Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Pembimbing :

Kol (Purn) dr. Tri Damijatno, Sp.THT-KL


Letkol CKM dr. Moh Andi F, Sp.THT-KL
Dr. Taufani Dewi, Sp. THT – KL

Disusun oleh :
Aditya Nugraha Artar
1102013008

KEPANITERAAN KLINIK ILMU TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN


RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
PERIODE 11 NOVEMBER – 14 DESEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan YME yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah referat
ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah,
Nabi Muhammad SAW.
Adapun judul yang penulis pilih untuk penulisan laporan kasus ini adalah “Otitis Media
Supurtaif Kronik” Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mencurahkan pikiran dan
kemampuan yang dimilikinya. Namun tetap ada hambatan dan kendala yang dialami.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kol (Purn) dr. Tri Damijatno, Sp.THT-KL,
Letkol CKM dr. Moh Andi F, Sp.THT-KL, Dr. Taufany Dewi, Sp. THT – KL, selaku
pembimbing laporan kasus ini yang telah membimbing selama pembuatan makalah, terima
kasih kepada orang tua dan teman-teman yang selalu mendukung penulis dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran di kemudian hari.

Jakarta, November 2019


Penulis

Aditya Nugraha Artar

2
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Depok
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 22 November 2019

A. ANAMNESIS
Diambil secara : Autoanamnesis
Pada tanggal : 22 November 2019
• Keluhan Utama : Pendengaran samar-samar pada telinga sebelah kiri
sejak 6 bulan yang lalu
• Keluhan Tambahan : Pusing, pilek dan telinga berdenging hilang timbul

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli THT RS Ridwan untuk kontrol dengan keluhan pendengaran
samar-samar pada telinga sebelah kiri sejak 6 bulan yang lalu. Selain pendengaran samar-
samar pasien juga menegeluhkan pusing, pilek dan telinga berdenging yang hilang timbul.
Pasien belum pernah mengalami gejala yang serupa, awalnya pasien kemasukan air
di telinga sebelah kiri dan dimasukkan lagi air harapannya agar membaik akan tetapi setelah
dimasukkan air pasien merasakan sakit pada kepala.
Pasien mengatakan telah dilakukan operasi yaitu miringoplasti pada telinga kiri pada
bulan juni akan tetapi belum ada perbaikan pada pendengaran.
Pasien sering flu dan batuk. Keluhan seperti demam (-), nyeri pada telinga (-) dan
keluar cairan dari telinga (-). Keluhan demam, bersin-bersin dan sakit kepala/sakit didaerah
wajah dan rasa adanya cairan yang mengalir di tenggorokan (-). Riwayat trauma kepala(-).

3
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat sering batuk dan flu (+)

• Riwayat penyakit hipertensi, kencing manis dan asma disangkal

• Riwayat alergi obat, makanan, debu atau udara dingin disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga

Riwayat Kebiasaan

Pasien sering mengorek telinga dengan menggunakan cotton bud

B. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tensi : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36.9˚C

Pernapasan : 20x/menit

Tinggi Badan :-

Berat Badan :-

4
STATUS GENERALIS
Kepala

 Normocephal

Mata

 Conjunctiva Anemis : -/-

 Sklera ikterik : -/-

Leher

 Trakhea : Tidak deviasi

 Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran

 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

Paru-Paru

 Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris pada keadaan statis dan dinamis
kanan kiri. Tidak terlihat luka, kulit kemerahan atau penonjolan.
 Palpasi : Tidak teraba kelainan dan masa pada seluruh lapang paru. Fremitus
taktil dan vokal simetris bilateral.
 Perkusi : Sonor seluruh lapang paru.

 Auskultasi: Terdengar suara napas dasar vesicular (+/+), suara tambahan ronkhi -/-
, wheezing -/-.
Jantung

 Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat

 Palpasi : Iktus cordis teraba

 Perkusi : Batas jantung normal

 Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, gallop (-), murmur (-)

Abdomen

 Inspeksi : Simetris

 Auskultasi : Bising usus (+) normal

 Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran, shifting dullness (-)


5
 Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran lien maupun hepar.

Ekstremitas

 Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri

 Edema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri (-)

STATUS TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK

I. TELINGA

BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI


Kongenital - -
PREAURIKULER Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Nyeri tekan tragus - -
Kongenital - -
AURIKULER Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Edema - -
RETROAURIKULER Nyeri tekan - -
Hiperemis - -
Sikatriks - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Kongenital - -
CANALIS Kulit Tenang Tenang
AUDIOTORIUS Sekret - -
EXTERNA Serumen - -
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Warna Putih perak Putih perak
MEMB. TIMPANI Intak + -
Refleks Cahaya + -
Gambar

Membran
timpani
Membran timpani perforasi sentral
intak
Reflex Refleks
cahaya (+) cahaya (-)

6
TES PENDENGARAN KANAN KIRI
TES RINNE + -
TES WEBBER Lateralisasi + ke kiri
TES SWABACH Sama dengan pemeriksa Memanjang

II. HIDUNG DAN SINUS PARANASAL

 Bentuk : Normal, tidak ada deformitas

 Tanda peradangan : Hiperemis (-), Panas (-), Nyeri (-), Bengkak (-)

 Vestibulum : Hiperemis -/-, sekret -/-

 Cavum nasi : Lapang +/+, edema -/-, hiperemis -/-

 Konka inferior : Eutrofi/eutrofi

 Meatus nasi inferior : Eutrofi/eutrofi

 Konka medius : Eutrofi/eutrofi

 Meatus nasi medius : Sekret -/-

 Septum nasi : Deviasi -/-

 Pasase udara : Hambatan -/-

 Daerah sinus frontalis : Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-)

 Daerah sinus maksilaris : Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-)

III. TENGGOROK
PHARYNX
 Dinding pharynx : Merah muda, hiperemis (-), granular (-)

 Arkus pharynx : Simetris, hiperemis (-), edema (-)

 Tonsil : Tenang, T1/T1

 Uvula : Letak di tengah, udem (-), hiperemis (-)

 Gigi : Gigi geligi lengkap, caries (-)

7
IV. LEHER
BAGIAN KETERANGAN
Leher
- Bentuk Normal, simetris , defromitas (-). Edema (-),
pembesaran kelenjar tiroid dan KGB (-)

- Massa Tidak ditemukan massa

V. MAKSILO-FASIAL
BAGIAN KETERANGAN
MAXILLOFACIAL
 Pemeriksaan pasif :
- deformitas (-)
- tanda radang (-)
- kemencongan pada wajah (-) / wajah simetris
- nyeri tekan pada wajah (-)
 Pemeriksaan aktif : gerakan aktif mencucu,
menyeringai, memencongkan mulut, menaikkan
alis dapat dilakukan, kanan-kiri simetris

8
RESUME
Ny. T usia 53 tahun datang ke Poli THT RS Ridwan dengan keluhan telinga
sebelah kiri gangguan pendengaran dan pusing sejak 6 bulan yang lalu. Selain pusing
dan pendengaran samar-samar pasien mengeluhkan pilek dan telinga berdenging yang
hilang timbul.
Pasien belum pernah mengalami gejala yang serupa, awalnya karena masuk air di
telinga sebelah kiri dan merasakan sakit kepala, pasien telah dilakukan operasi.
Pasien memiliki kebiasaan menggunakan cotton bud. Pasien sering flu dan batuk.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dan status generalis dalam
batas normal. Pada pemeriksaan lokalis telinga sebelah kiri didapatkan membran
timpani perforasi sentral dan berwarna putih kekuningan pada liang telinga.

C. DIAGNOSA KERJA
Otitis Media Supuratif Kronik Tipe Benigna Stadium Tenang Auricula Sinistra
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Akut Stadium Resolusi

D. INITIAL PLAN
a. Initial Plan Diagostik
 Timpanometri
 Tes Audiometri
 Foto Rontgen Mastoid
 CT Scan Mastoid

b. Initial Plan Therapy


1. Medikamentosa
- Metilprednisolon 8 mg 2 x 1
- Mecobalamin 500 mg 1 x 1

2. Non Medikamentosa
- Larutan H2O2 3%

9
MONITOR

o Subjektif :
Memantau keluhan seperti nyeri atau keluarnya sekret dari telinga. Apakah
keluhan tersebut membaik/ berkurang atau bertambah buruk.

o Objektif :
Memantau hasil pemeriksaan penunjang

E. EDUKASI
 Jangan mengorek telinga dengan cotton bud
 Air jangan masuk ke telinga
 Jika ingin berenang, gunakan ear plug khusus yang digunakan saat berenang tapi
disuahakan untuk menghindari aktifitas yang menyebabkan telinga basah

F. PROGNOSIS
 Quo Ad Vitam : Dubia ad Bonam
 Quo Ad Functionam : Dubia ad Malam
 Quo Ad Sanactionam : Dubia ad Bonam

10
11

Anda mungkin juga menyukai