Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN CAIRAN PADA

GAGAL JANTUNG

Oleh:
dr. Azwar

PESERTA MAGANG
BAGIAN ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH
2023
A. Definisi
Gagal Jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan
darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan tubuh.1,2,3,4
Gagal jantung adalah gejala klinik yang kompleks atau sindrom akibat dari
abnormalitas jantung atau non-jantung yang mempengaruhi kemampuan
jantung untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh seperti peningkatan
cardiac output.3 Gagal jantung dimanifestasikan akibat disfungsi ventrikel
kiri, ventrikel kanan, maupun keduanya. 3,4
B. Klasifikasi1
Klasifikasi gagal jantung dapat dijabarkan melalui dua kategori yakni
kelainan struktural jantung atau berdasarkan gejala yang berkaitan
dengan kapasitas fungsional dari New York Heart Association (NYHA).
Dibawah ini merupakan tabel gagal jantung menurut kelainan struktural
jantung.
Stadium A Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal
jantung. Tidak terdapat gangguan struktural atau
fugsional jantung, dan juga tidak tampak tanda atau
gejala.
Stadium B Telah terbentuk kelainan pada struktur jantung yang
berhubungan dengan perkembangan gagal jantung tapi
tidak terdapat tanda atau gejala.
Stadium C Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan
penyakit struktural jantung yang mendasari.
Stadium D Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal
jantung yang sangat bermakna muncul saat istrahat
walaupun sudah mendapat terapi farmakologi maksimal
(refrakter).
Berikut adalah tabel Klasifikasi gagal jantung menurut The New York
Heart Association (NYHA).1,2,3,4,5
Kelas 1 Tidak ada batasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik sehari-hari
tidak menimbulkan kelelahan, berdebar atau sesak nafas.
Kelas 2 Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak terdapat keluhan
saat istrahat, namun aktivitas fisik sehari-hari
menimbulkan kelelahan, berdebar atau sesak nafas.
Kelas 3 Terdapat batasan aktivitas yang bermakna. Tidak
terdapat keluhan saat istrahat, namun aktivitas fisik
ringan menyebabkan kelelahan, berdebar atau sesak
nafas.
Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan.
Terdapat gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat
melakukan aktivitas.

C. Etiologi3
Etiologi Gagal Jantung Kiri :
1. Iskemia miokard
2. Infark miokard
3. Hipertensi
4. Kardiomiopati
- Dilatasi
- Hipertrofi
- Restriksi
5. Kelainan katup jantung
- Regurgitasi katup mitral dan aorta
- Stenosis aorta lanjutan
6. Tamponade jantung
7. Fibrosis Miokard
Etiologi Gagal Jantung Kanan :
1. Penyakit jantung
- Infark ventrikel kanan
- Miopati kardiak ventrikel kanan
- Penyakit katup pulmonal
- Gagal jantung kiri
2. Penyakit parenkim paru
- Penyakit paru obstruksi kronis
- Penyakit paru interstitial
- Sindroma gangguan pernafasan
- Infeksi paru kronis
3. Penyakit pembuluh darah paru
- Emboli paru akut
- Hipertensi pulmonal
- Penyakit lainya (Scleroderma, Lupus, HIV, Rheumatoid Athritis).
D. Manifestasi Klinis1,2,3,6
Manifestasi klinis yang ditemukan pada pasien dengan gagal jantung
berdasarkan tipe gagal jantung itu sendiri, yang terdiri dari :
1. Gagal jantung kiri
Gejala dan tanda gagal jantung kiri berupa:
 Penurunan cardiac output: kelelahan, oliguria, angina,
bingung dan gelisah, takikardi dan palpitasi, pucat, nadi
perifer melemah, akral dingin.
 Kongesti pulmonal: batuk yang bertambah buruk saat malam
hari (paroxysmal nocturnal dyspnea), dyspnea, cracles,
takipnea, orthopnea
2. Gagal jantung kanan
Manifestasi klinis gagal jantung kanan adalah kongesti sistemik yaitu
berupa: distensi vena jugularis, pembesaran hepar dan limpa,
anoreksia dan nausea, edema menetap, distensi abdomen, bengkak
pada tangan dan jari, poliuri, peningkatan berat badan, peningkatan
tekanan darah (karena kelebihan cairan) atau penurunan tekanan
darah (karena kegagalan pompa jantung).1,2,3,6
E. Penanganan Gagal jantung
1. Manajemen non-farmakologi 1,2,3,6,7
- Manajemen perawatan mandiri
- Kepatuhan berobat
- Mengontrol berat badan
- Pembatasan cairan
- Latihan fisik
- Aktivitas seksual
2. Manajemen Farmakologi
F. Manajemen Cairan pada Gagal Jantung
1. Definisi Manajemen Cairan
Manajemen cairan adalah keterampilan dalam mengidentifikasi
masalah, menetapkan tujuan, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan dalam menanggapi fluktuasi tanda dan gejala, mengambil
tindakan dalam menanggapi respon fisiologis kekurangan cairan
tubuh, memonitoring serta mengelola gejala.2
Prinsip penatalaksanaan gagal jantung meliputi mengurangi beban
jantung, mengurangi kontraktilitas, dan mengurangi beban volume.
Tujuan kendali volume tubuh adalah tercapainya komposisi cairan
tubuh pada keadaan homeostasis, maka kebutuhan cairan gagal
jantung harus dikurangi dari kebutuhan normal. Kebutuhan cairan
pada pasien gagal jantung adalah BB x 25ml/kg.2
Asupan cairan dan makanan yang berlebih pasien gagal jantung
kongestif akan meningkatkan volume air ekstraseluler karena fungsi
ginjal menurun atau berhenti tidak dapat mempertahankan
homeostasis. Akibatnya berat badan meningkat dan overload cairan
sehingga tertimbun di paru,rongga perut maupun tungkai.2,3,8
Berikut beberapa petunjuk bagi pasien untuk menjaga cairan tubuh
pada pasien gagal jantung yaitu:2
1. Menggunakan sedikit garam dalam makanan dan hindari
menambahkan garam makanan, menggunakan bumbu dari rempak-
rempah
2. Menghindari dan batasi penggunaan makanan olahan,
menghindari makanan yang mengandung monosodium glutamate,
mengukur tambahan. cairan dalam tempat tertentu, membagi jumlah
cairan rata dalam sehari
3. Menggunakan gelas kecil bukan gelas besar, setiap minum hanya
setengah gelas
4. Konsumsi es batu kubus bisa membantu untuk mengurangi rasa
haus. Satu es batu kubus sama dengan 30 ml air (2 sendok makan).
5. Membilas mulut dengan berkumur, tetapi airnya tidak ditelan.
6. Merangsang produksi saliva, dengan menghisap irisan jeruk
lemon/jeruk bali, permen karet rendah kalori, minum obat jika perlu,
ketika pergi, menjaga tambahan cairan seperti ekstra minum, penting
untuk menjaga pada saat bekerja atau melakukan aktifitas.
7. Cek berat badan tiap hari sebelum makan pagi, akan membantu
untuk mengetahui tingkat cairan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Siswanto BB, Erwinanto, Nauli SE, Lubis AC, Wiryaman N, Dewi PP,
Pratikto RS, Hasanah DY. 2020. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia : Pedoman Tatlaksana Gagal Jantung. Jakarta :
PP PERKI
2. Huda, Khoirul. 2019. Pengaruh Kartu Monitoring Cairan Terhadap
Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien gagal jantung di Klinik
Jantung RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Universitas Brawijaya. Diakses
pada tanggal 5 Agustus 2023,
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180584/
3. Lukitasari M,Kusumaastuty I, Nugroho DA, Rohman MS, Kristianingrum
ND. 2021. Gagal Jantung “ Perawatan Mandiri dan Multidisiplin”.
Universitas Brawijaya Press
4. Davey, Patrick. 2002. At Glance Medicine. Erlangga Medical Series
5. Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA. 2005. Lecture Notes “
Kardiologi”. Erlangga Medical Series
6. Lilly LS. 2019. Patofisiologi Penyakit Jantung. Edisi 6. Penerbit Buku
Kedokteran Medik
7. Lukitasari M,Kusumaastuty I, Nugroho DA, Rohman MS, Kristianingrum
ND. 2021. Gagal Jantung “ Perawatan Mandiri dan Multidisiplin”.
Universitas Brawijaya Press
8. Pellicori P, Kaur K, Clark AL. 2015. Fluid Management in Patients with
Chronic Heart Failure. Cardiac Failure Review. Diakses pada tanggal 5
Agustus 2023, https://www.cfrjournal.com/articles/fluid-management-
patients-chronic-heart-failure

Anda mungkin juga menyukai