ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “NK”

DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN : KECEMASAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah

Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing:
Dony Sulistyono,S.Kep.Ns.M.Kep

DisusunOleh :
Efadwi Rusdiana

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

PRODI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO
TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “NK”
DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN : KECEMASAN
I PENGKAJIAN
. Pengumpulan data dilakukandenganmetodewawancara, observasi,
dokumentasidankeluargaklien. Pengkajiandilakukanpadatanggal 21 Mei 2012 padapukul 11.30
WITA di RuangNakula RSUD SanjiwaniGianyar.

A Identitas Klien
Nama : NK
Umur : 53tahun
Jeniskelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Agama : Hindu
Status perkawinan : Menikah
Suku/bangsa : Bali/ Indonesia
Alamat : Banjar Kabetan, Ubud, Gianyar

B Alasan Datang Ke Rumah Sakit :

Klien datang dengan keluhan nyeri dan kenyat pada perutnya, tidak mau makan kurang
lebih selama 2 minggu. BAB warna hitam dan sedikit-sedikit, BAK sedikit warna seperti teh.
Saat Pengkajian :
Klien mengatakan merasa takut dan cemas dengan keadaannya. Klien mengatakan tidak
pernah menderita penyakit seperti yang dialaminya sekarang. Namun klien tidak merasa sedih
karena hal tersebut, karena klien merasa bangga sudah memiliki 3 orang anak, yakni 2 orang laki
– laki dan 1 orang perempuan. Kedua anak laki-laki klien sudah menikah dan tinggal 1 rumah
dengan pasien. Sementara itu anak perempuan klien sudah hidup dengan pendampingnya.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguanalamperasaan :Kecemasan
2. Kopingindividutidakefektif
3. Gangguan rasa nyaman;mual
4. Ketakutan
III. PERENCANAAN
Rencana Asuhan Keperawatan Pada Klien “NK” Dengan
Gangguan Alam Perasaan :Kecemasan
Di Ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar
N
Hari/tgl o
Tujuan Intervensi Rasional
/ jam D
x
Senin, 1 TUM : Klien mampu Bina hubungan saling Pembinaan hubungan saling
21 Mei mengurangi dan percaya dengan : percaya merupakan dasar
2012 mengontrol 1. Sapa klien terjalinnya komunikasi terbuka
12.30 kecemasannya. dengan ramah sehingga meningkatkan rasa
WITA TUK : 1) Setelah baik verbal komunikasi klien.
diberikan askep selama 2 maupun non
kali pertemuan (tiap verbal
pertemuan 20 menit) 2. Perkenalkan diri
diharapkan klien membina dengan sopan.
hubungan saling percaya 3. Tanyakan nama
dengan KE : lengkap klien
– dan nama
Wajahkliencerahdantersen panggilan yang
yum disukai.
– 4. Jelaskan tujuan
Klienmaumembalassalam. pertemuan.
– Klien mau 5. Jujur dan
menyebutkan nama menepati janji
sambil berjabat tangan 6. Tunjukkan sikap
dan ada kontak mata empati dan
– Klien bersedia menerima klien
menceritakan perasaannya apa adanya.
TUK : 2) Klien dapat 1. Adakan kontak Dapat mengetahui kapan klien
mengidentifikasi dan sering dan mengalami kecemasan.
menggambarkan perasaan singkat secara Untuk mengadopsi koping yang
tentang kecemasannya bertahap. baru, klien pertama kali harus
dengan KE : 2. Bantu klien menyadari perasaan dan
– Klien dapat untuk mengatasi penyangkalan yang
menyebutkan waktu, isi, mengidentifikasi disadari atau tidak disadari.
frekuensi timbulnya dan
kecemasan. menggambarkan
– Klien dapat perasaan yang
mengungkapkan mendasari
perasaannya terhadap kecemasannya
kecemasannya. 3. Kaitkan perilaku
klien dengan
perasaan
tersebut.
 4. Gunakan
pertanyaan
terbuka beralih
dari topik yang
tidak
mengancam ke
isu konflik.
5. Gunakan
konfrontasi yang
suportif dengan
bijaksana.

TUK : 3) Klien dapat 1. Bantu klien Mengetahuicara yang

mengidentifikasi menggambarkan terbaikuntukmengontrolkecemas
penyebab kecemasannya situasi dan an
dengan KE : interaksi yang
– Klien dapat mendahului
menceritakan penyebab kecemasan.
kecemasan 2. Tinjau penilaian
– Klien dapat terhadap stresor,
menyebutkan tindakan nilai-nilai yang
yang biasanya dilakukan terancam dan
untuk mengendalikan cara konflik
kecemasannya. berkembang
– Klien dapat memilih 3. Hubungkan
cara mengatasi pengalaman
kecemasannya. klien saat ini
– dengan
pengalaman yang
relevan dengan
masa lalu.
4. Identifikasi
bersama klien
cara / tindakan
yang dilakukan
jika terjadi
kecemasan.
5. Diskusikan cara
baru untuk
 memu-tus /
mengontrol
timbulnya
kecemasan
6. Bantu klien
dalam menilai
kembali nilai,
sifat, dan arti
stresor pada saat
yang tepat.
TUK : 4) Klien dapat 1. Kaji bagaimana Seorang juga dapat mengatasi
menguraikan respon klien stres dengan mengatur distres
koping adaptif dan mal menurunkan emosional yang menyertainya
adaptif kecemasannya di melalui penggunaan teknik
masa lalu dan penataklaksanaan stres.
tindakan yang .
dilakukan untuk
menurunkannya.
2. Tunjukkan efek
maladaptif dan
destruktif dari
respon koping
saat ini.
3. Dorong klien
untuk
menggunakan
koping adaptif
yang efektif di
masa lalu.
4. Fokuskan
tanggung jawab
untuk berubah
pada klien.
5. Bantu klien
dalam meniali
kembali sifat dan
arti stressor pada
saat yang
tepat.
TUK : 5) Klien dapat 1. Bantu klien Seseorang juga dapat mengatasi
mengimplementasikan dua mengidentifikasi stress dengan mengatur distress
respon adaptif untuk cara untuk emosional yang menyertainya
mengatasi kecemasan membangun
kembali pikiran,
memodifikasi
perilaku dan
 menggunakan
sumber-sumber
dan mengkaji
respon koping
yang baru.
2. Dorong klien
melakukan
aktivitas fisik
yang
mengeluarkan
energi.
3. Libatkan orang
terdekat sebagai
sumber dari
dukungan sosial
dalam membantu
klien
mempelajari
respon koping
yang baru.
4. Ajarkan klien
tentang cara
untuk
mengurangi
stres.