PENYAKIT ADHF
Disusun Oleh:
dr. Fitri Rodiyati.S
Kepala Puskesmas:
dr. Kristina Br. Ginting
morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Di
Indonesia, usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding Eropa dan Amerika disertai
dengan tampilan klinis yang lebih berat.1 Prevalensi dari gagal jantung sendiri semakin
meningkat karena pasien yang mengalami kerusakan jantung yang bersifat akut dapat berlanjut
menjadi gagal jantung kronik. World Health Organization (WHO) menggambarkan bahwa
meningkatnya jumlah penyakit gagal jantung di dunia, termasuk Asia diakibatkan oleh
meningkatnya angka perokok, tingkat obesitas, dislipidemia, dan diabetes. Angka kejadian gagal
jantung meningkat juga seiring dengan bertambahnya usia.2,3 Menurut studi yang dilakukan
Framingham, insiden tahunan pada laki–laki dengan gagal jantung (per 1000 kejadian)
meningkat dari 3 pada usia 50 - 59 tahun menjadi 27 pada usia 80 – 89 tahun, sementara wanita
memiliki insiden gagal jantung yang relatif lebih rendah dibanding pada laki–laki (wanita
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas
dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Di
Indonesia, usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding Eropa dan Amerika disertai
dengan tampilan klinis yang lebih berat.1 Prevalensi dari gagal jantung sendiri semakin
meningkat karena pasien yang mengalami kerusakan jantung yang bersifat akut dapat berlanjut
menjadi gagal jantung kronik. World Health Organization (WHO) menggambarkan bahwa
meningkatnya jumlah penyakit gagal jantung di dunia, termasuk Asia diakibatkan oleh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gagal jantung dapat didefinisikan sebagai abnormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang
menyebabkan kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Gagal
jantung akut adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan kejadian atau perubahan
yang cepat dari tanda dan gejala gagal jantung. Kondisi ini mengancam kehidupan dan harus
ditangani dengan segera, dan biasanya berujung pada hospitalisasi. Ada 2 jenis persentasi gagal
jantung akut, yaitu gagal jantung akut yang baru terjadi pertama kali (de novo) dan gagal jantung
dekompensasi akut pada gagal jantung kronis yang sebelumnya stabil. Penyebab tersering dari
gagal jantung akut adalah hipervolume atau hipertensi pada pasien dengan HFPEF. Gagal
jantung dengan penurunan fungsi sistolik (fraksi ejeksi) dan gangguan fungsi diastolik saja
namun fungsi sistolik (fraksi ejeksi) yang normal, yang selanjutnya akan disebut sebagai Heart
Failure with Reduced Ejection Fraction (HFREF) dan Heart Failure with Preserved Ejection
Fraction (HFPEF). Selain itu, myocardial remodeling juga akan berlanjut dan menimbulkan
sindrom klinis gagal jantungSecara klinis, gagal jantung merupakan kumpulan gejala yang
kompleks dimana seseorang memiliki tampilan berupa: gejala gagal jantung; tanda khas gagal
jantung dan adanya bukti obyektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat tabel
di bawah ini.
Gagal Jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan tampilan:
Gejala khas gagal jantung: sesak nafas saat istirahat atau aktivitas, kelelahan, edema tungkai
DAN
Tanda khas gagal jantung: Takikardia, takipnue, romki paru, efusi pleura, peningkatan vena
DAN
Tanda objektif gangguan struktur atau fungsional jantung saat istirahat, kardiomegali, suara
konsentrasi natriuuretik.
Tabel 1. Gejala dan Tanda Gagal Jantung Disadur dari ESC Guidelines for the diagnosis and
- Komplikasi mekanis pada sindrom koroner akut (ruptur septum intravetrikuler, akut
- Krisis hipertensi
- Diseksi aorta
- Tamponade jantung
- Kardiomiopati peripartum
Keadaan yang menyebabkan gagal jantung yang tidak terlalu cepat
KLASIFIKASI
Gagal jantung di jabarkan melalui dua kategori yakni kelainan struktural jantung atau
berdasarkan gejala yang berkaitan dengan kapasitas fungsional dari New York Heart Association
(NYHA).
Klasifikasi gagal jantung akut berdasarkan pada terdapat atau tidaknya tanda dan gejala kongesti
Penilaian klinis yang teliti diperlukan untuk mengetahui penyebab dari gagal jantung, karena
meskipun terapi gagal jantung umumnya sama untuk sebagain besar diperlukan dan mungkin
Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan elektrokardiogram harus dikerjakan pada semua pasien diduga gagal jantung.
Abnormalitas EKG sering dijumpai pada gagal jantung. Abnormalitas EKG memiliki nilai
prediktif yang kecil dalam mendiagnosis gagal jantung. Jika EKG normal, diagnosis gagal
Foto toraks
merupakan komponen penting dalam diagnosis gagal jantung. Foto toraks dapat mendeteksi
kardiomegali, kongesti paru, efusi pleura, dan dapat mendeteksi penyakit atau infeksi paru yang
menyebabkan atau memperberat sesak nafas (Tabel 3.5). Kardiomegali dapat tidak ditemukan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin pada pasien diduga gagal jantung adalah darah perifer lengkap
(hemoglobin, leukosit, trombosit), elektrolit, glukosa, tes fungsi hepar, dan urinalisa.
Pemeriksaan tambahan lain dipertimbangkan sesuai gambaran klinis. Gangguan hematologi atau
elektrolit yang bermakna jarang dijumpai pada pasien dengan gejala ringan sampai sedang yang
belum diberikan terapi, meskipun anemia ringan, hiponatremia, hiperkalemia dan penurunan
fungsi ginjal sering dijumpai terutama pada pasien dengan terapi menggunakan diuretik dan/ atau
ACE-I (angiotensin converting enzyme inhibitor), ARB (angiotensin receptor blocker), ARNI
ejection fraction) mendiagnosis gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal. Diagnosis harus
- Fungsi sistolik ventrikel kiri normal atau sedikit terganggu (fraksi ejeksi > 45 -50%)
- Terdapat bukti disfungsi diastolik (relaksasi ventrikel kiri abnormal / kekakuan diastolik)
NON-FARMAKOLOGI
- Pemantauan berat badan mandiri Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika
terdapat kenaikan berat badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikan dosis diuretik
- Asupan cairan Restriksi cairan 900 ml–1,2 liter/hari (sesuai berat badan)
dipertimbangkan terutama pada pasien dengan gejala berat yang disertai hiponatremia.
Restriksi cairan rutin pada semua pasien dengan gejala ringan sampai sedang tidak
FARMAKOLOGIS
DAFTAR PUSTAKA
1. Siswanto BB, Hersunarti N, Erwinanto, Barack R, Pratikto RS, Nauli SE, Lubis AC. 2015.
Pedoman Tata Laksana Gagal Jantung: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
Jakarta: PP PERKI.
2. Go AS, Mozaffarian D, Roger VL, Benjamin EJ, Berry JD, et al. Heart disease and stroke
statistics – 2013 update: a report from the American Heart Asociation. Circulation. 2013;127:e6–
e245.
3. McMurray JJ, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC guidelines for the diagnosis and treatment
of acute and chronic heart failure 2012: the Task Force for the diagnosis and treatment of acute
and chronic heart failure 2012 of the European Society of Cardiology. Developed in collaboration
with the Heart Failure Association of the ESC (HFA). Eur J Heart Fail 2012; 14:803 – 869.
4. Ho KK, Pinsky JL, Kannel WB, Levy D. The epidemiology of heart failure: The Framingham
5. Mazurek JA, Jessup M. Understaning Heart Failure. Card Electrophysiol Clin 7 (2015) 557–575.
Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, et al. 2013 ACCF/AHA guideline for the management of heart
6. Oxford Centre for Evidence-Based Medicine 2011 Levels of Evidence. Diunduh dari:
http://www.cebm.net/index. aspx?p=5653.
7. Dickstein K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment
PERTANYAAN
1. Apa itu gagal jantung ?
Jawaban : gagal jantung, atau dikenal juga sebagai gagal jantung kongestif,
adalah istilah medis yang merujuk pada kondisi saat otot jantung tidak bisa
memompa darah dengan baik.
2. Apa saja yang dapat menyebabkan gagal jantung ?
Jawaban :banyak sekali penyakit yang dapat menimbulkan gagal jantung, hampir seluruh
penyakit jantung yang bila tidak ditatalaksana dengan baik akan menyebabkan gagal
jantung, yakni hipertensi, penyakit jantung koroner, kelainan katup dll.
3. Seberapa sering gagal jantung di jumpai ?
Jawaban :
Sebuah studi melaporkan bahwa jumlah penderita gagal jantung di amerika serikat
mencapai 6 juta jiwa dan lebih dari 23 juta di seluruh dunia pada tahun 2013.
4. Apa saja gejala dan tanda gagal jantung :
Jawaban : gejala bervariasi yakni : sesak nafas, lelah beraktifitas, berdebar dll
5. Bagaimana olahraga yang baik bagi pasien gagal jantung ?
Jawaban: pola makan yang baik pada penderita penyakit jantung, rekomendasikan panduan nutrisi
pada penderita penyakit jantung oleh aha: disimpulkan bahwa dengan diet mengurangi asam
lemak jenuh dan mengganti nya dengan asam lemak tidak jenuh maka akan menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular. Pasien-pasien dengan penyakit kardiovaskuler pada umumnya dianggap
berisiko tinggi untuk berpartisipasi dalam program latihan fisik. Tapi dengan supervisi dan
stratifikasi yang baik, risiko tersebut dapat diminimalisir. Secara ringkas, latihan fisik yang
disarankan pada penderita penyakit kardiovaskular terdiri dari 5 parameter: frekuensi
4-7x/minggu, intensitas moderat, waktu min 20-30 menit, lebih optimal bertahap 45-60 mnt,
modalitas: endurance, continous: berjalan kaki,jogging, bersepeda, berenang, mendayung, progresi:
dinaikkan bertahap dalam waktu 3-6 bln.
DOKUMENTASI PENYULUHAN :
ABSEN PENYULUHAN :
1. 0000040553425 DRA. RINI TRIA
2. 0000072529413 SADIKAN
3. 0000072599308 WIWI
4. 0000073318814 SRI PRAPTINI
5. 0000491065097 SAREM
6. 0000491450084 IIN NURLELA
7. 0001291420372 NADILA NUR FAUZIAH
8. 00011720045181 RIA SEPTIANI
9. 0001720045181 ALVINA BAHIROH
10. 0001768758827 SUBANDI
11. 0002051267411 NIDAUL KHASANAH
12. 0002102845858 HAMJAH
13. 002141652501 SAPRONIH
14. 0002245187485 SUHERMANTO
15. 0002514954339 ROSIM
16. 0002515286575 MARNI
17. 0002515921086 SURAMI
18. 0002515932347 RENDI AZHARI
19. 0003046182489 RANI SORAYA
20. 0002942048518 WAHYU CANDRA