Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAGEMEN KEPERAWATAN

PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA PASIEN DAN


PENGELOLAAN OBAT SERTA PELAKSANAAN RONDE
KEPERAWATAN DAN PENYUSUNAN PROPOSAL

Dosen Pembimbing : Dr. Hotmaida Siagian, M.Kes


Disusun Oleh : Kelompok 1 (2A)

1. Nolita Tri Anjasari P2782416004


2. Elly Yulianti Widiastutik P2782416006
3. Anggy Maulidia Ahmad P2782416008
4. Ghaly Mayrinda P2782416018
5. Veronika Wedya Puspitasari P2782416021
6. Dea Dianira Syafitri P2782416058
7. Primanda Iqbal Kamaludin P2782416065
8. Efadwi Rusdiana P2782416080

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA


PRODI DIII KEPERAWATAN SIDOARJO
TAHUN AJARAN
2017-2018

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode dan Jenis Metode Pekerjaan dan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan” ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan berbagai
sumber yaitu melalui media elektronik dan berbagi media pendukung lainnya.
Makalah ini dibuat dengan berbagai tujuan yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Managemen Keperawatan yang dibimbing oleh Dr. Hotmaida Siagian, M.Kes dan menambah
pengetahuan mahasiswa dalam bidang managemen.
Makalah ini berisi beberapa materi tentang pengertian metode dan jenis metode
pekerjaan dan pengertian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Makalah ini tersusun berkat bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Hotmaida Siagian, M.Kes selaku dosen pembimbing Kesehatan dan
Keselamatan Kerja kami.
2. Penulis blog dalam website yang kami jadikan sebagai sumber materi dalam
pembuatan makalah ini.
3. Orang tua, keluarga, dan teman-teman yang selalu memberi dukungan kepada kami.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca. Kami
berharap makalah ini dapat berguna dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya.

Sidoarjo, 06 Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................................... i
Daftar isi..................................................................................................................................... ii
BAB I: Pendahuluan
1.1 Latar belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 5
BAB II: Pembahasan (Materi Timbang Terima)
2.1 Pengertian ....................................................................................................................... 6
2.2 Tujuan ............................................................................................................................ 6
2.3 Langkah - langkah .......................................................................................................... 6
2.4 Prosedur Timbang Terima............................................................................................... 7
BAB III: Kegiatan
3.1 Pelaksanaan Kegiatan...................................................................................................... 8
3.2 Pengorganisasian ............................................................................................................. 8
3.3 Metode dan Media ........................................................................................................... 8
3.4 Instrumen......................................................................................................................... 8
3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima ........................................................................... 9
3.6 Evaluasi ......................................................................................................................... 10
3.7 Resume Pelaksanaa Timbang Terima ........................................................................... 11
BAB IV: Pembahan (Materi Ronde Keperawatan)
4.1 Pengertian ...................................................................................................................... 13
BAB V: PERENCANAAN
5.1 Contoh Ronde Keperawatan .............................................................................................. 14
5.2 Surat Persetujuan ............................................................................................................... 17
5.3 Dokumentasi Ronde Keperawatan ..................................................................................... 18
BAB VI: PENUTUP
6.1 Kesimpulan dan Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
merupakan suatu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien,
penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima merupakan teknik
atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan
keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang
sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang
dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa keperawatam, program
terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima
dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu

4
terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian
penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan
secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggung gugat dari seorang
perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari
tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan
sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan
keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah
dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.

1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapatdipertahankan.

Tujuan Khusus
a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.

5
BAB II
MATERI TIMBANG TERIMA

2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.

2.2 Tujuan.
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinasberikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2.3 Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akandisampaikan.
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnyameliputi:
 Kondisi atau keadaan klien secara umum.
 Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
 Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan
klien.

2.4 Prosedur Timbang Terima


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan

6
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya :
1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.
2. Di nursestation perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terimadengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalahkeperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakanserta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
3. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkapsebaiknya
dicatat untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jagaberikutnya.
4. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnose medis.
b. Masalah keperawatan yang masih ada.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya jawab
terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
6. Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8. Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukanvalidasi
data.
9. Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer.

7
BAB III
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal :
Pukul :
Pelaksana :
Topik :
Tempat :
Sasaran :

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
PP1 (Pagi) :
PA (Pagi) :
PP2 (Sore) :
PA (Sore) :

3.3 Metode dan Media


Metode :
 Karu memimpin proses Timbang Terima
 Melakukan timbang terima antara Perawat Primer pagi dengan Perawat Primer sore.
 Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP sore.
 Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.
Media :
 Materi disampaikan secara lisan.
 Dokumentasi klien (status).
 Buku Timbang Terima

3.4 Instrumen
Status klien
Nursing kit.
Catatan timbang terima

8
3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Pra 1.
Timbang Kedua kelompok dinassudah siap da 10 menit Nurse Karu
Terima n berkumpul diNurse Station Station PP
2. Karu mengecek kesiapantimbang teri PA
ma tiap PP
3. Kelompok yang
akanbertugas menyiapkan catatan
(Work Sheet), PP yang
akanmengoperkan,
menyiapkanbuku timbang terima &nur
sing kit
4. Kepala ruangan membukaacara timb
ang terimadilanjutkan dengan doa.

Pelaksanaan Tim1. PP dinas pagi melakukan timbang 20 menit Nurse Karu


bangTerima terima kepada PP dinas sore. Hal-hal Station PP
yang perlu disampaikan PP pada saat PA
timbang terima :

a. Identitas klien dan diagnosa medis


termasuk hari rawat keberapa atau post
op hari keberapa.

b. Masalah keperawatan.

c. Data yang mendukung.

d. Tindakan keperawatan yang


sudah/belum dilaksanakan.

9
e. Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan penunjang,
konsul, prosedur tindakan tertentu.

2. Karu membuka dan membersalam


kepada klien, PP pagimenjelaskan
tentang klien, PP sore
mengenalkananggota, timnya dan
melakukan validasi data.

3. Lama timbang terima setiap klien


Disampin
kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi
g tempat
khusus yang memerlukan keterangan
tidur klien
lebih rinci.

Post 1. Klarifikasi hasil validasi data oleh PP 5 menit Nurse Karu


timbangterima sore. station PP
PA
2. Penyampaian alat- alat kesehatan

3. Laporan timbang terima


ditandatangani oleh kedua PP dan
mengetahui Karu (kalau pagi saja).

4. Reward Karu terhadap perawat yang


akan dan selesai bertugas.

5. Penutup oleh karu.

3.6 Evaluasi

 Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain
: Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu pagi ke
sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shiftsore ke malam dipimpin oleh perawat
primer.

10
 Evaluasi Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer malam
menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station.
Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah
dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan
timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.

 Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik

3.7 Resume Pelaksanaan Timbang Terima

Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara : Timbang Terima.

A. Presensi
1. Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang.
2. Supervisor sebanyak 1 orang.
3. Pembimbing Ruangan ……. sebanyak 1 orang
4. Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Sidoarjo.....

B. Hasil Evaluasi

1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal gannt
chart yang telah dibuat.

11
2. Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 13.05- Pelaksanaan timbang terima
13.30
WIB
2 13.30- Diskusi dan klarifikasi dari supervisor sertaperawat ruangan:
14.00 Pembimbing 1
WIB 1. Saat timbang terima hendaknya perawatmemperhatikan keadan
yang perlu dioperkan padadinas sore,
seperti produksi urin atau pesanan khusus untuk keluarga.
Pembimbing 2
1. alur timbang terima sudah benar
2. setting tempat duduk PP dan PA hendaknya dapat
lebih berdekatan agar PP dan PA lebih mudah berkolaborasi
3. pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di
nurse stasion atau saat di pasien
Pembimbing 3

1. Pada laporan timbang terima hendaknya


dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan PP sore
sebagai dokumentasi keperawatan
2. Jika pasien tidur jangan dibangunkan dan
selalu sapa keluarga pasien.
3. Karu bertugas memimpin timbang terimadan PP
bertugas menjelaskan data

3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1 pembimbing pendidikan dan 2 supervisor.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.
c. Kegiatan berjalan lancer dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.

12
BAB IV
MATERI RONDE KEPERAWATAN
4.1 Pengertian
Managemen adalah proses bekerja melalui staff keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara professional. Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi individu,
keluarga, dan masyarakat (Gillies, 1996).

Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
keperatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan adanya factor kelola
yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan
keperawatan.

Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan membahas
kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara
teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor,
kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim
keperawatan. Karakteristik dari ronde keperawatan meliputi : pasien dilibatkan secara
langsung, pasien merupakan fokus kegiatan, perawat yang terlibat melakukan diskusi, konselor
memfasilitasi kreatifitas dan membantu mengembangkan kemampuan perawat dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

13
BAB V
PERENCANAAN
Topik : Perawatan klien dengan Diagnosa Post op. Apendicitis

Sasaran : Tn A

Waktu : pukul 09.00-10.00 wib

Hari/Tanggal : 14 April 2012

Tujuan

i. Tujuan Umum

Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan masalah klien dapat teratasi.

ii. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan keperawatan diharapkan seluruh tim keperawatan mampu :

a. Menumbuhkan cara berfikir kritis


b. Menumbuhkan cara berfikir tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah klien
c. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
d. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
e. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
h. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

Sasaran

Klien Tn. A, Umur 24 th yang dirawat di ruangan cepat sembuh.

Materi

a. Teori Perawatan Dx Apendicitis dan sepsis

b. Masalah-masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan Dx Apendicitis dan

sepsis.

Metode

14
1. Diskusi

2. Bed side teaching

Media

Proses Ronde

NO TAHAP WAKTU PENANGGUNG


JAWAB

1 Pra Ronde:

· Menentukan kasus & 5 April 2012 Kepala Ruangan


topik
Ketua TIM
· Menentukan Tim ronde
Perawat 1
· Informed Consent
Perawat 2
· Membuat Pra planning
Ahli Gizi
· Diskusi
Dokter spesialis
· Mencari Sumber
Literatur

2 Ronde :

· Penyampaian Masalah 6 April 2012 Seluruh anggota


kelompok
· Diskusi

· Validasi data ke pasien


dan keluarga

3 Post Ronde : Seluruh anggota


kelompok
Evaluasi Pelaksanaan Ronde 9 April 2012

Revisi & Perbaikan

Alur Ronde

15
(cari dibuku manajemen keperawatan)

Peserta Ronde

Kepala Ruangan : Husein Makhrudy

Ketua Tim : Rizki Eka A.

Perawat 1 : Abdul Govur

Perawat 2 : Arliyawati

Ahli Gizi : Dina Hertanti

Dokter Spesialis : Nur Ita

Pasien : Kharis Dimyati

Keluarga Px : Noki Angga

Narator : Tri Mentari

Evaluasi (Persiapan-proses-hasil)

16
SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
No.KTP/SIM/lainnya :
Alamat :

Untuk : o Diri sendiri o Isteri o Suami


o Anak oOrang Tua o Lainnya
Nama Klien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Ruangan :
Rekam Medis No. :

Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah :

Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan


tujuan dilakukannya Ronde Keperawatan. Demikianlah persetujuan ini diberikan agar
dipergunakan sebagaimana mestinya

Sidoarjo, 6 Maret 2018

Perawat Yang Menerangkan Pasien

Saksi-saksi : Tanda Tangan

1. …………………………….. 1. ……………………
17
2. …………………………….. 2..……………………

DOKUMENTASI RONDE KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN

Nama Klien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Ruangan :
Rekam Medis No. :
Diagnosa Medis :

II. MASALAH-MASALAH KEPERAWATAN

1. …………………………………………………………..
2. …………………………………………………………..
3. …………………………………………………………..
4. …………………………………………………………..
5. …………………………………………………………...
6. …………………………………………………………...

III. SARAN

……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
Sidoarjo, …………….2018

18
Kepala Ruangan Ketua TIM

BAB VI
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan klien
secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan
membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi
pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh
perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim
keperawatan.

4.2 Saran

1. Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion atau saat
di pasien
2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tandatangan PP pagi dan
PP sore sebagai dokumentasi keperawatan

19
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam,
(2002).Manajemen Keperawatan:Aplikasi Dalam Praktik KeperawatanProfesional.
Salemba Medika. Jakarta.
Gillies,
(1989).Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem,EdisiTerjemahan.Alih Bahasa Di
ka Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, (2003).Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners.
Surabaya.
(2003). Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan :Disampaikan PadaPerkuliahan
PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

20

Anda mungkin juga menyukai