Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :

KELOMPOK 5

1. ARIF RAHMAN
2. FINA PATRIANA
3. MUHAEPI ASMANIA
4. NURJUMIATI BADLI
5. SILKA ISLAMIYATI
6. WIDIYAWATI AGUSTINA

KEMENTRIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

PROFESI

TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Keluarga yang
berjudul “Diagnosa Keperawatan Keluarga”. Kemudian selawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga di Poltekkes
Kemekes Mataram. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Mataram, 18 September 2021


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan cepat dalam bidang tekhnologi,ledakan pengetahuan dan peningkatan
serta permintaan pelayanan kesehatan yang semakin rumit menantang pengetahuan,
kemampuan teknis, keahlian interpersonal dan komitmen pada perawat. Perawat yang
bekerja dalam tiap level system kesehatan, mempunyai peranan yang berbeda, dan
berhubungan dengan orang-orang. Berurusan dengan dinamisme dan tanggung jawab
membuat perawat perlu memiliki pengetahuan dan keahlian dalam hal diagnosa
keperawatan keluarga. Hal ini menjadi nyata diperlukan untuk membuat pekerjaan yang
berhubungan dengan orang bisa berhasil. Oleh Karena itu, telah menjadi hal penting bagi
perawat untuk menunjukkan kinerja professional mereka. Disamping itu, perawat yang
proaktif yang memiliki sebuah visi dan bisa mendorong rekan sejawat untuk bekerja
untuk tujuan umum.
Tujuan akhir makalah ini sesuai tujuan akhir keperawatan, yaitu membantu klien
mencapai potensi kesehatan sepenuhnya. Dalam mencapai tujuan ini sangatlah
diperlukan sebuah tujuan perantara yaitu membantu perawat untuk mencapai keefektifan
yang optimal.
Berdasarkan hal diatas, maka kami sebagai penulis tertarik untuk lebih memahami
tentang diagnosa keperawatan keluarga, dimana konsep ini saling terkait satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian implementasi keperawatan keluarga?
2. Apa tahapimplementasi keperawatan keluarga?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Melatih mahasiswa menyusun makalah dalam upaya lebih meningkatkan
pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.
2. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang diagnosa keperawatan keluarga.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tindakan Keperawatan Pada Keluarga


Tindakan perawat adalah upaya perawat untuk membantu kepentingan klien, keluarga,
dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional, psikososial,
serta budaya dan lingkungan, tempat mereka mencari bantuan. Tindakan keperawatan
adalah implementasi/pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan
adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi
koping.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara:
a. memberikan informasi;
b. memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
a. mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan;
b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga;
c. mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara:
a. mendemonstrasikan cara perawatan;
b. menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah;
c. mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi
sehat, yaitu dengan cara:
a. menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga;
b. melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara:
a. mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga;
b. membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
B. Tahap Tindakan Keperawatan Keluarga
Dalam pelaksanaannya, ada tiga tahapan dalam tindakan keperawatan yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini, Anda sebagai perawat harus menyiapkan segala sesuatu yang
akan diperlukan dalam tindakan.
Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut ini.
a. Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap perencanaan. Perlu dipahami
bahwa pada dasarnya prinsip dari tindakan keperawatan disusun untuk melakukan
upaya promosi, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan klien/keluarga. Ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
keluarga, antara lain:
1) konsisten sesuai dengan rencana tindakan;
2) berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah;
3) ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien;
4) digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan aman;
5) memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien;
6) penggunaan sarana dan prasarana yang memadai.
b. Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan. Perawat
harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan yang diperlukan
untuk tindakan keperawatan.
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul. Prosedur
tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi kepada klien.
Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi sehubungan dengan
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Keadaan yang demikian ini
memungkinkan perawat untuk melakukan pencegahan dan mengurangi resiko yang
timbul.
d. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan, harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1) Waktu. Perawat harus dapat menentukan waktu secara selektif.
2) Tenaga. Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga yang ada
dalam melakukan tindakan keperawatan.
3) Alat. Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada tindakan.
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif. Keberhasilan suatu tindakan keperawatan
sangat ditentukan oleh perasaan klien yang aman dan nyaman. Lingkungan yang
nyaman mencakup komponen fisik dan psikologis.
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial tindakan.
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-unsur hak dan
kewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter, kode etik perawatan, dan
hukum keperawatan.
2. Tahap Perencanaan
Fokus pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pelaksanaan
tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Tindakan
keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab perawat secara
profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktik keperawatan.

3. Tindakan Keperawatan dapat dikategorikan menjadi 3 tipe sebagai berikut :


a. Tindakan Independen
Tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan klien dan keluarga secara mandiri.
Tindakan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
1) Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data, guna mengidentifikasi
perkembangan kondisi klien atau untuk mengidentifikasi masalah baru yang
muncul.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik. Tindakan untuk mendapatkan data objektif
yang meliputi, observasi kesadaran, tanda–tanda vital, dan pemeriksaan fisik.
3) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana.
4) Tindakan terapeutik. Tindakan yang ditujukan untuk mengurangi, mencegah,
dan mengatasi masalah klien.
Misalnya:
Klien stroke yang tidak sadar dengan paralise, maka tindakan terapeutik yang
dilakukan perawat dalam mencegah terjadinya gangguan integritas kulit adalah
dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air, pada bagian tubuh
yang tertekan dan mengenali tanda-tanda terjadinya hipoglikemi dan cara
mengatasinya.
5) Tindakan edukatif (mengajarkan). Ditujukan untuk mengubah perilaku klien
melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien.
Misalnya, perawat mengajarkan kepada keluarga tentang pembuatan cairan
oralit dan senam kaki diabetik.
6) Tindakan merujuk. Tindakan ini lebih ditekankan pada kemampuan perawat
dalam mengambil suatu keputusan klinik tentang keadaan klien dan
kemampuan untuk melakukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
Misalnya, klien pasca trauma kepala, ditemukan adanya tanda-tanda tekanan
intrakranial yang meningkat, maka perawat harus mengkonsultasikan atau
merujuk klien kepada dokter ahli saraf untuk mendapatkan penanganan yang
tepat dan cepat dalam mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
b. Tindakan Interdependen
Tindakan keperawatan interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang
memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Misalnya, tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi.
c. Tindakan Dependen
Tindakan ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis.
Tindakan tersebut menandakan suatu cara bahwa tindakan medis atau tindakan
profesi lain dilaksanakan.
Contoh, dokter menuliskan “perawatan colostomy“. Tindakan keperawatan adalah
melaksanakan perawatan colostomy berdasarkan kebutuhan individu dari klien.
Tindakan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
1) Melakukan perawatan colostomy setiap 2 hari atau sewaktu-waktu bila kantong
faeses bocor.
2) Mengganti kantong faeces.
3) Mencuci lokasi sekitar colostomy.
4) Mengkaji tanda dan gejala iritasi kulit dan stroma.

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan
akuarat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

Contoh dokumentasi tindakan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut.

N HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


O TANGAL KEPERAWATAN KELUARGA
1. Kamis, Perubahan perfusi Implementasi
16-9-2021 jaringan perifer pada Tuk 1
Bp. Ib dan Ibu Y  Mendiskusikan pengertian perubahan perfusi
keluarga Bp. Ib b/d jaringan perifer pada penderita DM dengan
ketidakmampuan keluarga.
keluarga untuk merawat  Mendiskusikan dengan keluarga penyebab
anggota keluarga yang terjadinya perubahan perfusi jaringan perifer.
mengalami penurunan  Memberikan kesempatan untuk bertanya pada
aliran arterial. keluarga, Bp. Ib menanyakan bagaimana
caranya untuk mengurangi kesemutan.
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
menjelaskan kembali tentang pengertian
perubahan perfusi jaringan perifer dan
penyebabnya.
 Memberikan penguatan pada keluarga apabila
dapat menjelaskan kembali hasil diskusi.
Kamis, Tuk 2
16-9-2021  Menjelaskan pada keluarga akibat terjadinya
masalah perubahan perfusi jaringan perifer
pada penderita DM, yaitu akan terjadi mata
rasa dan resiko terjadinya cidera.
 Memotivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi perubahan perfusi
jaringan perifer.
 Memberikan penguatan apabila keputusan
keluarga sudah tepat.
Jumat,
17-9-2021 Tuk 3
 Menjelaskan tentang manfaat rendam kaki.
 Menjelaskan tentang cara rendam kaki.
 Mendiskusikan tentang manfaat dari senam
kaki.
 Mengajarkan pada keluarga senam kaki untuk
penderita DM.
 Menganjurkan pada keluarga untuk
mempraktikan senam kaki yang telah
diajarkan.
 Mendiskusikan cara mencegah masalah akibat
penurunan sensitifitas.
 Mendemonstrasikan cara mencegah masalah
akibat penurunan sensitifitas panas-dingin.
 Menganjurkan keluarga untuk redemonstrasi.
 Menganjurkan keluarga untuk membantu
memenuhi kebutuhan.
Jumat,
17-9-2021 Tuk 4
 Memotivasi keluarga untuk membantu
menyiapkan air hangat untuk Ibu Y dan Bp. Ib
untuk menghindari injury.
 Melakukan kunjungan yang tidak
direncanakan untuk mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan selama melakukan rendam kaki
dan senam kaki.
 Memberikan penghargaan apabila keluarga
sudah melakukan tindakan yang positif.

Anda mungkin juga menyukai