Analgesi
Relaksasi
Obat Pelumpuh Otot
Non-
Depolarisasi depolarisasi
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi Kontraksi Otot
Obat pelumpuh otot Depolarisasi
1. Succinycholine
Mekanisme kerja
Berikatan dengan reseptor asetilkolin sehingga
memicu depolarisasi terus menerus.
Dosis
Dewasa : 1-1,5 mg/kgBB (1 menit)
Neonatus : dosis lebih dari 1,5 mg/kgBB
Indikasi
Pasien dengan potensi aspirasi, pengelolaan spasme
laring serta tindakan kejang listrik dan bronkospasme
Kontraindikasi
Pasien dengan trauma tembus mata, luka bakar,
trauma masif, stroke, parkinson dan tetanus
Efek samping
Fasikulasi, spasme otot, mialgia, reaksi alergi,
peningkatan intraokuler, peningkatan intrakranial,
peningkatan intragastrik.
Obat pelumpuh otot Non-Depolarisasi
Long acting ●
Pancuronium
Intermediat ●
●
Atracurium
Rocuronium
e acting ●
Vecuronium
Short acting ●
Mivacurium
Mekanisme kerja
Menghambat asetilkolin berikatan dengan reseptor
sehingga tidak terjadi depolarisasi
Klasifikasi Pelumpuh Otot non-
Depolarisasi
Golongan benzilisoquinolinium
1. Atracurium
2. Mivacurium
Golongan Aminosteroid
3. Pancuronium
4. Rocunonium
5. Vecuronium
Atracurium
Mekanisme
Metabolisme
kerja
Dosis
dewasa :
• Intubasi 0,5 – 0,6 mg/kgBB 30-60 detik
• Inkremental 0,1 mg/kgBB setiap 10-20 menit
• infus : 5-10 µg/kg/menit
Indikasi
Fasilitasi intubasi Endotrakeal, relaksasi otot rangka
selama operasi
Kontraindikasi
Asma berat, hipersensitivitas, penggunaan obat
pelepasan histamin
Efek Samping
Bronkospasme, Hipotensi, Reaksi anafilaktik,
tanda-tanda hipersensitivitas.
Kontraindikasi
Hypersensitivitas
Efek samping
Hipotensi , bronkospasme, tanda-tanda
hipersensitivitas
Metabolisme dan
Dosis
ekskresi
Indikasi
Fasilitasi intubasi endotrakea, relaksasi otot
rangka selama operasi
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap pancuronium bromida,
pasien dengan penyakit paru obstruktif, gangguan
ginjal.
Hati-hati pada pasien geriatri
Efek samping
Reaksi anafilaktik, bronkospasme, hipertensi dan
takikardi.
Contoh nama obat yang ada di Indonesia adalah
Pavulon
Vecuronium
Indikasi
Fasilitas intubasi endotrakea, relaksasi otot dalam
operasi
Kontraindikasi
Hipersensitivitas, digunakan hati-hati pada pasien
dengan gagal hati dan sirosis
Efek samping
Bronkospasme, hipotensi, sinus takikardi, eritema,
urtikaria, pruritus dan ruam kulit.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas, digunakan hati-hati pada pasien
dengan kelainan elektrolit, hipertermia, syok, luka
bakar yang luas
Efek samping
Hipotensi, reaksi anafilaktik, ruam, pruritus,
bronkospasme dan mengi
Contoh nama obat yang ada di Indonesia adalah
Rocuron dan Esmeron
TERIMA KASIH