Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INTERVENSI KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3:

DESY (70300118002)

MUTHMAINNAH (70300118014)

M.NUR WAHID (70300118009)

KHUSNUL KHATIMAH (70300118005)

FITRIANI (70300118032)

DOSEN PEMBIMBING:

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita dapat menikmati
pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “INTERVENSI
KEPERAWATAN””.
Makalah ini telah dibuat berdasarkan sumber-sumber yang telah
dikumpulkan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Samata, 01 Mei 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan Penulisan ................................................................................
D. Manfaat Penulisan ..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi intervensi keperawatan .........................................................
B. Tujuan perencanaan keperawatan .......................................................
C. Langkah-langkah intervensi keperawatan ..........................................
D. Tipe intervensi keperawatan ................................................................
E. Penentuan intervensi keperawatan .......................................................
F. Contoh rencana tindakan keperawatan ................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia
kesehatan. Perawat menjadi bagian dari faktor pendukung terhadap
suksesnya proses penanganan medis kepada pasien. Bagaimana tidak,
seorang dokter pasti akan merasa kerepotan saat melakukan tindakan
medis kepada pasien yang sedang sakit jika tidakdidampingi oleh orang
yang mengerti tentang dunia kesehatan. Namun, keberadaan seorang
perawat tidak akan berfungsi secraa maksimal jika tidak didukung dengan
ilmu kesehatan yang mempuni (Maryani, 2014)
Perencanaan dalam keperawatan merupakan uapaya dalam
meningkatkan profesionalisme pelayanan keprawatan sehingga mutu
pelayanan keperawatan dapat diperhatikna, bahkan ditingkatkan. Dengan
melihat pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang
baik dan profesional. Perencanaan yang baik harus berdasarkan sasaran,
bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang dan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlbeih dahulu secara efektif
dan efesien (Asumuji, 2012) .
B. Rumusan Masalah
1) Apa defenisi dari intervensi keperawatan
2) Apa tujuan dari intervensi keperawatan
3) Bagaimana langkah-langkah intervensi keperawatan
4) Apa saja tipe intervensi keperawatan
5) Bagaimana penentuan intervensi keperawatan
6) Apa contoh perencanaan dalam keperawatan
C. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui defenisi dari intervensi keperawatan
2) Mengetahui tujuan dari intervensi keperawatan
3) Memahami langkah-langkah intervensi keperawatan
4) Mengetahui tipe-tipe intervensi keperawatan
5) Mengetahui penentuan intervensi keperawatan
6) Mengetahui contoh perencanaan dalam keperawatan

D. Manfaat Penulisan
1) Bagi masyarakat, diharapkan dalam penulisan makalah ini masyarakat
mampu mengetahui dan memahami tentang Intervensi/ perencanaan
dalam keeprawatan sekaligus menambah wawasan masyarakat.
2) Bagi penulis, diharapkan dalam penulisan makalah ini penulis mampu
memahami tentang Intervensi/ perencanaan keperawatan dalam dunia
pelayanan kesehatan sehingga mampu menerapkan atau
memepraktikkannya di masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Intervensi Keperawatan

Menurut Chistense (2009), intervensi adalah penyusun rencana


tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mananggulangi
masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang dalam dunia
keperawatan dikenal dengan proses keperawatan. Rencana (intervensi)
keperawatan adalah langkah ketiga dari proses keperawatan. Intervensi
diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien.
Intervensi mempunyai maksud mengindividualkan perawatan dengan
memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus menyertakan kakuatan-
kekuatan pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan (Sunaryo,
2015).

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan


oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan. (PPNI, 2018)

Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara


mendalam dengan tahapab yang sistematis dari proses keperawatan,
meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Dalam
perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil
pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan
petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan yntuk mencegah,
menurunkan, atau , mengeliminasi masalah kesehatan klien (Evania,
2013).

Langkah-langkah dalam mebuat perencanaan keperawatan,


meliputi penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang
diharapkan, menentukan intervensi keperawatan yang tepat, dan
mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Setelah didiagnose
keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan
kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnose
keperawatan dan intervensi penting yang sesuai dengan kebutuhan klien
(Evania, 2013).

Penetapan prioritas bertujuan untuk mengidentifikasi urutan


intervensi keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah klien,
penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi
dalam waktu bersamaan. Prioritas dapat diklasifiksikan menjadi tiga
tingkatan, antara lain high,intermediate, dan low priority. Dalam
menentukan prioritas perawat, juga hrus memperhatikan nilai kepercayaan
klien terhadap kesehatan, priorota klien, sumber yang tersedia untuk klien
dan perawat, pentingnya masalah kesehatan yang dihadapi, serta rencana
pengobatan medis (Evania, 2013).

Tahap perencanaan proses keperawatan meliputi identifikasi


prioritas, serta penentuan hasil dan intervensi spesifik klien yang sesuai.
Perawat bekerja sama dengan klien dan keluarga (sebagaimana berlaku)
dan seluruh tim perawatan kesehatan harus menentukan urgensi masalah
yang diidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan klien (Betty J. Ackley,
2017)

Menurut (Aini, 2018) Walaupun Florence membahas 4 konsep


paradigma,namun yang terpenting menurutnya adalah pasien dan
lingkungan. Perawat harus mamanipulasi lingkungan untuk meningkatkan
kesembuhan pasien. Intervensi keperawatan yang menggunakan filosofi
Florence berpusat pada 13 peraturan/ dalil yang mmeliputi :

1) Ventilasi dan kehangatan : intervensi keperawatan meliputi


menjaga pasien dan ruangan apsien agar tetp hangat,
memastikan ruangan pasien memiliki ventilasi yang baik dan
bebas dari debu
2) Kesehatan rumah : terdiri dari 5 peraturan penting yaitu: udara
murni, air murni, drainase efesien, kebersihan dan cahaya.
3) Manajemen sempit/ picik: melanjutkan perawatan pasien ketika
perawat sedang tidak ada
4) Kebisingan : intruksi yang termasuk dalam dalil ini adalah
menghindari kebisingan yang dapat mengejutkan atau
membangun pasien dan menguragi kebisingan yang luas agar
menjadi minimal
5) Variasi : dalil ini berkenaan dnegan bagaimana car memberikan
variasi pada ruangan/ tempat tidur pasien untuk menghindari
kebosanan atau deprsi
6) Intake makanan: intervensi ini meliputi pendekomentasian
jumlah cairan dan makanan yang dikonsumsi oleh pasien.
7) Makanan : bagaimana kita mencoba melibatkan pasien untuk
memilih makanan
8) Bed (tempat tidur) dan bedding (selimut) : intervensi terkait
dengan hal ini adalah memberikan kenyaman pada pasien yang
diukur dari alas tempat tidur/seprei/selimut yang kering dan
bebas kerut
9) Cahaya : intruksi dalam dalil ini meliputi pemberian cahaya
yang cukup/ memadai diruangan pasien
10) Kebersihan ruangan dan dinding : dalil ini berfokus pada
menjaga kebersihan ruangan
11) Kebersihan diri : bagaimana menjaga pasien tetap bersih dan
kering
12) Mengobroldan nasihat : intruksi dalam dalil ini meliputi
bagaimana menghindari berbicara(mengobrol) tanpa alasan
atau memberikan saran (nasehat) tanpa ada melihat fakta/
kebenaran
13) Observasi sakit : dalil ini meliputi intruksi yang berhubungan
dengan observasi dan mendokumentasikan hasil observasi

B. Tujuan Perencanaan Keperawatan

Menurut (Budiono, 2016) Adapun tujuan dari perencanaan/intervensi


keperawatan yaitu:

1) Tujuan administrasi
Administrasi mengidentifikasi fokus keperawatan, fokus intervensi
keperawatan dapat diidentifikasi melalui rencana keperawatan
yang disusun. Rencana keprawatan yang bersifat promotif,
preventif, kuartif, dan rehabilitatif merupakan suatu rangkaian
rencana keperawatan yang disusun berdasarkan masalah yang
terjadi.masalah keperawatan yang bertipe aktual mempunyai
proporsi askepk kuartif lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Administrasi membedakan tanggung jawab anda sebagai perawat
dengan profesi kesehatan yang lain. Tanggung jawab anda menjadi
lebih jelas dan spesifik yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang akan dilakukan. Secara administrasi
menyediakan kriteria guna mengevalusuasi hasil keperawatan.
Kriteria hasil merupakan indikator pencapaian tujuan yang telah
anda tetapkan indikator/ batasan bagaimana tujuan itu akan
tercapai sehingga gambaran kriteria keberhasilan dari diagnosis
keperawatan yang diangkat sudah ditetapkan terlebih dahulu.
2) Tujuan klinik
Merupakan petunjuk dalam pelaksanaan tindakan keperawatan,
dimana tindakan keperawatan selalu berpedoman pada
perencanaan yang telah anda buat. Tidak ada satu tindakan pun
yang akan keluar dari perencanaan, semua rencana betul-betul
diperlukan untuk mengatasi masalah yang akan terjadi. Anda harus
dapat melaksanakan semua rencana yang telah disusun, kecuali ada
sebab yang dipertanggung jawabkan.

C. Langkah-langkah intervensi keperawatan

langkah-langkah dalam perencanaan/intervensi yang perlu


diperhatikan menurut (Haryanto, 2007) adalah sebagai berikut:

1) Beri tanggal dan tanda tangan rencana. Tanggal penulisan rencana


penting untuk evaluasi, tinjauan, dan rencana yang akan datang. Tanda
tangan perawat menunjukkan tanggung gugat terhadap pasien dan
terhadap profesi keperawatan, karena keefektifan tindakan
keperawatan dapat dievaluasi
2) Gunakan judul kategori “intervensi keperawatan”. Sertakan tanggal
evaluasi pada tiap tujuan.
3) Gunakan symbol medis atau bahasa baku dan kata kunci, bukan
kalimat lengkap untuk menyampaikan ide anda. Misalnya, tulis “ ubah
posisi dan perbaiki posisi q2h” bukan “ ubah posisi dan perbaiki posisi
pasien setiap 2 jam”
4) Spesifik, perawat kini bekerja dalam sif dengan lamawaktu yang
berbeda, sebagian bekerja dalam sif 12 jam dan dalam sif 8 jam,
sehingga penting untuk menyebutkan dengan spesifik waktu intevensi
diharapkan
5) Rujuk ke buku prosedur atau sumber informasi lain, bukan
mencantumkan semua langkah pada rencana tertulis. Misalnya “lihat
buku prosedur unit untuk perawatan trakeostom”
6) Sesuaikan rencana dengan karakteristik unit pasien dengan
memastikan bahwa pilihan pasien, seperti pilihan tentang waktu
perawatan dan metode yang digunakan atau dicantumkan
7) Pastikan bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek
pencegahan dan pemeliharaan kesehatan serta aspek pemulihan
8) Pastikan bahwa rencana berisi intervensi untuk pengkajian pasien yang
berkesinambungan
9) Sertakan aktivitas kolaboratif dan kordinasi dalam rencana. Misalnya,
perawat dapat menulis program untuk menanyakan ahli gizi atau ahli
terapi fisik tentang aspek khusus perawatan pasien
10) Sertakan rencana pemulangan pasien dan kebutuhan perawatan di
rumah. Perawat perlu melakukan konsultasi dan membuat pengaturan
bersama perawatan komunitas, petugas dinas social, dan lembaga
khusus yang menyediakan informasi dan peralatan yang diperlukan
pasien.

Kegiatan apa yang dilakukan pada perencanaan/intervensi dalam


keperawatan menurut Budiono (2016) yaitu:

1) Menentukan Prioritas Masalah

Kegiatan pertama dalam perencanaan keperawatan adalah


menentukan prioritas masalah keperawatan. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk menentukan masalah yang akan menjadi skala prioritas untuk
diselesaikan atau dilatasi terlebih dahulu. Namun, bukan berarti bahwa
dalam menyelesaikan masalah Anda menunggu satu masalah selesai
sampai tuntas baru menyelesaikan masalah yang lain. Prioritas pertama
diartikan bahwa masalah ini perlu mendapat perhatian Anda, karena dapat
mempengaruhi status kesehatan klien secara umum dan memperlambat
penyelesaian masalah yang lain.Dalam pelaksanaannya nanti, prioritas
masalah yang kedua dan seterusnya dapat diatasi secara bersama-sama dan
berkesinambungan. (Budiono, 2016)

Menurut Budiono, 2016 Beberapa dapat pedoman dapat kita


gunakan sebagai standar teknik dalam membuat skala prioritas, sepeerti
hal berikut:
a. Standar V: Standar asuhan keperawatan,
Berdasarkan pedoman standar V asuhan keperawatan, prioritas
dititikberatkan pada masalah yang mengancam kehidupan. Skala
prioritasnya Anda tentukan dengan konsep berikut.
1) Prioritas pertama masalah yang mengancam kehidupan.
2) Prioritas kedua masalah yang mengancam kesehatan.
3) Prioritas ketiga masalah yang mempengaruhi perilaku manusia.
b. Depkes RI, 1992:
Pedoman Asuhan Keperawatan Berdasarkan pedoman membuat
prioritas masalah yang di tetapkan oleh Depkes RI, 1992 , menetapkan
hal seabgai berikut:
1) Prioritas pertama diberikan pada masalah aktual
2) Prioritas kedua pada masalah potensial
c. Dalam praktiknya, ternyata tidak selalu yang aktual menjadi prioritas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan masalah potensial. Masalah
yang diduga akan terjadi bersifat mengancam jiwa dapat menjadi
prioritas dibanding dengan masalah aktual yang beresiko rendah.
d. Pendekatan Body System (B1 sd B6)
Pedoman lain yang dapat digunakan dalam membuat prioritas masalah
berdasarkan pendekatan Body Sytem (B1 s/d B6). Pendekatan ini
menitikberatkan pada fungsi sistem tubuh. Dalam pendekatan ini,
fungsi pernapasan menjadi prioritas pertama karena gangguan pada
fungsi ini dapat mengancam jiwa klien. Fungsi pernapasan ini terdiri
dari jalan napas dan pernapasan. Prioritas terakhir pada sistem kulit,
selaput lendir, dan tulang.

2) Menentukan Kriteria Hasil (Outcomes)

Kriteria hasil merupakan batasan karakteristik atau indikator


keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan.Selain itu berorientasi pada
masalah dan kemungkinan penyebab dan merujuk pada simptom dan
meliputi empat aspek yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (perubahan
status fungsi), psikomotor (perilaku), dan perubahan fungsi tubuh. Kriteri
hasil ditulis dalam suatu bentuk kalimat pernyataan, tujuan perilaku yang
akan Anda capai masih memerlukan indikator-indikator yang lebih
spesifik sehingga tingkat keberhasilan akan lebih mudah Anda ukur.
Penetapan kriteria hasil yang benar dapat menggambarkan perilaku yang
ingin Anda capai dengan tepat. Perilaku ini dapat berbentuk kognitif, yaitu
perubahan pengetahuan klien dari keadaan tidak tahu. kurang tahudan
salah konsep menjadi tahu dan mempunyai konsep yang benar. Selain
aspek kognitif dapat juga dinilai dari aspek perubahan fungsi tubuh
berkaitan dengan respons tubuh yang timbul akibat keadaan patologis,
tindakan atau situasi yang mengancam. Demikian pula dapat dilihat dari
adanya perubahan perilaku yang Anda inginkan adalah perubahan dari
kondsi abnormal menjadi normal. Contoh: hipertermi menjadi suhu
normal, takikardi menjadi nadi normal, diare menjadi buang air besar yang
normal dan lain-lain (Budiono, 2016)

Contoh: Formula dalam Menetapkan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan.

NO Kreteria hasil berdasarkan rencana keperawatan yang telah di tetapkan


1 Contoh kriteria hasil berhubungan dengan aspek afektif :
a. Menyatakan keinginannya untuk berhubungan dengan staf.
b. Mengungkapkan perasaan kecemasan secara terbuka.
c. Mampu mengidentifikasi perasaan tentang aspek positif dan negative diri
dengan seimbang
2 Contoh kriteria hasil berhubungan dengan aspek psikomotor
a. Mampu mendemonstrasikan perawatan tali pusat dengan benar.
b. Mampu mendemonstrasikan cara menyuntik insulin dengan benar.
c. Mampu mendemonstrasikan cara perawatan payudara postpartum dengan
benar.
3 Contoh kriteria hasil berhubunga dengan aspek perubahan fungsi tubuh :
a. Wajah relaks
b. Konjungtiuva merah muda
c. Volume cairan seimbang 2000cc/hari
d. Nadi 60-100 kali/menit
e. Suhu 36-37, 5 derajat celcius

3) Pedoman Penulisan Kriteria Hasil (Outcomes)


Komponen dalam penulisan rencana tindakan keperawatan harus
meliputi: komponen pertama waktu yang ditetapkan (tanggal dan jam),
kedua Verb (kata kerja) dalam kalimat instruksi, ketiga Subjek yaitu
siapa yang menerima tindakan keperawatan, keempat hasil merupakan
hasil akhir yang dituju dari tindakan keperawatan. Kelima, target
waktu merupakan periode ketika perawat melaksanakan instruksi
keperawatan dan yang terakhir tanda tangan perawat. Karakteristik
dokumentasi Rencana Tindakan Keperawatan terdiri dari: ditulis oleh
perawat profesional, dilaksanakan setelah kontak pertama dengan
pasien, tempat strategis, Informasi baru (Budiono, 2016).

Menurut (Budiono, 2016) contoh rencana tindakan keperawatan


yaitu :

NO Rencana Tindakan Kperawatan


1 Contoh rencana tindakan keperawatan diagnostik :
a) Lakukan observasi terhadap tekanan darah, nadi, suhu
dan respirasi tiap 8 jam
b) Laukan observasi terhadap intake output 24 jam
c) Lakukan observasi terhadap tingkat kesadaran dan
tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial ( nyeri
kepala, muntah proyektil, tekanan darah naik, nadi
cepat dan lemah) tiap 24 jam
2 Contoh rencana tindakan keperawatan terapeutik :
a) Lakukan ROM pasif pada kaki 4x/ hari
b) Lakukan counter presser pada daerah sakral sewaktu
His
c) Lakukan manajemen keperawatan luka gangren tiap
hari
3 Contoh rencana tindakan keperawatan penyuluhan :
a) Jelaskan pada keluarga tentang perawatan anak
demam dirumah
b) Jelasakan pada klien dan keluarga tentang diet
diabetes melitus
c) Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan
perawatannya
4 Contoh rencana tindakan keperawatan kolaboratif :
a) Laksnakan hasil kolaborasi pemberian paracetamol 3x
500 mg/ hari
b) Melaksanakan hasil kolaborasi infus D5 2000 cc/hari,
PPC 3x1 juta IU IM, 02 3 liter/ menit

4) Menetapkan Rasional Keperawatan

Menurut Budiono, 2016 Rasional rencana tindakan keperawatan


adalah dasar pemikiran atau alasan ilmiah yang mendasari ditetapkannya
rencana tindakan keperawatan. Kegiatan ini pada umumnya diperlukan
untuk proses pembelajaran, dengan harapan Anda dapat menerapkan
prinsip dan konsep ilmiah yang mendasari ditetapkannya desain rencana
keperawatan. Rasional rencana tindakan keperawatan menerapkan berpikir
kritis dan bertanggungjawab pada pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan masalah klien. Masing-masing rencana tindakan ditetapkan
satu rasional. Bila dari rencana tindakan ada sub-rencana, Anda
diperkenankan membuat rasional secara umum namun diharapkan untuk
Anda , dapat membuat rasional untuk masing-masing sub-rencana
(Budiono,2016).

D. Tipe Intervensi Keperawatan


Tipe rencana tindakan keperawatan menurut potter & perry (1997)
yaitu sebagai berikut:
a. Intervensi perawat adalah respon perawat terhadap kebutuhan
klien terhadap perawatan kesehatan dan diagnosis keperawatan.
Tindakan memiliki memiliki otonomi yang berdasarkan pada
rasional ilmiah. Intervensi ini tidak membutuhkan instruksi
dokter atau profesi kesehatan lainnya
b. Mencegah timbulnya masalah
c. Memonitor kejadian
E. Penentuan Intervensi Keperawatan
Menurut (PPNI, 2018) dalam menentukan intervensi keperawatan, perawat
perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut :
1. Karakteristik diagnosis keperawatan
Intervensi keperawatan diharapkan dapat mengatasi etiologi atau
tanda/gejala diagnosis keperawatan. Jika etiologi tidak dapat secara
langsung diatasi, maka intervensi keperawatan diarahkan untuk
menangani tanda/gejala diagnosis keperawatan. Untuk diagnosis
resiko, intervensi keperawatan diarahkan untuk mengeliminasi faktor
resiko
2. Luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan
Luaran keperawatan akan memberikan arahan yang jelas dalam
penentuan intervensi keperawatan. Luaran keperawatan merupakan
hasil akhir yang diharapkan setelah pemberian intervensi keperawatan
3. Kemampulaksanaan intervensi keperawatan
Perawat perlu mempertimbangkan waktu, tenaga/staf dan sumber daya
yang tersedia sebelum merencanakan dan mengimplementasikan
intervensi keperawatan kepada pasien
4. Kemampuan perawat
Perawat diharapkan mengetahui rasionalisasi ilmiah terkait intervensi
keperawatan yang akan dilakukan dan memiliki keterampilan
psikomotorik yang diperlukan untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan tersebut. standar ini memuat intervensi-intervensi yang
memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus, beberapa
diantaranya yaitu manajemen alat pacu jantung, manajemen ventilasi
mekanik, terapi akupresur, terapi akupuntur, terapi bekam, terapi
hypnosis
5. Penerimaan pasien
Intervensi keperawatan yang dipilih harus dapat diterima oleh pasien
dan sesuai dengan nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh pasien
6. Hasil penelitian
Bukti penelitian akan menunjukkan efektivitas intervensi keperawatan
pada pasien tertentu. Jika penelitian belum tersedia, maka perawat
dapat menggunakan prinsip ilmiah atau berkonsultasi dengan perawat
spesialis dalam menentukan pilihan intervensi keperawatan.

F. Contoh rencana tindakan keperawatan

Menurut (Budiono, 2016) contoh rencana tindakan keperawatan


yaitu :

NO Rencana Tindakan Kperawatan


1 Contoh rencana tindakan keperawatan diagnostik :
d) Lakukan observasi terhadap tekanan darah, nadi, suhu dan
respirasi tiap 8 jam
e) Laukan observasi terhadap intake output 24 jam
f) Lakukan observasi terhadap tingkat kesadaran dan tanda-
tanda peningkatan tekanan intrakranial ( nyeri kepala,
muntah proyektil, tekanan darah naik, nadi cepat dan lemah)
tiap 24 jam
2 Contoh rencana tindakan keperawatan terapeutik :
d) Lakukan ROM pasif pada kaki 4x/ hari
e) Lakukan counter presser pada daerah sakral sewaktu His
f) Lakukan manajemen keperawatan luka gangren tiap hari
3 Contoh rencana tindakan keperawatan penyuluhan :
d) Jelaskan pada keluarga tentang perawatan anak demam
dirumah
e) Jelasakan pada klien dan keluarga tentang diet diabetes
melitus
f) Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan
perawatannya
4 Contoh rencana tindakan keperawatan kolaboratif :
c) Laksnakan hasil kolaborasi pemberian paracetamol 3x 500 mg/
hari
d) Melaksanakan hasil kolaborasi infus D5 2000 cc/hari, PPC 3x1
juta IU IM, 02 3 liter/ menit
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan. (PPNI, 2018)
 Adapun tujuan dari intervensi keperawatan menurut budiono (2016) yaitu :
1) Tujuan administrasi
Administrasi mengidentifikasi fokus keperawatan, fokus intervensi
keperawatan dapat diidentifikasi melalui rencana keperawatan yang
disusun.
2) Tujuan klinik
Merupakan petunjuk dalam pelaksanaan tindakan keperawatan,
dimana tindakan keperawatan selalu berpedoman pada perencanaan
yang telah anda buat.
 Kegiatan apa yang dilakukan pada perencanaan/intervensi dalam
keperawatan menurut Budiono (2016) yaitu:
1) Menentukan Prioritas Masalah
Kegiatan pertama dalam perencanaan keperawatan adalah menentukan
prioritas masalah keperawatan.
2) Menentukan Kriteria Hasil (Outcomes)
Kriteria hasil merupakan batasan karakteristik atau indikator
keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan.
3) Pedoman Penulisan Kriteria Hasil (Outcomes)
Komponen dalam penulisan rencana tindakan keperawatan harus
meliputi: komponen pertama waktu yang ditetapkan (tanggal dan jam),
kedua Verb (kata kerja) dalam kalimat instruksi, ketiga Subjek yaitu
siapa yang menerima tindakan keperawatan, keempat hasil merupakan
hasil akhir yang dituju dari tindakan keperawatan. Kelima, target
waktu merupakan periode ketika perawat melaksanakan instruksi
keperawatan dan yang terakhir tanda tangan perawat.
4) Menetapkan Rasional Keperawatan
Menurut Budiono, 2016 Rasional rencana tindakan keperawatan adalah
dasar pemikiran atau alasan ilmiah yang mendasari ditetapkannya
rencana tindakan keperawatan.
 Tipe rencana tindakan keperawatan menurut potter & perry (1997)
yaitu sebagai berikut:
d. Intervensi perawat adalah respon perawat terhadap kebutuhan
klien terhadap perawatan kesehatan dan diagnosis keperawatan.
Tindakan memiliki memiliki otonomi yang berdasarkan pada
rasional ilmiah. Intervensi ini tidak membutuhkan instruksi
dokter atau profesi kesehatan lainnya
e. Mencegah timbulnya masalah
f. Memonitor kejadian
 Penentuan Intervensi Keperawatan
Menurut (PPNI, 2018) dalam menentukan intervensi keperawatan,
perawat perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut :
1. Karakteristik diagnosis keperawatan
2. Luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan
3. Kemampulaksanaan intervensi keperawatan
4. Kemampuan perawat
5. Penerimaan pasien
6. Hasil penelitian
B. Saran
Sebagaimana materi yang telah dipaparkan di atas maka kita sebagai
seorang calon perawat atau perawat jika ingin mendapatkan hasil
pemeriksaan yang lebih baik dan lebih akurat maka kita harus betul-betul
menguasai, memahami dan mengetahui bagaimana proses keperawatan
itu yang dimana di dalam proses keperawatan itu terdapat beberapa
tahap yaitu pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Apabila salah satu dari tahap-tahap tersebut tidak dilaksanakan maka
hasil dari proses keperawatan tidak akurat karena setiap tahap dari proses
keperawatan tersebut sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
akurat dan baik
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. (2018). Teori Model Keperawatan. Malang: Universitas Muhammadia


Malang .

Asumuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :


Ar- Ruzz Media.

Betty J. Ackley, G. B. (2017). Nursing Diagnosisi Handbook: An Evidence-Based


Guide To Planning Care 8th edition. United State of America: Elsevier.

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan . Jakarta Selatan: Pusdik SDM


Kesehatan.

Evania, N. (2013). Konsep Dsar Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Yogyakarta: D-


Medika.

Haryanto. (2007). konsep dasar keperawatan dengan pemetaan konsep. jakarta:


salemba medika.

Maryani, D. S. (2014). Ilmu Keperawatan Komunitas . Bandung: Cv Yrama


Widya.

perry, p. &. (1997). fundamental keperawatan konsep, proses dan praktik. canada:
mosby-year book.

PPNI, t. p. (2018). standar intervensi keperawatan indonesia. jakarta: dewan


pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.

Sunaryo, R. W. (2015). Asuhan Keperawatan Gerontik . Yogyakartaa: Cv Andi


Offset.

Anda mungkin juga menyukai