Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN PERIKARDITIS

DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

 AMALIA PUTRI ABUBA (70300118008)


 MUH NUR WAHID (70300118009)
 WANIA (70300118011)
 EKA NUR LATIFAH (70300118012)
 BALQIS RIANA YURIADI (70300118013)
 MUTHMAINNAH (70300118014)

PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita dapat menikmati
pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “ PERIKARDITIS”
Makalah ini telah dibuat berdasarkan sumber-sumber yang telah
dikumpulkan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Makassar,10 september 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I
KONSEP MEDIS ..............................................................................................4
A. Definisi...........................................................................................................4
B. Anatomi fisiologi ...........................................................................................4
C. Etiologi ..........................................................................................................6
D. Patofisiologi....................................................................................................6
E. Manifestasi klinik...........................................................................................7
F. komplikasi.......................................................................................................7
G. pemeriksaan laboratorium..............................................................................7
H. penatalksanaan dan prognosis.........................................................................8
I. Ayat yang berkaitan........................................................................................9
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN ..............................................................10
A. Pengkajian ...................................................................................................10
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................................11
C. Intervensi dan Rasional.................................................................................15
D. Penyimpangan KDM....................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21

3
BAB I

KONSEP MEDIS

A. Definisi
Perikarditis adalah salah satu jenis penyakit perikardium tersering dan
termasuk salah satu dari sindrom perikardial. Kejadiannya dapat diakibatkan
manifestasi proses primer lokal ataupun dari sebuah penyakit sistemik.
Etiologinya dapat dikategorikan menjadi infeksi dan non infeksi. Kausa
infeksi akibat tuberkoosis, virus, atau bakteri lain dan kausa non infeksi
tersering adalah keganasan, sindrom dari penyakit sistemik dan trauma
perikardium. Tiga lapisan berbeda dapat dilihat pada perikardium parietal pada
pemeriksaan mikroskopik; yaitu lapisan serosa, fibrosa dan jaringan ikat
epiperikardial. Sedangkan perikardium viscelar hanya tersusun oleh jaringan
fibrosa tipis yang melapisi miokardium pada cedera perikardium, terdapat dua
respons perikardium yaitu distensi dan reaksi inflamasi. Pada epikard yang
memiliki vaskularisasi tinggi dan ditutupi sel mesotelium dari perikardium
viscelar sehingga akan mudah terjadi transfer cairan transudat atau eksudat ke
rongga perikardium saat terjadi inflamasi, atau bahkan dapat berupa cairan
hemoragik pada kasu-kasus tertentu. [ CITATION Dev10 \l 1033 ]
B. Anatomi Fisiologi
1. Ukuran dan bentuk
Jantung adalah organ berongga berbentuk kerucut tumpul yang memiliki
empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga
toraks, dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis midsternal. Jantung
dilindungi mediastinum.jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan
tangan pemiliknya.
2. Pelapis
Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan
mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini
melekat pada diagfragma, sternum dan pleura yang membungkus paru-
paru. Di dalam perikardium terdapat dua lapisan yakni lapisan fibrosa luar
dan lapisan serosa dalam.

4
Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan
parietal
3. Dinding jantung
Terdiri dari tiga lapisan;
- Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang
berada di atas jaringan ikat.
- Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang
berkontraksi untuk memompa darah. Kontraksi miokardium
menekan darah keluar ruang menuju arteri besar.
- Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi
pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.

4. Ruang Jantung
a. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh
septum intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh
septum interventrikular.
b. Dinding atrium relatif tipis.atrium menerima darah dari vena yang
membawa darah kembali ke jantung. Atrium kanan terletak dalam
bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru-paru. Atrium kiri dibagian superior kiri
jantung. Berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya
lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah terogsegenasi dari paru-paru.
c. Ventrikel dinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar
jantung manuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
Ventrikel kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks
jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung.
5. Katup jantung
a. Katup trikuspid yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel
kanan.
b. Katup bikuspid yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri
c. Katup semilunar aorta dan pulmonari terletak dijalur keluar
ventrikular jantung sampai ke aorta ke trunkus pulmonari.
[ CITATION Ell09 \l 1033 ]

5
C. Etiologi
Perikarditis sering ditemukan pada minggu pertama infark miokard akut.
Sindrom dressler jarang ditemukan dan terjadi 2 minggu-2 bulan setelah infark
miokard atau pembedahan jantung. Ditandai oleh demam, pleuritis,
perikarditis, dan adanya antibodi terhadap otot jantung.
Perikarditis infektif biasanya merupakan komplikasi dari suatu infeksi
dada. Perikarditis jinak akut mengenai pria muda, seringkali setelah infeksi
pernafasan dan mungkin disebabkan oleh virus. Peningkatan titer antibodi
terhadap virus Coxsackie B kadang-kadang ditemukan. Perikarditis supuratif
jarang ditemukan kelainan ini terjadi akibat infeksi stafilokokus atau kadnag-
kadang, streptokokkus hemolitikus. Perikarditis tuberkolosis sangat jarang dan
nonsupuratif.
Perikarditis dapat terjadi sebagai bagian dari sindrom sistemik demam
reumatik, SLE, uremia berat, penyebaran lokal suatu kanker paru, dan setelah
kecelakaan.[ CITATION Dev10 \l 1033 ]
D. Patofisiologi
Proses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada
perikarditis akan memberikan respons sebagai berikut;
1. Terjadinya vasolidatasidengan peningkatan akumulasi cairan kekantong
perikardium.
2. Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga sehingga kandungan protein,
termasuk fibrinogen atau fibrin, di dalam cairan akan meningkat.
3. Peningktan perpindahan leukosit terutama pada perikarditis purulenta
4. Pendarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang
mungkin.[ CITATION Slo09 \l 1033 ]
E. Manifestasi klinik

Pasien perikarditis akut umumnya akan merasakan nyeri tajam di


retrosternal yang dapat terasa cukup berat dan menghambat aktifitas walaupun
pada beberapa kasus dapat asimtomatik. Nyeri perikardium umumnya
memburuk dengan inspirasi dan berbaring. Serta membaik dengan duduk
tegak. Nyeri perikardium dikatakan memiliki penjalaran sepanjang batas
bawah skapula. Karena iritasi dari nervus frenikus yang melewati
perikardium.

6
Tanda lain yang ada umumnya adalah bukti dari sebuah proses
inflamasi, seperti leukositosis, peningkatan laju endap darah, peningkatan C-
reactive protein. Demam yang subfebris sering terjadi, tapi temperatur diatas
38o C umumnya mengarahkan pada kecurigaan perikarditis tipe purulen.
Troponin biasanya meningkat secara minimal,dengan atau tanpa peningkatan
kreatinin kinase. Ini dapat terjadi karena keterlibatan epikardium pada
beberapa kasus, dimana troponin yang meningkat ini tidak berkaitan dengan
prognosis. Dari ekokardiografi dapat berupa efusi perkardium minimal hingga
berat.2

Gejala yang khas pada perikarditis adalah;

1.Nyeri hebat didalam dada, yang kadang-kadang menjalar ke bahu


2.Nafas yang cepat
3.Lesu dan lemas
4.Demam dan menggigil
5. batuk[ CITATION Slo09 \l 1033 ]
F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah Efusi pericardium dan tamponade
jantung.[ CITATION Sus01 \l 1033 ]

G. Pemeriksaan laboratorium
Foto rotgen toraks bisa normal bila efusi perikardium hanya sedikit,
tetapi dapat tampak bayangan jantung membesar seperti water-botle dengan
vaskularisasi paru normal dan adanya efusi perikardium yang banyak.
Pada efusi perikardium gambaran rontgen toraks memperlihatkan suatu
konfigurasi banyangan jantung berbentuk buli-buli air, tapi dapat juga normal
atau hampir normal.
Elektrokardiografi memperlihatkan elevasi segmen ST dan perubahan
resiprokal, voltase QRS yang rendah tapi EKG bisa juga normal atau hanya
terdapat gangguan irama berupa fibrilasi atrium.
Pemeriksaan ekokardiografi M-Mode atau dua dimensi sangat baik untuk
memastikan adanya efusi perikardium dan memperkirakan banyaknya cairan
perikardium.[ CITATION Dev10 \l 1033 ]

7
H. Penatalaksanaan dan prognosis
a. Penatalaksanaan perikarditis
Pengobatan penyakit dasar merupakan tujuan utama, tetapi beberapa
kronis idiopatik dapat diobati dengan menggunakan indometasin atau
kortikosol. Bila efusi perikardium kronis tetap menimbulkan gejala
keluhan maka perlu dipertimbangkan perikardiektomi.penatalaksanaan
tamponade jantung dengan pengonatan yang sesegera mungkin dapat
menyelamatkan pasien dari kemtian, maka pemeriksaan yang cepat dan
tepat untuk menegakkan diagnosis secara tepat, misalnya pemeriksaan
ekokardiografi yang diikuti pemeriksaan kateterisasi jantung, harus
dilaksanakan. Tamponade jantung memerlukan aspirasi perikardium
dengan jarum. Monitor EKG memerlukan perhatian dan keurigaan yang
lebih cermat, karena dalam banyak hal, tidak ada penyebab yang jelas
terlihat menyatakan adanya penyakit perikardium. Pada klien dengan
hipotensi dan evaluasi tekanan vena jugularis, dengan lekuk x yang
menonjol, bahkan tanpa adanya lekuk y kemugkinan adanya tamponade
jantung harus diperhatikan.[ CITATION Ell09 \l 1033 ]
b. Prognosis
Prognosis pseudoangina ludovici tergantung pada kecepatan proteksi jalan
nafas dan kemudian pemberian antibiotika. Pseudoangina ludovici dapat
berakibat fatal karena dapat membahayakan jiwa. Kematian pada era pre
antibiotik adalah sekitar 50%. Namun dengan diagnosis dini ,
perlindungan jalan nafas yang segera ditangani, pemberian antibiotik
intravena yang adekuat, penanganan dalam intensive care unit (ICU),
peyakit ini dapat sembuh tanpa mengakibatkan komplikasi. Dengan begitu
angka mortalitas jugmenurun hingga kurang dari 5%.[ CITATION Ell09 \l
1033 ]
I. Ayat yang berkaitan

‫ثهمم لنقنطنلعنناَ تملنهه اللنوتتيِنن نلننخلذنناَ تملنهه تباَلليِنتميِتن‬


” Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya, kemudian
benar-benar kami potong urat tali jantungnya “

8
Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap
Allah maka sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah
yang keluar dari jantungnya (aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya.

BAB II

TINJAUAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan yang dapat muncul menurut [ CITATION Mar99 \l
1033 ], adalah sebagai berikut :
1) Anamnesa
a. Identitas klien : lakukan pengkajian pada identitas klien dan isi
identitasnya yang meliputi : nama, jenis kelamin, suku, bangsa,
tanggal lahir, alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, dan tanggal
pengkajian
b. Keluhan utama : sering menjadi alasan klien untuk meminta
pertolongan kesehatan adalah biasanya pasien mengeluh nyeri ulu
hati
c. Riwayat keluhat utama
2) Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelelahan. Kelemahan
Tanda : takikardi, penurunan TD, dyspnea dengan aktivitas
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung kongenital, bedah
jantung, palpitasi, jatuh pingsan

9
Tanda : takikardi, distrimia, perpindahan tim (titik impuls maksimal)
kiri dan inferior (pembesaran jantung) friction rub perikardia,
murmur aortic, mitral, stenosis,tricuspid : perubahan dalam murmur
yang mendahului ; disfungsi otot papilar, irama gallop, edema,
petekie (kongjungtiva, membrane mukosa), hemoragi splinter
(punggung kuku), nodus oster (jari/ibu jari), lesi janeway (telapak
tangan, telapak kaki)
c. Keamanan
Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan system
imun, atau penyakit kolagen lainnya
Tanda : demam
d. Eliminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal, penurunan
frekuensi/jumlah urine
Tanda : urine pekat gelap
e. Nyeri dan kenyamanan
Gejala : nyeri pada anterior (sedang sampai berat) diprrberat oleh
inspirasi, batuk, gerakan menelan, berbaring, hilang dengan duduk,
bersandar kedepan, tidak hilang dengan nigtrogtoserin
f. Pernapasan
Gejala : napas pendek
Tanda : dyspnea, batuk, inspirasi mengi, takipnea, krekels, ranki,
pernapasan dangkal
g. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : terapi IV jangka panjang atau penggunaan kateterindwelling
atau penyalahgunaan obat parenteral pertimbangan : DRG
menunjukkan rerata lama perawatan 3 atau 4 hari
Rencana pemulangan : bantu dalam penyiapan makanan, berbelanja,
transportasi, kebutuhan perawatan diri, tugas dan pemeliharaan
rumah tangga[ CITATION Mar99 \l 1033 ]
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut
 Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung
kurang dari 3 bulan.

10
 Penyebab
o Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma)
o Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia
iritan)
o Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar,
terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma,
latihan fisik berlebihan)
 Gejala dan tanda mayor
Subjektif
o Mengeluh nyeri

Objektif

o Tampak meringis
o Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari
nyeri)
o Gelisah
o Frekuensi nadi meningkat
o Sulit tidur
 Gejala dan tanda minor
Objektif
o Tekanan darah meningkat
o Pola napas berubah
o Nafsu makan berubah
o Proses berpikir terganggu
o Menarik diri
o Berfokus pada diri sendiri
o Diaphoresis
2) Penurunan curah jantung
 Definisi
Ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolism tubuh
 Penyebab
o Perubahan irama jantung
o Perubahan frekuensi jantung
o Perubahan kontraktifitas
o Perubahan preload
o Perubahan afterload
 Gejala dan tanda mayor
Subjektif
o Perubahan irama jantung
- Palpitasi

11
o Perubahan preload
- Lelah
o Perubahan afterload
- Dyspnea
o Perubahan kontraktifitas
- Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
- Ortopnea
- Batuk

Objektif

o Perubahan irama jantung


- Bradikardia/takikardia
- Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi
o Perubahan preload
- Edema
- Distensi vena jugularis
- Central venous pressure (CVP) meningkat/menurun
- Hepatomegaly
o Perubahan afterload
- Tekanan darah meningkat/menurun
- Nadi perifer teraba lemah
- Capillary refill time >3 detik
- Oliguria
- Warna kulit pucat dan/atau sianosis
o Perubahan kontraktilitas
- Terdengar suara jantung S3 dan/atau S4
- Ejection fraction (EF) menurun
 Gejala dan tanda minor
Subjektif
o Perubahan preoload
o Perubahan afterload
o Perubahan kontraktifitas
o Perilaku/emosional
- Cemas
- Gelisah

Objektif

o Perubahan preload
- Murmur jantung
- Berat badan bertambah
- Pulmonary artery wedge pressure (PAWP) menurun
o Perubahan afterload
- Pulmonary vascular resistance (PVR)

12
- Systemic vascular resitance (SVR) meningkat/menurun
o Perubahan kontraktifitas
- Cardiac index (CI) menurun
- Left ventricular stroke work index (LVSW) menurun
- Stroke volume index (SVI) menurun
o Perilaku/emosional
3) Intoleransi aktivitas
 Defenisi
Ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari-hari
 Penyebab
o Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
o Tirah baring
o Kelemahan
o Imobilitas
o Gaya hidup monoton
 Gejala dan Tanda Mayor
Subejktif
o Mengeluh lelah

Objektif

o Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat


 Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
o Dyspnea saat/setelah aktivitas
o Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
o Merasa lemah

Objektif

o Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat


o Gambaran EKG menunjukkan aritmia
saat/setelahaktivitas
o Gambaran EKG menunjukkan iskemia
o Sianosis
3. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Luaran Intervensi Rasional


keperawatan keperawata
n

13
1. Nyeri akut b.d Setelah l.08238 Manajemen 1. Menentukan
Agen pencedera dilakukan nyeri intervensi
Observasi
fisiologis (mis. tindakan yang cocok
1. Identifika
Inflamasi, keperawata dan untuk
si lokasi,
iskemia, n selama mengevaluasi
karakteri
neoplasma) 2x24 jam, keefektifan
stik,
maka nyeri dari terapi
durasi,
akut atau tindakan
frekuensi
menurun yang
, kualitas,
dengan diberikan
intensitas
2. Membantu
kriteria hasil
nyeri
perawat
: 2. Identifika
Keluhan menentukan
si skala
nyeri : 5 tindakan yang
nyeri
Gelisah : 5
3. Identifika tepat untuk
Meringis : 5
Kesulitan si faktor mengurangi
tidur : 5 yang rasa nyeri
memperb pada pasien
3. Mencegah
erat dan
timbulnya
memperi
rasa nyeri
ngan
pada pasien
nyeri
4. Memungkink
Terapeutik
an pasien
4. Berikan
mengontrol
teknik
rasa nyerinya
nonfarma 5. Mengurangi
kologis rasa nyeri
untuk dengan
mengura beristirahat
ngi rasa dan tidur
6. Agar pasien
nyeri
5. Fasilitasi maupun

14
istirahat keluarganya
dan tidur dapat
Edukasi meredakan
2.
6. Jelaskan nyeri pada
Penurunan curah strategi pasien secara
jantung b.d meredaka mandiri
7. Obat-obatan
perubahan n nyeri
analgetik
preload Kolaborasi
Setelah
akan
7. Kolabora
dilaukan
memblok
si
tindakan
reseptor nyeri
pemberia
keperawata
sehingga
n
n selama
nyeri tidak
analgetik
2x24 jam,
dapat
, jika
maka curah
dipersepsika
perlu
jantung
meningkat
dengan 1. Membantu
l.02075
kriteria hasil menentukan
Perawat
: pemberian
an
Lelah : 1
tindakan yang
Dyspnea : 1 jantung
tepat untuk
Obervasi
pasien
1. Identifika
2. Menurunkan
si
beban kerja
tanda/gej
jantung serta
ala
memaksimalk
primer
an curah
penuruna
jantung
n curah 3. Mencegah
jantung keletihan dan
Terapeutik mengoptimal

15
2. Posisikan kan fungsi
pasien jantung
4. Mempertahan
semi
kan atau
fowler
3.
meningkatkan
atau
kekuatan otot-
fowler
Intoleransi
otot
dengan
aktivitas b.d 5. Menjaga
kaki ke
kelemahan irama jantung
bawah
agar tetap
atau
teratur
posisi
nyaman
Setelah
Edukasi
dilakukan
3. Anjurkan
tindakan
beraktivit
keperawata
as fisik
n 1x24 jam
sesuai
maka
toleransi
toleransi
4. Anjurkan
aktivitas
beraktivit
meningkat
as fisik
dengan
secara
kriteria hasil
bertahap
:
Kolaborasi
Keluhan
5. Kolabora
lelah : 5
Dyspnea si
saat pemberia
aktivitas : 5 n
Dyspnea
antiaritmi
setelah
a, jika
aktivitas : 5
perlu
Perasaan

16
lemah : 5 1. Untuk
mengkaji
l.05178
faktor
Manaje
gangguan
men
fungsi tubuh
energy
yang
Observasi
mengakibatka
1. Identifika
n kelelahan
si 2. Mengetahui
gangguan pola tidur
fungsi pasien apakah
tubuh pasien merasa
yang gelisah dan
mengaki berapa jam
batkan pasien tidur
3. Tidur terlalu
kelelahan
2. Monitor lama akan
pola dan mengakibatka
jam tidur n pasien
Terapeutik mengalami
3. Fasilitasi decubitus
4. Melakukan
duduk
aktivitas atau
disisi
pergerakan
tempat
agar tidak
tidur, jika
terjadi
tidak
kekakuan
dapat
pada otot-otot
berpinda
dan system
h dan
sarafnya
berjalan
5. Meningkatka
Edukasi
n nutrisi
4. Anjurkan

17
melakuka adekuat
n
aktivitas
secara
bertahap
5. Kolabora
si dengan
ahli gizi
tentang
cara
meningk
atkan
asupan
makanan

E. Penyimpangan KDM

18
DAFTAR PUSTAKA

19
Devid Rubenstein, David Wayne, John bradley. (2010). Lecture Notes on Clinical Medicine.
Penerbit Erlangga.

Elly Nurachmach. (2009). pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiofaskuler. jakarta: salemba medika.

Marlynn E Doengoes. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan . Jakarta: EGC.

Sloane,Ethel. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk pemula . jakarta: penerbit buku
kedokteran,EGC.

Susanne,Brenda. (2001). Keperawatan medikal bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Tim Pokja. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. jakarta: Dewan PPNI.

Tim Pokja. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. jakarta: Dewan PPNI.

Tim Popja. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan PPNI.

20

Anda mungkin juga menyukai