infiltrat pada kedua lapang paru, tak
tampak lesi/nodul pada paru.
CT Scan Kepala
25/01/2017

• Kesan : Tampak lesi hiperdens multipel (HU 44-68), batas relatif


tegas, tidak menyangat pasca pemberian kontras, adanya
perifokal edema di lobus parietal kiri dan sebagian di kortiko-
medullary di junctional verteks.
• Pneumatisasi air celll mastoid kanan berkurang dan sklerotik.
• DD / Tuberkuloma, encephalitis
Resume
• Anamnesis
– Pasien mengeluh adanya sesak napas hilang timbul memberat sejak 1
minggu yang lalu, sesak timbul disertai batuk terutama saat
beraktivitas dan mereda setelah istirahat dan menarik nafas panjang,
adanya sesak seperti rasa berat didada pernah dirasakan 2 bulan
yang lalu. Riwayat batuk-batuk pada pasien juga ada sejak 3 bulan
yang lalu dan berobat ke dokter dan didiagnosis TB Paru tgl 18 januari
2017 dan sedang mengalami pengobatan hingga sekarang. Selain itu
pasien juga sedang merasakan nyeri hilang timbul pada kepala bagian
kanan hingga ke tangan, sedang konsumsi OAT 4 FDC dan noferten
1x5 mg. Pasien alergi obat bodrex dan antalgin, menderita
hipertensi sejak tahun 2012 terkontrol, riwayat OMSK dan
difteri
– Pasien perokok aktif sejak SD sampai 2008 (1/2-1 bungkus).
Resume
• Pemeriksaan Fisik
– Pasien tampak sakit sedang dan composmentis, dan tanda
vital didapatkan tekanan darah dan nadi meningkat, pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva tidak anemis,
pada paru tidak didapatkankan kelainan fremitus teraba
normal, perkusi di dada sonor, dan auskultasi semua
lapang dada vesikuler.
• Pemeriksaan Penunjang
– Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan rata-rata nilai
normal, kecuali : eritrosit sedikit meningkat (4,34
juta/uL), LED meningkat (16,0 mm), dan pada
seroimunologi didapatkan IgG dan IgM anti-toxo reaktif.
Daftar Masalah
• Sesak nafas memberat disertai batuk
• Nyeri dada kanan
• TB paru
• Nyeri dari kepala menjalar hingga ke tangan
• Anti toxoplasmosis reaktif
• Tumor pada apical paru dextra (CT-scan)
• Lidah mirirng ke kanan (curiga adanya
gangguan pada otak)
Diagnosis
• Tumor Mediastinum kanan
• TB paru BTA (-) on OAT
• Suspect Tuberkuloma e.c TB
• DD :
- Tumor paru
- Tumor mediastinum jenis Limfoma hodgkin
disease
- Tumor mediastinum jenis Tymoma
- Tumor mediastinum jenis Neurogenik
- Adanya pneumonia lobaris
Rencana Pemeriksaan
• Pemeriksaan Sputum ulang SPS : BTA sediaan
langsung, GeneXpert dengan kultur resistensi
• Serial rontgen thorax PA
• FNAB/TTB (untuk melihat secara histologis)
• Bronkoskopi : Sikatan brokus untuk sitologi
• Pemeriksaan darah lengkap
• Spirometri
Tatalaksana Awal pada pasien
• Terapi Oksigen : Nasal Kanul 4-5L/menit sesuai
hasil AGD, beratnya sesak dan saturasi.
• Pemasangan Infus : Nacl 0,9% 500 cc/12 jam
• Vitamin : Neurodex tablet 1x1 peroral
Tinjauan Pustaka
Tumor Mediastinum
Tumor mediastinum adalah tumor yang berada didalam
rongga mediastinum yakni berada diantra paru kanan dan kiri.
Mediastinum sendiri bersi jantung, pembuluh darah arteri, pembuluh
darah vena, trakea, kelenjar timus, syaraf, jaringan ikat, KGB dan
salurannya.
Adapun frekuensi tumor mediastinum dikepustakaan luar
berdasarkan penelitian retrospektif dari tahun 1973 sampai dengan
1995 di New Mexico, USA didapatkan 219 pasien tumor mediastinum
ganas yang diidentifikasi dari 110.284 pasien penyakit keganasan
primer, jenis terbanyak adalah
- limfoma 55%
- sel germinal 16%
- timoma 14%,
- sarkoma 5%
- neurogenik 3%
- jenis lainnya 7%.
Faktor Resiko
Berikut ini kelompok yang mempunyai faktor risiko yang lebih tinggi untuk
terkena, yaitu:8
• 1. Usia lebih dari 65 tahun.
• 2. Merokok.
• 3. Malnutrisi baik karena kurangnya asupan makan ataupun karena
penyakit kronis lain.
• 4. Kelompok dengan penyakit paru, termasuk kista fibrosis, asma, PPOK,
dan emfisema.
• 5. Kelompok dengan masalah-masalah medis lain, termasuk diabetes dan
penyakit jantung.
• 6. Kelompok dengan gangguan sistem imunitas dikarenakan HIV,
transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan steroid lama.
• 7. Kelompok dengan ketidakmampuan untuk batuk karena stroke, obat-
obatan sedatif atau alkohol, atau mobilitas yang terbatas.
• 8. Kelompok yang sedang menderita infeksi traktus respiratorius atas oleh
virus.
Patofisologi
Adanya kerusakan dalam siklus cell, adanya
mutasi pada kromoson tertentu membuat adanya
peningkatan massa sel-sel yang berproliferasi
secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya; pelepasan berbagai substansia
pada jaringan normal seperti prostaglandin, radikal
bebas dan protein-protein reaktif secara berlebihan
sebagai akibat dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap
jaringan sekitarnya; terutama jaringan yang
memiliki ikatan yang relatif lemah.
Diagnosis
• Gambaran Klinis
- Batuk, sesak atau stridor bila terjadi penekanan atau invasi pada trakea/bronkus
utama
- Disfagia bila ada penekanan atau invasi pada esophagus
- Sindrom vena kava superior (SVKS) sering terjadi pada tumor mediastinum ganas
- Suara serak dan batuk kering bila terlibat nervus laringeal terlibat, paralisis diafragma
penekanan pada n. Frenikus
- Nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik / pada penekanan sistem syaraf
• Pemeriksaan Fisik
- Dapat terlihat juga pada saat pemeriksaan fisik lokalis pada regio thorax baik dari segi
Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi, sedikit banyak dapat memberi petunjuk
ataupun gambaran. Selain itu ciri lain yang dapat dihubungkan dengan suatu jenis
khusus tumor mediastinum adalah :
• Miastenia gravis mungkin dapat menandakan timoma
• Adanya limfadenopati mungkin dapat menandakan adanya limfoma
Diagnosis
• Pemeriksaan Radiologi
- Foto Thorax, PA/Lateral
- CT-Scan
- Bronkoskopi
- Patologi anatomi/Histologi (Gold Standart)
- FNAB
- Bilasan sikatan bronkus
- TTB
- Pemeriksaan Laboratorium (Khusus dilihat pada
LED (Limfoma) dan T3/T4(Tiroid)
Tatalaksana
• Bedah
• Kemoterapi
• Radioterapi
Syarat radioterapi dan kemoterapi :
-Hb > 10 gr %
- Leukosit > 4000 /dl
- trombosit > 100.000/dl
- tampilan (performa status) >70 Karnofsky
Karnofsky Scale

100 % : AKTIFITAS NORMAL, KELUHAN (-), GEJALA PENYAKIT (-)


90 % : AKTIFITAS NORMAL, KELUHAN (+), GEJALA PENYAKIT (+)
80 % : AKTIFITAS NORMAL DENGAN USAHA, BEBERAPA GEJALA
70 % : AKTIFITAS NORMAL (-), DAPAT MENGURUS DIRI SENDIRI
60 % : AKTIFITAS NORMAL (-), KADANG PERLU BANTUAN
50 % : BANYAK PERLU BNATUAN
40 % : PERLU PERAWATAN DAN BANTUAN KHUSUS
30 % : TIDAK MAMPU BANGUN, HARUS RAWAT RS
20 % : SAKIT BERAT
10 % : MENDEKATI AJAL
0% : MENINGGAL
Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis.
Diagnosis
Tatalaksana TB
• Pengobatan TB terbagi menjadi 2, yaitu :
- Tahap awal : menurunkan jumlah kuman didalam tubuh
secara efektif jangka waktu 2 bulan
- Tahap lanjut : membunuh sisa kuman dalam tubuh
Tatalaksana TB
• OAT yang digunakan di Indonesia berdasarkan Pedoman Nasional
Pengendalian TB adalah sebagai berikut :
- Kategori 1 : 2HRZE/4(HR), diberikan pada pasien TB baru yang
terdiagnosis secara bakteriologis atau pasien TB ekstraparu
- Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5(HR)3E3,diberikan pada pasien TB yang
BTA + dan sudah pernah menjalani pengobatan TB sebelumnya (pasien
yang sudah pernah menyelasaikan pengobatan OAT dgn relaps, gagal
dan putus obat
Analisis Pasien
• Pasien Masuk ruangan 423 tanggal 01/02/2017 pukul 12.50
S : Mengeluh Sesak dan Nyeri di bagian dada kanan
Dengan Keadaan :
O : Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=135/90 mmHg; FN = 102x/menit; RR= 20x/menit;Suhu = 36°C
Hasil Laboratorium Tanggal 01/02/2017:
Sudah dilakukan pengambilan sampel pada tanggal 31/01/2017 namun belum
keluar hasilnya
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma di otak
DD : Limfoma Hodgkin disease
P : DPJP memberikan :
Nasal Canule 3 L/menit
Infus Nacl 0,9%/12 jam
Dokter umum visit menambahkan :
Neurodex 1x1 tab
Lembar Follow Up (02/02/2017)

S : sesak sedikit berkurang, namun nyeri pada bagian kepala masih ada
O : Kesadaran : compos mentis, KU : tampak sakit sedang
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=130/80 mmHg; FN = 84x/menit; RR= 20x/menit;Suhu = 36°C
PF paru :
Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi iga (-), tidak terlihat adanya kelainan
secara superfisial, trakea ditengah
Palpasi : Nyeri tekan (-),tidak teraba massa secara palpasi, fremitus normal semua
lapang paru
Perkusi : sonor pada lapang paru sinistra, redup pada apex paru dextra
Auskultasi : vesikuler +/+ namun sedikit melemah pada lapang atas paru dextra
Jantung : BJ I dan II Normal
PEMERIKSAAN NILAI NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

Hemoglobin 14,2 g/dL 13,2 - 17,3

Hematokrit 42% 33 – 45

Leukosit 8,8/ul 5,0 - 10,0

Trombosit 211x103/ul 150 – 440

Eritrosit 4,34x106/uL 4,40 - 5,90

LED 16.0 mm 0,0-10,0

VER/HER/KHER/RDW

VER 97,1 fl 80.0 - 100.0

HER 32,6 pg 26.0 – 34.0

KHER 33,6 g/dl 32.0 – 36.0

RDW 13,0% 11.5 – 14.5

HITUNG JENIS

Basofil 0% 0-1

Eosinofil 2% 1-3

Netrofil 59% 50-70

Limfosit 29% 20-40

Monosit 7% 2-8

Luc 3% <4.50
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma
otak . DD : Limfoma Hodgkin Disease
P : DPJP memberikan :
• Nasal Canule 3 L/menit
• Infus Nacl 0,9%/12 jam
• Neurodex tab 1x1 peroral
• Rencana Diagnostik :
– Pemeriksaan Sputum BTA langsung 3x
– Rencana TTB dengan Guide CT scan
– Rencana Bronkoskopi
– Periksa Lab BT/CT
• Konsul Neuro (untuk nyeri dan susp. Tuberkuloma) dan
Jantung
Lembar Follow Up (03/02/2017)
S : sesak berkurang, namun nyeri pada bagian kepala masih ada
O : Kesadaran : compos mentis, KU : tampak sakit ringan
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=140/90 mmHg; FN = 89x/menit; RR= 20x/menit;Suhu = 36°C
PF paru :
Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi iga (-), tidak terlihat adanya kelainan
secara superfisial, trakea ditengah
Palpasi : Nyeri tekan (-),tidak teraba massa secara palpasi, fremitus normal
semua lapang paru
Perkusi : sonor pada lapang paru sinistra, redup pada apex paru dextra
Auskultasi : vesikuler +/+ namun sedikit melemah pada lapang atas paru
dextra
Jantung : BJ I dan II Normal
HEMATOLOGI

Masa Perdarahan 2,0 menit 1,0-3,0

Masa Pembekuan 5,0 menit 2,0-6,0

A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma otak


P : DPJP memberikan :
• Nasal Canule 3 L/menit
• Infus Nacl 0,9%/12 jam
• Neurodex tab 1x1 peroral
• Amlodipin 5 mg 1x1 peroral (untuk tekanan darah tinggi pasien)
• Nutrisi yang diberika 1900 kalori dengan : Protein : 70 g, Lemak :45
g, KH : 303 g, 3x makan besar dan 1x snack.
Lembar Follow Up (04/02/2017)
S : sesak berkurang, namun nyeri pada bagian kepala masih ada
O : Kesadaran : compos mentis, KU : tampak sakit ringan
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=120/80 mmHg; FN = 89x/menit; RR= 20x/menit;Suhu = 36°C
PF paru :
Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi iga (-), tidak terlihat adanya kelainan secara superfisial,
trakea ditengah
Palpasi : Nyeri tekan (-),tidak teraba massa secara palpasi, fremitus normal semua lapang paru
Perkusi : sonor pada lapang paru sinistra, redup pada apex paru dextra
Auskultasi : vesikuler +/+ namun sedikit melemah pada lapang atas paru dextra
Jantung : BJ I dan II Normal
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma otak
P : DPJP memberikan :
Nasal Canule 3 L/menit
Infus Nacl 0,9%/12 jam
Neurodex tab 1x1 peroral
Amlodipin 5 mg 1x1 peroral (untuk tekanan darah tinggi pasien)
Diberi anti-toxoplasmosis :
Primet (Pyrimethamine) 25 mg 3x1 peroral
Clindamycin 300 mg 4x1 peroral
Lembar Follow Up (06/02/2017)
S : pasien merasa pusing karena tidur yang kurang cukup, nyeri kepala kembali timbul vas 4
O : Kesadaran : compos mentis, KU : tampak sakit ringan
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=150/90 mmHg; FN = 100x/menit; RR= 22x/menit;Suhu = 36°C
PF paru :
Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi iga (-), tidak terlihat adanya kelainan secara superfisial,
trakea ditengah
Palpasi : Nyeri tekan (-),tidak teraba massa secara palpasi, fremitus normal semua lapang paru
Perkusi : sonor pada lapang paru sinistra, redup pada apex paru dextra
Auskultasi : vesikuler +/+ namun sedikit melemah pada lapang atas paru dextra
Jantung : BJ I dan II Normal
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma otak
P : DPJP memberikan :
Nasal Canule 3 L/menit
Infus Nacl 0,9%/12 jam
Neurodex tab 1x1 peroral
Amlodipin 5 mg 1x1 peroral (untuk tekanan darah tinggi pasien)
Diberi anti-toxoplasmosis :
Primet (Pyrimethamine) 25 mg 3x1 peroral
Clindamycin 300 mg 4x1 peroral
Paracetamol extra 1 tablet
Lembar Follow Up (07/02/2017)
S : pasien merasa pusing karena tidur yang kurang cukup, merasa cemas, nyeri kepala
berkurang
O : Kesadaran : compos mentis, KU : tampak sakit ringan
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=140/90 mmHg; FN = 90x/menit; RR= 20x/menit;Suhu = 36°C
PF paru :
Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi iga (-), tidak terlihat adanya kelainan secara
superfisial, trakea ditengah
Palpasi : Nyeri tekan (-),tidak teraba massa secara palpasi, fremitus normal semua
lapang paru
Perkusi : sonor pada lapang paru sinistra, redup pada apex paru dextra
Auskultasi : vesikuler +/+ namun sedikit melemah pada lapang atas paru dextra
Jantung : BJ I dan II Normal
HEMATOLOGI

Masa Perdarahan 1,0 menit 1,0-3,0

Masa Pembekuan 5,0 menit 2,0-6,0


Lembar Follow Up (07/02/2017)
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma otak
P : DPJP memberikan :
Nasal Canule 3 L/menit
Infus Nacl 0,9%/12 jam
Neurodex tab 1x1 peroral
Amlodipin 5 mg 1x1 peroral (untuk tekanan darah tinggi pasien)
Diberi anti-toxoplasmosis :
Primet (Pyrimethamine) 25 mg 3x1 peroral
Clindamycin 300 mg 4x1 peroral
Paracetamol extra 1 tablet
Rencana dilakukan pemeriksaan diagnostik : bronkoskopi
Diazepam 2 mg 2x1
Aminofilin 10 mg 1x1
Alprazolam 1 mg 1x1
Lembar Follow Up (08/02/2017)
S : pusing sudah tidak dirasakan lagi, tidur cukup
O : Kesadaran : compos mentis, KU : tampak sakit ringan
BB = 68 kg TB = 160 cm IMT = 26,5 kg/m2
TTV: TD=130/90 mmHg; FN = 84x/menit; RR= 20x/menit;Suhu = 36°C
PF paru :
Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi iga (-), tidak terlihat adanya kelainan
secara superfisial, trakea ditengah
Palpasi : Nyeri tekan (-),tidak teraba massa secara palpasi, fremitus normal
semua lapang paru
Perkusi : sonor pada lapang paru sinistra, redup pada apex paru dextra
Auskultasi : vesikuler +/+ namun sedikit melemah pada lapang atas paru
dextra
Jantung : BJ I dan II Normal
Lembar Follow Up (08/02/2017)
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma otak
P : DPJP memberikan :
Nasal Canule 3 L/menit
Infus Nacl 0,9%/12 jam
Neurodex tab 1x1 peroral
Amlodipin 5 mg 1x1 peroral (untuk tekanan darah tinggi pasien)
Diberi anti-toxoplasmosis :
Primet (Pyrimethamine) 25 mg 3x1 peroral
Clindamycin 300 mg 4x1 peroral
Paracetamol extra 1 tablet
Bronkoskopi tgl 7/2/2017 dibatalkan dikarenakan tekanan darah tinggi
mencapai 190/100
Diazepam 2 mg 2x1
Aminofilin 10 mg 1x1
Alprazolam 1 mg 1x1
Bronkoskopi direncanakan ulang tgl 9/2/2017, tgl ini dilakukan TTB
Rencana Tatalaksana untuk keganasan
A : Tumor Mediastinum dengan TB on OAT dan Susp.Tuberkuloma otak
P : DPJP memberikan :
Nasal Canule 3 L/menit
Infus Nacl 0,9%/12 jam
Neurodex tab 1x1 peroral
Amlodipin 5 mg 1x1 peroral (untuk tekanan darah tinggi pasien)
Diberi anti-toxoplasmosis :
Primet (Pyrimethamine) 25 mg 3x1 peroral
Clindamycin 300 mg 4x1 peroral
Paracetamol extra 1 tablet
Bronkoskopi tgl 7/2/2017 dibatalkan dikarenakan tekanan darah tinggi
mencapai 190/100
Diazepam 2 mg 2x1
Aminofilin 10 mg 1x1
Alprazolam 1 mg 1x1
Bronkoskopi direncanakan ulang tgl 9/2/2017, tgl ini dilakukan TTB
Daftar Pustaka
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Pedoman
Diagnosis dan Pelaksanaan di Indonesia. 2003
Sudoyo, W.Aru, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
Kelima Jilid III,Interna Publishing, Jakarta, 2009
Kumar V, Abbas AK, et al. Robbins and Cotran Pathologic Basis
of Disease 9th edition. Philadelphia:Elsevier.2015
Syahruddin Elisna.et al. Penatalaksanaan Tumor Mediastinum Ganas.
FKUI-RS Persahabatan: Jakarta.2002
PDPI. Tumor Mediastinum-Pedoman Diagnosis Dan
Penatalaksaan Di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia;
Jakarta.2003
Kemenkes. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran-Kanker
Paru.Komite Penanggulangan Kanker Nasional.Jakarta.2015

Anda mungkin juga menyukai