2019
V. GAGAL JANTUNG
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui definisi penyakit gagal jantung
2. Mengetahui patofisiologi penyakit gagal jantung
3. Mengetahui tatalaksana penyakit gagal jantung (Farmakologi & Non-Farmakologi)
4. Dapat menyelesaikan kasus terkait penyakit gagal jantung secara mandiri dengan
menggunakan metode SOAP
B. DASAR TEORI
1. Definisi Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi
memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,
walaupun darah balik masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung
merupakan suatu ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau
kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi
(backward failure) atau keduanya.(Panggabean, 2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah
kontraktilitas miokard, denyut jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban awal dan
beban akhir.
2. Klasifikasi Gagal Jantung
Selain menggunakan kriteria Framingham, terdapat beberapa pembagian
kriteria yang dipakai pada gagal jantung, diantaranya klassifikasi menurut New York
Heart Association (NYHA), dan pembagian stage menurut American Heart
Association. Klassifikasi fungsional yang biasanya dipakai menurut NYHA adalah
(Figueroa dan Peters, 2006) :
memiliki resiko tinggi untuk terkena CHF tapi belum ditemukan adanya
Klas A
kelainan struktural pada jantung
sudah terdapat kelainan structural pada jantung, akan tetapi belum
Klas B
menimbulkan gejala.
adanya kelainan struktural pada jantung, dan sudah muncul manifestasi
Klas C
gejala awal jantung, masih dapat diterapi dengan pengobatan standard.
pasien dengan gejala tahap akhir jantung, dan sulit diterapi dengan
Klas D
pengobatan standard.
Aru W.Sudoyo,dkk. (2006) Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 461, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Figueroa MS and Peters JI. 2006. Congestive Heart Failure: Diagnosis, Pathophysiology,Therapy,
and Implications for Respiratory Care. Respir Care. 51(4), pp. 403– 412.
Ganiswarna, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 271-288 dan 800-810, Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Hunt SA et al, 2005. Guideline update for the diagnosis and management of chronic heart failure
in the adult. European Journal Of Heart Failure
Jackson G, Gibbs CR, Davies MK, Lip GYH. ABC of heart failure: pathophysiology. BMJ
2000;320:167-70.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Pamela, C.C., dan Fisher, B.D., 2001, Farmakologi Ulasan
Bergambar, diterjemahkan oleh Agoes, A.H., Edisi II: Widya Medika.
Massie, B.M., Amidon, T.M., 2002, Heart. In: Tierney LM, McPhee SJ, mapadakis MA eds.
Current medical diagnosis and treatment 41st ed. New York : McGraw – Hill Med Publ
Div. International Edition; 363 – 457.
National Clinical Guideline Centre. 2010. Chronic Heart Failure: National Clinical Guideline for
Diagnosis and Management in Primary and Secondary Care: Partial Update. National
Clinical Guideline Centre: 34–47.
Ooi, H. and Colucci, W.S., 2008. Pengobatan Farmakologis Gagal Jantung. In: Goodman and
Gilman. Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Panggabean. M. Buku Ilmu Penyakit Dalam: Gagal Jantung. Volume 2. Jakarta: 2009
PERKI, 2015. PEDOMAN TATALAKSANA GAGAL JANTUNG EDISI PERTAMA. Jakarta:
Indonesian Heart Association
Suryadipraja, R.M., 2004, Gagal Jantung dan Penatalaksanaannya, dalam Moehadsjah., Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi III, 976,981,dan 982, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Setiawati, A., dan Nafrialdi, 2007, Obat Gagal Jantung, Farmakologi dan Terapi, Edisi V, 34 dan
300, Departeman Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
Stockley, I.H., 2008, Stockley’s Drug Interaction, Eighth Edition, 21, 144, 698, 700, 904, 920,
936, Pharmaceutical Press, London.
Tiemey, Jr. L. M., McPhee, S.J, & Papadakis, M.A. (2002). Diagnosis dan Terapi Kedokteran
Ilmu Penyakit Dalam (Ed 1, Jilid 2). Jakarta : Salemba Medika