M.Fajrir Halim
(71220891044)
LATAR BELAKANG
KONGESTIF
Secara klinis, gagal jantung merupakan gejala
yang kompleks dimana seseorang memiliki
tampilan berupa; gejala gagal jantung, tanda khas
gagal jantung dan adanya bukti objektif dari
gangguan struktur atau fungsi jantung saat
istirahat
ETIOLOGI
TANDA KHAS
Takikardia, takipnea, ronkhi paru, efusi pleura, peningkatan
tekanan vena jugularis, edema perifer, hepatomegali
• Stadium A. Memiliki resiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung. Tidak terdapat
gangguan struktural atau fungsional jantung, dan juga tidak tampak tanda atau gejala
• Stadium B. Telah terbentuk kelainan pada struktur jantung yang berhubungan dengan perkembangan
gagal jantung tapi tidak terdapat tanda atau gejala.
• Stadium C. Gagal jantung yang simptomatik berhubungan dengan penyakit struktural jantung yang
mendasari.
• Stadium D. Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang sangat bermakna
muncul saat istirahat walaupun sudah mendapat terapi farmakologi maksimal (refrakter)
KLASIFIKASI FRAMINGHAM
Menurut klasifikasi Framingham, diagnosis gagal jantung didasarkan pada adanya 2 kriteria
mayor, atau adanya 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria minor
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
1. Elektrokardiogram (EKG)
Gambaran EKG yang mungkin dapat diperoleh antara lain: sinus
takikardia, sinus bradikardia, atrial takikardia/ flutter/ fibrilasi,
aritmia ventrikel, iskemia/infark miokard, hipertrofi ventrikel kiri,
blok atriovenrikular, LBBB.
2. Foto Thorax
Dapat mendeteksi kardiomegali, kongesti paru, efusi pleura, dan mendeteksi penyakit
atau infeksi paru yang menyebabkan atau memperberat sesak nafas
3. Pemeriksaan Laboratorium
Darah perifer lengkap (hemoglobin, leukosit, trombosit), elektrolit, kreatinin, estimasi
laju filtrasi glomerulus (eGFR), glukosa, tes fungsi hepar, dan urinalisis, dan profil
lipid.
4. Peptida Natriuretik
Kadar peptida natriuretik meningkat sebgai respon peningkatan tekanan dinding
ventrikel. Kadar peptida natriuretik yang tetap tinggi setelah terapi optimal
merupakan indikasi prognosis buruk
5. Ekokardiografi
Digunakan untuk evaluasi struktur dan fungsi dari miokardium dan katup
jantung serta menyediakan informasi mengenai tekanan dan aliran intrakardiak.
Penilaian fungsi sistolik ventrikel kiri pada pemeriksaan ekokardiografi
dilakukan dengan menilai fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF)
ALGORITMA
DIAGNOSIS
GAGAL
JANTUNG
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Manajamen Perawatan Mandiri
• Ketaatan Pasien berobat
• Pemantauan berat badan mandiri
• Asupan cairan
• Pengurangan berat badan
• Latihan Fisik
2. Penyekat Reseptor B
Indikasi Pemberian:
a. Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 % dengan atau tanpa gejala
gagal jantung
b. Fraksi ejeksi ventrikel kiri > 40 % dengan tanda dan gejala gagal
jantung
c. Gejala ringan sampai berat ( Kelas fungsional II-IV NYHA)
d. ACE-I/ARB/ARNI (dengan atau tanpa antagonis aldosteron)
sudah diberikan
e. Pasien stabil secara klinis (tidak ada perubahan dosis diuretik,
tidak ada perubahan dosis diuretik, tidak ada kebutuhan inotropik
i.v dan tidak ada tanda retensi cairan berat
3. Antagonis Aldosteron
Indikasi Pemberian:
a. Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40%
b. Gejala sedang samapai berat (kelas fungsional III-IV NYHA)
5. Diuretik
Direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan tanda klinis atau gejala kongesti.