Disusun oleh:
Nama : Widyastuti Ayu Wulandari
NIM : P1337420119037
Kelas : 1 A 1 Reguler
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Makalah yang berjudul “Perumusan Perencanaan Keperawatan”, disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metodologi Keperewatan yang di bimbing oleh Bapak Dr. Sudirman,
MN
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari bebagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada
1. Yth. Bapak Dr. Sudirman, MN selaku Dosen Pembimbing di Prodi Keperawatan
Semarang
2. Teman-teman kelompok atas segala motivasi dan dorongannya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dari segi isi maupun bentuk. Oleh karena itu, penyusun memohon sumbang saran dan kritik
konstruktif dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing mata kuliah Metodologi
Keperawatan untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
Akhirnya penyusunan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita,
khususnya bagi masyarakat luas.
Penyusun
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Dr. Sudirman, MN
iii
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Definisi Perencanaan Keperawatan………………………………….... 3
2.2 Tujuan Perencanaan Keperawatan ……………….................................. 3
2.3 Manfaat Perencanaan Keperawatan …………………………………… 4
2.4 Kriteria Hasil Perencanaan Keperawatan …………………………….. 4
2.5 Langkah- Langkah Menyusun Rencana Keperawatan………………… 6
2.6 Jenis Rencana Tindakan Keperawatan ……………………………...... 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan , langkah ketiga dari proses
keperawatan adalah rencana ( intervensi ) keperawatan. Intervensi diidentifikasi untuk
memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien. Intervensi mempunyai maksud
mengindividualkan perawatan dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus
menyertakan kekuatan – kekuatan pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan .
Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang
sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah.(Kozier et al.1995)
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas petunjuk teknis pelaksanaan intervensi
keperawatan. Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan , langkah ketiga dari
proses keperawatan adalah rencana ( intervensi ) keperawatan.intervensi diidentifikasi untuk
memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien .intervensi mempunyai maksud
mengindividualkan perawatan dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus
menyertakan kekeuatan – kekuatan pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan .
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perencanaan keperawatan?
2. Bagaimana rumusan tujuan dari perencanaan keperawatan?
3. Apa manfaat dari Tujuan Rumusan Perencanaan Keperawatan ?
4. Bagaimana kriteria hasil perencanaan keperawatan?
5. Bagaimana langkah-langkah menyusun rencana keperawatan?
6. Apa saja jenis rencana tindakan keperawatan yang mengacu NIC-NOC?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan keperawatan
2. Untuk mengetahui rumusan tujuan dari perencanaan keperawatan
1
3. Untuk mengetahui manfaat Tujuan Rumusan Perencanaan Keperawatan
4. Untuk mengetahui kriteria hasil perencanaan keperawatan
5. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah menyusun rencana
keperawatan
6. Untuk mengetahui apa saja jenis rencana tindakan keperawatan yang mengacu
NIC-NOC
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah Perencanaan. Menurut Kozier et al. (1995)
Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang
sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah.
Dalam Perencanaan Keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil
pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan petunjuk dalam
membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi
masalah kesehatan klien.
Rencana keperawatan adalah bagaimana perawat merencanakan suatu tindakan
keperawatan agar dalam melakukan perawatan terhadap pasien efektif dan efisien. Rencana
asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai
rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan
diagnosis keperawatan.
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau
mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasikan pada diagnosa keperawatan. Tahap
dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi
(Iyyer, Taptich & Bernocchi-Losey, 1996).
Secara tradisional, Rencana Keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan
dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
Rencana Keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada
klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik.
Misalnya, semua klien pasca operasi memerlukan suatu pengamatan tentang pengelolaan
cairan dan nyeri. Sehingga semua tindakan keperawatan harus distandarisasi. Standar
tindakan tersebut dapat dibaca SAK ( Standar Asuhan Keperawatan) atau SOP (Standar
Operasional) dari Depkes R.I (1995).
3
2) Tujuan Klinik
Menyediakan suatu pedoman daalam penulisan
Mengkomunikasikan dengan staf perawat; apa yang diajarkan, apa yang diobservasi,
dan apa yang dilaksanakan
Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan
2.3 Manfaat Rencana Keperawatan
Sebagai penghubung kebutuhan klien
4
1. Jangka panjang: suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu
lama, biasanya lebih dari 1 minggu atau 1 bulan.
2. Jangka pendek: suatu tujuan yang diharapkan biasa tercapai dalam waktu yang
singkat, biasanya kurang dari 1 minggu.
e. Realistis
Kriteria hasil harus biasa dicapai sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia,
meliputi: biaya, peralatan, fasilitas, tingakt pengetahuan, affek emosi dan kondisi
fisik. Kelebihan dan kekurangan staf perawat harus menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam penysunan outcomes.
f. Ditentukan oleh perawat dan klien
Selama pengkajian, perawat mulai melibatkan klien dalam interveni.Misalnya pada
waktu interview, perawat mempelajari apa yang bisa dikerjakan atau dilihat klien
sebagai masalah utama, sehingga muncul diagnosa keperawatan. Kemudian perawat
dan klien mendiskusikan kriteria hasil dan rencana tindakan untuk memvalidasi.
4. Manifestasi terhadap respon manusia
Penulisan criteria hasil mencakup semua respon manusia, yang meliputi;
a. Kongnitif (pengetahuan);
b. Aafektif (emosi/ perasaan);
c. Psikomotor; dan
d. Perubahan fungsi tubuh (Keadaan umum dan fungsi tubuh serta gejala).
Penulisan tersebut sering digunakan istilah KAPP (Kognitif, Affektif,
Psikomotor, dan Perubahan fungsi tubuh).
a. Kognitif ( K : pengetahuan )
Kriteria hasil bias disusun berdasarkan pengulangan informasi yang telah diajarkan
kepada klien. Untuk menentukan apakah informasi yang telah disampaikan bisa
dimengerti, klien harus ditanya untuk ; menyebutkan, menjelaskan, menyatakn,
mendefinisikan, atau menunjukkan pemahamannya terhadap beberapa informasi
secara nyata.
Example :
Diagnosa keperawatan ( D.K Resiko perubahan status kesehatanberhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang diabetes.
1. Kriteria Hasil ( K.H )
Setelah akhir pengajaran pertama, klien mampu mendefinisikan diabetes, menjelaskan
hubungannya dengan diet, insulin, dan aktivitas.
2. Affektif ( A )
Kriteria hasil bisa ditulis dalam bentuk status emosional klien, outcomes tersebut
bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon klien dan keluarga terhadap stres yang
dihadapi. Hal ini bisa berupa penyakit, masalah keluarga atau krisis maturasi. Setelah
mengkaji respon emosional, perawat menyusun outcomes untuk mengidentifikasi
prilaku klien yang menyenangkan setelah dilaksanakan tindakan keperawatan.
5
Example :
Diagnosa keperawatan: gangguan konsep diri: harga diri berhubungan dengan
perubahan body image (gambaran diri) mastectomy yang kedua. Kriteria hasil:
sebelum pulang dari rumah sakit: klien mengungkapkan perasaannya tentang
kehilangan payudaranya, ada keinginan yang positif untuk berhubungan dengan staff,
pengunjung dan sesama klien.
3. Psikomotor (P1)
Kriteria hasil yang diharapkan dari segi psikomotor adalah untuk mengindentifikasi
apa yang seharusnya bisa dilaksanakan oleh klien sebagai hasil dari rencana
pengajaran.
Contoh :
a. Injeksi insulin
b. Pindah dari kursi roda ke tempat tidur
c. Kateterisasi sendiri atau lainnya
d. Menghitung denyut nadi
e. Melaksanakan CPR dengan menggunakan alat
f. Melakukan tes gula darah dari bahan urin
g. Diagnosa keperawatan berisiko gangguan status kesehatan sampai
berkurangnya pengetahuan tentang diabetes. Kriteria hasil setelah pengajaran
yang kedua:mendemonstrasikan cara merawat kaki(gangren) secara akurat, tes
glukosa urin dan acetone.
1. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas sangat di butuhkan karena hal ini dapat mengidentifikasi
urutan intervensi keperawatan ketika klien mempunyai masalah dalam menetapkan
6
prioritas tidak hanya memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan,
kebutuhan, dan keselamatan klien. Melalui pengkajian, perawat akan mampu
mengidentifikasi respon klien yang aktual potensial yang memerlukan suatu tindakan.
Dalam menentukan perencanaan perlu menyusun suatu “sistem” untuk menentukan
diagnosa yang akan di ambil tindakan pertama kali. Salah satu sistem yang bisa
digunakan adalah hirarki “kebutuhan manusia” (Iyer et Al.,1996).
Secara realistik, perawatan tidak dapat mengharapkan dapat menyelesaikan
semua diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif yang terjadi kepada sebagian
klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Dengan mengidentifikasi prioritas
kelompok diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif, perawat dapat
memprioritaskan peralatan yang diperlukan.
Prioritas di klasifikasikan menjadi tiga yakni tinggi, menengah dan rendah
a. Prioritas tinggi
Prioritas yang berdasarkan diagnosa keperawatan dapat mengakibstksn
ancaman bagi klien atau orang lain bila tidak segera di tangani.
b. Prioritas menengah
Prioritas ini mencakup kebutuhan klien non emergency tidak mengancam
kehidupan.
c. Prioritas rendah
Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan suatu
penyakit spesifik
7
(2) diagnosa keperawatan resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan iritasi drainase perut, menandakan bahwa klien dalam keadaan resiko untuk
terjadi kerusakan kulit dan memerlukan intervensi atau bantuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan.
Contoh:
1. Kriteria hasil diagnosa keperawatan no. 1
“mengkonsumsi 1800 kalori lembek dan makan cair tiap 24 jam
2. Kriteria hasil diagnosa keperawatan no.2
Melakukan ostomy pada kantong plastik dan kulit yang membantu saluran tiap 72 jam.
a. Pedoman Penulisan Kriteria Hasil (outcomes)
(1) Berfokus pada klien
Outcomes (kriteria hasil) harus ditujukan kepada klien. Outcomes harus
menunjukan “apa yang akan dilakukan klien, kapan, dan sejauh mana tindakan akan
bisa dilaksanakan.
8
tersebut ditunjukan pada unsur “problem (masalah) dalam diagnosa
keperawatan
2. Jangka pendek: suatu tujuan yang dihrapkan bisa dicapai dalam waktu yang
singkat, biasanya kurang dari 1 minggu; kriteria hasil tersebut ditunjukan pada
unsur E/S (etiologi/tanda dn gejala) dalam diaagnosa keperawatan
aktual/resiko
(5) Realistik
Kriteria hasil harus bisa dicapai sesuai dengan saran dan prasaran yang
tersedia, meliputi: biaya, peralatan, fasilitas, tingkat pengetahuan, effek-emosi dan
kondisi fidik. Kelebihan dan kekurangan staf perawat harus menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam penyusunan outcomes.
Contoh Outcomes yang tidak realistik:
“Mandi setiap hari pada jam 09.00 BBWI pagi”, kenyataan, ada 6 klien yang
memerlukan mandi pada jam yang sama”
“Menggunakan kursi roda selama 4jam sehari,..kenyataa, hanya ada 2 kursi roda
dalam ruangan dengan jumlah 30 klien.
9
Mengurangi atau membatasi faktor resiko
Mencegah masalah yang akan timbul
Memonitor waktu terjadinya
10
Komponen Rencana Tindakan Keperawatan
Untuk menghindari keracunan dalam rencana tindakan, dan pengulangan kegiatan
perawat harus menerapkan komponen berikut ini:
(1) waktu
Semua rencana keperawatan harus diberi waktu untuk mengidentifikasi tanggal
dilaksanakan
4. Dokumentasi
Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses informasi,penerimaan,pengiriman,
dan evaluasi pusat rencana yang dilakukan oleh seorang perawat profesional (Ryan, 1973).
Format renpra membantu perawat untuk informasi yang didapay selama tahap pengkajian
dan diagnosa keperawatan.
Rencana tindakan keperawatan ditulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna
mempromosikan perawatan, yang meliputi;
11
(1) perawat individu;
(2) perawat yang kontinyu;
(3) komunikasi;dan
(4) evaluasi (Bower,1982)
a. Karakteristik
(1) Ditulis oleh perawat
Rencana tindakan keperawatan disusun dan ditulis oleh perawat profesional yang
mempunyai dasar pendidikan yang memadai. Klien dan tenaga kesehatan lainnya yang
terlibat dalam pelayanan keperawatan harus dilibatkan dalam penyusunan rencana tindakan.
Khusus kepada klien akan memberikan kontribusi dengan mendifinisikan dan memvalidasi
outcomes dan rencana tindakan.
12
• Rujukan
Menekankan peran perawat sebagai koordinator dan manajer dalam perawatan klien dalam
anggota tim perawat kesehatan.
2. Terapeutik/nursing treatment
Rencana tindakan keperawatan terapeutik adalah rencana tindakan yang ditetapkan untuk
mengurangi, memperbaiki dan mencegah perluasan masalah. Rencana tindakan ini berupa
intervensi mandiri Anda yang bersumber dari ilmu, kiat, dan seni keperawatan
Contoh :
Lakukan ROM pasif pada kaki klien 4x/hari
Lakukan counter presser pada daerah sacral sewaktu His
Lakukan manajemen keperawatan luka gangren tiap hari
4. Kolaborasi/rujukan/medical treatment
Rencana tindakan keperawatan kolaboratif adalah tindakan medis yang dilimpahkan
kepada Anda. Rencana kolaboratif ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi.
Contoh :
Laksanakan hasil kolaborasi pemberian paracetamol 3x 500 mg/hari
Melaksanakan hasil kolaborasi infus D5 2000 cc / hari, PPC 3x 1 juta IU IM, 02 3 liter/menit.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa Perencanaan dan tindakan
keperawatan adalah tahap dalam proses keperawatan berdasarkan masalah actual dari
klien. Maksud penetapan prioritas masalah adalah mengidentifikasi urutan intervensi
keperawatan ketika klien mempunyai masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya
memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan, kebutuhan, dan keselamatan
klien. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab
perawat secara professional sebagaimana terdapat dalam standar Praktik
keperawatan,diantaranya Independen,interdependen dan dependen.
3.2 Saran
Dari hasil makalah yang penulis buat ini, maka masih banyak kekurangannya, baik
dari sisi isinya maupun dari sumber-sumber yang diambil, oleh karena itu untuk
kelanjutannya penulis mengharapkan pembaca dapat meningkatkan dan mengembangkan
lagi mengenai hal ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/398148776/352714571-Makalah-Perencanaan-
Keperawatan-docx#download diakses pada 26 Maret 2020 pukul 07:00 WIB
https://www.academia.edu/34693386/Intervensi diakses pada 26 Maret 2020
pukul 08:00 WIB
http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-perumusan-rencana-
asuhan.html# diakses pada 26 Maret 2020 pukul 08:25 WIB
https://www.slideshare.net/uweschaeruman/kb4 diakses pada 26 Maret 2020
pukul 08:30 WIB
15