Anda di halaman 1dari 29

VIRAL EXANTHEMA

Disusun oleh :
Elis Isroyati Diniyah 122810038
XIV-L
Pembimbing:
dr. Frista Martha Rahayu., Sp.DV

SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RSUD WALED KEBUPATEN CIREBON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA
GUNUNG JATI CIREBON
2023

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN│ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
KLASIFIKASI
Penyakit viral eksantema adalah suatu penyakit yang bermanifestasi
sebagai ruam atau erupsi difus pada kulit yang berhubungan dengan
penyakit sistemik yang disebabkan oleh infeksi virus.

Gambaran eritema maculopapular


• Measles atau campak atau
rubeola
• Rubella
• Roseola infantum
Gambaran erupsi papulovesicular
• Varicella
• Hand foot mouth disease

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Varicella
Definisi
Penyakit atau infeksi akut primer disebabkan oleh virus varicela zoaster yang
menyerang kulit dan mukosa.

Etiologi
Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili human (alpha) herpes virus. Virus
terdiri atas genome DNA double-stranded, tertutup inti yang mengandung protein
dan dibungkus oleh glikoprotein.

Transmisi
Penyakit menular biasanya pada anak-anak melalui droplet dan kontak langsung.

Masa inkubasi 14-21 hari, meningkat pada musim dingin dan musim semi
Gejala Klinis
 Gejala Prodromal pasien dapat mengeluh
demam, malaise, sakit kepala. Sebelum
timbul ruam
 Ruam kulit muncul mulai dari wajah, scalp
dan menyebar ke seluruh tubuh 
sentrifugal (sentral ke preifer)
 UKK: makula eritematosa, vesikel
“dewdrop on rose petal appearance”,
pustule, krusta, hipo/hiperpigmentasi
 Selaput lendir sering terkena pada mulut,
konjungtiva palpebra, membrane mukosa
(orofaring, palatum, tonsil ulserasi)
 Telapak tangan dan kaki dapat terkena
Pemeriksaan Penunjang
Tzank test  sel datia berinti banyak

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Tatalaksana
Topikal
• Lesi vesicular ; diberi bedar agar vesikel tidak pecah
• Vasikel yang sudah pecah/krusta’ salep antibiotic
Sistemik
• Varisela neonatal : Asiklovir intravena 10mg/KgBB tiap 8 jam
(10 hari)
• Anak (2-18 tahun) : Asiklovir 20mg/KgBB tiap 8 jam (5 hari)
• Dewasa (tanpa komplikasi): asiklovir 5 x 800mg 7-10 hari
• Dewasa immunocompromise: asiklovir intravena 10 mg/kgbb
tiap 8 jam 7-10 haru.
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Hand Foot Mouth Disease
Definisi
Hand Foot Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit virus umum
yang biasanya menyerang bayi dan anak-anak.
Infeksi biasanya melibatkan tangan, kaki, mulut, dan kadang-kadang
alat kelamin dan bokong.

Etiologi
HFMD adalah disebabkan oleh sejumlah enterovirus nonpolio, termasuk virus
coxsackie A5, A7, A9, A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus, dan enterovirus
lainnya. 
Yang paling penyebab umum adalah coxsackie A16 dan enterovirus
Patofisiologi

• Penyebaran enterovirus manusia dimediasi oleh


masuknya virus dari gastrointestinal atau saluran
pernapasan atas dari host yang terinfeksi.
• Pasien cenderung paling menular pada minggu pertama
penyakit, dengan masa inkubasi berkisar antara 3
sampai 6 hari. 
• Setelah tertelan, virus bereplikasi di jaringan limfoid
usus bagian bawah dan faring dan menyebar ke kelenjar
getah bening regional. Ini dapat menyebar ke beberapa
organ, termasuk sistem saraf pusat, jantung, hati, dan
kulit.
Gejala klinis
Setelah fase inkubasi 3-6 hari
Pasien dapat mengeluh demam ringan, malaise, sakit perut, dan
gejala saluran pernapasan bagian atas.

Lesi oral yang menyakitkan. Lesi dapat ditemukan di lidah, mukosa


bukal, palatum durum, dan, orofaring. Lesi mulai sebagai makula dan
papula eritem yang berkembang menjadi vesikel 4-8 mm dengan
eritema di sekitarnya
Gejala klinis
• Lesi perifer muncul segera setelah lesi oral. 
• Lesi paling sering terjadi pada telapak tangan, sisi tangan dan
kaki, bokong. 
• Lesi berkembang dengan cara yang sama seperti lesi oral,
dimulai sebagai makula eritem yang menjadi oval, elips atau
segitiga vesikel dengan lingkaran cahaya merah di sekitarnya
Tatalaksana
• Penyakit HFMD akan sembuh dalam 7 sampai 10 hari. 
• Pengobatan utamanya adalah suportif. 
• Memastikan pasien tetap terhidrasi dengan baik 
• Pemberian IgG secara intravena
Measles
Definis
Campak, atau rubeola, adalah penyakit yang sangat menular dengan distribusi di
seluruh dunia yang tetap menjadi penyebab kematian paling utama yang dapat
dicegah dengan vaksin
Penularan campak terjadi dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan dan
melalui transmisi udara dari inti tetesan aerosol di area tertutup hingga 2 jam
setelah seseorang dengan campak menduduki daerah tersebut

Etiologi
• Paramyxovirus dari genus Morbilivirus
• RNA untai tunggal
• Protein F untuk fusi, Protein H untuk hemaglutinin
Measles
Definis
Campak, atau rubeola, adalah penyakit yang sangat menular dengan distribusi di
seluruh dunia yang tetap menjadi penyebab kematian paling utama yang dapat
dicegah dengan vaksin
Penularan campak terjadi dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan dan
melalui transmisi udara dari inti tetesan aerosol di area tertutup hingga 2 jam
setelah seseorang dengan campak menduduki daerah tersebut

Etiologi
• Paramyxovirus dari genus Morbilivirus
• RNA untai tunggal
• Protein F untuk fusi, Protein H untuk hemaglutinin
Patofisiologi

Tempat utama infeksi adalah makrofag alveolus atau sel


dendritic. 
Ditularkan melalui airborne  Virus replikasi di jaringan
paru selama 2-3 hari  Virus campak menyebar ke jaringan
limfoid diikuti viremia oleh infeksi sistemik  Viremia
kedua terjadi 5-7 hari  Limfosit dan seldendritik terinfeksi
dan bermigrasi ke subepitel dan menularkan ke sel epitel.
Patofisiologi
Gejala Klinis

• Masa Inkubasi campak sejak terpapar


hingga timbul gejala prodromal rata-rata 8-12 hari.
• Gejala Prodromal berlangsung 4 hari

(demam 40,5°C, malaise, konjungtivitis, coryza, dan batuk)


• UKK: Bintik kolpik dimulai sebagai
makula kecil berwarna merah cerah
yang memiliki warna biru 1-2 mm
dengan bintik putih di dalamnya.
Mereka biasanya terlihat di mukosa bukal
dekat molar kedua.
Gejala klinis
• Eksantema: macula eritema, nonpruritus dan papul yang dimulai didahi dan
dibelakang telingan
• Ruam berkembang cepat ke leher, batang tubuh dan ekstremitas (tangan dan kaki).
• Lesi dapat menyatu, puncak ruam biasanya dalam 3hari dan mulai menghilang
dalam 4-5 hari
Tatalaksana
Lini Pertama
Supportive care : hidrasi
Vitamin A
 6 bulan ( ½ kapsul biru) 50.000 IU
 6-11 bula (1 kapsul biru) 100.000 IU
 12 bulan – 5 tahun (1 kapsul merah) 200.000 Iu
Vaksin Measles : usia 9 bulan
Lini Kedua
Ribavirin

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Rubella
Definis
Penyakit yang ditandai dengan ruam disertai demam ringan, nyeri sendi, dan
faringitis. Memuncak pada musim dingin dan menginfeksi anak usia 5-9 tahun

Etiologi
Famili togaviridae dan genus rubivirus
RNA rantai positif

Transmisi
Kontak langsung (kulit) dan kongenital

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Patofisiologi

Rubella ditularkan melalui tetesan secret nasofaring


Virus bereplikasi pada saluran pernafasan bagian atas dan limfoid
nasofaring  Virus menyebar ke kelenjar getah bening regional 

Rubella dapat ditularkan melalui rute transplasenta dari ibu ke anak.


Anak dengan rubella kongenital dapat menghilangkan virus melalui
urin dan sekresi nasofaring

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Gejala Klinis

• Masa Inkubasi adalah sekitar 12 – 23 hari.


• Prodromal ditandai dengan demam ringan,
mialgia, sakit kepala, konjungtivitis, rinitis,
batuk, sakit tenggorokan, dan limfadenopati
• Eksantema terjadi 14-17 hari setelah paparan
• Makula eritem dan papula (wajah)  leher,
batang tubuh, dan ekstremitas.
• Ruam biasanya mulai menghilang dalam 2-3
hari, tidak seperti rubeola, yang bisa lebih
persisten.
• Umumnya pada batang tubuh konfluen,
ekstremitas diskrit.

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
PP dan Patalaksanaan

Pemeriksaan Penunjang
Tes serologi atau PCR

Tatalaksana
1. Vaksinasi Rubella  Bersama vaksin
measles usia 9 bulan atau measles dan
mumps usia 18 bulan. Dosis kedua usia
5-7 tahun
2. Terapi supportif atau symptom

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Roseola Infantum
Definisi
Roseola infantum juga dikenal sebagai exanthema subitum atau penyakit
keenam, biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6 - 12 bulan. 90% kasus
terjadi pada anak-anak di bawah dua tahun.

Etiologi
• Kelompok betaherpesvirus keluarga Herpesviridae
• DNA untai ganda linier

Transmisi
• Melalui air liur dan tetesan pernafasan
• Memuncak pada musim semi dan musim gugur
• Lebih sering pada usia 12 bulan dan 24 bulan

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Patofisiologi

HHV-6 paling sering bereplikasi di leuosit dan kelenjar ludah,


ditularkan melalui airborne  HHV-6 bereplikasi di leukosit dan
kelenjar ludah selama infeksi primer sehingga ada dalam air liur
 HHV-6 terlibat dalam proses fusi: Nukleokapsid diangkut
melalui sitoplasma, dan genom DNA virus dilepaskan ke dalam
nukleoplasma di kompleks pori nukleus.

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Gejala Klinis

• Demam tinggi > 40c, malaise, konjungtivitis, orbitaledema, radangn


membrane timpani, anoreksi, diare, batuk
• UKK: ruam khas roseola pada anak-anak; macula eritema atau papul 2-5mm,
distribusi di leher dan batang tubuh, kadang wajah dan ekstremitas proksimal

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Gejala klinis

Bintik uvulopalatoglosal juga disebut sebagai bintik Nagayama, adalah papula eritematosa
yang ditemukan pada langit-langit lunak dan uvula yang terlihat pada dua pertiga pasien.

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
Tatalaksana

• Sebagian besar kasus roseola ringan dam sembuh sendiri


• Pengobatan suportif (istirahat, hidrasi dan antipiretik untuk demam)
• Mencegah penularan dengan mencuci tangan

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2023
TERIMA KASIH

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN │ FK UGJ │ RSUD WALED │ KABUPATEN CIREBON │ 2022

Anda mungkin juga menyukai