Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE

DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

 AMALIA PUTRI ABUBA (70300118008)


 MUH NUR WAHID (70300118009)
 WANIA (70300118011)
 EKA NUR LATIFAH (70300118012)
 BALQIS RIANA YURIADI (70300118013)
 MUTHMAINNAH (70300118014)

PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................2
LAPORAN PENDAHULUAN ..........................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................3
A. Definisi ...........................................................................................................3
B. Etiologi ..........................................................................................................3
C. Patofisiologi ...................................................................................................4
D. Manifestasi klinis ............................................................................................5
E. Penatalaksanaan klinis ....................................................................................5
F. Pemeriksaan penunjang ..................................................................................7
G. Pathway...........................................................................................................7

TINJAUAN KEPERAWATAN ..........................................................................8


A. Pengkajian ......................................................................................................8
B. Diagnosa Keperawatan ..................................................................................8
C. Intervensi Keperawatan ................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
LAPORAN PENDAHULUAN

1) Tinjauaan Pustaka
A. Definisi

Gagal jantung atau Congestive Heart Failure adalah suatu


keadaan ketika jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang
cukup bagi kebutuhan tubuh, meskipun tekanan darah pada vena itu
normal. Gagal jantung menjadi penyakit yang terus meningkat
terutama pada lansia. Pada Congestive Heart Failure atau gagal ginjal
jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk mempertahankan curah
jantung yang adekuat guna memenuhi kebutuhan metabolik dan
kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik vena yang
adekuat. (Dewi , 2012)

B. Etiologi
Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari segala
jenis penyakit jantung kongenital maupun didapat. Mekanisme
fisiologi yang menyebabkan gagal jantung mencakup keadaan yang
meningkatkan beban awal, beban akhir, atau menurunkan
kontraktilitas miokardium.
Keadaan yang meningkatkan beban awal meliputi regurgitasi
aorta dan cacat septum ventrikel, sedangkan stenosis aorta dan
hipertensi sistemik akan meningkatkan beban akhir. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun karena infark miokardium dan
kardiomiopati.
Selain dari tiga mekanisme fisiologi tersebut, ada faktor-faktor
fisiologis lain yang dapat juga mengakibatkan jantung gagal bekerja
sebagai pompa, seperti stenosis katup atrioventrikulasi dapat
menggaggu pengisian ventrikel, dan tamponade jantung dapat
menggaggu pengisian ventrikel dan ejeksi ventrikel, sehingga
menyebabkan gagal jantung.
Diperkirakan bahwa abnormalistik penghantaran kalsium di
dalam sarkomer atau dalam sintesisnya atau fungsi dari protein
kontraktil merupakan penyebab gangguan kontrakilitas miokardium
yang dapat menyebabkan gagal jantung
(Drono,sardonoharjo,ngaglik,sleman, 2018)
Faktor-faktor yang dapat memicu perkembangan gagal jantung
memlalui penekanan sirkulasi yang mendadak dapat berupa;
1. Aritmia, akan mengganggu fungsi mekanis jantung
dengan mengubah rangsangan listrik yang memulai
respon mekanis, respon mekanis yang tersingkronisasi
dan efektif tidak akan dihasilkan tanpa adanya ritme
jantung yang stabil
2. Infeksi sistemik dan infeksi paru-paru. Respon tubuh
terhadap infeksi akan memksa jantung untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan metabolisme yang meningkat
3. Emboli paru-paru, secara mendadak akan meningkatkan
resistensi terhadap ejeksi ventrikel kanan, memicu
terjadinya gagal jantung kanan.
4. Anemia
5. Penyakit tiroid
6. Masalah dengan obat (tidak patuh, obat penahan
cairan,misalnya obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS).
(Drono,sardonoharjo,ngaglik,sleman, 2018)
C. Patofisiologi
Gagal jantung merupakan sindrom, walaupun penyebabnya berbeda-
beda, namun bila terjadi memiliki gejala, tanda, dan patofisiologi yang
sama. Curah jantung yang tidak adekuat menstimulasi mekanisme
kompensasi yang mirip dengan respons terhadap hipovelomia.
Walaupun awalnya bermanfaa, pada akhirnya mekanisme ini menjadi
maladaptif
 Aktifitas neurohormonal terjadi dengan peningkatan
vasokontriktor yang memicu retensi garam dan air serta
meningkatkan beban akhir jantung. Hal tersebut mengurangi
kekosongan ventrikel kiri dan menurunkan curah jantung yang
menyebabkan aktivitas hemoendokrin yang lebih hebat,
sehingga meningkatkan after-head dan seterusnya, yang
akhirnya membentuk lingkaran setan.
 Dilatasi ventrikel terganggunya fungsi sistolik (penurunan
fraksi ejeksi) dan refensi cairan meningkat volume ventrikel
(dilatasi). Jantung yang berdilatasi tidak efisien secara mekanis
(hukum laplace). Jika persediaan energi terbatas misalnya pada
penyakit koroner) selanjutnya bisa menyebabkan gangguan
kontraktilitas dan aktifitas neuroendokrin. (Elly nurachmach,
2009)
D. Manifestasi klinis
 Gagal jantung kiri: sesak nafas diperberat bila berbaring
(ortonea). Terutama saat tengah malam (dispnea nokturnal
paroksismal.tanda-tanda yang muncul diantaranya adalah
takipnea, takikardia, terdengarnya bunyi jantung ketiga dan
ronki paru bibasilar saat inspirasi kenaikan tekanan vena
jugularis dan edema perifer bisa tidak ada.
 Gagal jantung kanan: tanda-tanda yang ditemukan adalah
kenaikan JPV dan edema perifer
 Gagal jantung kronis: pada CHF yang berlangsung lama terjadi
pembesaran jantung. Penurunan otot skelet bisa substansi dan
menyebabkan fatigue, kelelahan dan kelemahan. (patrick
davey, 2005)

E. Penatalaksanaan klinis
1. Non medikamentosa
Dalam pengobatan non medikamentosa yang ditekankan adalah
istirahat, dimana kerja jantung dalam keadaan dekompensasi
harus dikurangi benar-benar dengan tirah baring (bed rest)
mengingat konsumsi oksigen yang relatif meningkat.
Sering tampak gejala-gejala jantung jauh berkurang hanya
dengan istirahat saja. Diet umumnya berupa makanan lunak
dengan rendah garam. Jumlah kalori sesuai dengan kebutuhan.
Penderita dengan gizi kurang diberi makanan tinggi kalori dan
tinggi protein. Cairan diberikan sebanyak80-100 ml/kgbb/hari
dengan maksimal 1500ml/hari.
2. Medikamentosa
Pengobatan dengan cara medika mentosa masih digunakan
deuretik oral maupun parenteral yang masih merupakan ujung
tombak pengobatan gagal jantung. Sampai edema atau asites
hilang (tercapai euvolemik). ACE-inhibitor atau angiotensi
receptor blocker (ARB) dosis kecil dapat dimulai setelah
euvolemik sampai dosis optimal. Penyekat beta dosis kecil
sampai optimal dapat dimulai setelah deuretik dan ACE-
inhibitor tersebut diberikan. Digitalis diberikan bila ada aritmia
supra-ventrikular (fibrilasi atrium atauSVT lainnya) dimana
digitalis memiliki manfaat utama dalam menambah kekuatan
dan kecepatan kontraksi otot. Jika ketiga obat diatas belum
memberikan hasil yang memuaskan. Aldosteron antagonis
dipakai untuk memperkuat efek diuretik atau pada pasien
dengan hipokalemia, dan ada beberapa studi yang
menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian jenis
obat ini.
Pemakai obat dengan efek diuretik-vasolidatasi seperti brain N
atriuretic peptide (Nesiritide) masih dalam penelitian. Pemakai
alat bantu seperti Cardiac Resychronization therapy (CRT)
maupun pembedahan, pemasangan icd (Intra-Cardiac
Defibrillator) sebagai alat pencegah mati mendadak pada gagal
jantung akibat iskemia maupun noniskemia dapat memperbaiki
status fungsional dan kualitas hidup,namun mahal.
Transplantasi sel dan stimulus regenerasi miokard, masih
terkendala dengan masih minimalnya jumlah miokard yang
dapat ditumbuhkan untuk mengganti miokard yang rusak dan
masih memerlukan penelitian lanjut.
F. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk menemukan penyebab, menilai beratnya penyakit dan
memantau pengobatan:
 Ekokardiografi: teknik esensial yang sederhana dan non invasi
dalam menegakkan diagnosis etiologi, keparahan dan
menyingkirkan penyakit katup jantung yang penting.
 EKG: MI lama, hipertrofi ventrikel kiri (LVH, misalnya pada
hipertensi, stenosis aorta ). Gambaran EKG yang normal sangat
jarang dijumpai pada CHF. Aritmia, misalnya fibriasi atrium.
 Foto toraks: pembesaran jantung, kongesti paru (garis kerley)
atau edema paru.
 Biokimiawi: elektrolit, fungsi ginjal, dan hematologi (anemia)
 Scan isotop nuklir: bermanfaat untuk mengukur fraksi ejeksi
yang akurat ( MUGA) atau miokardium yang tidak berfungsi
(otot jantung masih ada, namun tidak berkontraksi akibat
stenosis koroner yang hebat pada arteri yang membesar nutrisi
yang akan berkontraksi bila aliran darah membaik misalnya
dengan agio-plasti transluminal perkutan (PTCA) atau cangkok
bypass arteri koroner.
 Kateterisasi jantung: pada semua gagal jantung yang
menyebabkan tidak diketahui untuk menyingkirkan penyakit
jantung koroner kritis, atau untuk menilai keparahan PJK dan
pilihan pengobatan pada mereka riwayat penyakit jantung
iskemia
 Pencatatan EKG 24-jam untuk menilai adanya aritmia. (patrick
davey, 2005)
2) Tinjauan Keperawatan
A. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan


yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi data tentang klien., agar
dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan
kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam 4
tahap kegiatan meliputi, pengumpulan data, analisis data, sistematika
data dan penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan
dokumentasi dta. Pengumpulan dan pengorganisasian data harus
menggambarkan 2 hal, yaitu: status kesehatan klien dan kekuatan
masalah kesehatan yang dialami oleh klien.

B. Diagnosa keperawatan
a. Penurunan curah jantung
 Defenisi
Ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh
 Penyebab
1. Perubahan irama jantung
2. Perubahan frekuensi jantung
3. Perubahan kontraktilitas
4. Perubahan preload
5. Perubahan afterload
 Gejala dan tanda mayor
objektif
1. Perubahan irama jantung
- bradikardia/takikardia
- gambaran EKG aritma atau gangguan konduksi
2. Perubahan preload
- edema
- distensi vena jungularis
- central venous presure
3. Perubahan afterload
- tekanan darah meningkat atau menurun
- nadi perifer teraba lemah
-warna kulit pucat dan sianosis

4. Perubahan kontraktilitas
- terdengar suara jantung
-ejection fraction menurun
subjektif
1. Perubahan irama jantung
-Palpasi
2. Perubahan preload
-lelah
3. Perubahan afterload
-Dispnea
4. Perubahan kontraktilitas
-Paroxysmal nocturnal dyspnea
-Ortopnea
-Batuk
 Gejala tanda minor
Objektif
1. perubahan preload
- murmur jantung
- berat badan meningkat
2. perubahan afterload
- pulmonary vescular meningkat/menurun
3. perubahan kontraktikitas
- cardiac index menurun
Subjektif
1. Perilaku emosional
-Cemas dan gelisah
b. Pola napas tidak efektif
 Defenisi
Inspirasi/ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat
 Penyebab
1. Depresi pusat pernapasan
2. Hambatan upaya jalan napas
3. Deformitas tulang dada
4. Gangguan neuromuskular
5. Obesitas
6. Posisi tubuh menghambat ekspansi paru
7. kecemasan
 Gejala dan tanda mayor
objektif
1. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Fase ekspirasi memanjang
3. Pola napas abnormal

subjektif
1. Dispnea
 Gejala dan tanda minor
Objektif
1. Pernapasan pursed-lip
2. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
3. Kapasitas vital menurun
4. Tekanan ekspirasi dan inspirasi menurun
5. Ekskursi dada berubah
c. Defisit pengetahuan
 Defenisi
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu
 Penyebab
1. Keteratasan kognitif
2. Gangguan fungsi kognitif
3. Kekeliruan mengikuti anjuran
4. Kurang terpapar informasi
5. Kurang minat belajar
6. Kurang mampu mengingat
7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
 Gejala dan tanda mayor
objektif
1. menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
2. menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
subjektif
1. menanyakan masalah yang dihadapi
 gejala tanda minor
objektif
1. menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. menunjukkan perilaku berlebihan
C. Intervensi Keperawatan
a. penurunan curah jantung
 definisi
mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat
ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi oksigen miokard
 tindakan
observasi
- identifikasi tanda primer penurunan curah jantung
- periksa TD dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah melakukan aktifitas
- monitor sturasi oksigen
- monitor tekanan darah
terapeutik
- posisikan pasien semifowler atau fowler dengan kaki kebawah atau
posisi nyaman
- berikan dukungan emosional dan spiritual
- berikan relaksasi untuk mengurangi stres jika perlu
Edukasi
- anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
- anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
b. pola napas tidak efektif
 definisi
mengidentifikasidan mengelola kepatenan jalan napas
 tindakan
observasi
- monitor pola napas( frekuensi,kedalaman,usaha napas)
- monitor bunyi napas tambahan
- monitor sputum( jumlah, warna, aroma)
terapeutik
- pertahankan kepatenan jalan napas
- posisikan semi-fowler
- berikan minum hangat
-berikan oksigen, jika perlu
Lakukan fisioterapi dada jika prlu
Edukasi
- anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,jika tidak kontraindikasi
- ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran, mukolitik, jika perlu
c. defisit pengetahuan
 definisi
mengajarkan pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku hidup bersih
serta sehat
 tindakan
observasi
- identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
terapeutik
- sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA

Dewi . (2012). Asuhan keperawatan pada pasien congistive heart faiure . jakarta:
prijonegoro sragen.

Drono,sardonoharjo,ngaglik,sleman. (2018). Epidemiologi penyakit tidak menular.


yogyakarta: Deepublish.

Elly nurachmach. (2009). pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. jakarta: Salemba medika .

patrick davey. (2005). Medicine at a glance. jakarta: Erlangga.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT CONGESTIF
HEART FAILURE (CHF)

OLEH :

KELOMPOK II

 AMALIA PUTRI ABUBA (70300118008)


 MUH NUR WAHID (70300118009)
 WANIA (70300118011)
 EKA NUR LATIFAH (70300118012)
 BAlQIS RIANA YURIADI (70300118013)
 MUTHMAINNAH (70300118014)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 86 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
BB : 50 kg
No. Rekam Medik : 00334874 Tanggal Pengkajian : 11 juli 2017
Diagnosa Medik : CHF (Congestive Heart Failure)

a. Riwayat keluhan utama

Keluhan utama : Klien mengatakan napasnya sesak.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien mengeluh sesak napas tanggal 8 juli 2017 masuk
ke ICU. Pada tanggal 11 juli 2017 klien masih mengeluh
sesak napas dengan
• GCS: 15 (E4 M6 V5)
• RR: 31x/menit
• TD: 120/60 mmHg
• MAP: 80 mmHg
• Nadi: 85 x/m
• Suhu: 36 ºC.
• Terdapat piting edema pada tungkai dan sudah sedikit
mengempes
c. Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat saat di IGD:
Klien datang ke IGD tanggal 6 juli 2017 Pukul 13:00
WIB, Klien merupakan klien rujukan dari RSU PKU
Muhammadiyah Gombong dengan keluhan sesak
napas, GCS: 15 ( E4 M6 V5 ), RR : 27 x/menit, TD :

120/60 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 36 oC. Klien


mengeluh sesak napas kurang dari 1 minggu yang
lalu, dan dirawat 3 hari dengan keluhan prostat.
• Riwayat pengobatan:
Keluarga klien mengatakan klien tidak memepunyai obat dan klien jarang
berobat.

• Riwayat penyakit sebelumnya:


Keluarga klien mengatakan klien pernah operasi di bagian paha kanan
terdapat benjolan ± 3 tahun yang lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat
peryakit hipertensi tidak mempunyai riwayat peryakit
DM, Asma, dan peryakit menular seperti HIV, TBC,
Hepatitis, dan lain-lain.
a. Keadaan Umum
a. Kesadaran: CM (Composmentis).
b. Pengetahuan tentang penyakit :
• klien mengatakan tidak tau tentang penyakit yang
dideritanya
• keluarga klien dan klien nampak terlihat bingung tentang
penyakit klien
b. Kebutuhan Dasar
a. Rasa Nyaman dan Nyeri
• Klien nampak gelisah.
b. Nutrisi
• Porsi makan yang dihabiskan : Klien mengatakan
menghabiskan ½ porsi makanan selama di Rumah
Sakit.
• Kebiasaan makan : klien mengatakan makan 2x sehari
c. Kebersihan Perorangan
• Kebiasaan mandi: Klien hanya diseka 2x / hari oleh
perawat.
• Gigi tampak sedikit kotor, gigi tampak mulai ompong.
• Keadaan rambut: Kotor
d. Cairan
• Kebiasaan minum : 8 gelas/hari atau 2500 ml/hari
• Jenis : air putih
• Terpasang infuse : terpasang Infus RL 20 tpm
e. Aktivitas dan Latihan
• Kesulitan bergerak: Klien beraktivitas dibantu oleh
perawat.
f. Eliminasi
• Kebiasaan BAB: 1x / hari.
• Menggunakan diuretic: Ya, klien terpasang diuretic
dengan produksi fases 4 jam / 100cc.
• Keluhan BAK saat ini: Retensi urin / produksi urin
masih sedikit.
g. Oksigenasi
• S: 36ᵒC
• N: 85x / menit
• RR: 31x / menit
• TD: 120/60 mmHg
• Klien mengeluh sesak napas, bernapas spontan, dan
menggunakan binasal kanul 41/m.
• Pasien tampak susah bernapas
• Tampak retraksi dinding dada
h. Tidur dan Istirahat
• Kebiasaan tidur: Klien hanya bisa tidur 3-4 jam.

4. Data penunjang

a. pemeriksaan laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


11 Juli 2017 Lekosit 11,53 H 3.8-10.6
Eritrosit 3.96 L 4.4-5.9
Hematokrit 39.9 L 40-52
MCV 100.6 H 80-100
Trombosit 48 L 150-440

b.Pemeriksaan Lain-lain
Hasil pemeriksaan
- Ro. Thorak : Cardiomegaly

c. terapi

No Tanggal Nama therapy Dosis


1. 11 juli 2017 Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
2. Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
3. Inj. Metilprednisolone 2 x 62.5 mg
Inj. OMZ 2 x 1 ampul
4.
3 x 500 mg
5. Inj. Kalnex 3x1
6. Curcuma 3x2
7. Antasida Syr 2x1
8. Lansoprazole 1 x 2.5
9. Concor 2 x 1/2
10. 12 juli 2017 ISDN
2 x 1 gr
1. Inj. Ceftriaxone 2 x 200 mg
2. Inj. Ciprofloxacin 2 x 62.5 mg
3. Inj. Metilprednisolone 2 x 1 ampul
4. Inj. OMZ 3 x 500 mg
Inj. Kalnex
5.
KLASIFIKASI DATA

Data objektif Data subjektif


• GCS : 15 (E4 M6 V50) • Klien mengatakan napasnya
• TTV : sesak.
TD : 120/60 mmHg • Klien mengatakan tidak tahu
MAP :80mmHg tentang penyakit yang
N : 85x/menit dideritanya
RR : 31x/menit
S : 36ᵒC
• Thoraxs : pulmo masih
tampak normal ,
cardiomegaly.
• Terdapat piting edema pada tungkai
dan sudah sedikit mengempes
• Pasientampak susah
bernafas
• Tampakretraksi dinding dada
• Terpasang
• binasal kanul 4lpm
• keluarga klien dan klien nampak terlihat
bingung.tentang penyakit klien
KATEGORISASI DATA

Kategori dan sub Data subjektif dan objektif


kategori
Fisiologi Respirasi RR: 31x/menit
N: 85x / menit
• Tampak retraksi dinding dada

Sirkulasi S: 36ᵒC
TD: 120/60 mmHg

Nutrisi dan • Porsi makan yang


cairan dihabiskan : Klien
mengatakan
menghabiskan ½
porsi makanan
selama di Rumah
Sakit.
• Kebiasaan makan :
klien mengatakan
makan 2x sehari
• Terpasang infuse :
terpasang Infus RL
20 tpm

eliminasi • Kebiasaan BAB: 1x / hari.


• Menggunakan diuretic: Ya,
klien terpasang diuretic
dengan produksi fases 4 jam /
100cc.
• Keluhan BAK saat ini:
Retensi urin / produksi urin
masih sedikit.

Aktivitas dan • Kesulitan bergerak: Klien


istirahat beraktivitas dibantu oleh
perawat.
neurosensory -
Reproduksi
dan -
seksualitas
Psikologi Nyeri dan • Klien nampak gelisah.
s kenyamanan
Integritas ego -
Pertumbuhan
dan -
perkembanga
n
Perilaku Kebersihan • Kebiasaan mandi: Klien
diri hanya diseka 2x / hari oleh
perawat.
• Gigi tampak sedikit kotor,
gigi tampak mulai ompong.
• Keadaan rambut: Kotor

Penyuluhan
dan -
pembelajaran
Relasiona Interaksi -
l social
Lingkung Keamanan -
an dan proteksi
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Klien mengatakan napasnya Disfungsi Penurunan
sesak. miokard curah jantung

DO :
Kontraktil
 GCS : 15 (E4 M6
itas
V50)
 TTV : menurun
TD : 120/60
mmHg Beban
MAP :80mmHg jantung
N : 85 meningkat
x/menit
RR :
Gagal
31x/menit
S : 36ᵒC pompa
 Ro. Thorak : ventrikel
Cardiomegal kiri
y
 Terdapat piting Penurunan
edema pada tungkai curah
dan sudah sedikit jantung
mengempes

2 DS : Klien mengatakan sesak Destruktif Pola nafas


nafas kapiler paru tidak efektif
DO :
 Pasientampak susah Penurunan
bernafas perfusi O2
 Tampakretraksi
dinding dada Penurunan
 Terpasang perfusi
binasal kanul jaringan
4lpm perifer

Penurunan
ventilasi

Peningkatan
upaya
menangkap
O2
Peningkatan
RR

Retraksi otot
bantu napas

Pola napas
tidak efektif

3 DS : Klien mengatakan tidak Kurangnya Defisit


tahu tentang penyakit yang informasi pengetahuan
dideritanya tentang
DO : penyakitnya
 keluarga klien dan
klien nampak terlihat Kebiasaan
bingung.tentang perilaku
penyakit klien tidak tepat

Timbul
masalah

Muncul
tanda dan
gejala
penyakit

Konsumsi
pengobatan
tidak tepat

Tidak tau apa


yang harus
dilakukan

Defisit
pengetahuan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload,
Ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan napasnya sesak.

DO :
 GCS : 15 (E4 M6 V50)
 TTV :
TD : 120/60 mmHg
MAP :80mmHg
N : 85 x/menit
RR : 31x/menit
S : 36ᵒC
 Ro. Thorak : Cardiomegaly
 Terdapat piting edema pada tungkai dan sudah sedikit
mengempes
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan dipneu
Ditandai dengan:
DS : Klien mengatakan sesak nafas

DO :
 Pasien tampak susah bernafas
 Tampakretraksi dinding dada
 Terpasang binasal kanul 4lpm
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang penyakit
Ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya

DO : keluarga klien dan klien nampak terlihat bingung.tentang penyakit klien


C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagno Intervensi Rasional


sa Luaran
Kepera
watan
1. Penurunan Setelah dilakukan Observasi 1.membantu
curah tindakan 1. Identifikasi menentukan pemberian
jantung b.d keperawatan primer tindakan yang tepat
Perubahan selama 2 x 24 penurunan untuk klien
preload jam, maka curah curah jantung 2.menurunkan beban
jantung, dengan (meliputi kerja jantung serta
kriteria hasil: dyspnea, memaksimalkan curah
- Lelah : 1 kelelahan, jantung
- Edema : 1 edema, 3.relaksasidapat
ortopnea, mempercepat proses
paroxysmal untuk tidur
nocturnal 4.mencegah keletihan
dyspnea, dan mengoptimalkan
peningkatan fungsi jantung
CVP). 5.mempertahankan atau
Terapeutik meningkatkan kekuatan
1. Posisikan otot-otot
pasien 6. menjaga irama
fowler/semi jantung agar tetap
fowler dengan teratur
kaki ke bawah
atau posisi
nyaman.
2. Berikan terapi
relaksasi
untuk
mengurangi
stres, jika
perlu.
Edukasi
1. Anjurkan
beraktivitas
fisik sesuai
toleransi.
2. Anjurkan
beraktivitas
fisik secara
bertahap.
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
antiaritmia,jik
a perlu.
2. Pola napas Setelah Observasi 1. takipnea,
tidak dilakukan 1. Monitor pernafasan
efektif b.d intervensi pola napas dangkal, dan
dispnea keperawatan (frekuensi, gerakan dada
selama 2 x 24 kedalaman, tidak simetris
jam maka pola usaha sering terjadi
napas napas). karena
membaik Terapeotik ketidaknyamanan
dengan kriteria 1. Posisikan gerakan dinding
hasil : semi fowler dada
- Dyspnea : atau fowler. 2. memungkinkan
1 2. Berikan upaya nafas
minum dalam dan lebih
hangat kuat serta
3. Berikan menurunkan
oksigen, ketidaknyamanan
jika perlu. dada
Edukasi: 3.air hangat dapat
1. Anjurkan memobilisasi dan
asupan mengeluarkan
cairan 2000 sekret
ml/hari, jika 4.meningkatkan/
tidak memberikan
kontraindik kebutuhan
asi oksigen secara
2. Anjurkan manual sesuai
teknik kebutuhan klien
batuk 5. untuk
efektif. memenuhi asupan
Kolaborasi: cairan klien
1. Kolaborasi 6. mekanisme
pemberian pembersihan jalan
bronkodilat napas alami,
or, membantu silia
ekspektoran untuk
, mukolitik, mempertahankan
jika perlu. jalan napas klien
7. memudahkan
pengenceran dan
pembuangan
secret
3. Defisit Setelah Observasi: 1. dengan kesiapan
pengetahua dilakukan klien menerima
1. Identifikasi
n tindakan
b.d kurangnya informasi tentang penyakit
kesiapan dan informasi dapat
keperawatan
selama 2 x 15 kemampuan mempermudah klien
menit maka menerima memahami informasi
tingkat informasi. tentang penyakitnya
pengetahuan Terapeutik: 2. mempermudah klien
meningkat
dengan 1. Sediakan materi mengerti tentang
dan media penyakit yang
kriteria hasil :
- Pernyataa pendidikan dialaminya
n tentang kesehatan. 3. memberi peluang
masalah 2. Berikan pada klien untuk
yang memperoleh informasi
kesempatan
dihadapi :
1 untuk bertanya. tentang penyakitnya
Edukasi: 4. memberi penjelasan
pada klien maupun
1. Jelaskan faktor
kelurganya mengenai
resiko yang dapat
faktor-faktor resiko
mempengaruhi
apa saja yang dapat
kesehatan.
mempengaruhi
kesehatannya

Anda mungkin juga menyukai