Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Untuk memenuhi salah satu tugas Metodologi Keperawat (Metkep)

Dosen Pengampu :

Susan Susyanti,S.Kep.,M.Kep

Kelas : 1A D3 Keperawatan

Disusun oleh :

Melsa KHGA21024

Muhammad Dimas Ardian KHGA21031

Isyfa Liana Azzahra KHGA21034

Ginda Muhammad Algifahri KHGA21036

Nindi Indriyani KHGA21037

Eriawita Dwi Anggraeni KHGA21039

Rifka Aulia Azhar KHGA21042

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KARSA HUSADA GARUT

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan hidayahnya, kami
Dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “IMPLEMENTASI KEPERAWATAN”
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen mata
kuliah Keperawatan Dasar, Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
“Implementasi Keperawatan” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susan Susyanti,S.Kep.,M.Kep selaku


Dosen mata kuliah Metodologi Keperawatan yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
bisa menambah wawasan dan pengetahuan melalui makalah yang kami buat.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan pada
makalah yang kami buat ini.

Garut,10 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A.Latar Belakang...............................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
C.Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.................................................................................................6
A. PENGERTIAN.........................................................................................................................6
B. TAHAP TINDAKAN PERAWAT...........................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................12
A.Kesimpulan..................................................................................................................................13
B.Saran............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan.
Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu,
teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien/
keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan berhubungan.
Antara lain yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap
tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya
adalah implementasi atau pelaksanaan.Proses keperawatan menyediakan struktur bagian
praktis dengan penggunaan pengetahuandanketerampilan yang dilakukan oleh perawat
untuk mengekspresikankebutuhan perawatan (human caring).

Keperawatan digunakan secara terus-menerus ketikamerencanakan dan


memberikan asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan pasiensebagai figur central
dalam merencanakan asuhan dengan mengobservasi respons pasienterhadap setiap
tindakan sebagai penatalaksanaan dalam suatu asuhan keperawatan.Pada saat
implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yangdi lihat
dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari masalah
statuskesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteriahasil yang diharapkan.Sehingga, dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab
dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-
tindakan yang merugikanatau menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan
kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan,
dan respons pasien.
B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan Implementasi Keperawatan ?

2.Bagaimana respon Pasien terhadap tindakan Keperawatan ?

3.Apa saja tahapan-tahapan implementasi keperawatan ?

C.Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah Mahasiswa dapat melakukan dan
mendokumentasikan implementasi keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

A. PENGERTIAN
Implementasi Keperawatan adalah seangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang
baik yang mengagambarkan kriteria hasil yang diharapkan.

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik (lyer et al., 1996). Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tinadakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untu membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.

Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulian
kesehatan dan memfasilitasi koping. Pelaksanaan tindakan keperawatan akan dapat
dilaksanakan dengan baik , jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan. Selama tahap pelaksanaan, perawat terus
melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan keperawatan yang paling sesuai
dengan kebutuhan klien. Semua tindakan keperawatan dicatat ke dalam format yang
telah ditetapkan institusi.

B. TAHAP TINDAKAN PERAWAT


Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan: (1) Persiapan; (2) Perencanaan; dan (3)
Dokumentasi

TAHAP 1 : PERSIAPAN
Tahap awal tindakan keperawatan menuntut perawat mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam tindakan. Persiapan tersebut meliputi kegiatan – kegiatan:

Dari tindakan persiapan dapat dijabarkan sebagai berikut:


(1) Review antisipasi tindakan keprawatan .
Tindakan keperawatan disusun untuk promosi, mempertahankan dan memulihkan
kesehatan klien. Oleh karena itu dalam melaksanakan tindakan perawatan , ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi:
a) Konsisten sesuai dengan rencana tindakan
b) Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah
c) Ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi pasien
d) Digunkan untuk menciptakan lingkungan yang teurapeutik dana man
e) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien
f) Penggunaan sarana dan prasarana yang memadai
(2)Menganalisa pegetahuan dan keterampilan yang diperlukan
Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan yang
diperlukan untuk tindakan keperawatan. Hal ini akan menentukan siapa orang yang
tepat untuk melakukan tindakan keperawatan.
(3) Mengetahui komplikasi yang mungkin timbul
Prosedur tindakan keperawatan yang mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi
kepad klien. Perawat harus menyadari kemungkinanan timbulnya komplikasi
sehubungan dengan tindakan keperawatan yang dilaksanakan. Keadaan yang
demikian ini memungkinkan perawat melakukan pencegahan dan mengurangi resiko
yang timbul.
(4)Mempersiapkan peralatan (resources) yang diperlukan
Dalam mempersiapkan tindakan perawatan, hal-hal yang berhubungandengan
“tujuan” harus dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut meliputi: Waktu,Tenaga
(personnel), dan Alat
a).Waktu: Perawat harus secara selektif dalam menenukan waktu pada tindakan
perawatan yang spesifik.
b).Tenaga (personnel): Perawat harus memperhatikan kwantitas dan kwalitas tenga
yang ada dalam melakukan tindakan keperawatan.
c).Alat: Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada tindakan.
Hal ini akan bisa mengantisipasi alat-alat apa yang seharusnya diperlukan
dalam tindakan.
(5).Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
Keberhasilan suatu tindakan keperawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien
yang aman dan nyaman. Lingkungan yang nyaman mencakup komponen fisik dan
psikologis.
(6).Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-unsur : Hak dan
kewajiban klien; Hak dan kewajiban perawat atau dokter; Kode etik keperawatan;
dan Hukum keperawatan .
Sesuai dengan Surat Edaran DIRJEN YANMED DEPKES R.I Nomor:
YM.02.04.3.5.2504; tanggal 10 juni 1997 tentang pedoman Hak dan Kewajiban
Klien,Dokter atau Perawat dan Rumah Sakit adalah tersebut dibawah ini:

a. Hak dan Kewajiban Klien


1) Klien berhak untuk;
(a) Mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlku di
rumah sakit
(b) Mendapatkan pelayanan yang manusiawi,adil dan jujur
(c) Memperoleh asuhan keperawatan yang bermutu berdasarkan standar
profesi keperawatan
(d) Memilih perawat atau dokter yang dikehendaki sesuai peraturan
operasional di rumah sakit
(e) Meminta konsultsi kepa dokter atau perawat lain yang terdaftar di rumah
sakit
(f) Mendapatkan “privacy dan keselamatan” dari tindakan keperawatan yang
diberikan
(g) Memperoleh informasi tentang: penyalit yang diderita; tindakan yang akan
dilakukan; kemungkinan penyakit dan tindakan untuk mengatasinya;
alternative terapi lainnya, prognosa, dan perkiraan biaya perawatan
(h) Menyetujui dan atau menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap
dirinya
(i) Mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaanya selama tidak menganggu klien lainnya
(j) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya
2) Kewajiban klien
(a) Menaati segala peraturan dan tata tertib di rumah sakit
(b) Mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam pengobaannya
(c) Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya
(d) Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau dokter
(e) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah
dibuatnya.
b. Hak dan Kewajiban Perawat atau Dokter
1) Hak Perawat atau Dokter
(a) Mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas seuai dengan
profesinya
(b) Mengembangkan diri melalui kmammpuan spesialisasi sesuai latar
belakang pendidikannya
(c) Menolak keinginan pasien yang bertentngan dengan peraturan perundang-
undangan serta standar profesi dank ode etik profesi
(d) Mendapat informasi lengkap dari klien yang tidak puas terhadp
pelayanannya
(e) Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembngan IPTEK daam
bidang keperawatan secara terus-menerus
(f) Miperlakukn adil dan jujur olh rumah sakit maupun klien dana tau
keluarganya
(g) Menndapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang bekaitan
dengan tugasnya
(h) Diikutsertakan dalam penyusunan atau penetapan kebijaksanaan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
(i) Diperhatikan privacinya dan berhak menuntuk apabila nama baiknya terlah
dicemarkan oleh klien atau keluarganya
(j) Menolak pihak lain untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
perundang-undngan, standar profesi dan etik profesi
(k) Mmendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya
sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit
(l) Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai bidang profesinya
2) Kewajiban Perawat atau Dokter
(a) Mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan hukum antara
perawat dengan puhak rumah sakit
(b) Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit
(c) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati dan dibuatnya
(d) Memberikan asuhan keperawatan sesuai standar profesi dan otonominya
(e) Menghormati hak-hak klien
(f) Merujuk klien kepada perawat lain/tenaga kesehatan lainnya yang
mempunyi keahlian sesuai dengan masalah klien
(g) Memberikn kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan
agama/kepercayannya seanjang tidak bertentangan dengan rumah sakit
(h) Memberikan informasi ang adekuat tentang tindakan keperawatan
kepadakien/keluarga sesuai btas kewenangannya
(i) Membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan
(j) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai standar profesi
keperawatan dan kepuasan klien
(k) Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan secara terus menerus
(l) Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perrikemanusiaan sesuai
batas kewenangannya
(m)Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien kecuali
diminta keterangannya oleh yang berwenang

c. Kode etik Keperawatan:


Etik didefinisikan sebagai the free assessment of courses of action in relation
toprinciples, rules, conduct (Churchill, 1977 cited in lyer et al,. 1996). Kode etik
didefinisikan sebagai pertanggungjawaban moral perawat dalam mengambil suatu
keputusan berdasarkan client’s welfare, yangmeliputi:hak klien memberikan
persetujuan, menolak pengobatan atau perawatan, mempertimbangkan penobatan
atau perawatan, dan privacy. Perawat biasanya sebagai “liaison (perantara
komunikasi)” antara klien dan tenaga kesehatan lainnya. Posisi tersebut menuntut
perawat untuk dapat berperan sebagai “advocate” terhadap keadaan klien.

d. Hukum Keperawatan
Perawat harus memberikan tindakan keperawatan kepada klien sesuai dengan
standar keperawatan. Hal ini merupakan tingkatan pelaksanaan tindakan oleh
perawat berdasarkan pengalamnannya dan pendidikan yang telah didapat (Cazalas,
1978). Kesalahan dalam pelaksanaan standar praktik bisa sebagai suatu
“negligence (kealpaan)” tugas perawat. Ada 4 hal yang berhubungan dengan
negligence:
a.Klien menjadi tanggung jawab perawat yang bersangkutan
b.Perawat tidak melaksanakan tugas yang bersangkutan
c.Tindakan keperawatan menyebabkan perlukaan atau kecacatan kepada klien
d.Perlukaan atau kecacatan disebabkan oleh tindakan”negligence” (lupa dan
kesalahan yang tidak disengaja (Chitty, 1997).

TAHAP 2 : INTERVENSI
Fokus tahap pelksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pelaksanaan
tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekata
tindakan keperawatan meliputi: Independe, Dependen, dan Interdependen. Pemenuhan
kebutuhan fisik dan emosional adalah bervariasi, terganun individu dan masalah yang
spesifik. Tetapi ada beberapa komponen yang terlibat dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, yang meliputi pengkajian yang terus-menerus, perencanaan dan
pengajaran.
Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab
perawat secara professional sebagaimana terdapat dalam standar praktek keperawatan

1. Independen
Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe
aktivitas yang dilaksanakan perwat secara independen didefinisikan berdasarkan
diagnose keperawatan. Tindakan tersebut merupakan suatu respon dimana perawat
mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan keperwatan secara pasti
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.

Contoh:
“Nenek painem seorang wanita berumur82 tahun mengalami patah tulang femur
setelah jatuh. Dia mengatakan “ Saya ingin merawat diri saya sendiri setelah pulang
dari rumah sakit. Saya tidak ingin melukai diri saya sendiri” kemudian perawat
menuliskan rencana tindakan keperawatan:
a. Bantu klien untuk menidentifikasi potensial perlukaan sewaktu jatuh di rumah
b. Beritahukan dan ijinkan kepada klien untuk melihat keadaanya sebelum pulang ke
rumah

Lingkup tindakan independen keperawatan adalah:


a. Mengkaji terhadap klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan
pemeriksaan fisk untuk mengetahui status kesehatan klien;
b. Merumuskan diagnose keperawatan seuai respon klien yang memerlukan
intervensi keperawatan
c. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memulihkan
kesehatan
d. Melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendukung,
dan mengajarkan kepada klien atau keluarga
e. Merujuk kepada tenaga kesehatan lain jika ada indiksi dan diijinkan oleh tenaga
keperawatan lain
f. Megevaluasi responklien terhadap tindakan keperawatan dan medis
g. Partisipasi dengan consumers atau tenga kesehatan lain dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan (lyer et al., 1996, p, 6)
Tipe tindakan independen keperawatan dapat diaktegorikan menjadi 4:

1) Tindakan Diagnostik
Tindakan yang ditujukan pada pengkajian dalam merumuskan suatu diagnose
keperawatan. Tindakan tersebut meliputi:
a. Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data subyektif, keluhan klien,
persepsi klien tentang penyakitnya, dan riwayatpenykit klien
b. Observasi dan pemeriksaan fisik, tindakan untuk mendapatkan data-data
obyekif yang meliputi: Observasi kesadaran dan tanda-tanda vital ( Suhu,
Nadi, Tekanan Darah, Pernapasan); pemeriksaan fisik berdasarkan pendekatan
system atau Head-to-toe melalui pemeriksaan Inspksi, Perkusi, Palpasi, dan
Auskultasi
c. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb) dan membca hasil dari
pemeriksaan laboratorium; rontgen dan pemeriksaan diagnostic lainnya

2) Tindakan Teurapeutik
Tindkan yang ditujukan untuk mengurangi, mencegah dan mengatasi masalah
klien. Misalnya klien stroke yang tidak sadar dengan paralise. Maka tindakan
teurapeutik yang dilakukan perawt dalam mencegah terjadinya gangguan
integritas kulit adalah dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air
pada bgian tubuh yang tertekan dan atau yang paralise.

3) Tindakan Edukatif (mengajarkan)


Tipe tindakan ini ditujukan untuk merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya perawat mengajarkan
kepada klien Diabetes Melitus tentang cara melakukan aktifitas yang sesuai; cara
pemberian insulin, dan mengenali tanda-tanda terjdnya hipoglikemia serta
mengatasinya.

4) Tindakan Merujuk
Tindakan ini lebi ditekankan pada kemampuan perawat dalam mengambil suatu
keputusan klinik tentang keadaan klien dan kemampuan untuk melakukan
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya. Misalnya, klien pasca trauma kepala
ditemukan adanya tnada-tanda tekanan Intrakranial yang meningkat, maka
perawat harus mengkonsultasikan atau merujk klien kepada dokter ahli saraf
untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat dalam mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih parah,
2. Intederpenden
Interdependen tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegiatan yang memerlukan
suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya, misalnya tenaga social, ahli gizi,
fisoterapi dan dokter.
Misalnya, klien dengan kehamilan dan Diabetes Melitus, perawat dan tenaga gizi
kolaborasi untuk menentukan kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi. Ahli gizi
menentukan rencana ntrisi dan pengajaran, sedangkan perawat mengajarkan manfaat
gizi dan memonitoring kemampuan klien untuk mengahbiskan porsi makanan yang
diberikan.

3. Dependen
Tindakan dependen berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis.
Tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan meds dilaksanakan.
Contoh: dokter menuliskan “perawatan colostomy”. Tindakan keperawatan adalah
mendefinisikan perawatan colostomy berdasarkan kebutuhan individu dari klien
Tindakan tersebut meliputi:
a. Melakukan perawatan colostomy setiap 2 hari atau sewaktu-waktu kantnng feses
bocot
b. Menggangiti kantong feses (pouch) secepatnya. Bisa menggunakan sabun dan air
untuk melepaskan darah yang melekat
c. Mencuci lokasi sekitar colostomy dengan sabun dan air, dan biarkan sampai
kering benar
d. Mengkaji tanda dan gejala iritasi kulit dan stoma
Contoh tindakan dependen lainnya adalah: perawat menemukan pada klien anak
dengan suhu tubuh yang tinggi, Pada kasus tersebut perawat tidak mempunyai
kewenangan untuk memberikan obat antiperetik dan memberikan cairan perinfus.
Aakan tetapi perawat mempunyai tugas lmpah untuk memasukkan obat dan
memberikan cairan melalui intravena.

TAHAP 3 : DOKUMENTASI
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap
dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Ada 3 sistem pencatatan
yang digunakan pada dokumentasi: (1) Sources-Oriented records;(2) Problem-Oriented
records: POR; dan (3) Computer-Assissted Records.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun untuk mencapai
klien mencapai tujuan yang diharapkan (sembuh).Implementasi keperawatan adalah
seangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang baik yang mengagambarkan kriteria
hasil yang diharapkan.

Ukuran intervensi keperawatan yang diberikankepada klien terkait dengan dukungan,


pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau
tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yangmuncul dikemudian hari. Untuk
kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agarsesuai dengan rencana
keperawatan.

B.Saran
Berdasarkan Materi yang telah dijelaskan dalam makalah ini,Maka kita sebagai
pembuat makalah ini berharap pembaca memahami dan menambah pengetahuan tentang
proses implementasi keperawatan dan bisa menjadikan referensi bagi kita
semua.Diharapkan pembaca bisa memberikan kami saran dan kritik untuk dapat
menjadikan kami lebih baik lagi dalam membuat makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/acer/Downloads/Dewi%20meylinta%20Sembiring.pdf

https://www.google.com/search?
q=implementasi+keperawatan&oq=implementasi+keperawatan&aqs=chrome..69i57.21
609j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Buku proses keperawatan

Anda mungkin juga menyukai