DALAM KEPERAWATAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 4
1. SWASTI TELAUMBANUA (160204026)
2. WAHYULI ROHAYATI (160204010)
3. WAHYUNI DIAN PUTRI WAU (160204044)
4. DIRMAN LAIA (160204038)
Penulis
(Kelompok 4)
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
1.3 Manfaat.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
2.1 Pengertian......................................................................................... 4
2.2 Tujuan Timbang Terima................................................................... 4
2.3 Langkah-langkah.............................................................................. 4
2.4 Prosedur Timbang Terima…………………………………………. 5
BAB III KEGIATAN...................................................................................... 7
3.1 Pelaksanaan Kegiatan........................................................................ 7
3.2 Pengorganisasian.............................................................................. 7
3.3 Metode dan Media............................................................................. 7
3.4 Instrumen.......................................................................................... 8
3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima............................................ 8
3.6 Evaluasi............................................................................................. 9
3.7 Resume Pelaksanaan Timbang Terima............................................. 10
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 12
4.2 Saran.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan.
Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon
yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan
dan langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat
berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi
keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat.
Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat,
maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus
ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima
klien.Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesi
nambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima
dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar
shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima
yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa
keperawatan, program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan
dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian keliling ke
semua pasien. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya
karena timbang terima merupakan bagian penting dalam menginformasikan
permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena
dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan
bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan
tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik,
maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak
adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan.
Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat
kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan
dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami mahasiswa dari Kelompok 4 Program
Sarjana Keperawatan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara
Indonesia menyusun makalah mengenai Hand Over / Timbang Terima
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa mampu mengerti dan
memahami serta dapat mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan
klien dengan baik,sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat
dipertahankan.
Tujuan Khusus
a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang
sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting
yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB II
MATERI TIMBANG TERIMA
2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan
yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat
disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang
telah atau belum dilaksanakan.
2.3 Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
c. Perawat primer
menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnya meliputi:
Kondisi atau keadaan klien secara umum.
Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-
sama secara langsung melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.
2) Di nursestation perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima denga
n mengkaji secara komprehensif yang
berkaitan tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang
sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang
perlu dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang
lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat j
aga berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnose medis.
b. Masalah keperawatan yang masih ada.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya
jawab terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan
validasi data.
9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan rua
ngan oleh perawat primer.
BAB III
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal :
Pukul :
Pelaksana :
Topik :
Tempat :
Sasaran :
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
PP1 (Pagi) :
PA (Pagi) :
PP2 (Sore) :
PA (Sore) :
3.3 Metode dan Media
Metode :
a. Karu memimpin proses Timbang Terima
b. Melakukan timbang terima antara Perawat Primer pagi dengan Perawat Primer
sore.
c. Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP sore.
d. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.
Media :
a. Materi disampaikan secara lisan.
b. Dokumentasi klien (status).
c. Buku Timbang Ter
3.4 Instrumen
1. Status klien
2. Nursing kit.
3. Catatan timbang terima
3.6 Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima.
Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima
pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer.
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat
primer malam menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang
akan mengganti shift.Timbang terima pertama dilakukan di nurse station
kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station.
Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi
yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada.
Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke
klien.
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik
B. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai.Acara sesuai dengan jadwal gannt
chart yang telah dibuat.
2. Evaluasi proses
N Waktu Kegiatan
o
1 13.05- Pelaksanaan timbang terima
13.30
WIB
2 13.30- Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat ruangan:
14.00 Pembimbing 1
WIB 1. Saat timbang terima hendaknya perawat memperhatikan keadan
yang perlu dioperkan pada dinas sore,
seperti produksi urin atau pesanan khusus untuk keluarga.
Pembimbing 2
1. alur timbang terima sudah benar
2. setting tempat duduk PP dan PA hendaknya dapat lebih berdekatan
agar PP dan PA lebih mudah berkolaborasi
3. pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse
stasion atau saat di pasien
Pembimbing 3
1. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tandat
angan PP pagi dan PP sore sebagai dokumentasi keperawatan
2. Jika pasien tidur jangan dibangunkan dan selalu sapa keluarga pas
ien
3. Karu bertugas memimpin timbang terima dan PP
bertugas menjelaskan data
3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1 pembimbing pendidikan dan 2
supervisor.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu la
poran yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang
harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporanan tar shift, dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau
belum dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan
klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan timbang terima pada hari ...........terhadap seluruh klien kelolaan di
ruang bedah ,...... sebanyak 8 klien. Pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran masing-
masing.
4.2 Saran
1. Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse
stasion atau saat di pasien
2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tandatangan PP
pagi dan PP sore sebagai dokumentasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam,(2002).Manajemen Keperawatan:Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Gillies,(1989).Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem,Edisi Terjemahan.
Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, (2003).Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners.
Surabaya.
Marquis, Bessie (2013). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.Jakarta : EGC