IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Disusun oleh:
Kelompok 6
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Mugi Hartoyo, MN
sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodologi Keperawatan yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 6
II
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Implementasi Keperawatan………………………........ 3
2.2 Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan……………….... 6
2.3 2.3 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia atau SIKI……….. 7
2.4 Nursing Intervensi Classification / NOC………………………..... 9
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………... 12
3.2 Saran………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA 13
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktik asuhan keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-
solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan klien ataupun keluarga. Proses keperawatan terdiri dari
lima tahap yang saling berhubungan. Tahap-tahap tersebut antara lain yaitu
pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap-tahap tersebut
berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satu dari tahapan-
tahapan tersebut adalah implementasi atau pelaksanaan keperawatan.
Pada saat melakukan implementasi, perawat harus melaksanakan hasil dari
rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Tujuan dari adanya
pelaksanaan tersebut adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif,
maksudnya dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin data untuk dianalisis.
Tujuan pengumpulan data sebanyak-banyaknya yaitu dengan Literature review ini
dengan menganalisis yang berfokus pada pentingnya implementasi keperawatan
dalam mengoptimalkan asuhan keperawatan. Implemetasi keperawatan adalah
serangkaian perilaku perawat yang berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan
anggota tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan pasien dengan
perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
1
3. Bagaimana penjelasan mengenai Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
atau SDKI?
4. Bagaimana penjelasan mengenai Nursing Intervensi Classification atau NOC?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tipe implementasi keperawatan secara garis besar dibagi menjadi tiga
kategori dari implementasi keperawatan (Craven dan Hirnle, 2000) sebagai berikut :
4
misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan apa yang telah
disarankan oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran
dari bagian fisioterapi.
c.Interdependen atau Collaborative implementations adalah tindakan
keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim
kesehatan lainnya, seperti dokter. Misalnya ketika pemberian obat oral, obat
injeksi, infus, kateter urin, NGT, dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan
kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan
efek samping merupakan tanggung jawab dokter tetapi benar obat, ketepatan
jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan
ketepatan klien, serta respon klien setelah pemberian obat merupakan
tanggung jawab perawat.
Ada tiga prinsip pedoman implementasi keperawatan (Haryanto,2007), yaitu sebagai
berikut :
5
2.2 Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan
Kembali lagi dengan pengertian awal implementasi keperawatan itu seperti
apa. Implementasi keperawatan adalah serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk
membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria
hasil yang telah ditentukan.
Sedangkan respons pasien adalah pengaruh dari intervensi atau implementasi
keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil. Dalam
menentukan respon pasien diperlukan dokumentasi. Dokumentasi dalam catatan
perawatan kesehatan terdiri atas deskripsi tindakan yang diimplementasikan dan
respon pasien terhadap tindakan tersebut. Tindakan yang tidak diimplementasikan
juga dicatat disertai alasan. Kesan atau reaksi dari pasien setelah seorang perawat
mengamati aktivitas pasien dengan cara mengindra, menilai. Objek terbentuknya
sikap atau respon pasien terhadap objek tersebut dapat berupa sikap negatif ataupun
positif. Dapat disimpulkan bahwa pengertian respon sama halnya dengan tanggapan.
Menurut teori yang telah dikemukakan oleh Stellen Mchaffe respon dibagi
menjadi tiga bagian yaitu:
1. Respon kognitif merupakan respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul
karena adanya perubahan terhadap apa yang dipahami oleh khalayak.
2. Respon afektifmerupakan respon yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan
menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya
perubahan pada apa yang disenangi khalayak pada sesuatu.
3. Respon konatif merupakan respon yang berhubungan dengan perilaku nyata,
meliputi tindakan atau kebiasaan.
Penulisan respon berdasarkan pada data pasien harus objektif dan bukan
merupakan penafsiran perawat, dalam hal ini perawat mencatat apa yang dilihat
dengan sebenar-benarnya dari respon pasien pada saat merawat pasien. Perawat
mengobservasi respon pasien terhadap tindakan baik subjektif maupun objektif
6
dengan melihat bagaimana hasil atau reaksi dari tindakan yang telah perawat lakukan
kepada pasien tersebut.
Perawat mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan untuk
meninjau kembali data, diagnosis dan rencana keperawatan selanjutnya. Setelah
tindakan dilakukan, tiap intervensi dievaluasi berdasarkan respon pasien terhadap tiap
tindakan yang telah diimplementasikan dan mengacu atau berorientasi pada kriteria
hasil yang telah ditetapkan.
7
a. Diagnosis keperawatan atau masalah yang diprioritaskan
b. Kriteria hasil, yaitu apa hasil yang diharapkan dan kapan anda ingin
mengetahui hasil yang diharapkan
c. Intervensi, yaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujua atau
kriteria hasil.
1) Tindakan Observasi
Tindakan ini ditujukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data status
kesehatan pasien. Tindakan ini umumnya menggunakan kata-kata ‘periksa’ ,
‘identifikasi’ atau ‘monitor’.
2) Tindakan Terapeutik
Tindakan ini secara langsung berefek memulihkan status kesehatan pasien
atau dapat mencegah perburukan masalah kesehatan pasien. Tindakan ini
umumnya menggunakan kata-kata ‘berikan’ dan ‘lakukan’.
3) Tindakan Edukasi
Tindakan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pasien merawat
dirinya dengan membantu pasien memperoleh perilaku baru yang dapat
8
mengatasi masalahnya. Umumnya menggunakan kata=kata ‘ajarkan’,
‘anjurkan’, atau ‘latih’.
4) Tindakan Kolaborasi
Tindakan ini membutuhkan kerjasama baik dengan perawat lain atau profesi
kesehatan lainnya. Tindakan ini hanya dilakukan jika perawat memerlukan
penanganan yang lebih lanjut, umunya menggunakan kata-kata ‘kolaborasi’,
‘rujuk’, atau ‘konsultasukan’.
3. Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan
perawat dan disiplin ilmu lain.
4. Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan
umum.
9
5. Menggunakan skala guna mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi
kuantitatif.
Bulecheck dan McClokey (1996) menyatakan bahwa keuntungan NIC adalah sebagai
berikut :
1. Komprehensif
2. Berdasarkan riset.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, implementasi keperawatan secara singkatnya adalah serangkaian
perilaku perawat yang berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim
kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan
perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.Kembali
lagi dengan pengertian awal implementasi keperawatan itu seperti apa.
Respons pasien adalah pengaruh dari intervensi atau implementasi
keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil. Dalam
menentukan respon pasien diperlukan dokumentasi. Kesan atau reaksi dari pasien
setelah seorang perawat adalah terbentuknya sikap negatif atau pun positif.
Intervensi keperawatan merupakan perawatan yang dilakukan perawat
berdasarkan penelitian klinis dan pengetahuan perawat untuk meningkatkan outcoem
pasien atau klien. Intervensi keperawatan harus spesifik dan pernyataannya jelas.
Nursing Outcome Classification (NOC) merupakan proses memberitahukan
status klien setelah dilakukan intervensi asuhan keperawatan. Standar kriteria hasil
dikembangkan guna mengukur hasil dari tindakan keperawatan yang digunakan pada
semua area keperawatan dan semua klien yakni individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai seorang Perawat , kita diharapkan mampu memahami akan
implementas keperawatan yang merupakan serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk
membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan. Pemahaman
ini tentunya tidak dapat diperoleh tanpa adanya usaha untuk menggali lebih dalam
ilmu keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13