Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

DISUSUN OLEH :
ADITYA NUGRAHA ARTAR
110201300

“RHINITIS ALERGI” PEMBIMBING :


Kol (Purn) dr. Tri Damijatno, Sp.THT-KL Letkol
CKM dr. Moh Andi F, Sp.THT-KL
dr. Taufani Dewi, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU TELINGA, HIDUNG,


TENGGOROKAN
RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
PERIODE 11 NOVEMBER – 14 DESEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Rinitis adalah terjadinya proses inflamasi mukosa hidung yang dapat
disebabkan oleh infeksi, alergi atau iritasi.

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi


alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan
allergen yang sama.

Di Indonesia, angka kejadian rhinitis alergi yang pasti belum diketahui


karena sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian multisenter.
Prevalensi rhinitis alergi perenial di Jakarta besarnya sekitar 20%
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Hidung Luar Anatomi Hidung Dalam


TINJAUAN PUSTAKA

• Sebagai jalan nafas


• Pengatur kondisi udara (air conditioning)
• Sebagai penyaring dan pelindung
FISIOLOGI • Indra penghidu
HIDUNG • Resonansi suara
• Proses bicara
• Refleks nasal
TINJAUAN PUSTAKA

• Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan


oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya
DEFINISI sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan
ulangan dengan alergen spesifik tersebut

 Ragweed – Bulu‐bulu rumput yang paling umum terdapat


sebagai pencetus
ETIOLOGI  Serbuk sari rumput (di akhir musim semi dan musim panas)
 Bulu binatang peliharaan
 Debu dan tungau rumah
Berdasarkan penyebab :
Klasifikasi
1.Rhitis alergi musiman (hay fever)

2.Rhinitis alergi terus menerus (perennial)

World Health Organization (WHO) :

1. Intermittents (kadang-kadang)
2. Persistent (menetap),

Berdasarkan tingkat beratnya gejala :


1.Ringan (mild)
2.Sedang – berat (moderatesevere),
Patof
Gejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang. Bersin
Gejala Klinis biasanya pada pagi hari dan karena debu.

Allergic salute

Allergic crease

Allergic shiner

"Bunny rabbit" nasal twiching sound


DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan fisik : rinoskopi anterior

Pemeriksaan sitologi hidung

Uji kulit
PENATALAKSANAAN

Antihistamin
Dekongestan oral
Sodium kromolin
Kortikosteroid inhalasi
Imunoterapi
Netralisasi antibodi
Konkotomi
PROGNOSIS

Secara umum, pasien dengan rinitis alergi tanpa komplikasi yang respon dengan pengobatan memiliki

prognosis baik. Pada pasien yang diketahui alergi terhadap serbuk sari, maka kemungkinan rinitis pasien ini

dapat terjadi musiman.


KOMPLIKASI

Komplikasi rinitis alergi yang sering ialah :

1. Polip hidung

Beberapa peneliti mendapatkan, bahwa alergi hidung merupakan salah satu faktor penyebab

terbentuknya polip hidung dan kekambuhan polip hidung.

2. Otitis media efusi yang sering residif, terutama pada anak-anak.

3. Sinusitis paranasal.
KESIMPULAN

Rinitis alergi adalah kelainan berupa inflamasi pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE.
Rinitis alergi dan atopi secara umum disebabkan oleh interaksi dari pasien yang secara
genetik memiliki potensi alergi dengan lingkungan. Peran lingkungan pada kejadian rhinitis alergi
adalah sangat penting, ditinjau dari faktor alergen yang mensensitisasi terjadinya penyakit ini.
Pengobatan paling efektif dari rinitis alergi adalah menghindari faktor penyebab yang dicurigai
(avoidance), dimana apabila tidak dapat dihindari dapat dibantu dengan terapi medika mentosa
hingga pembedahan. Pasien dengan rinitis alergi tanpa komplikasi yang respon dengan
pengobatan memiliki prognosis baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai