Anda di halaman 1dari 37

Pembimbing :

dr. Eva Nurfarihah, M.Kes, Sp.THT-KL

Disusun oleh :
Egy Septiansyah
I4061172081

ILMU TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK


RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
 Tonsilitis merupakan penyakit yang
banyak ditemukan di populasi umum
 Di Indonesia (Padang dan Jambi) tahun
2010  1443 pasien tonsilitis kronis
dari total 2475 pasien
Tonsil Palatina
- Terletak di dalam fosa tonsil di kedua sudut orofaring
- Dibatasi oleh anterior dan pilar posterior
- Berbentuk oval
- Mempunyai 10-30 kriptus

Tonsil Faringeal
- Berlobus dan tidak mempunyai kriptus
- Terletak di dinding belakang nasofaring

Tonsil Lingual
- Terletak di dasar lidah
- Dibagi dua oleh ligamentum glosoepiglotika
Definisi
Peradangan tonsil palatin yang merupakan cincin
Waldeyer di daerah orofaring yang disebabkan oleh
adanya infeksi bakteri atau virus

Klasifikasi
1. Tonsilitis Akut
2. Tonsilitis Membranasea
3. Tonsilitis Kronik
 Jaringan limfoid pada tonsil disebut folikel.
 Setiap folikel memiliki kanal (saluran) yang
ujungnya bermuara pada permukaan tonsil.
Muara tersebut tampak oleh kita berupa lubang
yang disebut kripta.
 Saat folikel mengalami peradangan, tonsil akan
membengkak dan membentuk eksudat yang
akan mengalir dalam saluran (kanal) lalu keluar
dan mengisi kripta yang terlihat sebagai
kotoran putih atau bercak kuning.
 Kotoran tersebut disebut detritus.
 Detritus terdiri atas kumpulan leukosit
polimorfonuklear, bakteri yang mati dan epitel
tonsil yang terlepas.
 Tonsilitis akut dengan detritus yang jelas
disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut
dengan detritus yang menyatu lalu membentuk
kanal-kanal disebut tonsilitis lakunaris.
 Anamnesis
◦ Nyeri di tenggorok
◦ Rasa nyeri saat menelan.
◦ Nyeri hebat ini dapat menyebar sebagai referred pain ke
sendi-sendi dan telinga
◦ Demam
◦ Nyeri kepala
◦ Malaise
◦ Suara seperti orang yang mulutnya penuh terisi makanan
panas (plummy voice)
◦ Mulut berbau
◦ Ludah menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang
hebat (ptialismus)
Pemeriksaan Fisik
 Tonsil yang membesar
 Hiperemis
 Terdapat detritus yang memenuhi permukaan tonsil baik
berbentuk folikel, lakuna, atau pseudomembran.
 Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior juga
tampak udem dan hiperemis.
 Kelenjar submandibula yang terletak di belakang angulus
mandibula terlihat membesar dan ada nyeri tekan
 T1 : Batas medial tonsil melewati
pilar anterior sampai ¼ jarak
pilar anterior uvula
 T2 : Batas medial tonsil melewati
¼ jarak pilar anterior-uvula
sampai ½ jarak pilar anterioruvula
 T3 : Batas medial tonsil melewati
½ jarak pilar anterior-uvula
sampai ¾ jarak pilar
anterioruvula
 T4 : Batas medial tonsil melewati
¾ jarak pilar anterior-uvula atau
lebih.
Kultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apus
tonsil
◦ Biakan swab sering menghasilkan beberapa macam
kuman seperti Streptococcus haemolitikus,
Streptokokus viridans, Stafilokokus, atau
Pneumokokus

Darah rutin
 Peningkatan leukosit
 Komplikasi sekitar tonsil
◦ Abses Peritonsilar
◦ Abses Parafaringeal
◦ Abses retrofaring
 Komplikasi ke organ jauh
◦ Demam rematik dan penyakit jantung rematik
◦ Glomerulonefritis
◦ Episkleritis, konjungtivitis berulang dan koroiditis
Medikamentosa : Tonsilektomi
1. Analgesik
Indikasi :
1. Absolut
2. Antibiotik - Muncul obstruksi jalan nafas,
disfagia, gangguan tidur
- Abses peritonsil
- Muncul kejang demam
- keperluan biopsi
2. Relatif
- Muncul 3 serangan dalam setahun
- Tidak membaik dengan antibiotik
- Hipertrofi Unilateral (susp.Cancer)
 Tonsilitis akut dapat sembuh dalam
beberapa hari dengan beristirahat dan
pengobatan suportif.

 Untuk tonsillitis yang sudah berulang dan


apabila telah sesuai dengan indikasi,
sebaiknya dilakukan tonsilektomi.
Identitas Pasien

Nama : Nn. CRS


Usia : 21 tahun
Alamat : Jl. Kemakmuran Gg.
Keluarga 2
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Belum Menikah
Pekerjaan : Swasta
Tanggal Pemeriksaan : 29 Oktober 2018
KELUHAN NYERI
UTAMA TENGGOROKAN
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan nyeri pada
tenggorokan yang dirasakan sejak 2 minggu
yang lalu.
• Amandel akan terasa nyeri ketika pasien
memakan makanan pedas, berminyak seperti
gorengan dan minuman dingin. Mulai kambuh
sejak bulan Mei 2018 dan hingga sekarang
kurang lebih sudah 4 kali mengalami
peradangan.
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan
mempunyai amandel
sejak kecil tapi tidak Mulai kambuh sejak
ingat sejak usia bulan Mei 2018 dan
berapa. hingga sekarang kurang
lebih sudah 4 kali
mengalami peradangan.
• Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat keluhan
Riwayat yang sama
Penyakit
Keluarga

• Pasien merupakan karyawan swasta. Pasien mengatakan sering


mengkonsumsi makanan pedas, minuman dingin, dan gorengan.
Riwayat Sosial
Ekonomi
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum
• Kesadaran : Compos Mentis (GCS15)
• Tanda Vital :
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,9 oC
• (I) Bentuk simetris, jejas pada wajah (-), benjolan (-)
• (P) Teraba pulsasi a. temporalis, nyeri tekan wajah (-)
Kepala

• (I) Bentuk simetris, jejas (-), benjolan (-)


• (P) Pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-),
• (A) Stridor (-)
Leher

• (I) Bentuk simetris, jejas (-), retraksi (-), ictus tidak terliat
• (P) Nyeri tekan (-) teraba ictus cordis ICS IV midclavicula sinistra
• (P) Sonor pada kedua hemithorax
• (A) Suara napas normal, rhonki (-) wheezing (-); Jantung: S1/S2 +/+
Thoraks reguler
• (I) Bentuk simetris, jejas (-), kelainan pigmentasi
(-)
• (A) Bising usus dalam frekuensi normal (8x/
menit)
• (P) Nyeri tekan (-)
Abdomen • (P) Timpani pada seluruh kuadran abdomen

• Akral hangat, CRT < 2 detik, ruam (-), jejas (-)

Ekstremitas
Pemeriksaan Neurologis
• M. masseter dan temporalis baik, sensorik wajah
N.V • V1/V2/V3 baik

• Wajah simetris, ekspresi wajah termasuk


N. VII
mengangkat alis, menutup mata baik

• Lidah dan uvula di tengah pada cavum oris,


deviasi (-) gerakan lidah dan uvula baik, deviasi
N. IX, X,
XII saat gerakan (-)
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Kelainan kongenital - -
Prearikula Radang dan tumor - -
Trauma - -
Kelainan kongenital - -
Aurikula Radang dan tumor - -
Trauma - -
Edema - -
Hiperemis - -
Nyeri tekan - -
Retroaurikula
Sikatriks - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Kelainan Kongenital
- -
Kulit
Normal, tenang Normal, tenang
Sekret
- -
Serumen
Canalis Acustikus + +
Edema
Externa - -
Jaringan granulasi
- -
Massa
- -
Kolesteatoma
- -
Warna Jernih, transparan Jernih, transparan +
Intak + +
Membrana Timpani
Cahaya + +
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra
Bentuk dan Simetris, Simetris,
Keadaan Luar
Ukuran normal normal
Mukosa Tidak Tidak
Hiperemis Hiperemis
Sekret - -
Krusta - -
Concha inferior Tidak Tidak
Hiperemis hiperemis
Septum Deviasi (-) Deviasi (-)
Rhinoskopi Polip/tumor - -
anterior Pasase udara Lancar Lancar
-
Bagian Kelainan Keterangan
Mukosa mulut Licin, tenang, hipermis (-)
Lidah Normal
Palatum molle Normal
Mulut Gigi geligi 87654321 12345678
87654321 12345678
Uvula Normal

Tonsil
Mukosa Hiperemis
Besar T4/T4
Kripta +
Detritus +
Perlengketan -
Mukosa Hiperemis
Faring Granulasi -
Post nasal drip -
Bentuk :
Simestris Parase N. Kranialis:
-
• Seorang perempuan 21 tahun, datang ke poliklinik
THT RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dengan
keluhan nyeri pada tenggorokan yang dirasakan
sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan nyeri membuat
pasien sulit makan. Tenggorokan terasa bengkak
dan nyeri saat menelan. Sebelum merasa nyeri
tenggorokan, pasien mengaku makan makanan
pedas berminyak serta es.
• Pasien sudah sejak bulan Mei tahun 2018 memiliki
keluhan dengan amandelnya. Amandel kerap nyeri
jika pasien terlalu banyak makan makanan yang
pedas, berminyak dan minum minuman dingin.
Dalam tahun ini sudah kambuh 4 kali.
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : Compos Mentis (GCS15)
• Tanda Vital
▫ Tekanan Darah : 110/ 70 mmHg
▫ Nadi : 88 x/menit
▫ Respirasi : 18 x/menit
▫ Suhu : 36,9 oC

Status Lokalis :
• ADS : Fungsi ADS dalam batas
normal
• CN : Tidak ditemukan kelainan
• NPOP : Mukosa hiperemis, tonsil T4/T4
kripta (+)
• MF : Tidak ditemukan kelainan
• Leher : Tidak ditemukan kelainan
Diagnosa Banding:
Tonsilitis kronik Diagnosis Kerja
Faringitis Tonsilitis Kronik
Usulan Pemeriksaan
Kultur bakteri
Tatalaksana

Non-medikamentosa
Tidak boleh mengkonsumsi es, Medikamentosa
gorengan, dan makanan yang pedas Antibiotik
Menjaga kebersihan mulut Analgesik
Mengobati saat batuk dan pilek Kortikosteroid
Makan makanan yang lembut
Pembahasan
Anamnesis

Nyeri tenggorokan  kesulitan makan


Tenggorokan terasa bengkak dan terasa myeri ketika menelan makanan (odinofagia)

Riwayat amandel sejak 5 bulan lalu

Terasa nyeri bila makan banyak makanan pedas, berminyak dan minuman dingin

Pemeriksaan Fisik

Mukosa faring hiperemis, tonsil T4/T4, kripta (+), detritus (+)


 Tonsilitis Kronik
• Peradangan tonsil
• Dapat terjadi pada semua umur
• Gejala awal: rasa kering di tenggorok  rasa nyeri
tenggorok dan nyeri saat menelan. Makin lama rasa nyeri
ini semakin bertambah nyeri sehingga sulit menelan.
Nyeri hebat ini dapat menyebar sebagai referred pain ke
Tonsilitis sendi-sendi dan telinga. Keluhan lainnya berupa demam,
rasa nyeri kepala, badan lesu dan nafsu makan berkurang
sering menyertai pasien tonsilitis akut. Suara pasien
terdengar seperti orang yang mulutnya penuh terisi
makanan panas (plummy voice), mulut berbau dan ludah
menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang
hebat (ptialismus).
Pemeriksaan tonsilitis ditemukan : tonsil yang
membesar, hiperemis dan terdapat detritus yang
tersebar pada permukaan tonsil.
• Mengatasi keluhan nyeri tenggorokan dan nyeri menelan saat makanan.
Analgesik

• Spektrum luas: efektik untuk bakteri gram positif dan gram negatif.
Antibiotik

• Mengurangi proses peradangan pada tonsillitis


Kortiko-
sterodi

• Hipertrofi tonsil grade T4/T4


• Kesulitian menelan dan bicara.
Tonsilek- • cukup sering mengalami kekambuhan.
tomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai