Disusun oleh :
Tingkat 3A
2019
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Judul Cover..............................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Timbang Terima........................................................................3
B. Tujuan Timbang Terima..............................................................................3
C. Tipe Timbang Terima..................................................................................4
D. Persiapan Timbang Terima..........................................................................5
E. Penatalaksanaan Timbang Terima...............................................................5
F. Post Timbang Terima...................................................................................6
G. Faktor yang Mempengaruhi Timbang Terima.............................................6
H. Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Timbang Terima....................................6
I. Evaluasi Timbang Terima............................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat komunikasi antarperawat dan tim medis lainnya melalui handover
(serah terima) yang dilakukan perawat secara rutin berisi informasi tentang
kondisi pasien, perencanaan keperawatan, pengobatan dan lainnya sehingga
harus dicatat dengan benar dalam penelitian (D.F.A, Suryani, & Maria, 2014).
Timbang terima adalah salah satu kegiatan yang aman bagi perawat
dengan menyampaikan informasi penting, sampai saat ini masih ada kesalahan
pelaksanaan timbang terima yang mengakibatkan penurunan kesehatan pada
pasien seperti prosedur yang dijalankan tidak sesuai standar serta kurangnya
komunikasi pada saat timbang terima dikutip dari penelitian (Manopo, 2013).
Kelengkapan dokumentasi keperawatan sangat dibutuhkan untuk menunjang
kesehatan pasien terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat, berdasarkan
penelitian tentang gambaran faktor kinerja perawat dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan menunjukkan bahwa kualitas dokumentasi dipengaruhi
oleh : pengetahuan, persepsi, motivasi, beban kerja, kondisi kerja, pedoman
dokumentasi, format dokumentasi, supervisi, reward dan punishment dikutip
dari penelitian (Putra, 2016).
Dilaporkan oleh World Health Organizatin (2007) terdapat 11% dari
25.000-30.000 kasus pada tahun 1995-2006 terdapat kesalahan akibat
komunikasi pada saat serah terima pasien. 889 kejadian malpraktek ditemukan
32% diakibatkan kesalahan komunikasi dalam timbang terima pasien sehingga
menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat yang berpengaruh pada
kesehatan pasien (Kesrianti, 2012). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
timbang terima yaitu faktor penghambat diantaranya: hambatan komunikasi,
ketersediaan sumber daya, faktor lingkungan, efektifitas waktu, pendidikan.
(Agustin, Wijaya , & Habibi, 2014).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan timbang terima?
2. Apa tujuan dari timbang terima?
3. Apa saja tipe timbang terima?
4. Bagaimana persiapan timbang terima?
5. Bagaimana penatalaksanaan timbang terima?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan timbang terima oleh perawat di rumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian timbang terima
b. Mengetahui tujuan dari timbang terima
c. Mengetahui tipe timbang terima
d. Mengetahui persiapan timbang terima
e. Mengetahui penatalaksanaan timbang terima
D. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan mahasiswa terkait mata
kuliah manajemen keperawatan tentang timbang terima (meliputi
pengertian, tujuan, dan tipe timbang terima).
2. Menambah informasi terutama dalam ilmu manajemen keperawatan yang
terkait timbang terima, sehingga dapat mengetahui prosedur persiapan dan
penatalaksanaan ini dengan baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Agustin, Wijaya , & Habibi, (2014) timbang terima adalah proses transfer
atau perpindahan informasi penting untuk asuhan keperawatan pasien secara
holistic dan aman yang bertujuan agar pelayanan yang diberikan oleh setiap
perawat saling berkesinambungan.
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan pasien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan
yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Operan dilakukan oleh perawat primer keperawatan
kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan (Nursalam, 2012).
Timbang terima merupakan proses berpindahnya informasi penting
mengenai asuhan keperawatan secara singkat, jelas dan lengkap yang
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
penanggung jawab dinas berikutnya (sore, malam dan pagi).
B. Tujuan Timbang Terima
Menurut Australian Health Care and Hospitals Association/ AHHA (2009)
tujuan timbang terima adalah untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan
meningkatkan timbang terima klinis dalam berbagai pengaturan kesehatan.
Menurut Nursalam (2012) tujuan dilaksanakan timbang terima adalah :
1. Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
2. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
3
3. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien.
4. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat
dinas berikutnya
5. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.(Nursalam, 2012).
4
D. Persiapan Timbang Terima
5
9. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
10. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari lima menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.
1. Diskusi.
2. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada format operan yang
ditanda tangani oleh pp yang jaga saat itu dan pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh Kepala Ruang.
3. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada format operan yang
ditanda tangani oleh pp yang jaga saat itu dan pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh Kepala Ruang.
4. Ditutup oleh Karu. (Nursalam, 2012).
1. Faktor Penghambat
a. Hambatan komunikasi
b. Masalah yang berhubungan dengan standar
c. Ketersediaan sumber daya
d. Faktor lingkungan
e. Efektifitas waktu
f. Kesulitan yang berhubungan dengan kompleksitas keadaan pasien
g. Pendidikan dan pelatihan yang kurang serta faktor individu
2. Faktor Pendukung
a. Ketrampilan komunikasi
b. Strategi/standar timbang terima
c. Penggunaan teknologi
d. Dukungan lingkungan
e. Pendidikan dan pelatihan
6
f. Keterlibatan staf serta kepemimpinan (Agustin, Wijaya, & Habibi 2014)
1. Struktur (Input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : catatan operan, status pasien dan kelompok shif operan. Kepala ruang
selalu memimpin kegiatan operan yang dilakukan pada pergantian shif
yaitu malam kepagi, pagi ke sore. Kegiatan operan pada shif sore ke
malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shif. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shif.
Operan pertama kali dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station.
7
Isi operan mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Setiap pasien tidak lebih dari lima menit saat
klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan
dengan baik. (Nursalam, 2012).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timbang terima merupakan proses berpindahnya informasi penting
mengenai asuhan keperawatan secara singkat, jelas dan lengkap yang
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
penanggung jawab dinas berikutnya (sore, malam dan pagi). Tujuan timbang
terima bagi perawat antara lain: Meningkatkan kemampuan komunikasi
perawat, Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat,
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna. Tipe- tipe
timbang terima antara lain On call, Critical report, Hospital to community
handover, dan Nursing shift. Selain itu, terdapat juga faktor yang
mempengaruhi timbang terima, hal-hal yang dilakukan saat melakukan
timbang terima pasien, dan juga evaluasi yang diharapkan dari
dilaksanakannya timbang terima.
B. Saran
Diharapkan hal ini bisa dijadikan acuan dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan terutama rumah sakit, guna meningktakan standar
komunikasi di dalam ruangan oleh perawat dan juga tenaga medis lainnya serta
memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bagaimana pelaksanaan
timbang terima pasien seperti menyiapkan buku catatan dan juga melaksanakan
diskusi setelah handover secara rutin pada pergantian shift, dan juga agar lebih
mencermati manajemen keperawatan terkait dokumentasi keperawatan yang
bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam tindakan keperawatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin. Makassar.
Lestari, D. F. A., Suryani, & Maria. (2014). Pengaruh Operan dengan Metode
Ratulangi: Manado.
Universitas Diponegoro:Semarang.
10