Anda di halaman 1dari 4

LIKEN SIMPLEK

No. :
Dokumen
No. :
SOP Revisi
Tgl. :
Terbit
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS
KECAMATAN Titin Herdiana,SKM
PONTIANAK NIP. 19800222 200312 2 007
BARAT

1. Pengertian Liken simpleks kronik atau yang sering disebut juga dengan neurodermatitis
sirkumkripta adalah kelainan kulit berupa peradangan kronis, sangat gatal
berbentuk sirkumskrip dengan tanda berupa kulit tebal dan menonjol
menyerupai kulit batang kayu akibat garukan dan gosokan yang berulang-ulang.
Penyebab kelainan ini belum diketahui. Prevalensi tertinggi penyakit ini pada
orang yang berusia 30-50 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria
2. Tujuan Sebagai acuan agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan
yang tepat pada pasien status liken simplek
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat Nomor :
440 / / Perum I/ 2018 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Medis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktis Klinis Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal sekali pada kulit, tidak terus menerus,
namun dirasakan terutama malam hari atau waktu tidak sibuk. Bila terasa gatal,
sulit ditahan bahkan hingga harus digaruk sampai luka baru gatal hilang untuk
sementara.

Faktor Risiko
Wanita lebih sering ditemukan dibandingkan pria, dengan puncak insidens 30-
50 tahun.

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
1. Lesi biasanya tunggal, namun dapat lebih dari satu.
2. Dapat terletak dimana saja yang mudah dicapai tangan. Biasanya terdapat di
daerah tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, kulit kepala, paha
bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva.
3. Awalnya lesi berupa eritema dan edema atau kelompok papul, kemudian
karena garukan berulang, bagian tengah menebal, kering, berskuama serta
pinggirnya mengalami hiperpigmentasi. Bentuk umumnya lonjong, mulai dari
lentikular sampai plakat.

Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan

3. Petugas melakukan penegakan diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding Dermatitis atopik, Dermatitis kontak, Liken planus,
Dermatitis numularis

4. Petugas menentukan ada dan tidaknya komplikasi


Komplikasi pada liken simplek adalah infeksi bakteri pada kulit, perubahan
warna kulit dan bekas luka yang permanen.

5. Petugas menyusun rencana penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Pasien disarankan agar tidak terus menerus menggaruk lesi saat gatal, serta
mungkin perlu dilakukan konsultasi dengan psikiatri.
2. Prinsip pengobatan yaitu mengupayakan agar penderita tidak terus
menggaruk karena gatal, dengan pemberian:
a. Antipruritus: antihistamin dengan efek sedatif, seperti hidroksisin 10-50 mg
setiap 4 jam, difenhidramin 25-50 mg setiap 4-6 jam (maksimal 300 mg/hari),
atau klorfeniramin maleat (CTM) 4 mg setiap 4-6 jam (maksimal 24 mg/hari). b.
Glukokortikoid topikal, antara lain: betametason dipropionat salep/krim 0,05%
1-3 kali sehari, metilprednisolon aseponat salep/krim 0,1% 1-2 kali sehari, atau
mometason furoat salep/krim 0,1% 1 kali sehari. Glukokortikoid dapat
dikombinasi dengan tar untuk efek antiinflamasi.

6. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi


1. Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan penanganannya.
2. Menyarankan pasien untuk melakukan konsultasi dengan psikiatri dan
mencari kemungkinan penyakit lain yang mendasari penyakit ini.

7. Petugas menetapkan Kriteria Rujukan


Rujukan dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi penyebab lain yang
mendasari penyakit dengan berkonsultasi kepada psikiatri atau dokter spesialis
kulit.

8. Petugas menentukan Prognosis


Prognosis pada umumnya bonam, namun quo ad sanationamnya adalah dubia ad
bonam
6. Diagram Alir Petugas melakukan Petugas melakukan Petugas melakukan
anamnesis pasien pemeriksaan fisik penegakan diagnosis

Petugas menyusun rencana


Petugas memberikan Petugas memperkirakan
penatalaksanaan
konseling dan edukasi komprehensif komplikasi

Petugas menetapkan kriteria


rujukan Petugas menentukan
prognosis
7. Dokumen Terkait  Rekam Medis
 Inform Concent
8. Unit Terkait  BP UMUM, UGD, MTBS

9. Rekaman Historis Perubahan


No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
1 Perubahan format SOP yang tidak lagi menggunakan diagram Januari 2019

PENATALAKSANAAN LIKEN SIMPLEK


No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD PUSKESMAS
TILIK Halaman : 1/1
KECAMATAN
PONTIANAK BARAT
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
(Subjective)
2 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan
penunjang sederhana (Objective)
3 Apakah Petugas melakukan penegakan diagnosis
(Assessment)
4 Apakah Petugas menentukan ada dan tidaknya komplikasi
5 Apakah Petugas menyusun rencana penatalaksanaan
komprehensif (Plan)
6 Apakah Petugas memberikan konseling dan edukasi
7 Apakah Petugas menetapkan kriteria rujukan
8 Apakah Petugas menentukan prognosis

CR = ……% Pontianak……
Pelaksana /Auditor

(…………………..)

Anda mungkin juga menyukai