Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TIMBANG TERIMA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Managemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Welas Haryati S.Pd.,S.Kp.,MMR

Disusun oleh :

1. Sixvita Arum Makfiroh (P1337420217031)


2. Khansa Ghina Paramartha Joddy (P1337420217032)
3. Ovantri Suginori (P1337420217033)
4. Sanggita Ayu Dewani (P1337420217034)
5. Rizqi Yuliantika Hidayanti (P1337420217035)
6. Melika Azzahra Ishfahany (P1337420217036)
7. Intan Fatria Yuliani (P1337420217037)
8. Elsa Dian Widyati (P1337420217039)
9. Frida Mahardini (P1337420217040)
10. Fina Mayasita (P1337420217041)
11. Mitha Dwi Karrtika (P1337420217042)

Tingkat 3A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan


berkah dan hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “ Timbang Terima ” sebagai bentuk pengajuan tugas dari
mata kuliah Manajemen Keperawatan oleh ibu Welas Haryati S.Pd.,S.Kp.,MMR
adapun makalah ini berisi 3 Bab yaitu Bab I berisi pendahuluan dari
pembuatan makalah, Bab II berupa pembahasan dari Timbang Terima , dan
Bab III yang berisis penutup

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai


pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Welas Haryati S.Pd.,S.Kp.,MMR selaku dosen pembimbing mata


kuliah Manajemen Keperawatan yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan motivasi.
2. Teman-teman kelas IIIA yang selalu saling mendukung dan bekerja
sama.

Kami sangat mengaharap kritik dan saran yang membangun untuk


makalah ini. Akhir kata, semoga segala informasi yang ada di dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Purwokerto, 19 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul Cover..............................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Timbang Terima........................................................................3
B. Tujuan Timbang Terima..............................................................................3
C. Tipe Timbang Terima..................................................................................4
D. Persiapan Timbang Terima..........................................................................5
E. Penatalaksanaan Timbang Terima...............................................................5
F. Post Timbang Terima...................................................................................6
G. Faktor yang Mempengaruhi Timbang Terima.............................................6
H. Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Timbang Terima....................................6
I. Evaluasi Timbang Terima............................................................................7

BAB III PENUTUP ..........................................................................................9

A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat komunikasi antarperawat dan tim medis lainnya melalui handover
(serah terima) yang dilakukan perawat secara rutin berisi informasi tentang
kondisi pasien, perencanaan keperawatan, pengobatan dan lainnya sehingga
harus dicatat dengan benar dalam penelitian (D.F.A, Suryani, & Maria, 2014).
Timbang terima adalah salah satu kegiatan yang aman bagi perawat
dengan menyampaikan informasi penting, sampai saat ini masih ada kesalahan
pelaksanaan timbang terima yang mengakibatkan penurunan kesehatan pada
pasien seperti prosedur yang dijalankan tidak sesuai standar serta kurangnya
komunikasi pada saat timbang terima dikutip dari penelitian (Manopo, 2013).
Kelengkapan dokumentasi keperawatan sangat dibutuhkan untuk menunjang
kesehatan pasien terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat, berdasarkan
penelitian tentang gambaran faktor kinerja perawat dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan menunjukkan bahwa kualitas dokumentasi dipengaruhi
oleh : pengetahuan, persepsi, motivasi, beban kerja, kondisi kerja, pedoman
dokumentasi, format dokumentasi, supervisi, reward dan punishment dikutip
dari penelitian (Putra, 2016).
Dilaporkan oleh World Health Organizatin (2007) terdapat 11% dari
25.000-30.000 kasus pada tahun 1995-2006 terdapat kesalahan akibat
komunikasi pada saat serah terima pasien. 889 kejadian malpraktek ditemukan
32% diakibatkan kesalahan komunikasi dalam timbang terima pasien sehingga
menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat yang berpengaruh pada
kesehatan pasien (Kesrianti, 2012). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
timbang terima yaitu faktor penghambat diantaranya: hambatan komunikasi,
ketersediaan sumber daya, faktor lingkungan, efektifitas waktu, pendidikan.
(Agustin, Wijaya , & Habibi, 2014).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan timbang terima?
2. Apa tujuan dari timbang terima?
3. Apa saja tipe timbang terima?
4. Bagaimana persiapan timbang terima?
5. Bagaimana penatalaksanaan timbang terima?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan timbang terima oleh perawat di rumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian timbang terima
b. Mengetahui tujuan dari timbang terima
c. Mengetahui tipe timbang terima
d. Mengetahui persiapan timbang terima
e. Mengetahui penatalaksanaan timbang terima
D. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan mahasiswa terkait mata
kuliah manajemen keperawatan tentang timbang terima (meliputi
pengertian, tujuan, dan tipe timbang terima).
2. Menambah informasi terutama dalam ilmu manajemen keperawatan yang
terkait timbang terima, sehingga dapat mengetahui prosedur persiapan dan
penatalaksanaan ini dengan baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Agustin, Wijaya , & Habibi, (2014) timbang terima adalah proses transfer
atau perpindahan informasi penting untuk asuhan keperawatan pasien secara
holistic dan aman yang bertujuan agar pelayanan yang diberikan oleh setiap
perawat saling berkesinambungan.
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan pasien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan
yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Operan dilakukan oleh perawat primer keperawatan
kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan (Nursalam, 2012).
Timbang terima merupakan proses berpindahnya informasi penting
mengenai asuhan keperawatan secara singkat, jelas dan lengkap yang
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
penanggung jawab dinas berikutnya (sore, malam dan pagi).
B. Tujuan Timbang Terima
Menurut Australian Health Care and Hospitals Association/ AHHA (2009)
tujuan timbang terima adalah untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan
meningkatkan timbang terima klinis dalam berbagai pengaturan kesehatan.
Menurut Nursalam (2012) tujuan dilaksanakan timbang terima adalah :
1. Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
2. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).

3
3. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien.
4. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat
dinas berikutnya
5. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Tujuan timbang terima bagi perawat :

1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.


2. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.

Tujuan timbang terima bagi pasien :

Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.(Nursalam, 2012).

C. Tipe Timbang Terima


1. On call responsibility yang merupakan timbang terima dalam bentuk
pertanggung jawaban atas informasi melalui telepon/informasi lisan.
2. Critical report yaitu bentuk pencatatan atas informasi hasil pemeriksaan
penunjang, seperti catatan laboratorium.
3. Hospital to community handover yaitu bentuk timbang terima dari fasilitas
pelayanan rumah sakit ke rumah/fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat.Perpindahan paien pada tingkat perawatan, merupakan suatu
bentuk timbang terima yang ditujukan pada perpindahan pasien dari
perawatan kritikal ke perawatan medical.
4. Nursing shift merupakan bentuk timbang terima yang berhubungan dengan
pergantian shift dalam pelayanan keperawatan seperti pergantian dari dinas
pagi ke dinas sore.

4
D. Persiapan Timbang Terima

1. Operan (Handover) dilaksanakan setiap pergantian shif/operan.


2. Prinsip operan, terutama pada semua pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan operan khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang
belum/dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan operan pada PP berikutnya mengenai hal yang perlu
disampaikan dalam operan antara lain :
a. Jumlah pasien.
b. Identitas pasien dan diagnosa medis.
c. Data (keluhan/subjektif dan objektif).
d. Masalah keperawatan yang masih muncul. Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan (secara umum).
e. Intervensi kolaborasi dan independen.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dan lain-lain).

E. Pelaksanaan Timbang Terima

1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shif jaga).


2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruangan membuka acara operan.
4. Perawat yang melakukan acara operan dapat melakukan klarifikasi.
5. Tanya jawab dan melakukan validari terhadap hal-hal yang telah di operkan
dan berhak menanyakan mengenai di hal-hal yang kurang jelas.
6. Kepala ruangan atau PP menanyakan kebutuhan dasar pasien.
7. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
8. Perawat yang melaksanakan operan mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah/belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan.

5
9. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
10. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari lima menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

F. Post Timbang Terima

1. Diskusi.
2. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada format operan yang
ditanda tangani oleh pp yang jaga saat itu dan pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh Kepala Ruang.
3. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada format operan yang
ditanda tangani oleh pp yang jaga saat itu dan pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh Kepala Ruang.
4. Ditutup oleh Karu. (Nursalam, 2012).

G. Faktor yang Mempengaruhi Timbang Terima

1. Faktor Penghambat
a. Hambatan komunikasi
b. Masalah yang berhubungan dengan standar
c. Ketersediaan sumber daya
d. Faktor lingkungan
e. Efektifitas waktu
f. Kesulitan yang berhubungan dengan kompleksitas keadaan pasien
g. Pendidikan dan pelatihan yang kurang serta faktor individu
2. Faktor Pendukung
a. Ketrampilan komunikasi
b. Strategi/standar timbang terima
c. Penggunaan teknologi
d. Dukungan lingkungan
e. Pendidikan dan pelatihan

6
f. Keterlibatan staf serta kepemimpinan (Agustin, Wijaya, & Habibi 2014)

H. Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Timbang Terima

1. Dilaksanakan tepat waktu pergantian shif.


2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau pergantian jawab pasien (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
5. Operan (handover) harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6. Pada saat operan di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi
pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung didekat pasien.
7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan syok sebaiknya
dibicarakan di nurse station.(Nursalam, 2012).

I. Evaluasi Timbang Terima

1. Struktur (Input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : catatan operan, status pasien dan kelompok shif operan. Kepala ruang
selalu memimpin kegiatan operan yang dilakukan pada pergantian shif
yaitu malam kepagi, pagi ke sore. Kegiatan operan pada shif sore ke
malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shif. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shif.
Operan pertama kali dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station.

7
Isi operan mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Setiap pasien tidak lebih dari lima menit saat
klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan
dengan baik. (Nursalam, 2012).

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Timbang terima merupakan proses berpindahnya informasi penting
mengenai asuhan keperawatan secara singkat, jelas dan lengkap yang
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
penanggung jawab dinas berikutnya (sore, malam dan pagi). Tujuan timbang
terima bagi perawat antara lain: Meningkatkan kemampuan komunikasi
perawat, Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat,
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna. Tipe- tipe
timbang terima antara lain On call, Critical report, Hospital to community
handover, dan Nursing shift. Selain itu, terdapat juga faktor yang
mempengaruhi timbang terima, hal-hal yang dilakukan saat melakukan
timbang terima pasien, dan juga evaluasi yang diharapkan dari
dilaksanakannya timbang terima.

B. Saran
Diharapkan hal ini bisa dijadikan acuan dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan terutama rumah sakit, guna meningktakan standar
komunikasi di dalam ruangan oleh perawat dan juga tenaga medis lainnya serta
memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bagaimana pelaksanaan
timbang terima pasien seperti menyiapkan buku catatan dan juga melaksanakan
diskusi setelah handover secara rutin pada pergantian shift, dan juga agar lebih
mencermati manajemen keperawatan terkait dokumentasi keperawatan yang
bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam tindakan keperawatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kesrianti, A.M., et al. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

pada saat Handover di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas

Hasanuddin. Makassar.

Lestari, D. F. A., Suryani, & Maria. (2014). Pengaruh Operan dengan Metode

SBAR Terhadap Pendokumentasian Implementasi dan Evaluasi Asuhan

Keperawatan. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.

Manopo,et al. (2013). Hubungan Antara Penerapan Timbang Terima Pasien

dengan Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksanaan Di RSU GMIM

Kalooran Amurang, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam

Ratulangi: Manado.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek

Keperawatan Profesional, edisi ke 3. Salemba Medika: Jakarta.

Putra, A.A., et al. (2016). Hubungan Persepsi Perawat Tentang Karakteristik

Pekerjaan dengan Kepatuhan Dalam Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan. Tesis Magister Kesehatan, Fakultas Kedokteran,

Universitas Diponegoro:Semarang.

Agustin, et al. (2014). Nurse Knowledge With Acceptance Weigh

Implementation. Nursing Journal of STIKes Insan Cendekia Medika

Jombang, vol.08 no.002, h.2.

10

Anda mungkin juga menyukai