Anda di halaman 1dari 33

GAGAL JANTUNG

Pembimbing: dr. Rini Istisakinah, Sp. JP., FIHA

Disusun Oleh:
Syaffira Salsabila Rahayu (122810140)
Zabella Silviana Dwi Cahyani (122810150)
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2022
Definisi Gagal Jantung?

Gagal jantung dapat diartikan sebagai abnormalitas dari


fungsi struktural jantung atau sebagai kegagalan jantung
dalam mendistribusikan oksigen sesuai dengan yang
dibutuhkan pada metabolisme jaringan, meskipun
tekanan pengisian normal atau adanya peningkatan
tekanan pengisian
Epidemiologi
• Saat ini, kejadian HF di Eropa sekitar 3/1000 orang-tahun (semua
kelompok umur) atau sekitar 5/1000 orang-tahun pada orang dewasa.
• Berdasarkan Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS 2018) prevalensi
penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua
umur pada tahun 2018 sebanyak 1,5 %,
FAKTOR RESIKO
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• Definisi gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang berkurang, fraksi ejeksi yang sedikit berkurang dan
fraksi ejeksi yang dipertahankan 

• HFrEF (Reduced) = gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi


HFmrEF (Mildly Reduced) = gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang sedikit berkurang
• HFpEF (Preserved) = gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang dipertahankan;
LV = ventrikel kiri
LVEF = fraksi ejeksi ventrikel kiri. 
GAGAL JANTUNG AKUT

• Gagal jantung akut adalah istilah yang


digunakan untuk mendeskripsikan kejadian
atau perubahan yang cepat dari tanda dan
gejala gagal jantung. Kondisi ini mengancam
kehidupan dan harus segera ditangani, dan
biasanya berujung pada hospitalisasi. 
• Gagal jantung akut dibagi 2 : yang baru
terjadi pertama kali (de novo) dan ADHF
(Acute Decompensated Heart Failure) atau
perburukan tiba-tiba dari pasien dengan
gagal jantung kronik. 
KRITERIA
GAGAL
JANTUNG
KRITERIA
GAGAL
JANTUNG
DIAGNOSTIK
GAGAL
JANTUNG
20
TATALAKSANA
Nonfarmakologi:
• Ketaatan pasien untuk berobat dapat mempengaruhi morbiditas, mortalitas dan kualitas hidup pasien.
Berdasarkan literatur, hanya 20-60% pasien yang taat pada terapi farmakologi maupun non-farmakologi.
• Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika terdapat kenaikan berat badan > 2 kg dalam 3
hari, pasien harus menaikan dosis diuretik
• Restriksi cairan 900 ml–1,2 liter/hari (sesuai berat badan) dipertimbangkan terutama pada pasien dengan
gejala berat yang disertai hiponatremia.
• Pengurangan berat badan pasien obesitas dengan gagal jantung dipertimbangkan untuk mencegah
perburukan gagal jantung, mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup
• Latihan fisik direkomendasikan pada semua pasien gagal jantung kronik stabil
26
27
Daftar Pustaka

1. Setiati S, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI Jilid II. Interna Publishing ; Jakarta : 2014
2. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung.
3. Edisi I ; 2020 McMurray, J.J.V., Adamopoulos, S., Anker, S.D., Auricchio, A., Bohm, M., Dickstein,
K., et al (2012). ESC Guidelines For The Diagnosis And Treatment Of Acute And Chronic Heart
Failure 2012 : The Task Force ForThe Diagnosis And Treatment Of Acute And Chronic Heart
Failure 2012 Of The European Society Of Cardiology

10
Thank You

10

Anda mungkin juga menyukai