Pembimbing :
Disusun oleh :
Aditya Nugraha Artar
1102013008
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan YME yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah referat
ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah,
Nabi Muhammad SAW.
Adapun judul yang penulis pilih untuk penulisan laporan kasus ini adalah “Otitis Media
Supurtaif Kronik” Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mencurahkan pikiran dan
kemampuan yang dimilikinya. Namun tetap ada hambatan dan kendala yang dialami.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kol (Purn) dr. Tri Damijatno, Sp.THT-KL,
Letkol CKM dr. Moh Andi F, Sp.THT-KL, Dr. Taufany Dewi, Sp. THT – KL, selaku
pembimbing laporan kasus ini yang telah membimbing selama pembuatan makalah, terima
kasih kepada orang tua dan teman-teman yang selalu mendukung penulis dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran di kemudian hari.
2
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Depok
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 22 November 2019
A. ANAMNESIS
Diambil secara : Autoanamnesis
Pada tanggal : 22 November 2019
• Keluhan Utama : Pendengaran samar-samar pada telinga sebelah kiri
sejak 6 bulan yang lalu
• Keluhan Tambahan : Pusing, pilek dan telinga berdenging hilang timbul
3
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Kebiasaan
B. PEMERIKSAAN FISIK
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36.9˚C
Pernapasan : 20x/menit
Tinggi Badan :-
Berat Badan :-
4
STATUS GENERALIS
Kepala
Normocephal
Mata
Leher
Paru-Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris pada keadaan statis dan dinamis
kanan kiri. Tidak terlihat luka, kulit kemerahan atau penonjolan.
Palpasi : Tidak teraba kelainan dan masa pada seluruh lapang paru. Fremitus
taktil dan vokal simetris bilateral.
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru.
Auskultasi: Terdengar suara napas dasar vesicular (+/+), suara tambahan ronkhi -/-
, wheezing -/-.
Jantung
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Ekstremitas
I. TELINGA
Membran
timpani
Membran timpani perforasi sentral
intak
Reflex Refleks
cahaya (+) cahaya (-)
6
TES PENDENGARAN KANAN KIRI
TES RINNE + -
TES WEBBER Lateralisasi + ke kiri
TES SWABACH Sama dengan pemeriksa Memanjang
Tanda peradangan : Hiperemis (-), Panas (-), Nyeri (-), Bengkak (-)
III. TENGGOROK
PHARYNX
Dinding pharynx : Merah muda, hiperemis (-), granular (-)
7
IV. LEHER
BAGIAN KETERANGAN
Leher
- Bentuk Normal, simetris , defromitas (-). Edema (-),
pembesaran kelenjar tiroid dan KGB (-)
V. MAKSILO-FASIAL
BAGIAN KETERANGAN
MAXILLOFACIAL
Pemeriksaan pasif :
- deformitas (-)
- tanda radang (-)
- kemencongan pada wajah (-) / wajah simetris
- nyeri tekan pada wajah (-)
Pemeriksaan aktif : gerakan aktif mencucu,
menyeringai, memencongkan mulut, menaikkan
alis dapat dilakukan, kanan-kiri simetris
8
RESUME
Ny. T usia 53 tahun datang ke Poli THT RS Ridwan dengan keluhan telinga
sebelah kiri gangguan pendengaran dan pusing sejak 6 bulan yang lalu. Selain pusing
dan pendengaran samar-samar pasien mengeluhkan pilek dan telinga berdenging yang
hilang timbul.
Pasien belum pernah mengalami gejala yang serupa, awalnya karena masuk air di
telinga sebelah kiri dan merasakan sakit kepala, pasien telah dilakukan operasi.
Pasien memiliki kebiasaan menggunakan cotton bud. Pasien sering flu dan batuk.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dan status generalis dalam
batas normal. Pada pemeriksaan lokalis telinga sebelah kiri didapatkan membran
timpani perforasi sentral dan berwarna putih kekuningan pada liang telinga.
C. DIAGNOSA KERJA
Otitis Media Supuratif Kronik Tipe Benigna Stadium Tenang Auricula Sinistra
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Akut Stadium Resolusi
D. INITIAL PLAN
a. Initial Plan Diagostik
Timpanometri
Tes Audiometri
Foto Rontgen Mastoid
CT Scan Mastoid
2. Non Medikamentosa
- Larutan H2O2 3%
9
MONITOR
o Subjektif :
Memantau keluhan seperti nyeri atau keluarnya sekret dari telinga. Apakah
keluhan tersebut membaik/ berkurang atau bertambah buruk.
o Objektif :
Memantau hasil pemeriksaan penunjang
E. EDUKASI
Jangan mengorek telinga dengan cotton bud
Air jangan masuk ke telinga
Jika ingin berenang, gunakan ear plug khusus yang digunakan saat berenang tapi
disuahakan untuk menghindari aktifitas yang menyebabkan telinga basah
F. PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Quo Ad Functionam : Dubia ad Malam
Quo Ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
10
11